Solvent Hexane
Cairan ini adalah salah satu hasil dari penyulingan minyak
tanah kasar. Pelarut yang baik untuk lemak-lemak dan
minyak-minyak. Biasanya dipergunakan untuk
menghilangkan lemak dari simplisia yang mengandung
lemak-lemak yang tidak diperlukan, sebelum simplisia
tersebut dibuat sediaan galenik, misalnya strychni, secale
cornutum.
Acetonum
Tidak dipergunakan untuk sediaan galenik obat
dalam, pelarut yang baik untuk bermacam-macam lemak,
minyak atsiri, damar. Baunya kurang enak dan sukar hilang
dari sediaan. Dipakai misalnya pada pembuatan Capsicum
oleoresin (N.F.XI)
Chloroform
Tidak dipergunakan untuk sediaan dalam, karena
efek farmakologinya. Bahan pelarut yang baik
untuk basa alkaloida, damar, minyak lemak dan
minyak atsiri.
Faktor – Faktor Yang
Mempengaruhi Kelarutan
Sifat dari solute atau solvent.
Solute yang polar akan larut dalam solvent
yang polar pula. Misalnya garam-garam
anorganik larut dalam air.
Solute yang nonpolar larut dalam solvent yang
nonpolar pula. Misalnya alkaloid basa
(umumnya senyawa organik) larut dalam
chloroform.
Cosolvensi.
Cosolvensi adalah peristiwa
kenaikan kelarutan suatu zat karena
adanya penambahan pelarut lain atau
modifikasi pelarut. Misalnya Luminal
tidak larut dalam air, tetapi larut dalam
campuran air – gliserin atau solutio petit
Kelarutan.
Zat yang mudah larut memerlukan
sedikit pelarut , zat yang sukar larut
memerlukan banyak pelarut. Kelarutan
zat anorganik yang digunakan dalam
farmasi umumnya adalah :
Dapat larut dalam air.
Semua garam klorida larut , kecuali AgCl, PbCl2, Hg2Cl2.
Semua garam nitrat larut, kecuali nitrat base, seperti bismuthi
subnitras.
Semua garam sulfat larut, kecuali BaSO4, PbSO4, CaSO4 (sedikit larut)
Contoh :
Kelarutan minyak atsiri dalam air akan turun bila
kedalam air tersebut ditambahkan larutan NaCl
jenuh. Disini kelarutan NaCl dalam air lebih besar
dibanding kelarutan minyak atsiri dalam air, maka
minyak atsiri akan memisah.
Reaksi antara papaverin Hcl dengan solutio charcot
menghasilkan endapan papaverin base.
Salting In.