Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK 2

Pre Formulasi Chlorpheniramine Maleate Syrup

1. Formula Teoritis
Chlorampheniramine Maleat Syrup

Bill of Materials
Scale (mg/5 ml) Item Material Name Qyt/L (g)
2.00 1 Chlorpeniramine maleat 0.40
3000.00 2 Sucrose 600.00
4.50 3 Methyl paraben 0.90
1.50 4 Propyl paraben 0.30
1.00 5 Citric acid (monohydrate) 0.20
2.40 6 Sodium citrate 0.48
2.00 7 Green banana flavor 0.40
- 8 Purified water QS to 1 L
nd
(Handbook of pharmaceutical manufacuring formulations 2 edition. Hal. 214)

2. Formula Rancangan

Nama Zat Kadar Fungsi Skala Lab

CTM 2mg/5ml Zat aktif 24 mg

Propilen glikol 10-25 % Pengawet 12 mg

Sirup simplex 64% Pengental 38,4 gr

Essensial Jeruk 3 tetes Zat Perasa 3 tetes

Sunset yellow qs Zat Pewarna qs

Aquadest ad. 100% Pelarut ad. 60 ml

Asam sitrat 2% Buffer 1,2 gr

3. Alasan Pemilihan Zat/Bahan dalam formula


a. Propilen Glikol
Propilen glikol digunakan sebagai pelarut, ekstraktan , dan pengawet dalam berbagai formulasi
farmasi parenteral dan nonparenteral. Propilen glikol merupakan pelarut untuk melarutkan zat
aktif. Propilen glikol umumnya digunakan sebagai bahan pemlastis dalam formulasi pelapis film
berair. Propilen glikol juga digunakan sebagai pembawa pengemulsi dan sebagai pembawa rasa
dalam sediaan sirup ini, karena kurangnya volatilitas yang memberikan rasa yang lebih seragam.
Propilen glikol melarutkan berbagai macam bahan, serta berperan juga sebagai antiseptik yang
dapat melawan jamur (Rowe, et al. 2009)

b. Sirup Simplex
sirup simplex dalam sirup yaitu sebagai pembawa atau pemberi rasa yang digunakan dalam
sediaan cair. Sirup simplex mengandung gula dalam larutan tertentu dan dapat memberikan rasa
manis pada sirup. Selain itu, sirup simplex juga berperan dalam meningkatkan kelarutan bahan
tambahan dalam sediaan cair (Fickri. 2018)

c. Essensial Jeruk
Essensial jeruk digunakan sebagai zat pemanis. Pemanis merupakan zat tambahan dalam suatu
sirup, pemanis ditambahkan untuk memberikan rasa manis pada sirup. Pemanis juga berfungsi
untuk memperbaiki rasa dari sediaan. Essensial jeruk dipilih sebagai zat pemanis karena sediaan
yang dibuat akan berwarna kuning disesuaikan dengan warna zat aktif yang kuning sehingga
diberi rasa jeruk dan berwarna kuning. Perasa essensial jeruk dan pewarna Sunset Yellow guna
menambah acceptabilitas sediaan pada pasien dan menutupi rasa yang tidak enak dari obat
(Fickri. 2018)

d. Sunset Yellow
Sunset yellow digunakan sebagai zat pewarna dalam sediaan sirup CTM ini. Pewarna adalah zat
tambahan untuk sediaan sirup atau biasa disebut corigen coloris. Penambahan pewarna sunset
yellow ini agar sediaan menjadi lebih menarik dan tidak berwarna pucat. Pewarna yang
digunakan larut dalam air dan tidak bereaksi dengan komponen lain dalam syrup dan warnanya
stabil dalam kisaran pH selama penyimpanan. Penampilan keseluruhan dari sediaan cair terutama
tergantung pada warna dan kejernihan. Pemilihan warna biasanya dibuat konsisten dengan rasa.
Oleh karena itu, sunset yellow ini berperan penting dalam sediaan sirup ini (Fickri. 2018)

