Disusun oleh:
PUTRIANTI
IRANI SAFITRI
BAARA
KELOMPOK 6
Dosen Pembimbing :
2015
SEDIAAN LARUTAN ELIKSIR TEOFILIN 2,1 %
I. TUJUAN PERCOBAAN
Struktur
Pemerian Serbuk hablur, putih; tidak berbau; rasa pahit; stabil di udara.
Kelarutan Sukar larut dalam air; tetapi lebih mudah larut daam air panas;
mudah larut dalam larutan alkali hidroksida dan dalam amonia;
agak sukar larut dalam etanol, dalam kloroform dan dalam eter
PREFORMULASI EKSIPIEN
1. Sukrosa
Struktur
2. Sorbitol
Struktur
(HOPE 6th, p :
679 - 681)
Rumus molekul RM : C6H14O6 ; BM : 182,17 (HOPE 6th, p : 679 - 681)
Kelarutan Kelarutan dalam air 1 : 0,5, praktis tidak larut dalam eter dan
klorofom, sedikit larut dalam metanol(HOPE 6th, p : 679 -
681)
3. Propilen glikol
Stabilita pada suhu dingin stabil di tempat tertutup rapat, tetapi di suhu
panas dan terbuka menjadi mudah teroksidasi, ,e,berikan
produk baru seperti propionaldehid, lactic acid, provic acid,
dan acetic acid. Propilen glikol secara kimiawi stabil bila
bercampur dengan eyanol 95%, gliserin atau air, larutan air
bisa disterilisasi dengan autoklaf. Propilen glikol bersifat
higroskopis dan harus disimpan di tempat tertutup rapat,
terlindung dari cahaya, tempat kering.
(HOPE 6th, p 592-594)
Inkompatibilita Dengan reaksi oksidasi seperti Kalium permanganat
s
(HOPE 6th, p 592-594)
4. Na. Sakarin
Struktur
5. Etanol
Struktur
Titik lebur -
Pemerian Cairan mudah menguap, jernih, tidak berwarna, bau khas dan
menyebabkan rasa terbakar pada lidah. Mudah menguap
meskipun pada suhu rendah dan mendidih pada suhu 78oC,
mudah terbakar (HOPE 6th, p 17)
Kelarutan Bercampur dengan air dan praktis bercampur dengan semua
pelarut organik (HOPE 6th, p 17)
Kadar Antimikroba : 10 %
penggunaan
Kosolven larutan oral : sesuai dengan kebutuhan pasien
(HOPE 6th, p 17)
(FDA)
6. Natrium benzoat
7. Aquadest
SPESIFIKASI SEDIAAN
Rasa : Manis
Bau : Cherry
V. PENIMBANGAN
Volume per botol 60 ml dilebihkan 2 %
60ml +2%(60ml) = 61,2 ml 61 ml
Dibuat sediaan 4 botol (@61 ml) = 244 ml
Pada pembuatan, volume total dilebihkan 10 %
244 ml + 10%(244ml) = 268,4 ml
PERHITUNGAN KONSTANTA DIELEKTRIK (KD) SEDIAAN
KDair: 78,5 % air : ad 100% = 95 - x%
KDetanol : 25,7 % etanol : 5%
KDppg : 33 % PPG : x%
KDTeofilin : 63,23
KD Teofilin = KD Sistem
( KDair x %air ) + ( KDetanol x %etanol ) + ( KDppg x %ppg )
63,23=
100
45,5x = 7586-6323
8 Aquadest ad 270 ml
5 ml x 4 = 20 ml
0,1 gram
x 20 ml=0,02 gram=20 mg<125 mgdan 175 mg
100 ml
maka , Natrium benzoat tidak melebihi batas ADI dan dapat dikonsumsi .
5 ml x 4 = 20 ml
0,1 gram
x 20 ml=0,02 gram=20 mg<625 mg dan875 mg
100 ml
maka , Propilen glikol tidak melebihi batas ADI dan dapat dikonsumsi.
VII. PEMBAHASAN
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang
terlarut. Misal : terdispersi secara molekular dalam pelarut yang sesuai atau
campuran pelarut yang saling bercampur. Karena molekul-molekul dalam pelarut
terdispersi secara merata, maka penggunaan larutan sebagai bentuk sediaan,
umumnya memberikan jaminan keseragaman dosis dan memiliki ketelitian yang
baik jika larutan diencerkan atau dicampur. Bentuk sediaan larutan berdasarkan
cara pemberiannya dibedakan atas larutan oral dan larutan topikal. Larutan oral
terdiri dari potiones (obat minum), sirup, eliksir, netralisasai, saturatio, potio
effervescent, guttae (drops). (Syamsuni, 2007)
Eliksir adalah larutan hidroalkohol yang jernih dan manis dimaksudkan
untuk penggunaan vital dan biasanya ditambah perasa untuk menambah kelezatan.
Eliksir bukan obat yang digunakan sebagai pembawa tetapi eliksir obat untuk efek
terapi dari senyawa obat yang dikandungnya. (Ansel, 1989)
Dalam praktikum kali ini, dibuat formula sediaan larutan eliksir yang
memiliki bahan aktif Teofilin dengan bahan tambahan Etanol, Propilen glikol,
Sirupus simpleks, Sorbitol, Natrium benzoat, Natrium sakarin, Perasa Cherry red,
dan penambahan aquadest hingga volume yang diinginkan.
