ASTRIED LEONYZA
INTAN PURNAMASARI
NURFITRIYANA
PUTRI STEPHANY
SEDIAAN SEMISOLID
Lotion Gel
KONDISI PENYIMPANAN
(ASEAN GUIDELINE ON STABILITY STUDY OF DRUG PRODUCT, 2013)
General case
Penampilan (appearance)
Produk degradasi
Bau
Kadar
pH Kandungan pengawet & Antioksidan
Resuspendability (Lotion) Batas Mikroba
Konsistensi Sterilitas
Viskositas
PENAMPILAN (APPEARANCE)
Pengujian dilakukan dengan melihat tampilan dari sediaan tetap pada tampilan warna (tersebar
merata) dan homogen.
Tidak terpisahnya fase lemak dan fase air, perubahan fase dari a/m menjadi m/a atau sebaliknya
Pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah pada saat proses pembuatan krim bahan
aktif obat dengan bahan dasarnya dan bahan tambahan lain yang diperlukan tercampur secara
homogen.
Contoh: Klobetasol Propionat Krim
Persyaratan krim homogen, tidak greasy, dan berwarna putih
BAU
Merupakan pengujian organoleptis untuk mengetahui perubahan bau dari sediaan semisolid khususnya
Farmakope menjelaskan definisi untuk bau dari sediaan : Pernyataan “tidak berbau”, “praktis tidak berbau”,
“berbau khas lemah” atau lainnya, ditetapkan dengan pengamatan setelah bahan terkena udara
selama 15 menit. Waktu 15 menit dihitung setelah wadah yang berisi tidak lebih dari 25 g bahan dibuka.
Untuk wadah yang berisi lebih dari 25 g bahan penetapan dilakukan setelah lebih kurang 25 g bahan
dipindahkan ke dalam cawan penguap 100 ml. Bau yang disebutkan hanya bersifat deskriptif dari bahan
yang bersangkutan.
Bahan penyusun krim yang sering membuat krim berbau tengik adalah golongan serupa lemak seperti
adeps lanae penyimpanannya harus diperhatikan, di wadah tertutup, suhu sejuk serta terhindar dari
cahaya matahari langsung
PH
Formulasi semisolid sangat tergantung pada konsistensi produk akhir dan akan
mempengaruhi pilihan bahan yang akan digunakan
Salah satu faktor yang diinginkan dalam sediaan semisolid adalah memiliki produk
akhir berupa krim, salep atau gel yang mudah keluar dari tube.
Dengan menggunakan uji ekstrusi ke depan dan ke belakang, konsistensi sediaan
dapat dinilai.
Alat yang digunakan adalah CT3 with 4.5 kg load cell Fixture Base Table (TA-BT-
KIT) , Dual Extrusion Cell (TA-DEC), TexturePro CT Software
VISKOSITAS
Kekentalan adalah suatu sifat cairan yang berhubungan erat dengan hambatan untuk mengalir.
Kekentalan adalah tekanan geser dibagi laju tegangan geser
Didefinisikan juga sebagai gaya yang diperlukan untuk menggerakan secara berkesinambungan suatu
permukan datar melewati permukaan datar lain dalam kondisi mapan tertentu bila ruang diantara permukaan
tersebut diisi dengan zat yang akan ditentukan kekentalannya
Faktor yang mempengaruhi kekentalan adalah suhu
Semakin tinggi suhu maka kekentalan semakin menurun
Semakin rendah suhu maka kekentalan semakin naik
Metode yang digunakan meliputi waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah volume tertentu cairan untuk
mengalir melalui pipa kapiler
Alat yang digunakan viskometer rotasi, brookfield, rotouicisco, stormer dan macmichael
PRODUK DEGRADASI
Pengotor organik dan anorganik berasal dari hasil degradasi zat obat dan dapat timbul
akibat proses produksi
Batas degradasi yang dapat diterima suatu tiap sediaan berbeda-beda, tergantung dari
kandungan zat tersebut.
Sedangkan degradasi/pengotor/hasil samping dari zat sintetis umumnya dapat
dimonitor dan dikendalikan serta dapat dibuktikan dengan metode analisa yang tepat
Degradasi ini dapat dicegah dengan penentuan formula yang tepat dan penyimpanan
yang sesuai
Sample yang akan di uji harus berada di bawah kondisi stres (cahaya, panas,
kelembapan, asam, kadar hidrolisis, dan oksidasi)
KADAR
Umumnya kandungan zat aktif pada sediaan berkisar 90-110%. Tetapi tergantug pada
zat aktif dan sediaannya
Misalnya pada klobetason crem yang memiliki kadar zat aktif antara 90-115%
Sedangkan pada salep yang mengandung obat keras/narkotika maka, kadar bahan obat
adalah 10%
Pentingnya menjaga nilai kestabilan kadar untuk menjaga sediaan tetap memberikan
efek terapi yang maksimal untuk penyembuhan atau pencegahan suatu penyakit
Penetapan kadar dalam sediaan semi solid dapat di lakukan dengan menggunakan alat
KCKT atau spektofotometri
KANDUNGAN ZAT ANTIMIKROBA <441>
Pengujian ini dirancang untuk menentukan apakah suatu sediaan memenuhi spesifikasi
mutu secara mikrobiologi yang telah ditetapkan.
Merupakan pengujian kuantitatif untuk bakteri mesofil dan kapang yang dapat tumbuh
pada kondisi aerob (total mikroba aerob & total kapang khamir), serta mikroba spesifik
(Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Salmonella, Pseudomonas aeruginosa).
Metode: penyaringan membran, angka lempeng total (ALT), atau angka paling
mungkin (APM).
Contoh: Klobetasol Propionat Krim
Memenuhi persyaratan uji Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeroginosa, Escherichia coli dan
Salmonella sp dan jumlah seluruh koloni mikroba aerob tidak lebih dari 100 koloni per g.
UJI STERILITAS <71>