Anda di halaman 1dari 5

1. Sebutkan definisi surfaktan dan mekanisme kerja surfaktan?

Surfaktan merupakan senyawa organik yang dalam molekulnya memiliki sedikitnya satu
gugus hidrofilik dan satu gugus hidrofobi. Apabila ditambahkan ke suatu cairan pada
konsentrasi rendah, maka dapat mengubah karakteristik tegangan permukaan dan antarmuka
cairan tersebut
Kelompok surfaktan :
• Anionik (Bermuatan Negatif) : LAS, alkohol sulfat, alkohol eter sulfat, MES
• Non ionik (Tidak bermuatan) : Dietonolamida (DEA), Sukrosa ester, sorbitol, sorbitan
ester dan ethoxylated alcohol
• Kationik (Bermuatan positif) : Fatty ammine, amidoamine, amine oxide
• Amfoterik (bermuatan - +) : aminocarboxylic acid, alkil betain
Mekanisme kerja surfaktan yaitu ketika surfaktan ditambahkan ke dalam air maka akan
memutuskan ikatan-ikatan hidrogen pada permukaan air dengan cara bagian hidrofilik
mendekati air dan bagian hidrofobiknya menjauhi air. Interaksi dua gugus ini menyebabkan
penurunan tegangan permukaan antar fase. Sehingga air dan minyak yang awalnya terpisah
bisa menjadi homogen.
HLB adalah ukuran smpiris untuk mengetahui antara gugus hidrofilik dan hidrofobik pada
suatu surfaktan.
HLB tinggi (larut air) sebaliknya
2. Berikan contoh larutan oral dan topikal yang ada dipasaran?
Larutan merupakan campuran homogen yang terdiri dari dua zat atau lebih. Suatu larutan
terdiri dari zat terlarut (solute) dan pelarut (solvent).
Sirup merupakan larutan pekat dari gula yang ditambah obat atau zat pewangi dan
merupakan larutan jernih berasa manis. Sirup adalah sediaan cair kental yang minimal
mengandung 50% sakarosa.
Elixirs adalah sediaan oral yang mengandung etanol atau derivatnya yang memiliki cairan
bening yang diminum melalui oral. Mereka memiliki rasa yang enak dan biasanya berwarna
menarik dan sangat stabil.
Larutan oral adalah sediaan cair yang dibuat untuk dimasukkan secara oral ke dalam mulut.
Larutan oral mengandung satu atau lebih zat dengan atau tanpa bahan pengaroma, pemanis
atau pewarna yang larut dalam air atau campuran cosolvent.
Larutan topikal adalah sediaan cair yang dibuat untuk digunakan pada kulit atau mukosa
mulut. Larutan topikal baisanya mengandung air, tetapi sering kali mengandung pelarut lain
seperti etanol dan poliol. Larutan topikal terdiri dari berbagai jenis, termasuk tetes mata,
tetes hidung, tetes telinga, obat kumur dan lain lain.
contoh larutan oral : Parasetamol Syrup, Cetirizine Oral Solution,Bisolvori elixir
larutan topikal : Daktarin oral gel,Betadine Solution,collyrium, gentamicin eye drop
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut.
Jenis larutan :
• Larutan encer : Larutan yang mengandung sejumlah kecil zat A yang terlarut
• Larutan jenuh : larutan yang mengandung jumlah maksimum zat A yang dapat larut
dalam air pada tekanan dan temperatur tertentu
• Larutan lewat jenuh : larutan yang mengandung jumlah zat A yang terlarut melebihi batas
kelarutannya di dalam air pada temperatur tertentu
Faktor yang mempengaruhi kelarutan
• Polaritas :
Mengikuti aturan like dissolves like
• Co-solvency :
Peristiwa kenaikan kelarutan suatu zat karena adanya penambahan pelarut lain atau
modifikasi pelarut.
• Temperatur
Semakin tingginya suhu semakin larut, zat tersebut bersifat endoterm karena pada proses
kelarutannya membutuhkan panas
• Salting in
Peristiwa adanya zat terlarut yang mempunyai kelarutan besar dibanding zat utamanya
sehingga menyebabkan penurunan kelarutan zat utama atau terbentuknya endapan karena
pada reaksi kimia.
• Salting out
Peristiwa bertambahnya kelarutan dari suatu senyawa organik dengan penambahan
garam dalam larutannya
• Pembentukan kompleks
Peristiwa terjadinya interaksi antara senyawa tak larut dengan zat yang larut sehingga
membentuk garam kompleks
Sediaan larutan oral :
Sirup, potiones, elixir, netralisasi, saturatio, potio efferverscent, guttae
Elixir adalah Sediaan yang mengandung bahan obat dan bahan tambahan (pemanis, pengawet,
pewangi) sehingga memiliki bau dan rasa yang sedap dan sebagai pelarut digunakan campuran
air-etanol.
Netralisasi adalah Obat minum yang dibuat dengan mencampurkan bagian asam dan bagian
basa sampai reaksi selesai dan larutan bersifat netral.
Saturatio adalah Obat minum yang dibuat dengan mereaksikan asam dan basa tetapi gas yang
terjadi ditahan dalam wadah sehingga larutan jenuh dengan gas.
3. Perbedaan emulsi dan suspensi
Emulsi adalah campuran dua cairan yang biasanya tidak dapat bercampur, seperti minyak
dan air, yang stabil berkat penggunaan agen emulsifikasi. Sistem heterogen dg dispersi
tetesan cairan satu kedlm cairan lain dg ukuran > 0,1 µ. Kedua cairan tdk bercampur, tdk
bereaksi, akan membentuk sistem yg secara termodinamika tdk stabil.
