Anda di halaman 1dari 46

NO Istilah Kelarutan Jumlah bagian pelarut yang dibutuhkan

untuk melarutkan satu bagian zat

1 Sangat Mudah Larut <1


2 Mudah Larut 1 – 10
3 Larut 10 – 30
4 Agak Sukar Larut 30 – 100
5 Sukar Larut 100 – 1000
6 Sangat Sukar Larut 1000 – 10.000
7 Praktis Tidak Larut > 10.000
Kelarutan Rivanol (Aethacridini Lactas)
adalah agak sukar larut dalam air, mudah
larut dalam air panas, dan sukar larut dalam
etanol....

Berapa volume masing masing pelarut


untuk melarutkan 500 mg rivanol
Rivanol 500 mg = 0,5 g
1.Airagak sukar larut: (30-100)x 0,5 = 15-50 gram atau 15-50 ml air
2.Air Panasmudah larut : (1-10)x0,5=0,5-5 gram atau 0,5-5 ml
3.Etanolsukar larut : (100-1000)x0,5=50-500 gram atau 50-500 ml
• Larutan encer : larutan yang mengandung sejumlah kecil zat A
yang terlarut.
• Larutan jenuh : larutan yang mengandung jumlah maksimum zat A
yang dapat larut dalam air pada tekanan dan temperatur tertentu.
• Larutan lewat jenuh : larutan yang mengandung jumlah zat A yang
terlarut melebihi batas kelarutannya di dalam air pada temperatur
tertentu.
1. Persen bobot per bobot (%b/b)persentase menyatakan jumlah
gram dalam 100 gram campuran, digunakan untuk menyatakan
kadar zat padat dalam campuran padat
Contoh: 0,5 gram kloramfenikol dalam campuran vaselin 49,5 vaselin
berapa kadar kloramfenikol?
Berapa berat hidrokortison dalam hidrokortison 2,5% sebanyak 10
gram?
2. Persen volume per volume (%v/v)persentase menyatakan jumlah
zat cair dalam 100 ml larutan, digunakan untuk menyatakan kadar zat
cair dalam campuran cair
Pengenceran : V1P1 = V2P2
Contoh: 200 ml Alkohol 95% diencerkan dengan air untuk
mendapatkan alcohol 70%, berapa ml air yang ditambahkan?
3. Persen bobot per volume (%b/v)persentase menyatakan
banyaknya gram zat terlarut dalam 100 ml larutan, digunakan untuk
menyatakan kadar zat padat dalam campuran cair
Contoh: natrium hidroksida 40% artinya?
Berapa persentase kadar amoxicillin dalam syrup sebanyak 50 ml?
4. Persen volume per bobot (%v/b)persentase menyatakan
banyaknya volume zat cair dalam 100 gram campuran,
Contoh: dalam campuran menthol 1 gram yang telah dilarutkan
dengan etanol 95%, sulfur 12 g dan PGA 3 g, ditambahkan air 5 ml,
berapa kadar air dalam campuran tersebut?
4. Part per million (ppm)banyak mg zat dalam 1 (satu) liter larutan
atau milliliter larutan di dalam 1 liter larutan
Contoh : 200mg Kalium Permanganat dilarutkan dalam 20 liter air,
berapa ppm kadar kalium permanganat?
Hitunglah masing masing konsentrasi larutan dalam bentuk %b/b,
%b/v, % v/v, dan ppm nya :
1.3ml garam dapur dalam 2000 ml air
2.5 ml gliserin dalam 500 ml air
3.KI 50 mg dalam 50 gram air
SIRUP

GUTTAE POTIONES

LAR.ORAL
POTIO
ELIXIR
EFFERVESCENT

SATURATIO NETRALISASI
POTIONES (OBAT MINUM)

• Sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral,


mengandung satu atau lebih zat dengan atau tanpa
bahan pengaroma, pemanis, atau pewarna yang larut
dalam air atau berbentuk emulsi atau suspensi.
ELIXIR

• Sediaan yang mengandung bahan obat dan


bahan tambahan (pemanis, pengawet, pewangi)
sehingga memiliki bau dan rasa yang sedap dan
sebagai pelarut digunakan campuran air-etanol.

