Anda di halaman 1dari 37

LARUTAN

TEKNOLOGI FORMULASI
SEDIAAN LIKUID

apt. Srie Rezeki Nur Endah, M.Si.


LARUTAN
• Larutan  sediaan cair yang mengandung satu atau
lebih zat kimia yang terlarut. Misalnya : terdispersi
secara molekular dalam pelarut yang sesuai atau
campuran pelarut yang saling bercampur.
• Fasa terdispersi  solut
• Fasa pendispersi  pelarut (solven)  bagian
terbesar dari sistem.
• Pelarutan  jumlah zat yang berpindah ke dalam
larutan bila tercapai kesetimbangan antara larutan
dengan kelebihan zat yang tidak terlarut. Larutan
yang diperoleh  larutan jernih.
• Bercampur (miscible)  bila kedua fasa berbentuk
gas, padat atau cairan.
LARUTAN
• Karena molekul-molekul dalam larutan terdispersi secara
merata, maka penggunaan larutan sebagai bentuk sediaan,
umumnya memberikan jaminan keseragaman dosis dan
memiliki ketelitian yang baik jika larutan diencerkan
atau dicampur.

• Sifat fisik larutan :


• Sifat koligatif
• Sifat aditif
• Sifat konstitutif
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
• Sifat koligatif larutan merupakan sifat dari suatu
larutan yang hanya bergantung pada zat terlarut,
bukan pelarut.
• Suatu larutan yang ditambahkan suatu zat terlarut akan
mengalami penurunan titik beku, kenaikan titik didih dan
penurunan tekanan uap
• Contoh penurunan tekanan uap, penurunan titik
beku, kenaikan titik didih.
Penurunan tekanan uap
• Jika kita bandingkan suatu pelarut murni dengan
larutannya yang telah ditambah suatu zat nonvolatil. maka
larutan tersebut akan mengalami penurunan tekanan uap.
Hal tersebut dijelaskan pada hukum Raoult, yaitu:
PA=XAPoA
PA= Tekanan uap Larutan
XA= Fraksi mol pelarut
PoA= Tekanan uap pelarut

• Contoh Soal:
Tekanan uap air 17.5 torr , ditambahkan glukosa  pada air
sehingga XH2O=0,8 . Berapa tekanan uap Larutan?
Jawab : Plarutan=(0,8)(17,5)= 14 torr , jadi penambahan
glukosa pada air akan menurunkan tekanannya sebesar 3,5
Kenaikan Titik Didih
Rumus yang digunakan untuk menghitung ini yaitu:

∆Tb=Kb m

∆Tb= Perubahan titik didih


Kb = konstanta kenaikan titik didih
m = Molalitas (mol terlarut/kg pelarut)
Penurunan Titik Beku
Rumus yang digunakan untuk menghitung ini yaitu :

∆Tf=Kf m

∆Tf= Perubahan titik beku


Kf= konstanta kenaikan titik beku
m = Molalitas
molalitas adalah banyaknya mol zat dalam 1 Kg pelarut
Tekanan Osmosis
Osmosis adalah berpindahnya pelarut dari larutan
berkonsentrasi rendah ke larutan berkonsentrasi tinggi

• Tekanan osmosis, π, berbanding lurus terhadap jumlah


partikel zat terlarut, n, dalam suatu volume larutan tertentu, V
—yang merupakan molaritas (M), sebagaimana:

• di mana R adalah konstanta gas ideal (0,0821 L.atm/mol.K)


