Farset
Farset
Nim : 2008060022
Prodi : S1 Farmasi
Farmasetika
Kata farmasetika berasal dari bahasa Yunani, yaitu farmakon yang artinya adalah medika atau
obat. Jadi farmasetika merupakan ilmu yang mempelajari tentang:
resep
dosis
Galen (130-200M): dokter dan ahli farmasi dari Yunani, yang memperkenalkan obat-obatan
yang berasal dari alam, formula dan sediaan farmasi. Ketiga hal tersebut disebut Farmasi
Galenika.
Pengertian Obat
Obat merupakan semua bahan atau campuran bahan yang dimaksudkan untuk digunakan
dalam:
a. Menentukan diagnosis
b. Mencegah,
c. Mengurangi,
d. Menghilangkan,
e. Menyembuhkan
- penyakit atau gejala penyakit,
- luka atau kelainan badaniah atau rohaniah
- pada manusia atau hewan,
f. termasuk memperelok tubuh atau bagian tubuh manusia.
3. Obat baru
Obat baru adalah obat yang terdiri dari atau berisi suatu zat sebagai bagian yang
berkhasiat, maupun yang tidak berkhasiat, misalnya lapisan, pengisi, pelarut, bahan
pembantu atau komponen lain yang belum dikenal, hingga tidak diketahui khasiat
keamanannya (Joenoes, 2001).
4. Obat tradisional
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan
hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan-bahan
tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan
pengalaman (UU RI No.23 tahun 1992).
6. Obat generic
Obat generik adalah obat berkhasiat yang sudah habis masa patennya dan boleh
diproduksi oleh perusahaan farmasi, contohnya obat Paracetamol, Pantoprazole, dll.
Obat ini relatif terjangkau.
Macam-Macam Obat
Berdasarkan cara penggunaannya:
1. Medicamentum ad usum internum
- Pemakaian dalam (oral)
- Beretiket putih
2. Medicamentum ad usum externum
- Pemakaian luar
- Beretiket biru
- injeksi, rektal, vaginal, nasal, ophtalmic, aurical, gargarisma, implan (implan
dimaksudkan untuk ditanam dalam tubuh manusia, biasanya secara sub kutan.
Nantinya diharapkan memperoleh pelepasan obat secara berkesinambungan
dalam jangka waktu yang lama)
Berdasarkan cara kerjanya:
1. Lokal
Obat yang bersifat lokal adalah obat yang bekerja hanya di suatu tempat tidak melalui
peredaran darah
2. Sistemik
Obat yang bersifat sistemik adalah obat yang bekerja melalui sistem peredaran darah
Berdasarkan Undang-Undang yaitu Permenkes no. 917/MENKES/PER/X/1993 tentang Wajib
Daftar Obat
1. Obat bebas
Obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter dan bisa dijual di apotek maupun toko obat.
Contoh: Parasetamol, Mylanta, Oralit, Curcuma plus, dll
Golongan obat ini sebenarnya termasuk obat keras, namun hingga batas tertentu bisa
diperoleh di apotek tanpa resep dokter.
Contoh: Efedrin HCl, klorfeniramin maleat, Promag, Dulcolax, Methicol, dll
4. Obat Narkotika
Distribusi obat dalam golongan ini diawasi secara ketat karena rawan penyalahgunaan
sehingga hanya bisa dibeli dengan resep asli. Untuk pengobatan rutin, salinan resep bisa
digunakan di apotek yang menyimpan resep aslinya.
Contoh: codein HCl, ophium, morfin, heroin, dll
Resep
Adalah permintaan tertulis dari seorang dokter, dokter gigi, dokter hewan yang diberi izin
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlakuk kepada Apoteker Pengelola Apotek
(APA) untuk menyiapkan dan atau membuat, meracik serta menyerahkan obat kepada pasien.
R/ artinya ambillah
Kelengkapan Resep
1. Nama, SIP, dan alamat Dokter
2. Nama Kota dan tanggal resep ditulis [insriptio]
3. Tanda R/ singkatan dari recipe, ambillah (supercriptio) [invocatio]
4. Nama dari setiap jenis atau bahan obat yang diberikan serta jumlahnya
(inscriptio) [praescriptio]
5. Cara pembuatan atau bentuk sediaan yang dikehendaki (subcriptio)
6. Aturan pemakaian obat oleh penderita (transcriptio)
7. Identitas pasien yang meliputi nama, umur (untuk penderita anak-anak), dan alamat
pasien
8. Tanda tangan atau paraf dari dokter, dokter gigi, atau dokter hewan yang menuliskan
resep tersebut (doctor’s signature) [signatura]
9. Refill information [iteratie/iter]
Kopi Resep
Adalah salinan tertulis dari suatu resep
Sediaan cair
1. Larutan
2. Suspensi
3. Emulsi
4. Eliksir
Eliksir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa. Mengandung selain obat atau zat
tambahan seperti,gula atau zat pemanis lainnya, zat pengawet, zat warna, dan zat pewangi.
Digunakan sebagai obat dalam.
5. Sirup
6. Aerosol
7. Obat suntik
Pasal 5
1. Pekerjaan Kefarmasian dalam Pengadaan Sediaan Farmasi
2. Pekerjaan Kefarmasian dalam Produksi Sediaan Farmasi
3. Pekerjaan Kefarmasian dalam Distribusi atau Penyaluran Sediaan Farmasi
4. Pekerjaan Kefarmasian dalam Pelayanan Sediaan Farmasi.
Zat Aktif
chemical compound with pharmacological (or other direct effect ) intended for used in
diagnosis, treatment or prevention of diseases
senyawa kimia dengan efek farmakologi ( efek langsung yang lain) dimaksudkan untuk
penggunaan untuk diagnosa, pengobatan, atau pencegahan penyakit.
Penggunaan secara langsung zat aktif jarang dilakukan karena beberapa alasan:
- Penanganan bahan aktif sulit atau tidak mungkin dilakukan, karena massanya yang terlalu
kecil
- Dosis obat yang akurat juga sulit atau tidak mungkin dilakukan
- Administrasi zat aktif dapat menjadi tidak praktis, tidak layak
- Beberapa zat actif ada yang bisa terkena langsung dengan paparan lingkungan (seperti
cahaya, kelembapan). Namun beberapa yang lainnya tidak bisa, mereka harus distabilkan
dengan bahan lainnya secara kimiawi
- Zat aktif dapat didegradasikan pada tempat kerjanya dengan beberapa persyaratan (misal,
pH lambung yang rendah)
- Zat aktif dapat menyebabkan iritasi lokal atau luka apabila diambil dalam konsentrasi yang
tinggi pada tempat kerjanya.
- Zat aktif memiliki kualitas organoleptik yang tidak menyenangkan (seperti rasanya yang
pahit, atau baunya yang tidak sedap)
Selain menentukan zat aktif mana yang dipilih, kita juga perlu memilih rute perjalanan obatnya
dan bentuk sediaannya (drug delivery system) -- pilihan yang salah dapat menyebabkan
gagalnya terapi.