TEKNOLOGI FORMULASI
SEDIAAN LIKUID
• Contoh Soal:
Tekanan uap air 17.5 torr , ditambahkan glukosa pada air
sehingga XH2O=0,8 . Berapa tekanan uap Larutan?
Jawab : Plarutan=(0,8)(17,5)= 14 torr , jadi penambahan
glukosa pada air akan menurunkan tekanannya sebesar 3,5
Kenaikan Titik Didih
Rumus yang digunakan untuk menghitung ini yaitu:
∆Tb=Kb m
∆Tf=Kf m
Sirup
Guttae Potiones
Larutan
Oral
Potio
Eliksir
Effervescent
Saturatio Netralisasi
Potiones (Obat Minum)
• Sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral,
mengandung satu atau lebih zat dengan atau tanpa bahan
pengaroma, pemanis, atau pewarna yang larut dalam air
atau berbentuk emulsi atau suspensi.
Elixir
• Sediaan yang mengandung bahan obat dan bahan
tambahan (pemanis, pengawet, pewangi) sehingga
memiliki bau dan rasa yang sedap dan sebagai pelarut
digunakan campuran air-etanol.
• Pembuatan:
• Komponen basa dilarutkan dalam 2/3 bagian air
yang tersedia. Mis NaHCO3 digerus tuang kemudian
masuk botol.
• Komponen asam dilarutkan dalam 1/3 bagian air
yang tersedia.
• 2/3 bagian asam masuk basa, gas dibuang seluruhnya.
Sisa asam dituang hati-hati lewat tepi botol, segera
tutup dengan sampagne knop sehingga gas yang
terjadi tertahan.
Potio Effervescent
Saturatio yang CO2 nya lewat jenuh.
Pembuatan :
• Langkah 1 dan 2 sama dengan pada saturatio
• Langkah 3 : seluruh bagian asam dimasukkan ke dalam basa
dengan hati-hati, segera tutup dengan sampagne knop.Gas CO2
umumnya digunakan untuk pengobatan, menjaga stabilitas
obat, dan kadang-kadang dimasudkan untuk menyegarkan
rasa minuman.
Larutan
Topikal
Guttae
Collyrum
Nasales
Epithema
(Obat Inhalasiones
Kompres)
Gargarisma (Gargle)
Catatan :
• Pada etiket harus tertera : Masa penggunaan setelah
tutup dibuka dan ”obat cuci mata”.
• Nilai isotonisitas
• Idealnya sama dengan nilai isotonis larutan NaCl 0,9 %b/v. Tetapi mata
masih dapat tahan terhadap nilai isotonis rendah yang setara dengan
larutan NaCl 0,7 % b/v dan tertinggi 1,4 % b/v NaCl.
• Pendaparan
• Pendaparan larutan obat tetes mata adalah untuk mencegah kenaikan pH
yang disebabkan oleh pelepasan lambat ion hidroksil oleh wadah kaca. Hal
tersebut dapat menggangu kelarutan dan stabilitas obat. Selain itu
penambahan dapar juga dimaksudkan untuk menjaga stabilitas obat
tertentu misalnya garam-garam alkaloid.
• Air mata normal memiliki pH 7,4, secara ideal obat tetes mata memiliki pH
seperti air mata, tetapi karena beberapa bahan obat tidak stabil pada pH
tersebut maka sebaiknya obat tetes mata supaya tidak terlalu
merangsang mata.
• Pengawet
• Wadah larutan mata harus tertutup rapat dan disegel untuk
menjamin sterilitas pada pemakaian pertama. Larutan harus
mengandung zat atau campuran zat yang sesuai untuk
mencegah pertumbuhan atau memusnahkan bakteri yang
mungkin masuk pada waktu wadah dibuka pada saat digunakan.
• Pengawet yang dianjurkan :
• Nipagin dan nipasol
• Timerosol
• Benzalkonium klorid
• Klorbutanol, fenil etil alkohol
• Pengental
• Ditambahkan untuk meningkatkan kekentalan sehingga obat
lebih lama kontak dengan jaringan. Larutan obat mata yang
dikentalkan harus bebas dari partikel yang dapat terlihat. Cth :
metil selulosa, hidroksi propil selulosa, polivinil alkohol.
KEUNTUNGAN BENTUK SEDIAAN
LARUTAN
• Lebih mudah ditelan
• Lebih mudah diabsorpsi
• Obat terdistribusi diseluruh sediaan
• Mengurangi iritasi saluran cerna akibat lokalisasi
obat pada bagian tertentu yang disebabkan bagian
tablet.
• Kerja awal bat lebih cepat karena obat cepat
diabsorpsi
• Mudah diberi pemanis, bau-bauan dan warna
• Untuk pemakaian luar, bentuk larutan mudah
digunakan
KEKURANGAN BENTUK SEDIAAN
LARUTAN
• Kurang menyenangkan dalam transportasi
• Stabilitasnya lebih buruk dari sediaan padat
• Merupakan media ideal pertumbuhan mikroba
• Ketepatan dosis tergantung kemampuan pasien
menakar obat secara benar
• Rasa obat yang tidak menyenangkan akan lebih
terasa dibanding tablet
• Volume bentuk larutan lebih besar
PELARUT SEDIAAN
LARUTAN
Air
• Digunakan luas
• Tidak toksik
• Dapat melarutkan banyak bahan obat dan bahan
tambahan
• Jenis air dalam farmakope : air minum, air
destilasi, air demineralisata, air untuk injeksi.
PELARUT SEDIAAN
LARUTAN
Pelarut bukan air
• Digunakan bila jumlah air tidak cukup untuk
melarutkan
• Bahan obat tidak stabil dalam air
• Untuk memperpanjang efek obat
• Perlu pertimbangan toksisitas , iritasi, potensi
sensitifitasnya.
PELARUT SEDIAAN
LARUTAN
Macam-macam pelarut bukan air :
Minyak tumbuhan
• Tidak menguap
• Ester asam lemak dengan gliserol
• Mintak zaitu, minyak jagung, minyak wijen, minyak
kacang, dll
• Cocok untuk pelarut vitamin larut dalam minyak,
vitamin A,D dan E
PELARUT SEDIAAN
LARUTAN
etanol/ alkohol
• Paling banyak digunakan terutama untuk
pemakaian luar.
• Kadar > 15% antimikroba
• Untuk oral dan parenteral kadar rendah
kosolvensi dengan air.
Parafin cair
• Digunakan kosolven obat luar dalam emulsi
PELARUT SEDIAAN
LARUTAN
Alkohol polihidroksi
• Mengandung 2 gugus hidroksil
• Propilen glikol dan gliserol digunakan sebagai
kosolvensi dengan air
• Poli etilen glikol (PEG) bobot molekul rendah (PEG
400) digunakan sebagai pelarut injeksi eritromisin
etil suksinat.
DMSO
• Sangat polar meningkatkan penetrasi obat
melalui kulit