dan T adalah temperatur (dalam satuan K).
SIFAT ADITIF LARUTAN
• Tergantung jumlah molekul secara menyeluruh atau
jumlah sifat konstituen dalam larutan.
• Contoh bobot molekul larutan : jumlah
SIFAT KONSTITUTIF
• Bergantung pada susunan dalam beberapa hal pada
jumlah dan macam atom dalam suatu molekul.
• Sifat ini memberikan petunjuk terhadap aturan
senyawa tunggal, dan kelompok molekul dalam sistem.
• Banyak sifat fisik yang sebagian aditif dan sebagian
konstitutif.
• Faktor penentu konstituen senyawa individual dan
kelompok molekul dalam suatu sistem. Contoh :
komponen  konduktor.
• Sifat fisik  kebanyakan gabungan sifat aditif dan sifat
konstitutif, contohnya : sifat elektrik, pembiasan
cahaya, kelarutan obat.
PERNYATAAN KONSENTRASI
• Persen berat (b/b), persen volume (v/v), persen
bobot per volume (b/v)
• Molaritas (M), Normalitas (N), molalitas (m)
• Fraksi mol (Xn)
Sediaan Larutan Oral

Sirup

Guttae Potiones

Larutan
Oral
Potio
Eliksir
Effervescent

Saturatio Netralisasi
Potiones (Obat Minum)
• Sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral,
mengandung satu atau lebih zat dengan atau tanpa bahan
pengaroma, pemanis, atau pewarna yang larut dalam air
atau berbentuk emulsi atau suspensi.
Elixir
• Sediaan yang mengandung bahan obat dan bahan
tambahan (pemanis, pengawet, pewangi) sehingga
memiliki bau dan rasa yang sedap dan sebagai pelarut
digunakan campuran air-etanol.

• Etanol berfungsi untuk mempertinggi kelarutan obat.


Elixir dapat pula ditambahkan glycerol, sorbitol, atau
propilenglikol.
Sirup
• Sirup simplex, mengandung 65 % gula dalam larutan nipagin
0,25 %b/v
• Sirup obat, mengandung satu atau lebih jenis obat dengan
atau tanpa zat tambahan, digunakan untuk pengobatan.
• Sirup pewangi, tidak mengandung obat tetapi mengandung
zat pewangi atau penyedap lain. Penambahan sirup ini
bertujuan untuk menutup rasa atau bau obat yang tidak
enak.
Netralisasi
• Obat minum yang dibuat dengan mencampurkan bagian
asam dan bagian basa sampai reaksi selesai dan larutan
bersifat netral.
• Cara pembuatan : seluruh bagian asam direaksikan denagn
bagian basanya bila perlu reaksi dipercepat dengan
pemansan.
• Misalnya : solutio citratis magnesii.
Saturatio
• Obat minum yang dibuat dengan mereaksikan asam dan
basa tetapi gas yang terjadi ditahan dalam wadah
sehingga larutan jenuh dengan gas.

• Pembuatan:
• Komponen basa dilarutkan dalam 2/3 bagian air
yang tersedia. Mis NaHCO3 digerus tuang kemudian
masuk botol.
• Komponen asam dilarutkan dalam 1/3 bagian air
yang tersedia.
• 2/3 bagian asam masuk basa, gas dibuang seluruhnya.
Sisa asam dituang hati-hati lewat tepi botol, segera
tutup dengan sampagne knop sehingga gas yang
terjadi tertahan.
Potio Effervescent
Saturatio yang CO2 nya lewat jenuh.

Pembuatan :
• Langkah 1 dan 2 sama dengan pada saturatio
• Langkah 3 : seluruh bagian asam dimasukkan ke dalam basa
dengan hati-hati, segera tutup dengan sampagne knop.Gas CO2
umumnya digunakan untuk pengobatan, menjaga stabilitas
obat, dan kadang-kadang dimasudkan untuk menyegarkan
rasa minuman.

• Hal yang harus diperhatikan untuk sediaan saturatio dan potio


effervescent adalah :
• Diberikan dalam botol yang kuat, berisi kira-kira 9/10
bagian dan tertutup kedap dengan gabus atau karet yang
rapat. Kemudian diikat dengan sampagne knop.
• Tidak boleh mengandung bahan obat yang sukar larut,
karena tidak boleh dikocok. Pengocokan menyebabkan botol
pecah karena botol berisi gas dalam jumlah besar.
Guttae (drop)

• Obat tetes : sediaan cair berupa larutan, emulsi atau


suspensi, apabila tidak dinyatakan lain
dimaksudkan untuk obat dalam.