• Etanol berfungsi untuk mempertinggi kelarutan


obat. Elixir dapat pula ditambahkan glycerol,
sorbitol, atau propilenglikol.
SIRUP

• Sirup simplex, mengandung 65 % gula dalam larutan nipagin


0,25 %b/v
• Sirup obat, mengandung satu atau lebih jenis obat dengan
atau tanpa zat tambahan, digunakan untuk pengobatan.
• Sirup pewangi, tidak mengandung obat tetapi mengandung
zat pewangi atau penyedap lain. Penambahan sirup ini
bertujuan untuk menutup rasa atau bau obat yang tidak enak.
NETRALISASI

• Obat minum yang dibuat dengan mencampurkan


bagian asam dan bagian basa sampai reaksi selesai dan
larutan bersifat netral.

• Mis; solutio citratis magnesii.


SATURATIO

• Obat minum yang dibuat dengan mereaksikan asam


dan basa tetapi gas yang terjadi ditahan dalam wadah
sehingga larutan jenuh dengan gas.

• Pembuatan:
• Komponen basa dilarutkan dalam 2/3 bagian air yang
tersedia. Mis NaHCO3 digerus tuang kemudian masuk botol.
• Komponen asam dilarutkan dalam 1/3 bagian air yang
tersedia.
• 2/3 bagian asam masuk basa, gas dibuang seluruhnya. Sisa
asam dituang hati-hati lewat tepi botol, segera tutup dengan
sampagne knop sehingga gas yang terjadi tertahan.
POTIO EFFERVESCENT

Saturatio yang CO2 nya lewat jenuh.

Pembuatan :
• Langkah 1 dan 2 sama dengan pada saturatio
• Langkah 3 : seluruh bagian asam dimasukkan ke dalam basa dengan hati-hati,
segera tutup dengan sampagne knop.Gas CO2 umumnya digunakan untuk
pengobatan, menjaga stabilitas obat, dan kadang-kadang dimasudkan untuk
menyegarkan rasa minuman.

• Hal yang harus diperhatikan untuk sediaan saturatio dan potio effervescent
adalah :
• Diberikan dalam botol yang kuat, berisi kira-kira 9/10 bagian dan tertutup kedap
dengan gabus atau karet yang rapat. Kemudian diikat dengan sampagne knop.
• Tidak boleh mengandung bahan obat yang sukar larut, karena tidak boleh
dikocok. Pengocokan menyebabkan botol pecah karena botol berisi gas dalam
jumlah besar.
Penambahan Bahan-bahan
• Zat-zat yang dilarutkan dalam bagian asam
• Zat netral dalam jumlah kecil. (jumlah besar dilarutkan dalam
asam sebagian dilarutkan dalam basa, berdasarkan
perbandingan jumlah airnya).
• Zat-zat mudah menguap.
• Ekstrak dalam jumlah kecil dan alkaloid
• Sirup

Zat-zat yang dilarutkan dalam bagian basa


• Garam dari asam yang sukar larut. Mis Natrii benzoas, Natrii
salisilas.
• Bila saturasi mengandung asam tartrat maka garam-garam
kalium dan amonium harus ditambahkan ke dalm bagian
basanya, bila tidak akan terbentulk endapan kalium atau
amonium dari asam tartrat.
GUTTAE (DROP)

• Obat tetes : sediaan cair berupa larutan, emulsi atau suspensi,


apabila tidak dinyatakan lain dimaksudkan untuk obat
dalam.

• Digunakan dengan cara meneteskan menggunakan penetes


yang menghasilkan tetesan yang setara dengan tetesan yang
dihasilkan penetes baku yang disebutkan dalam Farmakope
Indonesia.

