Anda di halaman 1dari 51

Kelarutan

dan
distribusi obat

Kelompok 3

ELFRIDA VENTY (3422119095 )


LUSY HIKMAH PUJIATI (3422119163 )
KELARUTAN

- Konsentrasi zat terlarut didalam larutan jenuhnya pada suhu dan


tekanan tertentu dan terdispersi secara molekuler.
- Satuan bagi Kelarutan secara kuantitatif dapat dinyatakan dalam
molalitas , molaritas , dan persentase.
- Jumlah mL pelarut , dimana akan larut 1 gram zat terlarut
- Konsentrasi suatu larutan menyatakan jumlah zat terlarut ( solute )
yang terlarut dalam pelarut ( solvent )
Aturan pada pelarutan adalah : "LIKE DISSOLVES LIKE"
Yang artinya suatu pelarut akan melarutkan zat yang " disukainya ".
Faktor penting proses formulasi dan pembuatan bentuk sediaan cair ,adalah :

• kelarutan
• stabilitas
• pengawetan
• penampilan sediaan secara keseluruhan.
Larutan adalah campuran homogen yang terdiri atas satu atau lebih zat terlarut dalam
pelarut yang sesuai membentuk sistem Termodinamika yang stabil secara fisika dan
kimia, dimana zat terlarut terdispersi dalam sejumlah pelarut tersebut.
Bentuk larutan dalam kehidupan sehari-hari adalah : teh manis, larutan garam, dan
lain-lain.
Dalam bidang Farmasi larutan dapat diaplikasikan dalam bentuk sediaan sirup obat,
mouthwash, tetes hidung, tetes telinga, tetes mata, gargle, betadine dan lain-lain.
Keuntungan larutan

• Larutan sebagai campuran homogen sehingga zat aktifnya terdistribusi secara


merata dalam sediaan pengobatan. Hal ini memastikan keseragaman kadar
sediaan.
• Dosis larutan dapat lebih mudah divariasikan karena dapat ditakar dengan
sendok takaran.
• Mengurangi iritasi mukosa lambung ketika diberikan dalam bentuk Tablet atau
kapsul.
• Aksi obat didalam tubuh lebih cepat.
• Mudah diberikan pewarna pengaroma dan pemanis sehingga memberikan
penampilan yang menarik.
Keuntungan larutan :
Lanjutan …

• Mudah diberikan pada anak-anak dan pada pasien yang sukar menelan obat.
• Pada pemakaian obat luar lebih mudah dan merata jika dioleskan .
• Larutan dapat diberikan dengan takaran rumah tangga yang umum.
• Kilauan jernih larutan menghasilkan penampilan yang menarik.
• Keseragaman dosisnya pasti ( berbeda dengan suspensi dan emulsi dimana
dosisnya tidak seragam mungkin terjadi jika pasien tidak mengocok botolnya
dengan baik )
Gambar 1. Sirup Gambar 2. Suspensi lotion
PENGOLONGAN LARUTAN MENURUT
KESETIMBANGAN :

1. Larutan jenuh,adalah : suatu larutan dimana zat terlarut berada dalam kesetimbangan
(tepat larut dalam batas kelarutannya ) dengan fase pelarutnya
2. Larutan tidak jenuh atau hampir jenuh , adalah suatu larutan yang mengandung zat
terlarut dalam konsentrasi di bawah konsentrasi yang dibutuhkan untuk penjenuhan
sempurna pada temperatur tertentu.
3. Larutan lewat jenuh , adalah suatu larutan yang mengandung zat terlarut dalam
konsentrasi yang banyak pada suhu tertentu sehingga terdapat zat terlarut yang tidak
dapat larut lagi.
PENGGOLONGAN LARUTAN

Larutan dapat digolongkan sesuai dengan keadaan terjadinya zat terlarut dan pelarut.
Penggolongan Larutan Berdasarkan
Cara Penggunaannya