• Digunakan dengan cara meneteskan menggunakan


penetes yang menghasilkan tetesan yang setara
dengan tetesan yang dihasilkan penetes baku yang
disebutkan dalam Farmakope Indonesia.

• Pediatric drop : obat tetes yang diguanakan untuk


anak-anak atau bayi.
Sediaan Larutan Topikal
Gargarisma

Guttae Opth Litus Oris

Larutan
Topikal
Guttae
Collyrum
Nasales

Epithema
(Obat Inhalasiones
Kompres)
Gargarisma (Gargle)

• Gargarisma atau obat kumur mulut adalah


sediaan berupa larutan umumnya dalam
keadaan pekat yang harus diencerkan dahulu
sebelum digunakan.

• Dimaksudkan untuk digunakan sebagai


pencegahan atau pengobatan infeksi
tenggorokan.

• Penandaan : Petunjuk pengencern sebelum


digunakan dan ”hanya untuk kumur, tidak ditelan”
Litus Oris

• Oles bibir adalah sediaan cair agak kental dan


pemakaiannya secara disapukan dalam mulut.

• Cth: Lar gliserin


Guttae Nasales

• Tetes hidung adalah obat yang digunakan untuk


hidung dengan cara meneteskan obat ke dalam
rongga hidung,

• Dapat mengandung zat pensuspensi, pendapar dan


pengawet.

• Minyak lemak atau minyak mineral tidak boleh


digunakan sebagai cairan pembawa.
Inhalationes

• Sediaan yang dimaksudkan untuk disedot hidung


atau mulut atau disemprotkan dalam bentuk
kabut ke dalam saluran pernafasan.

• Tetesan butiran kabut harus seragam dan sangat


halus sehingga dapat mencapai bronkhioli.

• Inhalasi merupakan larutan dalam air atau gas.

• Penandaan : Pada etiket ditulis ”Kocok dahulu”


Epithema/Obat Kompres

• Cairan yang dipakai untuk mendatangkan rasa


dingin pada tempat yang sakit dan panas karena
radang atau berdasarkan sifat perbedaan tekanan
osmosis, digunakan untuk mengeringkan luka
bernanah.

• Cth : Sol Rivanol, campuran Borwater-revanol


Collyrium

• Sediaan berupa larutan steril, jernih, bebas partikel


asing, isotonis digunakan untuk membersihkan mata,
dapat ditambahkan zat dapar dan zat pengawet.

Catatan :
• Pada etiket harus tertera : Masa penggunaan setelah
tutup dibuka dan ”obat cuci mata”.

• Collyrium yang tidak mengandung zat pengawet


hanya boleh digunakan lama 2 jam setelah botol
dibuka tutupnya. Yang mengandung pengawet dapat
digunakan paling lama 7 hari setelah botol dibuka
tutupnya.
Guttae ophthalmicae

• Obat tetes mata : larutan steril bebas partikel asing


merupakan sediaan yang dibuat dan dikemas
sedemikian rupa hingga sesuai digunakan pada
mata.

• Tetes mata juga tersedia dalam bentuk suspensi,


partikel halus dalam bentuk termikronisasi agar
tidak menimbulkan iritasi atau goresan pada
kornea.
Hal-hal yang diperhatikan pada pembuatan obat tetes mata :

• Nilai isotonisitas
• Idealnya sama dengan nilai isotonis larutan NaCl 0,9 %b/v. Tetapi mata
masih dapat tahan terhadap nilai isotonis rendah yang setara dengan
larutan NaCl 0,7 % b/v dan tertinggi 1,4 % b/v NaCl.

• Pendaparan
• Pendaparan larutan obat tetes mata adalah untuk mencegah kenaikan pH
yang disebabkan oleh pelepasan lambat ion hidroksil oleh wadah kaca. Hal
tersebut dapat menggangu kelarutan dan stabilitas obat. Selain itu
penambahan dapar juga dimaksudkan untuk menjaga stabilitas obat
tertentu misalnya garam-garam alkaloid.