• Pediatric drop : obat tetes yang diguanakan untuk anak-anak


atau bayi.
GARGARISMA

GUTTAE OPTH LITUS ORIS

LAR. TOPIKAL

COLLYRIUM GUTTAE NASALES

EPITHEMA
INHALATIONES
OBAT KOMPRES
COLLYRIUM

• Sediaan berupa larutan steril, jernih, bebas zarah asing,


isotonis digunakan untuk membersihkan mata, dapat
ditambahkan zat dapar dan zat pengawet.

• Catatan :
• Pada etiket harus tertera : Masa penggunaan setelah tutup
dibuka dan ”obat cuci mata”.

• Collyrium yang tidak mengandung zat pengawet hanya


boleh digunakan lama 2 jam setelah botol dibuka
tutupnya. Yang mengandung pengawet dapat digunakan
paling lama 7 hari setelah botol dibuka tutupnya.
GUTTAE OPHTHALMICAE

• Obat tetes mata : larutan steril bebas


partikel asing merupakan sediaan yang
dibuat dan dikemas sedemikian rupa hingga
sesuai digunakan pada mata.

• Tetes mata juga tersedia dalam bentuk


suspensi, partikel halus dalam bentuk
termikronisasi agar tidak menimbulkan
iritasi atau goresan pada kornea.
HAL-HAL YANG DIPERHATIKAN PADA PEMBUATAN OBAT
TETES MATA :

• Nilai isotonisitas
• Idealnya sama dengan nilai isotonis larutan NaCl 0,9 %b/v. Tetapi mata
masih dapat tahan terhadap nilai isotonis rendah yang setara dengan
larutan NaCl 0,6 % b/v dan tertinggi 2,0 % b/v NaCl.

• Pendaparan
• Pendaparan larutan obat tetes mata adalah untuk mencegah kenaikan pH
yang disebabkan oleh pelepasan lambat ion hidroksil oleh wadah kaca.
Hal tersebut dapat menggangu kelarutan dan stabilitas obat. Selain itu
penambahan dapar juga dimaksudkan untuk menjaga stabilitas obat
tertentu misalnya garam-garam alkaloid.

• Air mata normal memiliki pH 7,4, secara ideal obat tetes mata memiliki
pH seperti air mata, tetapi karena beberapa bahan obat tidak stabil pada
pH tersebut maka sebaiknya obat tetes mata supaya tidak terlalu
merangsang mata.
• Pengawet
• Wadah larutan mata harus tertutup rapat dan disegel untuk
menjamin sterilitas pada pemakaian pertama. Larutan harus
mengandung zat atau campuran zat yang sesuai untuk
mencegah pertumbuhan atau memusnahkan bakteri yang
mungkin masuk pada waktu wadah dibuka pada saat digunakan.
• Pengawet yang dianjurkan :
• Nipagin dan nipasol
• Fenil merkuri nitrat, timerosol
• Benzalkonium klorid
• Klorbutanol, fenil etil alkohol
• Pengental
• Ditambahkan untuk meningkatkan kekentalan sehingga obat
lebih lama kontak dengan jaringan. Larutan obat mata yang
dikentalkan harus bebas dari partikel yang dapat terlihat. Cth :
metil selulosa, hidroksi propil selulosa, polivinil alkohol.
CARA PEMBUATAN OBAT
TETES MATA
• 1). Obat dilarutkan ke dalam salah satu zat pembawa yang mengandung
salah satu zat pengawet, dijernihkan dengan cara penyaringan,
masukkan ke dalam wadah, tutup wadah dan sterilkan menggunakan
autoklaf pada suhu 115-116oC selama 30 menit.

• 2). Obat dilarutkan dalam cairan pembawa beriar yang mengandung


salah satu zat pengawet dan sterilkan menggunakan bakteri filter,
masukkan kedalam wadah secara tehnik aseptis dan tutup rapat.