1. larutan Oral --> Sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral,
mengandung satu atau lebih zat.
2. Syrup. --> Larutan oral yang mengandung sokrosa atau gula
lain dalam kadar tinggi
3. Elixir --> Larutan oral yang mengandung etanol 95% sebagai
pelarut.
4. Larutan otik --> Larutan yang mengandung air atau glycerin.
Penggolongan Larutan Berdasarkan
Sistem pelarut dan zat terlarut
1. Spirit --> Larutan yang mengandung etanol atau hidroalkohol dari
zat mudah menguap.
2. Tingtur --> Larutan yang mengandung etanol atau hidroalkohol
yang dibuat dari bahan tumbuhan atau senyawa kimia.
3. Air aromatik --> Larutan jernih dan jenuh dalam air, dari minyak,
mudah menguap.
Jenis-Jenis Sediaan Larutan Obat

1.Larutan Oral , Contoh : Sediaan Elixir, Sirup, guttae,Potiones ( obat


minum )
2. Larutan untuk mulut, Contoh : Collutorium ( obat cuci mulut), Gargle
( obat kumur )Litus Oris ( obat oles bibir ), guttae oris ( obat tetes mulut ).
3. Larutan untuk hidung, contoh : collunarium ( obat cuci hidung ) , Guttae
Nasales ( Obat tetes hidung ), Nebulla ( inhialationes)
4. Larutan untuk telinga, contoh : Solutio optic ( tetes telinga,)
5. Larutan Topikal , contoh : ephitema ( obat kompres ), Scalp Lotion.
KELARUTAN Dan Istilah Kelarutan

Kelarutan dapat didefinisikan dalam istilah kuantitatif sebagai konsentrasi zat


terlarut dalam larutan jenuh pada suhu tertentu dan secara kuantitatif dapat
pula dinyatakan sebagai interaksi spontan dari dua atau lebih zat untuk
membentuk dispersi molekul yang homogen.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELARUTAN

1. Sifat dari solute ( zat terlarut ) dan solvent ( pelarut ) zat terlarut yang sifatnya polar akan
mudah larut dalam solvent yang polar pula. Misalnya garam-garam anorganik larut dalam
air. Sedangkan zat terlarut yang non polar larut dalam solvent yang nonpolar pula .
Misalnya, alkaloid basa ( umumnya senyawa organik ) larut dalam kloroform.

2. Cosolvensi ( zat penambahan kelarutan ) cosolvensi adalah peristiwa kenaikan


kelarutan suatu zat karena adanya penambahan pelarut lain atau modifikasi pelarut. Misalnya
luminal tidak larut dalam air, tetapi larut dalam campuran air dan gliserin
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELARUTAN

Lanjutan …

3. Kelarutan, zat yang mudah larut memerlukan sedikit pelarut, sedangkan zat yang
sukar larut memerlukan banyak pelarut .
4. Suhu,. Endoterm : membutuhkan panas --> zat terlarut + pelarut + panas
Eksoterm : menghasilkan panas --> zat terlarut + pelarut ( KOH dan
K2SO4 ).
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELARUTAN

Lanjutan …
5.Salting out adalah peristiwa adanya zat terlarut tertentu yang mempunyai kelarutan lebih besar dibanding zat utama akan
menyebabkan penurunan kelarutan zat utama atau terbentuknya endapan karena ada reaksi kimia.
Contohnya: kelarutan minyak atsiri dalam akan turun bila kedalam air tersebut ditambahkan larutan NaCl jenuh.

6.Salting in adalah adanya zat terlarut tertentu yang menyebabkan kelarutan zat utama dalam solvent menjadi lebih besar.
Contohnya: Riboflavin tidak larut dalam air tetapi larut dalam larutan yang mengandung Nikotinamida.

7.Pembentukan Kompleks, adalah peristiwa terjadinya interaksi antara senyawa tak larut dengan zat yang larut dengan
membentuk garam kompleks
Contoh: Iodium larut dalam larutan KI atau NaI jenuh.
Ciri-Ciri Larutan

1. Larutan ideal , mempunyai ciri-ciri :

• Tidak ada perubahan sifat dari komponen ( selain dari pengenceran ) ketika zat
tercampur membentuk larutan,
• Tidak ada panas yang diserap dan dilepaskan selama proses pencampuran,
• Tidak ada penyusutan volume
• Mengikuti HUKUM ROULT ( Tekanan uap parsial dari sebuah komponen didalam
campuran adalah sama dengan tekanan uap komponen tersebut dalam keadaan murni
pada suhu tertentu dikalikan dengan Fraksi molnya dalam campuran tersebut.)

