• Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut (Anonim.1995.Farmakope Indonesia Edisi 4.Jakarta:Departemen Kesehatan RI). • Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang dapat larut, biasanya dilarutkan dalam air yang karena bahan- bahannya, cara peracikan dan penggunaannya tidak dimasukkan ke dalam golongan produk lainnya. (Ansel, Howard C.1989.Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi.Jakarta:UI Press). • Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satuh jenis obat atau kebih dalam pekarut air sulingkecuali dinyatakan kain, dinaksudkan untuk digunakan sebagai obat dalam,obat luar atau untuk dinasukkan ke dalam rongga tubuh. Untuk larutan steril yang digunakan sebagai obat luar harus memenuhi syarat yang tetera pada injectiones. Zat pelarut disebut juga solvent, sedangkan zat yang terlarut disebut solute. Solvent yang biasa dipakai : 1. Air, untuk macam-macam garam. 2. Spirtus, misalnya untuk kamfer, iodium, menthol. 3. Gliserin, misalnya untuk tanin, zat samak, borax dan fenol. 4. Eter, misalnya untuk kamfer, fosfor dan sublimat. 5. Minyak, misalnya untuk kamfer dan menthol. 6. Parafin, liquidum, untuk cera, cetaceum, minyak-minyak, kamfer, menthol dan klorbutanol. 7. Eter minyak tanah, untuk minyak-minyak lemak. JENIS-JENIS LARUTAN • Sesuai dengan penggunaan, larutan dibagi menjadi : A.Larutan steril 1. larutan untuk penggunaan luar sebagai pengobatan luka atau kulit terbuka 2. larutan iritasi kandungan kemih. 3. larutan intraperitoneum baik alat maupun larutannya disterilkan dalam wadah yang steril.
B.Larutan tak steril
1. larutan obat dalam, baik larutan yang langsung diminum atau yang harus diramu lebih dulu. 2. larutan obat untuk kulit utuh dan 3. larutan hemosialisa C.Larutan antiseptika • Berdasarkan konsentrasi 1. Larutan encer yaitu larutan yang mengandung sejumlah kecil zat A yang terlarut. 2. Larutan yaitu larutan yang mengandung sejumlah zat besar zat A yang terlarut. 3. Larutan jenuh yaitu larutan yang mengandung jumlah maksimum zat A yang dapat larut dalam air pada tekanan dan temperatur tertentu. 4. Larutan lewat jenuh yaitu larutan yang mengandung jumlah zat A yang terlarut melebihi batas kelarutannya didalam air pada temperatur tertentu. MACAM-MACAM BENTUK SEDIAN LARUTAN 2. Larutan Oral Sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral, mengandung satu atau lebih zat dengan atau tanpa bahan pengaroma, pemanis, atau pewarna yang larut dalam air atau campuran kosolven air. (Anonim.1995.Farmakope Indonesia Edisi 4.Jakarta:Departemen Kesehatan RI). 2. Larutan Topikal Larutan yang biasanya mengandung air, tetapi sering kali mengandung pelarut lain seperti etanol dan poliol untuk penggunaan kulit atau dalam larutan lidokain oral topical untuk penggunaan pada permukaan mukosa mulut. (Syamsuni.Ilmu Resep hal 83). MACAM-MACAM LARUTAN ORAL A. Potiones (obat minum) Larutan yang dimaksudkan untuk pemakaian dalam. Selain berbentuk larutan, potio dapat juga berbentuk emulsi atau suspensi. B. Eliksir Larutan oral yang mengandung etanol 90% yang berfungsi sebagai kosolven (pelarut) dan untuk mempertinggi kelarutan obat. C. Sirup yaitu Larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain yang berkadar tinggi. D. Netralisasi yaitu Obat minum yang dibuat dengan mencampurkan bagian asam dan bagian basa sampai reaksi selesai dan larutan bersifat netral. Pembuatan netralisasi : Seluruh bagian asam direaksikan dengan bagian basa, jika perlu reaksi dipercepat dengan pemanasan. E. Saturatio yaitu Obat minum yang dibuat dengan mereaksikan asam dengan basa tetapi gas yang terbentuk ditahan dalam wadah sehingga lerutan menjadi jenuh dengan gas. • Pembuatan saturatio 1.Komponen basa dilarutkan dalam dua per tiga bagian air yang tersedia. Misalnya NaHCO3 digerus tuang kemudian masuk botol. 2.Komponen asam dilarutkan dalam sepertiga bagian air yang tersedia. 3.Dua per tiga bagian asam masuk ke dalam botol yang sudah berisi bagian basanya, gas yang terjadi dibuang seluruhnya. 4. Sisa bagian asam dituangkan hati-hati lewat tepi botol, segera tutup sehingga gas yang terjadi tertahan di dalam botol. F. Potio Effervescent yaitu Saturatio dengan gas CO2 yang lewat jenuh Pembuatan Potio Effervescent : 1.Bagian Komponen basa dilarutkan dalam dua per tiga bagian air yang tersedia, misalnya NaHCO3 digerus tuang kemudian dimasukkan ke dalam botol. 