e. Aquadest
Akuades merupakan pelarut yang jauh lebih baik dibandingkan hampir semua cairan yang umum
dijumpai. Senyawa yang segera melarut di dalam aquades mencakup berbagai senyawa organik
netral yang mempunyai gugus fungsional polar seperti gula, alkohol, aldehida, dan keton.
Kelarutannya disebabkan oleh kecenderungan molekul aquades untuk membentuk ikatan
hidrogen dengan gugus hidroksil gula dan alkohol atau gugus karbonil aldehid dan keton
(Lehninger, 1988). Maka, aquades juga dikenal sebagai pelarut universal. Akuades berada dalam
kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan temperatur standar yaitu
pada tekanan 100 kPa (1 bar) dan temperatur 273,15K (0°C). Dalam bentuk ion, aquades dapat
dideskripsikan sebagai asosiasi (ikatan) antara sebuah ion hidrogen (H-) dengan sebuah ion
hidroksida (OH+) (Lehninger. 1988)

f. Asam Sitrat
Asam sitrat digunakan dalam formulasi sediaan sirup ini untuk mengatur pH larutan. Asam sitrat
berperan sebagai agen pengasam; antioksidan, zat penyangga; agen pengkelat; penambah rasa;
pengawet. Asam sitrat digunakan untuk memberikan rasa pada sirup serta penyeimbang rasa
antara rasa manis dari buah dan rasa asam yang ingin dihasilkan sehingga menghasilkan
komposisi perpaduan rasa yang seimbang (Rowe, et al. 2009)

4. Alasan Pemilihan Konsentrasi


a. CTM : 2mg/5ml

(Formularium Nasional edisi kedua. Hal. 70)

b. Propilen glikol : 10-25%

(Handbook of Pharmaceutical Excipients, Sixth Edition. Hal. 592)


Jika melebihi ambang batas normal maka propilen glikol dapat menimbulkan efek samping yang
berbahaya seperti hiperosmolaritas, hemolisis, aritmia jantung, kejang, agitasi, dan asidosis
laktat, efek samping ini sangat berbahaya terlebih pada anak-anak (Lim, et al. 2014)

c. Sirup Simplex : 64%


Pada FI III dijelaskan bahwa sediaan sirup ialah sediaan cairan yang mengandung sakarosa dan
kandungan sakarosa ini tidak kurang dari 64% dan tidak lebih dari 66%. Apabila kadar sakarosa
lebih dari batas maka akan terjadi pengkristalan dan apabila dibawah dari batas maka akan terjadi
pembusukan (Zainuddin. 2018)

d. Essensial Jeruk : 3 tetes


Diberikan hanya 3 tetes karena hanya sebagai zat tambahan, (Rahim, et al. 2022)

e. Sunset Yellow : qs
Diberikan secukupnya dikarenakan hanya sebagai zat tambahan. Pewarna ditambahkan ke dalam
minuman atau sirup buah karena beberapa alasan, diantranya adalah untuk memperbaiki warna
aslinya, untuk memperoleh warna standar, dan untuk menarik konsumen. Pada umumnya,
pewarna yang ditambahkan ke dalam sirup adalah berupa pewarna sintetik. Adapun Penggunaan
pewarna sintetik selalu dalam kekhawatiran bahwa setiap saat bahan ini bisa dinyatakan tidak
layak untuk dipakai sebagai bahan tambahan makanan. (Dahlan, M.A. dan Wartono,1984).

f. Aquadest : Ad 100%
Aquadest harus ditambahkan hingga 100% dalam pembuatan sediaan sirup karena aquadest
berperan sebagai pelarut utama yang digunakan untuk mencampur dan mengencerkan bahan-
bahan dalam sediaan sirup. Aquadest memiliki sifat yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak
berasa, sehingga tidak akan mengubah rasa atau warna sediaan sirup. Selain itu, aquadest juga
aman digunakan dan tidak bersifat toksik. Dalam pembuatan sediaan sirup, aquadest yang
ditambahkan hingga 100% memastikan bahwa semua bahan lainnya larut dengan baik dan
konsistensi sediaan sirup sesuai dengan yang diinginkan. Aquadest juga membantu menjaga
kestabilan fisik dan kimia dari sediaan sirup (Zainuddin. 2018)

g. Asam Sitrat : 2%

(Handbook of Pharmaceutical Excipients, Sixth Edition. Hal. 592)


