Larutan Steril
meliputi: larutan penggunaan luar sebagai obat luka, iritasi kandung kemih,
intraperitoneum.
Larutan Non Steril
meliputi: larutan obat dalam, larutan hemodialisa
Larutan Antiseptik
meliputi larutan tranfusi dan infusi
ZAT PELARUT /SOLVENT
Sifat Kelarutan
Zat yang mudah larut memerlukan sedikit pelarut, sedangkan zat yang sukar
larut memerlukan banyak pelarut. Kelarutan zat anorganik yang digunakan
dalam farmasi umumnya:
a. Dapat larut dalam air
Semua garam klorida larut kec. AgCl, PbCl2, Hg2Cl2.
Semua garam nitrat larut kec. Nitrat base ex. Bismuthi subnitras.
Semua garam sulfat larut kec. BaSO4, PbSO4, CaSO4 (sedikit larut)
Lanjutan…..
b. Tidak larut dalam air
Semua garam karbonat tidak larut, kec K2CO3, N2CO3, (NH4)2CO3
Semua oksida dan hidroksida tidak larut, kec NaOH, KOH, NH4OH, BaO
dan Ba(OH)2
Temperatur
Kebanyakan senyawa farmasetis pada kenaikan suhu akan naik kelarutannya,
kec senyawa metilselulose dan KOH.
Proses eksoterm:
Zat terlarut + pelarut larutan + panas (I)
Lanjutan…..
Proses endoderm:
Panas + zat terlarut + pelarut larutan (II)
Bila suhu dinaikkan maka kelarutan zatnya akan berkurang karena bergeser ke
kiri sedangkan endoterm bila suhu dinaikkan maka kelarutannya akan
bertambah karena rx bergeser ke kanan.
Salting out
adalah peristiwa adanya zat terlarut tertentu yang mempunyai kelarutan
lebih besar dibandingkan zat utamanya sehingga menyebabkan penurunan
kelarutan zat utama.
Lanjutan…
Ex:
Rx Papaverin HCl dengan Sol. Charcot menghasilkan endapan papaverin
basa.
Camphorae dg OMP dalam air aromatik.
Kelarutan myk atsiri dalam air akan turun jika ke dalam air tersebut
ditambahkan larutan NaCl jenuh. Kelarutan NaCl dalam air lebih besar
dibandingkan kelarutan myk atsiri dalam air , maka myk atsiri akan
memisah.
Lanjutan……
Salting In
adalah peristiwa adanya zat terlarut tertentu yang mempunyai kelarutan
lebih kecil dibandingkan zat utamanya sehingga menyebabkan kenaikan
kelarutan zat utama.
Ex: nikotinamid menyebabkan riboflavin larut dalam air, karena disini
terjadi penggaraman riboflavin + basa
Pembentukan Komplek
Adalah peristiwa terjadinya interaksi antara senyawa tidak larut dan zat
yang larut dengan menggunakan senyawa komplek yang larut
Ex: larutnya kofein dalam Na-salisilat/ Na benzoat dalam air. Senyawa
ini bersifat reversibel, mudah terionisasi dan melepas zat aktifnya
sehingga memberi efek terapi
Lanjutan………….
Hidrotopi
adalah peristiwa bertambahnya kelarutan suatu senyawa yang tidak larut
/sukar larut dengan penambahan suatu senyawa lain yang bukan surfaktan
(surface activate agent/SAA)
Mekanismenya mungkin salting in tapi kombinasi beberapa faktor
ex: KI + I2 KI3
Ukuran Partikel
Efek ukuran partikel dari zat terlarut dalam sifat kelarutannya terjadi hanya
jika ukuran mikron & akan terlihat kira2 10% dalam kelarutannya. Kenaikan
ini disebabkan adanya energi bebas permukaan yang
besar dihubungkan dengan partikel kecil.
Keuntungan & kerugian larutan
Keuntungan solutiones
Campuran homogen, dosis mudah diubah-ubah dengan mudah dalam
pembuatan, dapat diberikan dalam larutan encer, kerja awal obat lebih cepat
karena obat cepat diabsorsi, mudah diberi pemanis, bau-bauan dan warna,
untuk obat luar lebih mudah digunakan.
Kerugian solutiones
volume lebih besar, ada ZA yang tidak stabil dalam larutan, ada obat yang sukar
ditutupi rasa dan baunya dalam solutiones
MACAM SEDIAAN SOLUTIONES
Larutan utk mata: collyrium, gtt opthalmicae
Larutan utk telinga: sol.otic, gtt auriculares
Larutan utk hidung: gtt nasales, inhalationes,
colunarium
Larutan utk mulut: collutorium, gargarisma, litusoris,
gtt oris
Larutan parenteral: injectiones, serum & vaksin
Larutan utk rektal: lavement/clysma/enema
Larutan utk vagina: douche
Larutan oral: potiones, sirop, elixir, saturatio, potio eff,gtt
Larutan topikal: ephithema, lotiones
COLLYRIUM
Adalah larutan steril & jernih yang digunakan untuk mencuci mata, ex
optraex (as borat hipertonis).
Dapat dibuat dengan melarutkan obat dalam air, saring hingga jernih,
masukkan ke dalam wadah, tutup dan sterilkan.
Penyimpanan dalam wadah kaca/plastik yang tertutup kedap.
Hanya boleh digunakan pada:
Bahan yang mengandung bhn pengawet 24 jam
Tanpa bhn pengawet 7 hari setelah tutup dibuka
Pada etiket tertera:
a. “Masa penggunaan setelah tutup dibuka”
b. “Obat cuci mata”
Guttae opthalmicae
Adalah sediaan steril, berupa larutan jernih/suspensi, bebas partikel asing,
digunakan utk mata dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir mata di
sekitar kelopak mata dan bola mata.
Tetes mata berupa larutan, harus jernih, harus steril, serta bebas partikel asing,
serat dan benang, jika harus menggunakan dapar, sebaiknya pada pH 7,4: karena
mengingat waktu kontak obat tetes mata dengan mata relatif singkat dan tidak
merangsang mata.
Larutan pembawa yang digunakan: asam borat, asam borat khusus, fosfat
isotonik.
Pengental ditambahkan untuk meningkatkan kekentalan shg obat lebih lama
kontak dengan jaringan , ex: metil selulosa, polivinil alkohol, hidroksi propil
selulosa.
CARA PEMBUATAN OBAT TETES MATA
Obat dilarutkan ke dalam salah satu zat pembawa yang mengandung salah
satu zat pengawet, dijernihkan dengan cara penyaringan, masukkan ke dalam
wadah, tutup wadah dan sterilkan menggunakan autoklaf pada suhu 1150-
1160 selama 30 menit.
Obat dilarutkan ke dalam cairan pembawa berair yang mengandung salah satu
zat pengawet & disterilkan menggunakan bakteri filter masukkan ke dalam
wadah secara teknik aseptis dan tutup rapat.
Obat dilarutkan ke dalam cairan pembawa berair yang mengandung salah satu
zat pengawet, dijernihkan dengan cara penyaringan, masukkan ke dalam
wadah,tutup rapat dan sterilkan dengan penambahan bakterisid, dipanaskan
pada suhu 980-1000 selama 30 menit.
Solutio otic/Guttae auriculares