• Air mata normal memiliki pH 7,4, secara ideal obat tetes mata memiliki pH
seperti air mata, tetapi karena beberapa bahan obat tidak stabil pada pH
tersebut maka sebaiknya obat tetes mata supaya tidak terlalu
merangsang mata.
• Pengawet
• Wadah larutan mata harus tertutup rapat dan disegel untuk
menjamin sterilitas pada pemakaian pertama. Larutan harus
mengandung zat atau campuran zat yang sesuai untuk
mencegah pertumbuhan atau memusnahkan bakteri yang
mungkin masuk pada waktu wadah dibuka pada saat digunakan.
• Pengawet yang dianjurkan :
• Nipagin dan nipasol
• Timerosol
• Benzalkonium klorid
• Klorbutanol, fenil etil alkohol
• Pengental
• Ditambahkan untuk meningkatkan kekentalan sehingga obat
lebih lama kontak dengan jaringan. Larutan obat mata yang
dikentalkan harus bebas dari partikel yang dapat terlihat. Cth :
metil selulosa, hidroksi propil selulosa, polivinil alkohol.
KEUNTUNGAN BENTUK SEDIAAN
LARUTAN
• Lebih mudah ditelan
• Lebih mudah diabsorpsi
• Obat terdistribusi diseluruh sediaan
• Mengurangi iritasi saluran cerna akibat lokalisasi
obat pada bagian tertentu yang disebabkan bagian
tablet.
• Kerja awal bat lebih cepat karena obat cepat
diabsorpsi
• Mudah diberi pemanis, bau-bauan dan warna
• Untuk pemakaian luar, bentuk larutan mudah
digunakan
KEKURANGAN BENTUK SEDIAAN
LARUTAN
• Kurang menyenangkan dalam transportasi
• Stabilitasnya lebih buruk dari sediaan padat
• Merupakan media ideal pertumbuhan mikroba
• Ketepatan dosis tergantung kemampuan pasien
menakar obat secara benar
• Rasa obat yang tidak menyenangkan akan lebih
terasa dibanding tablet
• Volume bentuk larutan lebih besar
PELARUT SEDIAAN
LARUTAN
Air
• Digunakan luas
• Tidak toksik
• Dapat melarutkan banyak bahan obat dan bahan
tambahan
• Jenis air dalam farmakope : air minum, air
destilasi, air demineralisata, air untuk injeksi.
PELARUT SEDIAAN
LARUTAN
Pelarut bukan air
• Digunakan bila jumlah air tidak cukup untuk
melarutkan
• Bahan obat tidak stabil dalam air
• Untuk memperpanjang efek obat
• Perlu pertimbangan toksisitas , iritasi, potensi
sensitifitasnya.
PELARUT SEDIAAN
LARUTAN
Macam-macam pelarut bukan air :
Minyak tumbuhan
• Tidak menguap
• Ester asam lemak dengan gliserol
• Mintak zaitu, minyak jagung, minyak wijen, minyak
kacang, dll
• Cocok untuk pelarut vitamin larut dalam minyak,
vitamin A,D dan E
PELARUT SEDIAAN
LARUTAN
etanol/ alkohol
• Paling banyak digunakan  terutama untuk
pemakaian luar.
• Kadar > 15%  antimikroba
• Untuk oral dan parenteral  kadar rendah 
kosolvensi dengan air.

Parafin cair
• Digunakan kosolven obat luar dalam emulsi
PELARUT SEDIAAN
LARUTAN
Alkohol polihidroksi
• Mengandung 2 gugus hidroksil
• Propilen glikol dan gliserol digunakan sebagai
kosolvensi dengan air
• Poli etilen glikol (PEG) bobot molekul rendah (PEG
400) digunakan sebagai pelarut injeksi eritromisin
etil suksinat.

DMSO
• Sangat polar  meningkatkan penetrasi obat
melalui kulit

Anda mungkin juga menyukai