• 3). Obat dilarutkan kedalam cairan pembawa berair yang mengandung


salah satu zat pengawet, dijernihkan dengan cara penyaringan,
masukkan ke dalam wadah, tutu rapat dan sterilkan dengan penambahan
bakterisid, dipanaskan pada suhu 98 – 100oC selama 30 menit.
LARUTAN UNTUK MULUT

1. COLLUTORIUM (OBAT CUCI MULUT)


Larutan pekat dalam air yang mengandung antisepctik,
deodorant utk mencuci mulut
Larutan bersifat basa lemah dengan pH 7-9,5
Diberi tanda yang jelas yaitu “ untuk obat cuci mulut, tidak
boleh ditelan”
GARGARISMA (GARGLE)

• Gargarisma atau obat kumur mulut adalah sediaan


berupa larutan umumnya dalam keadaan pekat yang
harus diencerkan dahulu sebelum digunakan.

• Dimaksudkan untuk digunakan sebagai pencegahan


atau pengobatan infeksi tenggorokan.

• Penandaan : Petunjuk pengencern sebelum digunakan


dan ”hanya untuk kumur, tidak ditelan”
LITUS ORIS

• Oles bibir adalah sediaan cair agak kental dan pemakaiannya secara
disapukan dalam mulut.

• Cth: Lar 10 % borax dalam gliserin


GUTTAE ORIS
• Obat tetes yang digunakan untuk mulut dengan cara
mengencerkan lebih dahulu dengan air untuk dikumur
EPITHEMA/OBAT KOMPRES

• Cairan yang dipakai untuk mendatangkan rasa


dingin pada tempat yang sakit dan panas
karena radang atau berdasarkan sifat
perbedaan tekanan osmose, digunakan untuk
mengeringkan luka bernanah.

• Cth : Sol Rivanol, campuran Borwater-revanol


LARUTAN TETES TELINGA/GUTTAE
AURICULARES

• Larutan mengandung air atau gliserin atau pelarut lain dan bahan
pendispersi yang digunakan untuk telinga luar ataupun telinga dalam
• Contoh larutan otik telinga luar: otik benzokain antipirin, lar.otik
neomisin, lar.otik hidrokortison
• Larutan otik telinga dalam biasanya mengandung antibiotic,
sulfonamida, anestetik local, peroksida (H2O2), fungisida, asam borat,
NaCl, gliserin dan propilen glikol
• pH optimum (5-7,3)
LARUTAN UNTUK HIDUNG
CARA PEMBUATAN SEDIAAN
LARUTAN
1. zat-zat yang mudah larut dilarutkan dalam botol
2. Zat-zat yang agak sukar larut dilarutkan dengan pemanasan
zat+pelarutErlenmeyer dipanasi di penangas air atau api bebas digoyang-goyang
3. Zat yang akan terbentuk hidratair dimasukkan dulu
4. Zat yang mudah terurai pada pemanasan tidak boleh dilarutkan dengan
pemanasan
5. Zat yang mudah menguap saat dipanasi dilarutkan dalam botol tertutup dan
dipanaskan serendah mungkin
6. Obat-obat keras dilarutkan tersendiri dalam tabung reaksi atau beker glass
kemudian dibilas
CARA KHUSUS PENGERJAAN OBAT DALAM
BENTUK LARUTAN
1. Natrium Bikarbonatdilakukan gerus tuang
2. Kalium permanganatedilarutkan dengan pemanasan dan terbentuk
KMnOdisaring
3. Zink Kloridadilarutkan dengan air sekaligusdisaring
Jika dilarutkan dengan air sedikit terbentuk ZnOCl sukar larut dalam air
4. Taninmudah larut dalam air dan gliserin, tetapi tannin mengandung hasil
oksidasi yg larut air tetapi tidak larut dalam gliserintannin dilarutkan
dalam air kocok baru tambah gliserin
5. Kamferkelarutan dalam air sangat jelek
Kamfer dalam botol tambah spritus fortior 2x berat kamfertambah air panas
sekaliguskocok ad homogen
6. Fenoldigunakan Phenolum liquefactum sebanyak 1,2 berat yang diminta
7.Alkaloid (basa lemah sukar larut dalam air)dipilih bentuk garamnya
Garam alkaloid yang sukar/tidak larut :Kinin sulfat, Kinin Tanas, Ergotamin
Tatrat, Kinin Etilkarbonas
Alkaloid base dapat larut iar : kodein (1:20), Efedrin (1:20), Coffein (1:50)
Garam alkaloid larut dalam air tapi tidak larut dalam minyak dan sebaliknya
8. Senyawa Argentum
a.Argentum koloidaldigerus dengan sedikit air (1/4 beratnya) baru ditambah
sisa airnya
b.Argenti Proteinicumditaburkan pada air (2x beratnya)biarkan 15 menit atau
jika dalam resep ada gliserigerus dg gliserin baru tambah air
9. Senyawa Barbital
Bentuk asam lemah tidak larut dalam air maka dipilih bentuk garamnya
9. Larutan Koloidal
a.Gelatindiberi sedikit sitrat dan dididihkan selama ½ jam
b.CMCditaburkan di atas air didiamkan selama ½ jam
c.PGA dan pulvis gummosusserbuk digerus dengan air 1,5 x beratnya baru
diencerkan dg air
10. Zat yang memberi warna tua pada larutan(PK, Merkuri, Rivanol)dilarutkan
di labu Erlenmeyer dengan air hangat sambal digojok
11. Zat yang menimbulkan panas atau gas
-Kalii Hydras dan Natrii Hydrasdalam Erlenmeyer tanpa ditutup sambal
digiyang-goyangkan untuk mengeluarkan panas
-Magnesii Citras dibuat dari acidum citras dan magnesium carbonas dengan air
hangat di cawan terbuka untuk menghilangkan CO2
12. Nipagin dan Nipasol
Nipagindilarutkan dalam air panas sambal digoyang-goyangkan
Nipasol dilarutkan dalam minyak
Konsentrasi Nipagin dan Nipasol sebagai pengawet 0,1-0,2 %
13. Succus Liquiritae
Dengan cara menggerus dengan air sama banyak baru ditambah sisa air sampai
larut
PERHITUNGAN DOSIS SEDIAAN LARUTAN
• Takaran untuk larutan
1. Sendok Teh
2. Sendok Makan
3. Sendok bubur
4. Pipet
PERHITUNGAN DOSIS LAZIM DAN DOSIS
MAKSIMUM