Larutan ideal terbentuk dengan mencampurkan zat yang sifatnya sama.


Contoh : Jika 100 ml Benzena dicampur dengan 100 ml volumeToluena maka akhir larutan
adalah 200 ml, dan tidak ada panas yang dilepaskan maupun di absorpsi.
2.Larutan Non Ideal

Ciri- ciri larutan Non Ideal


- Tidak mematuhi Hukum Roult
- Pada saat pencampuran menghasilkan panas
- Mengalami penyusutan volume
Contoh larutan non ideal :
100 mL Asam Klorida dicampurkan dengan air 100mL, volume akhir larutan
adalah sekitar 190mL pada ruangan dan pencampuran diikuti dengan terbentuknya
pelepasan panas.
INTERAKSI ZAT PELARUT & ZAT TERLARUT

Like Dissolves Zat akan larut dalam pelarut yang sama


Like atau sesuai

Jenis Solvent - Polar


- Semi polar
- Non polar
SIFAT PELARUT POLAR

1. Mampu mengsolvasi molekul dan ion dengan interaksi dipol, terutama


-Kelarutaikatan hidrogen.
2. Pelarut polar dapat zat terlarut ionik dan polar lain
3. Pelarut polar mempunyai konstanta Dielektrik ( momen dipol ) yang besar sehingga
dapat menurunkan gaya tarik menarik antara ion dalam kristal yang bermuatan
berlawan.
4. Dapat memecahkan ikatan kovalen ektrolit kuat secara potensial dengan reaksi asam
basa.
2.Sifat Pelarut Non Polar
● Pelarut non polar tidak dapat mengurangi gaya tarik-menarik antara ion-ion elektrolit karena tetapan dielektrik nya
rendah.
● pelarut non polar juga tidak bisa memecahkan ikatan kovalen dan tidak dapat mengionisasi elektrolit lemah karena
pelarut non polar termasuk dalam golongan pelarut aprotik.
● pelarut non polar tidak dapat membentuk jembatan hidrogen dengan non elektrolit
● senyawa non polar dapat melarutkan zat terlarut nonpolar dengan tekanan dalam yang sama melalui interaksi dipol
induksi.
● molekul zat terlarut tetap berada dalam larutan dengan adanya gaya sejenis yaitu gaya Van Der waals London yang lemah.
● minyak dan lemak larut dalam karbon tetraklorida benzena dan minyak mineral.
● alkaloida basa dan asam lemak larut dalam pelarut non polar
Sifat Pelarut Semi Polar

1.Pelarut semi polar dapat menginduksi derajat polaritas tertentu


dalam molekul pelarut non polar sehingga dapat dalam alkohol.
Contoh : Keton dan Alkali.
2. Pelarut semi polar dapat menginduksi derajat polaritas tertentu
dalam molekul pelarut non polar, sehingga menjadi dapat larut dalam
pelarut polar.
3. Pelarut semi polar dapat bertindak sebagai pelarut perantara yang
dapat menyebabkan bercampurnya cairan polar dan Non polar.
Contoh : Aseton dapat menaikkan Kelarutan Enter dalam air.
Alkohol dapat menaikkan Kelarutan air dengan Castor oil.
Soal Konstanta Dielektrik
KECEPATAN KELARUTAN

Kecepatan kelarutan dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut :


1. Ukuran partikel -->semakin halus solute ,semakin kecil ukuran partikel, semakin luas permukaan
solute yang kontak dengan solvent ,solute makin cepat larut’

2. Suhu -->umumnya menaikkan suhu menambahkan kenaikan kelarutan solute.

3. Pengadukan --> Pengadukan mekanik akan menambahkan kecepatan kelarutan dibandingkan jika
tidak diaduk.
Kelarutan Fase Dalam
Cairan
Faktor Kelarutan Gas Dalam Cairan

1. Tekanan Parsial --> Tekanan gas diatas


cairan naik maka Kelarutan gas bertambah.
2. Suhu --> Suhu naik Kelarutan gas turun
3. Salting Out --> Penambahan gararm elektrolit
membebaskan gas terlarut.
4. Reaksi Kimia --> Gas tertentu memberikan
reaksi kimia , maka Kelarutannya lebih besar.
KELARUTAN GAS DALAM CAIRAN
DINYATAKAN DALAM HUKUM HENRY
Kelarutan gas dalam cairan pada sediaan
Effervesent
Kelarutan gas dalam cairan dinyatakan dalam persamaan :
C2 = σp

Di mana C2 : Konsentrasi gas terlarut dalam gram/liter pelarut


p : Tekanan parsial gas yang tidak terlarut diatas larutan dalam mmHg

σ : Tetapan perbandingan untuk larutan tertentu yang sedang diselidiki.


