Anda di halaman 1dari 2

Formula Obat Tetes Telinga

1. FORMULASI STANDAR DAN RANCANGAN

(Fornas edisi II hal )


Tiap 10 mL menandung
Chloramphenicol 1g
Propylenglikolum ad 10 mL

2. ALASAN PEMILIHAN BAHAN


a. Chloramphenicol : digunakan sebagai antibiotikum
b. Propylenglikol : digunakan sebagai pelarut
3. PENIMBANGAN BAHAN
Chlorampencol : 1 gram
Propylenglikol : 10 – 1 = 9 mL
4. ALAT DAN BAHAN

 ALAT  Bahan
1. Batang pengaduk 1. Chloramphenicol
2. Gelas ukur 2. propylenglikol
3. Botol tetes telinga
4. Corong
5. Beaker glass
6. Kertas saring
7. Sendok tanduk

5. PROSEDUR KERJA
 Sterilisasi alat
1. Dimasukkan batang pengaduk dan gelas ukur kedalam oven dengan suhu 170⁰C
selama 30 menit
2. Dimasukkan kertas saring ke dalam beaker glass tutup dengan alumunium foil
3. Di kalibrasi botol tetes telinga 10 mL
4. Dimasukkan botol tetes telinga, corong, sendok tanduk dan beaker glass ke
dalam autoklaf dengan suhu 121⁰C selama 15 menit
 Prosedur kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang semua bahan sesuai perhitungan bahan
- Chloramphenicol 1 g
- Prolenglikol 9 mL
3. Dimasukkan chloramphenicol ke dalam beaker glass, lalu larutkan dengan
propilenglikol aduk hingga larut
4. Dimasukkan ke dalam wadah mengunakan corong yang diberi kertas saring
5. Diberi etiket
6. UJI EVALUASI
a. Uji Organoleptis

Uji organoleptis terhadap sediaan dilakukan dengan peninjauan dari segi warna dan
bau yang ditimbulkan oleh cairan tetes telinga. Diamati warna cairan dan ada tidaknya
aroma yang ditimbulkan. Selain itu juga dilakukan uji tetesan dengan melihat konsistensi
cairan yang dihasilkan dan apakah dapat menetes bila dituang.

b. Uji pH

Uji pH dilakukan dengan menggunakan pH universal. Sejumlah cairan tetes telinga


diletakkan di dalam beaker glass. pH universal dicelupkan ke dalam cairan tetes telinga,
setelah beberapa saat dicek warna yang terbentuk pada pH universal. Warna yang
terbentuk pada pH universal kemudian dicocokan dengan rentang warna yang terdapat
pada kemasan pH universal untuk mengetahui pH dari sediaan.

c. Uji Kejernihan

Uji kejernihan terhadap sediaan dilakukan dengan meletakkan wadah sediaan yang
berisi cairan tetes telinga di dalam kotak dengan latar hitam dan putih yang didalamnya
terdapat lampu yang menyinari wadah dari arah samping. Pertama wadah didekatkan pada
lampu pada sisi dengan latar putih, amati kejernihan cairan dengan melihat ada atau tidak
kotoran berwarna gelap. Selanjutnya wadah didekatkan pada lampu pada sisi dengan latar
hitam, amati kejernihan kembali dengan melihat ada atau tidak kotoran yang berwarna
muda kemudian bandingkan dengan perlakuan pertama pada latar putih. Pernyataan
kejernihan suatu cairan dinyatakan jernih jika kejernihannya sama dengan air atau pelarut
yang digunakan.

d. Uji Kebocoran

Uji kebocoran dilakukan dengan membalikkan botol sediaan tetes telinga dengan
mulut botol menghadap ke bawah . Diamati ada tidaknya cairan yang keluar menetes dari
botol.

Anda mungkin juga menyukai