• Dosis lazim sekali pemakaian dan pemakaian sehari untuk memastikan


obat tidak under dose
• Dosis maksimum untuk memastikan obat tidak over dose
• Perhitungan dosis untuk anak = n/n+12 x dosis obat
CONTOH PERHITUNGAN DOSIS

• Dibuat syrup tiap 5 ml mengandung :


Salbutamol 1,2 mg (DL = 2-4 mg/-)
Ambroxol HCL 15 mg (DL = 30-60mg/-)
Berapa aturan pakai untuk anak usia 3, 6, dan 12 tahun?
• Salbutamol
Untuk anak 3 tahun : n/n+12 x DL
3/(3+12) x 2-4 mg
0,4 – 0,8 mg
= (0,4 – 0,8 ) x 1,2
= ( 1/3 – 2/3 ) sendok teh
Untuk anak 6 tahun : 6/(6+12) x 2 – 4 mg
0,6 – 1,2 mg
= (0,6 – 1,2 )x 1,2
= (1/2 – 1 ) sendok teh
• Untuk anak 12 tahun ; 12/ (12+12) x 2- 4 mg
; 1-2 mg
: (1 – 2 ) x 1,2 mg
; 5/6 – 1 2/3 sendok the
Kesimpulan aturan pakai anak
3 tahun ½ sendok teh
6 tahun 1 sendok teh
12 tahun 11/2 sendok teh
• Aturan pakai untuk ambroksol usia 3, 6 dan 12 tahun ?
HITUNG PENIMBANGAN,DOSIS, ATURAN
PAKAI, DAN CARA PEMBUATAN

R/ OBH sec FMS 150


Adde
Codein HCl 0,05
m.f.potio
S 3 dd cth…..pc
Pro : anita (12 tahun)

Anda mungkin juga menyukai