(koefisien kelarutan )

Contoh:
Berapa gram oksigen yang terlarut dalam 1 liter air pada temperatur 25°C dan pada tekanan
oksigen 300 mmHg, jika diketahui tetapan perbandingan larutan tersebut adalah 5,33 x 10 -5 ?
Jawaban:
C2 = σp
= (5,33 x 10-5) x (300 mm Hg)
= 0,01599 gram / liter
KELARUTAN CAIRAN DALAM CAIRAN

Merupakan campuran dua atau lebih cairan secara bersamaan didalam preparasi
dalam larutan di bidang Farmasi.
Mengikuti HUKUM ROULT
Disebut sebagai larutan ideal .
diperoleh dengan menggunakan persamaan.
Faktor Kelarutan Cairan Dalam
Cairan

1. Suhu --> Semakin kecil temperatur maka Kelarutan akan naik


sampai akhirnya dapat tercampur sempurna.
Contoh : campuran Triethylamine dalam air.
2. Penambahan zat --> Salting Out dan Salting in.
Contoh : sirup, Elixir, spirit
Contoh:
Panas penguapan molar air pada 25°C adalah 10.500 kal dan V kira-kira 18,01 cm3.
Konstanta gas R adalah 1,987 kal/mol derajat.
Hitung tekanan dalam dari air?
Jawaban:
Dik : T = 25°C + 273,16°C = 298,16°K = 298,2°K

Pi = 550 kal/cm3
Pi = 550 kal/cm3
 
2. Larutan Non Ideal
Kelarutan zat padat dalam larutan nonideal dinyatakan dalam
persamaan berikut.

di mana :

y2 = koefisien keaktifan
3. Kelarutan Elektrolit Lemah Yang
di Pengaruhi PH
Sebuah larutan yang homogen yang jernih untuk mencapai keefektifan yang
maksimum pembuatannya harus disesuaikan dengan PH maksimum PH maksimum
dari larutan ini bergantung dari sifat keelektrolitan dari zat tertentu

a. Asam tidak terdisosiasi


Untuk mencari pH maksimum sebuah larutan jika zt terlarutnya adalah elektrolit
lemah dan tidak terdisosialisasi jelas maka dapat digunakan rumus di bawah ini.

di mana :
• pHp = pH di mana di bawah pH ini obat akan terpisah dari larutan sebagai asam
• tidak terdisosiasi
• S = konsentrasi molar awal
• So = konsentrasi molar dari asam tidak terdisosiasi
Contoh:
Di bawah pH berapakah Penobarbital bebas mulai memisah dari larutan yang
mempunyai konsentrasi awal 1 g natrium Penobarbital per 100 ml pada suhu
25°C. Kelarutan molar So Penobarbital adalah 0,0050 dan pKa = 7,41 pada
suhu 25°C. BM Penobarbital yaitu 254.
Jawaban :
Konsentrasi molar garam yang pertama di tambahkan adalah
b. Basa Lemah
Untuk menentukan pH maksimum pada kelarutan basa lemah, maka dapat dilihat
pada persamaan berikut.

