FI Ed IV
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung
satu atau lebih zat kimia terlarut, atau terdispersi
secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau
campuran pelarut yang saling bercampur.
Hal yang perlu diperhatikan dalam
sediaan larutan
Larut 10 sampai 30
Evaluasi Biologi
• Jumlah cemaran mikroba (Uji Batas Mikroba) :
FI IV hal 847 - 854 <51>
• Untuk sediaan antibiotik dilakukan Penetapan potensi
Antibiotik secara Mikrobiologi : FI IV hal 891- 899 <131>
• Uji Efektivitas Pengawet : FI IV hal 854 – 855
<61>
Pengerjaan resep larutan
• Menghitung dm larutan
• Penimbangan bahan
• Cara kerja
• R/ CTM 24 mg
mf pot 100ml
s3ddCth1
Pro : ii 14 th
DM
PENIMBANGAN BAHAN
• CTM 24 mg (abaikan dulu pengenceran)
• Aquadest ad 100ml ( 99,86 ml )
CK
• Siapkan alat dan timbang bahan, kalibrasi botol 100ml
• CTM dimasukkan kedalam beker glass tambah air (....ml)
aduk smpai larut, tambah aquadest sampai tanda batas
Pengenceran larutan
• Ctm 24 mg < 50 mg
• Timbang ctm 50mg ditambah air ....ml aduk
larut, agar hasil dari pengambilan > 2 ml
• 24mg/50mg x ...... = 2 ml> 2ml
• Ambil 5ml air, 24mg/50mg x 5ml = 2,4 ml
LATIHAN
• R/ Efedrin hcl 50 mg
mf pot 60ml
s3ddC1
Pro: nama masing2, umur 10th
Menghitung BJ larutan
• R/ Efedrin hcl 50 mg
sirup simplex 25 %
mf pot 60ml
s3ddC1
• Pro: aa 19 th
• xx 100%
Hitung bj larutan
• R/ parasetamol 0,5g/5ml
sirup simplex 10 %
mf pot 100ml
s3ddC1
• Berat sirup 10 g
• Rasio antara sirup dan larutan
• Bj = 1
tugas
• Buat materi tentang elixir sampai evaluasi
• Ppt perseroan
Next...
POTIO NETRALISASI
POTIO SATURASI
POTIO EFERFESEN
Netralisasi
Pembuatan:
• Komponen basa dilarutkan dalam dua per tiga bagian air yang tersedia.
Misalnya NaHCO3 digerus-tuang kemudian masuk botol.
• Dua pertiga bagian asam masuk ke dalam botol yang sudah berisi
bagian basanya, gas yang terjadi dibuang seluruhnya.
• Sisa bagian asm dituangkan hati – hati lewat tepi botol, segera tutup
dengan sampagne knop (berdrat) sehingga gas yang terjadi tertahan di
dalam botol tersebut.
Potio effervescent
• Potio Effervescent adalah saturatio dengan gas CO2
yang lewat jenuh.
Pembuatan:
• Komponen basa dilarutkan dalam dua per tiga bagian air
yang tersedia. Misalnya NaHCO3 digerus-tuang kemudian
masuk botol.
• Komponen asam dilarutkan dalam sepertiga bagian air yang
tersedia.
• Seluruh bagian asam dimasukkan ke dalam botol yang
sudah berisi bagian basanya dengan hati – hati, segera
• Gas CO2 umumnya digunakan untuk pengobatan, menjaga stabilitas obat, dan kadang –
kadang dimaksudkan untuk menyegarkan rasa minuman (Corrigensia).
Hal – hal yang perlu diperhatikan untuk sediaan Saturatio dan Potio
Effervescent adalah :
• Diberikan dalam botol yang tahan tekanan (kuat), berisi kira – kira Sembilan persepuluh
bagian dan tertutup-kedap dengan tutup gabus atau karet yang rapat. Kemudian diikat
dengan sampagne knop.
• Tidak boleh mengandung bahan obat yang tidak larut, karena tidak boleh dikocok.
Pengocokan menyebabkan botol menjadi pecah, karena berisi gas dalam jumlah besar yang
menimbulkan tekanan.