2.Komponen asam dilarutkan dalam sepertiga bagian air yang tersedia 3.Seluruh bagian asam dimasukkan ke dalam botol yang sudah berisi bagian basanya dengan hati-hati, segera tutup. MACAM-MACAM LARUTAN TOPIKAL 1. Larutan untuk mata • Ø Collyrum (obat cuci mata) 4.Larutan untuk mulut • Ø Guttae opthalmicae (obat tetes • Ø Collutorium (obat cuci mulut) mata) 2. Larutan untuk telinga • Ø Gargarisma (obat kumur) • Ø Solutio otic/guttae auriculares • Ø Litus oris (obat oles bibir) (obat tetes telinga) • Ø Guttae oris (obat tetes mulut) 3. Larutan untuk hidung 5. Larutan untuk anus • Ø Collunarium (obat cuci hidung) • Ex: lavement/clysma/enema • Ø Guttae nasales/nose drop (obat 6. Larutan untuk vagina tetes hidung) • Ø Nebula/inhalation/nose spray (obat • Ex: douche semprot hidung) KOMPONEN LARUTAN • 1. Bahan aktif • 2. Pelarut • 3. Bahan tambahan BAHAN TAMBAHAN DALAM LARUTAN 1. Pengawat mikroorganisme • Ex: benzalkonium klorida, benzotanium klorida, benzyl alcohol, timerosol, fenil merkuri nitr 2. Pengawet anti jamur • Ex: asam benzoate, butyl paraben, metil paraben, propil paraben, natrium benzoate, natrium propionate. 3. Corrigentà zat tambahan yang digunakan untuk memperbaiki warna, bau, rasa dari obat utama. MACAM-MACAM CORIGENT 1. Corrigent actiones: Digunakan untuk memperbaiki kerja zat berkhasiat utama. 2. Corrigent odoris : Digunakan untuk memperbaiki bau dari obat. Ex: oleum cinnamoni, menthae piperitae 3. Corrigent saporis : Digunakan untuk memperbaiki rasa dari obat. Ex: sakarosa/sirup simplex 4. Corrigent coloris : Digunakan untuk memperbaiki warna dari obat. Ex: tint croci (kuning), caramel (coklat), carminum (merah). 5. Corrigent solubilise : Digunakan untuk memperbaiki kelarutan dari obat utama. Ex: iodium tidak larut dalam air tetapi dengan penambahan kalium iodat menjadi mudah larut. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN SEDIAN LARUTAN KERUGIAN KEUNTUNGAN • Volume bentuk larutan lebih • Merupakan campuran homogen. besar • Dosis dapat diubah-ubah dalam pembuatan. • Sediaan cair mudah ditumbuhi • Dapat diberikan dalam larutan encer, sedangkan kapsul dan tablet sulit bakteri diencerkan. • Kerja awal obat lebih cepat karena cepat diabsorpsi. • Cocok untuk pemberian pada anak-anak. • Untuk pemakaian luar bentuk larutan mudah digunakan. CARA PEMBUATAN SEDIAAN LARUTAN OBAT 1. Zat-zat yang mudah larut, dilarutkan dalam botol. 2. Zat-zat yang agak sukar larut dilarutkan dengan pemanasan. Masukkan zat padat yang akan dilarutkan dalam erlenmeyer setelah itu dimasukkan zat pelarutnya, dipanasi di atas tangas air atau api bebas dengan digoyang-goyangkan sampai larut. Zat padat yang hendak dilarutkan dimasukkan dalam erlenmeyer dulu, mencegah jangan sampai ada yang lengket pada leher erlenmeyer. 3. Untuk zat yang akan terbentuk hidrat maka air dimasukkan dulu dalam Erlenmeyer agar tidak terbentuk senyawa hidrat yang lebih lambat larutnya. Misalnya glukosum, borax, natrii bromidum. 4. Untuk zat yang meleleh dalam air panas dan merupakan tetes besar dalam dasar Erlenmeyer atau botol maka perlu dalam melarutkan digoyang-goyangkan atau digojok untuk mempercepat larutnya zat tersebut. Misalnya codeinum base, clorbutanolum 5. Zat-zat yang mudah terurai pada pemanasan tidak boleh dilarutkan dengan pemanasan dan dilarutkan secara dingin. Misalnya natrii bicarbonas, protargol, luminal natrium. 6. Zat-zat yang mudah menguap bila dipanasi, dilarutkan dalam botol tertutup dan dipanaskan serendah-rendahnya sambil digoyang- goyangkan. Misalnya campora, acidum benzoicum, salicylicum. 7. Bahan obat berkhasiat keras harus dilarutkan tersendiri. 8. Zat pengawet dilarutkan dalam air dengan pemanasan sambil digoyang-goyangkan. DiLarutkan dulu dengan sedikit etanol baru dimasukkan ke dalam sediaan yang diawetkan. Misalnya nipagin, nipasol. CARA MELARUTKAN ZAT • Zat cair atau cairan ditimbang dalam botol. Mulut botol ditutup dengan gabus. Dengan memegang leher botol dan menekan tutup gabusnya dengan ibu jari, botol diletakkan di piring timbangan sebelah kanan dan piring timbangan sebelah kiri diletakkan gotri sebagai penara dan anak timbangan lalu cairan diisikan pada botol. • Pada waktu menuang dari botol persediaan cairan supaya etiket botol diarahkan ke atas agar tidak kotor karena aliran tetesan cairan. Jika ingin menimbang campuran cairan maka cairan ditimbang berurutan di dalam botol. Dimulai dengan cairan yang tidak mudah menguap dan yang jumlahnya sedikit. Cairan yang mudah menguap ditambahkan terakhir untuk menghindari kekurangan karena penguapan dan hindari pengotoran pada isi cairan botol persediaan berikutnya karena uapnya masuk ke dalam cairan dari botol persediaan. Ex zat yang mudah menguap: aether, kloroform, SASA. Soal quizz 1. Pengertian larutan 2. Sebutkan jenis-jenis larutan