di mana:
• S = konsentrasi obat yang mula-mula ditambahkan sebagai garam
• So = kelarutan molar basa bebas dalam air
• pHp = pH dimana di atas pH tersebut obat mulai mengendap sebagai
basa bebas.
Faktor Kelarutan Zat Padat Dalam
Cairan
1. Suhu -->
- Kenaikan temperatur akan menambah Kelarutan zat
yang proses melarutnya menyerap panas.
( Reaksi endoterm ).
- Menurunkan Kelarutan zat yang proses melarutnya
menggeluarkan panas ( reaksi eksoterm ).
2. Penambahan zat lain -->
- Dengan adanya misel dan surfactan dapat
meningkatkan Kelarutan zat yang sulit larut dalam air.
- Kelarutan menurun dengan penambahan ion sejenis
dan meningkat dengan penambahan ion tidak
Lanjutan...
3. PH -->
- Peningkatan PH dapat meningkatkan Kelarutan senyawa asam
lemah.
- Penurunan PH dapat meningkatkan Kelarutan senyawa basa
lemah.
4. Polaritas Larutan -->
- Menggunakan prinsip like DISSOLVES like.
- Kepolaran juga dilihat dari harga konstanta Dielektrik semakin
tinggi.
5. Konstanta Dielektrik -->
- Suatu zat memiliki Kelarutan yang tinggi dalam suatu pelarut
bila memiliki konstanta Dielektrik yang sama atau mendekati
Konstanta Dielektrik pelarut.
Lanjutan...

6. Ukuran Partikel-->
Semakin kecil partikel akan meningkatkan
Kelarutan.
7. Ukuran Molekul -->
Semakin besar ukuran Molekul zat terlarut
semakin rendah.
8. Polimorfisme -->
Polimorfisme memiliki Kelarutan yang berbeda.
DISTRIBUSI ZAT TERLARUT DIANTARA PELARUT
YANG TIDAK BERCAMPUR (FENOMENA DISTRIBUSI )

Jika kelebihan cairan atau zat padat ditambahkan kedalam campuran, zat itu akan mendistribusi diri di
antara ke dua fase, sehingga masing-masing menjadi jenuh.
Dalam distribusi zat terlarut pada pelarut yang tidak bercampur ,zat terlarut akan terdistribusi di antara
kedua lapisan dengan perbandingan konsentrasi tertentu.
Perbandingan ini disebut dengan koefisien distribusi atau koefisien partisi.
Koefisien partisi didalam ilmu kefarmasian sangat penting karena sangat erat kaitannya pada sistem
pengawetan minyak- air, kerja obat pada tempat spesifik, Absorbsi distribusi obat ke seluruh tubuh.
Perbandingan ini disebut sebagai koefisien distribusi atau koefisien partisi yang dinyatakan dalam
persamaan berikut :
 
Koefisien Distribusi Dalam Ekstraksi
Dinyatakan Dalam :
Faktor- Faktor Koefisien Distribusi

1. Suhu --> semakin tinggi suhu maka reaksi semakin cepat


sehingga volume titrasi menjadi kecil , akibatnya berpengaruh
terhadap nilai K
2. Jenis Pelarut --> apabila pelarut yang digunakan adalah zat
yang mudah menguap maka akan sangat mempengaruhi volume
titrasi, akibatnya berpengaruh pada perhitungan nilai K
3.jenis Terlarut --> apabila zat akan dilarutkan adalah zat yang
mudah menguap atau higroskopis, maka akan mempengaruhi
normalitas ( konsentrasi zat tersebut), akibatnya mempengaruhi
harga K
Lanjutan...

4. Konsentrasi --> makin besar konsentrasi zat terlarut


makin besar pula harga K.
Harga K berubah dengan naiknya konsentrasi dan
temperatur. Harga K tergantung jenis pelarutnya dan
zat terlarut.
Menurut Walter Nersnt, hukum diatas hanya berlaku
bila zat terlarut tidak mengalami disosiasi atau
asosiasi, Hukum diatas hanya berlaku untuk
komponen yang sama.
Soal

Koefisien distribusi untuk Iodium diantara air dan


CCl4 pada 25oC adalah K = C H2O / C CCl4 =
0,012.
Berapa gram Iodium terekstraksi dari larutan
dalam air yang mengandung ,0.1 gram dalam ,50
mal oleh satu kali ekstraksi dengan 10 mal CCl4 ?
Berapa gram Iodium terekstraksi oleh 5mL CCl4 ?
DISTRIBUSI PERJALANAN OBAT KESELURUH
TUBUH

Farmasetika Farmakokinetika farmakodinamika

Absorbsi

Tablet hancur Absorbsi Efek terapi


Zat aktif lepas Distribusi Efek samping
Metsabolisme
Zat aktif larut Efek toksis
Ekskresi
Thank You

Reguler 2 - 19H
STIKES IKIFA JAKARTA

Anda mungkin juga menyukai