Dosis pada sediaan ini diambil dari sebuah jurnal penelitian untuk obat asma
pada anak-anak yang digunakan sebagai dosis pemeliharaan. Teofilin merupakan
golongan obat keras dengan tanda lingkaran merah dengan garis tepi hitam dan
huruf K ditengah lingkaran yang menyentuh garis tepi lingkaran. Obat ini adalah
obat yang harus dibeli dengan resep dokter di Apotek atau Instalasi Farmasi
Rumah Sakit. (Syamsuni, 2007)
Dalam pembuatan eliksir teofilin, pelarut utama yang digunakan adalah
Etanol sebanyak 5%. Pada pembuatan eliksir teofilin kadar etanol tidak boleh
lebih dari 10% sehingga untuk mempertinggi kelarutan ditambahkan propilen
glikol sebagai pelarut juga dengan kadar yang telah dihitung sebelumnya pada
perhitungan Konstanta Dielektrik (KD) yaitu sebesar 27,75%. Penggunaan etanol
pada sediaan ini sangat terbatas karena sediaan ini ditujukan untuk anak-anak,
dimana kadar etanolnya telah ditetapkan dalam FDA bahwa untuk anak usia 1-6
tahun maksimal 5% dan untuk anak usia 6-12 tahun maksimal 10%.
Dalam pembuatan sediaan eliksir teofilin ini terdapat beberapa masalah.
Teofilin memiliki rasa yang pahit sehingga diperlukan penambahan pemanis yaitu
sirupus simpleks yang dibuat dari sukrosa 65% dan air hingga 100%. Kemudian
untuk mencegah terbentuknya kristal gula (sukrosa) karena larutan sudah jenuh
dan gulanya kembali karena adanya penguapan, maka ditambahkan sorbitol untuk
mencegah terjadinya kristalisasi gula pada tutup botol meskipun kadar sirupus
simpleks kurang dari 30%. Lalu, sediaan digunakan secara berulang (multiple
dose) dan mengandung air serta gula yang dapat menjadi media juga nutrisi bagi
pertumbuhan mikroorganisme maka ditambahkan pengawet atau antimikroba
yaitu Natrium benzoat.
Seharusnya, penggunaan pengawet itu mengacu ada pH sediaan yang akan
dibuat, namun pada praktikum kali ini terjadi kesalahan pemilihan pengawet.
Karena pH dari Natrium benzoat adalah 2-5 sedangkan pH sediaan jadi adalah 6.
Sehingga mungkin kerja dari pengawet ini kurang efektif terhadap sediaan.
Untuk pengemasan, sediaan ini dikemas dalam botol coklat karena bahan
aktif (Teofilin) sensitif terhadap cahaya dan akan menjadi warna kuning jika
terpapar cahaya dalam waktu lama. Volume sediaan harus sesuai dengan yang
tertera pada etiket dan harus memenuhi syarat volume terpindahkan. Sehingga
volume sediaan tiap botolnya dilebihkan 2%. Sediaan harus dijamin agar tidak
hilang selama proses pembuatan, maka jumlah volume sediaan dilebihkan 10%.
Untuk mendapatkan formula yang tepat dan memiliki akseptabilitas yang
tinggi terhadap pasien, maka perlu dibuat optimasi sediaan larutan eliksir
sebanyak 1 botol (60ml) hingga didapatkan fomula yang optimal. Teofilin stabil di
berbagai pH sehingga tidak perlu penambahan dapar untuk mempertahankan pH
nya. Untuk mendapatkan pH sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan,
ditambahkan adjust pH berupa NaOH 0,1 N atau HCl 0,1 N secukupnya, bila
perlu. Pada sediaan ini, tidak perlu penambahan adjust pH karena pH sediaan
sudah memenuhi spesifikasi.
Dikarenakan sediaan sangat pahit, maka ditambahkan pemanis buatan yaitu
Natrium sakarin untuk meningkatkan rasa manis pada sediaan. Dalam sediaan
larutan biasanya ditambahkan perasa dan pewarna, namun pada sediaan ini hanya
digunakan perasa saja, karena dengan penambahan perasa tersebut sudah
memberikan warna terhadap sediaan sehingga tidak diperlukan penambahan
pewarna lagi.Pada praktikum kali ini, eliksir teofilin yang dibuat dikhususkan
untuk anak-anak. Sehingga untuk menambah daya tarik anak-anak ditambahkan 4
tetes pasta Cherry red yang memberikan warna merah muda (poncean red) dan
wangi cherry.
VIII. KESIMPULAN
A. Formulasi yang tepat untuk sediaan yang dibuat adalah sebagai berikut.
B. Kesimpulan Sediaan
Berdasarkan hasil pengamatan pada evaluasi, sediaan dinyatakan
memenuhi syarat walaupun ada satu ujiyang tidak memenui syarat, yaitu pada
uji viskositas. Namun hal tersebut bukan termasuk parameter kritis sehingga
tidak membahayakan pasien.