Dipilihnya kadar asam sitrat 2% karena masih diambang batas normal sebagai buffer selections.
Ketika asam sitrat terlalu tinggi atau melebihi kadar ambang batas maka suatu sediaan akan menjadi
lebih asam dan sebaliknya apabila kurang dari batas normal maka suatu sediaan akan menjadi basa.
Nilai pH yang dianjurkan untuk sirup ialah 4-7. Sedangkan pH dari zat aktif CTM ialah 4-5. Oleh
karena itu diperlukan larutan buffer yang sesuai dengan batas yang telah ditentukan (Rowe, et al.
2009)
5. Nomor Registrasi/batch obat
Nama produk: Bawera Abra

Jumlah produk: 1

Tanggal formulasi: 15 Maret 2024

Tanggal produksi: 19 Maret 2024

Nomor registrasi: DTL2321800137A1

Nomor batch: 401001

a. Nomor Registrasi

D Nama dagang

T Golongan obat bebas terbatas

L Produksi lokal

24 Disetujui pada tahun 2024

21 Nomor urut pabrik


8

00 Nomor urut obat jadi


1

37 Bentuk sediaan sirup

A Kekuatan obat yang pertama disetujui

b. Nomor Batch

4 Tahun produksi

01 Kode produk ruahan

00 Nomor urut sediaan


1

6. Cara Pembuatan
a. Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dikalibrasi botol
3. Ditimbang semua bahan
4. Dipanaskan 15ml pelarut hingga suhu 95°C
5. Ditambahkan 12 mg propilen glikol aduk hingga larut dengan kecepatan tinggi
6. Ditambahkan 38,4 mg sirup simplex aduk dengan kecepatan lambat
7. Dicampur selama 1 jam dengan kecepatan tinggi dan didinginkan menjadi 30°C sambil
diaduk dengan kecepatan lambat.
8. Dilarutkan 1.2 g asam sitrat dengan aquades yang didinginkan (25°C).
9. Dipindahkan larutan ke wadah pembuatan sebelumnya sambil diaduk dengan kecepatan
tinggi. Campur selama 2 menit.
10. Disiapkan 10ml ml air dingin (25° hingga 30°C) dalam wadah terpisah dan larutkan 24 mg
Chlorpheniramine Maleat dengan menggunakan pengaduk. Campur selama 10 menit dan
pindahkan kewadah pembuatan sebelumnya
11. Dibilas wadah dengan aquades dan pindahkan hasil bilasan ke wadah pembuatan sambil
diaduk dengan kecepatan tinggi.
12. Ditambahkan 3 tetes esensial jeruk dan sunset yellow sambil diaduk.
13. Dicampur selama 10 menit dengan kecepatan tinggi.
14. Ad dengan aquades sampai 60ml
(HOPM Formulatio, Vol III,hal 118)

b. Diagram Alir
7. Dapus
Dahlan, M. A.1984. Pembuatan Sriup Pala. Balai Besar Litbang Industri Hasil Pertanian,
Departemen Perindustrian. Bogor

Depkes RI. 1978. Formularium Nasional Edisi Kedua. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan
Makanan. Jakarta

Fickri, D. Z. 2018. Formulasi dan Uji Stabilitas Sediaan Sirup Anti Alergi dengan Bahan Aktif
Chlorpheniramin Maleat (CTM). Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika. 1. (01). 16-24

Lehninger, A.L. 1988. Dasar-Dasar Biokimia Jilid 1. Erlangga. Jakarta

Lim, T. Y. et al. 2014. Propylene Glycol Toxicity in Children. The Journal of Pediatric Pharmacology
and Therapeutics. 19. (04). 277-282

Niazi, S. K. 1949. Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulations Second Edition.


Informa Healthcare USA. New York
Niazi, S. K. 2004. Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulation, Liquid
Products, Volume 3. CRC Press. New York

Rahim, A. et al. 2022. Uji Aktivitas Antibakteri Sirup Buah Sawo manila (Manilkara kauki L.) dan
Getah Jarak Pagar (Jatropha curcas L) pada Bakteri Escherichia coli Penyebab Diare. Jurnal Sains
and Kesehatan. 4. (6). 635-644

Rowe, R. C. et al. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients Sixth Edition. Pharmaceutical


Press. London

Anda mungkin juga menyukai