Anda di halaman 1dari 8

FARMAKOGNOSI 1

~Standarisasi Parameter
NonSpesifik~

4 Farmasi 2

KELOMPOK 2
• TIKA REISA LESTARI 19160048
• HELMI YATI FAUZIAH 19160054
• DESI MELISA 19160068
• BINTANG PRAMANA 19160071
• SHINTA ANGELIA ASTHARIE 19160075
• NUR HIDAYAH 19160079
• THALIA AMANDA 19160087
DEFINISI
 Standardisasi adalah serangkaian parameter, prosedur dan
cara pengukuran yang hasilnya merupakan unsur-unsur terkait
paradigma mutu kefarmasian, mutu dalam arti memenuhi
syarat standar (kimia, biologi, dan farmasi), termasuk jaminan
(batas-batas) stabilitas sebagai produk kefarmasian umumnya.
Parameter non-spesifk adalah segala aspek yang tidak terkait
dengan aktivitas farmakologis secara langsung namun
mempengaruhi aspek keamanan dan stabilitas ekstrak dan
sediaan yang dihasilkan.
JENIS-JENIS PARAMETER
NONSPESIFIK
 Parameter Kadar abu
Bahan yang dipanaskan pada temperatur dimana senyawa organik dan
turunannya terdekstruksi dan menguap. Sehingga tinggal unsur mineral dan
organik.
Tujuan dari parameter ini adalah memberikan gambaran kandungan mineral
internal dan eksternal yang berasal dari proses awal sampai terbentuknya
ekstrak.

 Parameter Cemaran Logam Berat


Parameter cemaran logam berat adalah menetukan kandungan logam berat
secara spektroskopi serapan atom atau lainnya yang lebih valid.
Tujuan dari parameter ini adalah untuk memberikan jaminan bahwa ekstrak
tidak mengandung logam berat tertentu (Hg, Pb, Cu dll.) melebihi nilai yang
ditetapkan karena berbahaya (toksik) bagi kesehatan.
 Parameter Cemaran Aflatoksin
Parameter cemaran aflatoksin merupakan parameter yang menetukan adanya
aflatoksin dengan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT).
Tujuan dari parameter ini adalah memberikan jaminan bahwa ekstrak tidak
mengandung cemaran jamur melebihi batas yang ditetapkan karena
berpengaruh pada stabilitas ekstrak dan aflotoksin yang berbahaya bagi
kesehatan.

 Parameter Susut Kering


Yaitu pengukuran sisa zat setelah pengeringan pada temperatur 105C selama
30 menit atau sampai Berat konstan, yang dinyatakan sebagai nilai prosen.
Tujuannya memberikan batasan maksimal (rentang) tentang besarnya senyawa
yang hilang pada proses pengeringan.
 Parameter Kadar Air
Parameter kadar air merupakan pengukuran kandungan air yang
berada di dalam bahan. Penetapan parameter dilakukan dengan
cara yang tepat yaitu titrasi,destilasi atau gravimetri.
Tujuan dari parameter ini adalah memberikan batasan maksimal
atau rentang tentang besarnya kandungan air di dalam bahan.

 Parameter Bobot jenis


Adalah massa per satuan Volume pada suhu kamar tertentu
(25oC) yang ditentukan dengan alat khusus piknometer atau alat
lainnya.
Tujuannya memberikan batasan tentang besarnya masa per
satuan volume yang merupakan parameter khusus ekstrak (air
sampai ekstrak pekat (kental) yang masih dapat dituang.
 Parameter Cemaran Mikroba
Parameter cemaran mikroba digunakan untuk menentukan (identifikasi) adanya mikroba
yang patogen secara analisis.
Tujuan dari parameter ini adalah untuk memberikan jaminan bahwa ekstrak mengandung
mikroba patogen dan tidak mengandung mikroba nonpatogen melebihi batas yang ditetapkan
karena berpengaruh pada stabilitas ekstrak dan berbahaya (toksik) bagi kesehatan.

 Parameter Sisa Pelarut


Menentukan kandungan sisa pelarut yang secara umum dengan kromatograf gas.
Tujuannya memberikan, jaminan bahwa selama proses tidak meninggalkan sisa pelarut yang
memang seharusnya tidak boleh ada, sedangkan untuk ekstrak (air menunjukkan, jumlah
pelarut (alcohol) sesuai dengan yang ditetapkan.

 Parameter Residu Pestisida


Menentukan kandungan sisa pestisida yang mungkin saja pernah ditambahkan atau
mengkotaminasi pada bahan simplisia pembuatan eksrak.
Tujuannya memberikan, jaminan bahha ekstrak tidak mengandung pestisida melebihi nilai
yang ditetapkan karena berbahaya bagi kesehatan.
KEGUNAAN
 Kegunaan standarisasi ekstrak yaitu ekstrak obat terstandar
antara lain mempertahankan konsistensi kandungan senyawa
aktif, batch yang diproduksi, dan pemekatan kandungan
senyawa aktif pada ekstrak. Parameter yang ditetapkan dalam
standardisasi ekstrak antara lain parameter spesifik dan non
spesifik. Parameter spesifik yaitu identitas, organoleptik,
senyawa terlarut pada pelarut polar dan non polar serta profil
kromatografi. Sedangkan parameter non spesifik yaitu susut
pengeringan dan bobot jenis, kadar air, kadar abu, sisa
pelarut, dan residu pestisida.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai