1. Formula Teoritis
Chlorampheniramine Maleat Syrup
Bill of Materials
Scale (mg/5 ml) Item Material Name Qyt/L (g)
2.00 1 Chlorpeniramine maleat 0.40
3000.00 2 Sucrose 600.00
4.50 3 Methyl paraben 0.90
1.50 4 Propyl paraben 0.30
1.00 5 Citric acid (monohydrate) 0.20
2.40 6 Sodium citrate 0.48
2.00 7 Green banana flavor 0.40
- 8 Purified water QS to 1 L
nd
(Handbook of pharmaceutical manufacuring formulations 2 edition. Hal. 214)
2. Formula Rancangan
b. Sirup Simplex
sirup simplex dalam sirup yaitu sebagai pembawa atau pemberi rasa yang digunakan dalam
sediaan cair. Sirup simplex mengandung gula dalam larutan tertentu dan dapat memberikan rasa
manis pada sirup. Selain itu, sirup simplex juga berperan dalam meningkatkan kelarutan bahan
tambahan dalam sediaan cair (Fickri. 2018)
c. Essensial Jeruk
Essensial jeruk digunakan sebagai zat pemanis. Pemanis merupakan zat tambahan dalam suatu
sirup, pemanis ditambahkan untuk memberikan rasa manis pada sirup. Pemanis juga berfungsi
untuk memperbaiki rasa dari sediaan. Essensial jeruk dipilih sebagai zat pemanis karena sediaan
yang dibuat akan berwarna kuning disesuaikan dengan warna zat aktif yang kuning sehingga
diberi rasa jeruk dan berwarna kuning. Perasa essensial jeruk dan pewarna Sunset Yellow guna
menambah acceptabilitas sediaan pada pasien dan menutupi rasa yang tidak enak dari obat
(Fickri. 2018)
d. Sunset Yellow
Sunset yellow digunakan sebagai zat pewarna dalam sediaan sirup CTM ini. Pewarna adalah zat
tambahan untuk sediaan sirup atau biasa disebut corigen coloris. Penambahan pewarna sunset
yellow ini agar sediaan menjadi lebih menarik dan tidak berwarna pucat. Pewarna yang
digunakan larut dalam air dan tidak bereaksi dengan komponen lain dalam syrup dan warnanya
stabil dalam kisaran pH selama penyimpanan. Penampilan keseluruhan dari sediaan cair terutama
tergantung pada warna dan kejernihan. Pemilihan warna biasanya dibuat konsisten dengan rasa.
Oleh karena itu, sunset yellow ini berperan penting dalam sediaan sirup ini (Fickri. 2018)
e. Aquadest
Akuades merupakan pelarut yang jauh lebih baik dibandingkan hampir semua cairan yang umum
dijumpai. Senyawa yang segera melarut di dalam aquades mencakup berbagai senyawa organik
netral yang mempunyai gugus fungsional polar seperti gula, alkohol, aldehida, dan keton.
Kelarutannya disebabkan oleh kecenderungan molekul aquades untuk membentuk ikatan
hidrogen dengan gugus hidroksil gula dan alkohol atau gugus karbonil aldehid dan keton
(Lehninger, 1988). Maka, aquades juga dikenal sebagai pelarut universal. Akuades berada dalam
kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan temperatur standar yaitu
pada tekanan 100 kPa (1 bar) dan temperatur 273,15K (0°C). Dalam bentuk ion, aquades dapat
dideskripsikan sebagai asosiasi (ikatan) antara sebuah ion hidrogen (H-) dengan sebuah ion
hidroksida (OH+) (Lehninger. 1988)
f. Asam Sitrat
Asam sitrat digunakan dalam formulasi sediaan sirup ini untuk mengatur pH larutan. Asam sitrat
berperan sebagai agen pengasam; antioksidan, zat penyangga; agen pengkelat; penambah rasa;
pengawet. Asam sitrat digunakan untuk memberikan rasa pada sirup serta penyeimbang rasa
antara rasa manis dari buah dan rasa asam yang ingin dihasilkan sehingga menghasilkan
komposisi perpaduan rasa yang seimbang (Rowe, et al. 2009)
e. Sunset Yellow : qs
Diberikan secukupnya dikarenakan hanya sebagai zat tambahan. Pewarna ditambahkan ke dalam
minuman atau sirup buah karena beberapa alasan, diantranya adalah untuk memperbaiki warna
aslinya, untuk memperoleh warna standar, dan untuk menarik konsumen. Pada umumnya,
pewarna yang ditambahkan ke dalam sirup adalah berupa pewarna sintetik. Adapun Penggunaan
pewarna sintetik selalu dalam kekhawatiran bahwa setiap saat bahan ini bisa dinyatakan tidak
layak untuk dipakai sebagai bahan tambahan makanan. (Dahlan, M.A. dan Wartono,1984).
f. Aquadest : Ad 100%
Aquadest harus ditambahkan hingga 100% dalam pembuatan sediaan sirup karena aquadest
berperan sebagai pelarut utama yang digunakan untuk mencampur dan mengencerkan bahan-
bahan dalam sediaan sirup. Aquadest memiliki sifat yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak
berasa, sehingga tidak akan mengubah rasa atau warna sediaan sirup. Selain itu, aquadest juga
aman digunakan dan tidak bersifat toksik. Dalam pembuatan sediaan sirup, aquadest yang
ditambahkan hingga 100% memastikan bahwa semua bahan lainnya larut dengan baik dan
konsistensi sediaan sirup sesuai dengan yang diinginkan. Aquadest juga membantu menjaga
kestabilan fisik dan kimia dari sediaan sirup (Zainuddin. 2018)
g. Asam Sitrat : 2%
Jumlah produk: 1
a. Nomor Registrasi
D Nama dagang
L Produksi lokal
b. Nomor Batch
4 Tahun produksi
6. Cara Pembuatan
a. Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dikalibrasi botol
3. Ditimbang semua bahan
4. Dipanaskan 15ml pelarut hingga suhu 95°C
5. Ditambahkan 12 mg propilen glikol aduk hingga larut dengan kecepatan tinggi
6. Ditambahkan 38,4 mg sirup simplex aduk dengan kecepatan lambat
7. Dicampur selama 1 jam dengan kecepatan tinggi dan didinginkan menjadi 30°C sambil
diaduk dengan kecepatan lambat.
8. Dilarutkan 1.2 g asam sitrat dengan aquades yang didinginkan (25°C).
9. Dipindahkan larutan ke wadah pembuatan sebelumnya sambil diaduk dengan kecepatan
tinggi. Campur selama 2 menit.
10. Disiapkan 10ml ml air dingin (25° hingga 30°C) dalam wadah terpisah dan larutkan 24 mg
Chlorpheniramine Maleat dengan menggunakan pengaduk. Campur selama 10 menit dan
pindahkan kewadah pembuatan sebelumnya
11. Dibilas wadah dengan aquades dan pindahkan hasil bilasan ke wadah pembuatan sambil
diaduk dengan kecepatan tinggi.
12. Ditambahkan 3 tetes esensial jeruk dan sunset yellow sambil diaduk.
13. Dicampur selama 10 menit dengan kecepatan tinggi.
14. Ad dengan aquades sampai 60ml
(HOPM Formulatio, Vol III,hal 118)
b. Diagram Alir
7. Dapus
Dahlan, M. A.1984. Pembuatan Sriup Pala. Balai Besar Litbang Industri Hasil Pertanian,
Departemen Perindustrian. Bogor
Depkes RI. 1978. Formularium Nasional Edisi Kedua. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan
Makanan. Jakarta
Fickri, D. Z. 2018. Formulasi dan Uji Stabilitas Sediaan Sirup Anti Alergi dengan Bahan Aktif
Chlorpheniramin Maleat (CTM). Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika. 1. (01). 16-24
Lim, T. Y. et al. 2014. Propylene Glycol Toxicity in Children. The Journal of Pediatric Pharmacology
and Therapeutics. 19. (04). 277-282
Rahim, A. et al. 2022. Uji Aktivitas Antibakteri Sirup Buah Sawo manila (Manilkara kauki L.) dan
Getah Jarak Pagar (Jatropha curcas L) pada Bakteri Escherichia coli Penyebab Diare. Jurnal Sains
and Kesehatan. 4. (6). 635-644