Sedangkan suspensi adalah campuran partikel padat dalam cairan, di mana partikel-partikel
tersebut dapat mengendap seiring waktu dan perlu diaduk sebelum digunakan. Suspensi
adalah yang mengandung bahan obat padat dan bentuk halus dan tidak larut, terdispersi
dalam cairan pembawa
Hal yang perlu diperhatikan
1. Kecepatan sedimentasi : BJ harus kecil antara pembawa dan terdispersi, ukuran partikel
diperkecil, + viskositas, hukum stockes
2. Rheologi
3. Pembasahan serbuk : Pembasahan (wetting) partikel padat adalah pengusiran udara pada
permukaan partikel oleh cairan, untuk mendapatkan dispersi yang stabil
4. Floatasi (terapung)
5. Pertumbuhan kristal
6. Pengaruh gula
Syarat-syarat suspensi
1. Zat yang terdispersi harus halus tidak boleh cepat mengendap
2. Jika dikocok perlahan-lahan harus segera terdispersi kembali
3. Kekentalan suspensi tidak boleh terlalu tinggi agar sediaan mudah dikocok dan mudah
dituang
Komponen suspensi
• Fase terdispersi/fase internal/ fase diskontinyu
• Fase pendisperse/fase eksternal/fase kontinyu
Pencampuran suspensi
1. Pencampuran positif yang berlaku pada sistem dalam waktu tertentu akan terjadi
pencampuran secara spontan dan sempurna tanpa usaha pengadukan
2. pencampuran negatif yang berlaku pada sistem dalam waktu tertentu akan terjadi
pencampuran kemudian terjadi pemisahan kembali.
3. Pencampuran netral adalah bila pada proses pencampuran tidak terjadi pencampuran atau
pemisahan kecuali dengan sejumlah usaha
Recon
Stituble suspensions adalah campuran sirup yang dalam keadaan kering yang akan
didispersikan dengan air pada saat akan digunakan.
Syarat :
1. campuran serbuk harus campuran yang homogen
2. Terdispersi secara cepat dan sempurna dalam medium air
3. penampilan yang dpaat diterima, bau dan rasa menarik
4. apa evaluasi sediaan emulsi yang tidak ada di sediaan sirup
1. Uji Koalesensi dan agregasi
Yaitu uji menilai sejauh mana partikel minyak cenderung berkumpul atau mengalami
koalesensi,
2. Pemeriksaan kejernihan mikroskopis
Uji untuk memeriksa kejernihan dan homogenitasnya
3. Uji redispersibility
Diuji untuk memastikan bahwa setelah diaduk atau setelah periode penyimpanan emulsi
dapat dengan mudah diredispersi menjadi bentuk awal
4. Uji stabilitas oksidasi
Uji ini dilakukkan untuk mengevaluasi stabilitas oksidasi sediaan emulsi yang
mengandung minyak
Ketidakstabilan emulsi
1. Creaming atau flokulasi
Adalah peristiwa terbentuknya dua lapisan yang memiliki viskositas yang berbeda, dimana
agregat dari bulatannya fase dalam mempunyai kecenderungan yang lebih besar untuk naik
kepermukaan emulsi atau jatuh kedasar emulsi tersebut dengan keadaan yang berisfat
revirsibel melalui pengocokan.
2. Inversi
Adalah suatu peristiwa pecahnya emulsi dengan tiba-tiba dari satu tipe ke tipe yang lain
3. Cracking atau koalasensi
Adalah peristiwa pecahnya emulsi karena adanya penggabungan partikel-partikel kecil fase
terdispersi membentuk lapisan atau endapan yang bersebut ireversible.
5. Mengapa sediaan likuid harus di evaluasi
karena untuk memastikan keamanan, efektivitas dan kualitasnya. Dengan cara
mengevaluasi dapat membantu memastikan produk tersebut telah memenuhi persyaratan
mutu yang telah ditetapkan, sehingga dapat memberikan manfaat yang diinginkan dan
menghindari efek samping berbahaya bagi pengguna, untuk memastikan kesesuaian
sediaan dengan spesifikasi yang ditetapkan seperti kejernihan, warna, rasa dan pH dan
dapat membantu untuk mengetahui stabilitas sediaan dalam kondisi penyimpanan dan
penggunaan tertentu. Evaluasi sediaan likuid terdapat beberapa aspek seperti evaluasi:
1. Stabilitas fisik dan kimia
Untuk memastikan stabilitas fisik dan kimianya selama periode penyimpanan dan
membantu mendeteksi perubahan warna, bau, rasa dan pemisahan fase dapat
mempengaruhi kualitas
2. Keterlarutan dan disolusi
Untuk memastikan bahwa dosis obat yang diberikan memiliki efek terapeutik yang
diinginkan
3. Biovailabilitas dan absorpsi
Untuk membantu memastikan bahwa zat aktif dalam sediaan likuid dapat diserap dengan
efektif oleh tubug yang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti partikel, ukuran partikel
dan formulasi.
6. Seorang apoteker akan membuat emulsi paraffin 30% (HLB 12). Emulgator yang digunakan
sebanyak 10 % yang merupakan campuran tween 80 (HLB 15) dan span 80 (HLB 4,3). Jika
emulsi paraffin yang akan dibuat sebanyak 100 mL, berapa tween 80 yang diperlukan?
Jawab :
Diket : HLB Campuran = HLB 12
10
Emulgator = 10% = x 100 = 10 gram
100
Tween 80 = HLB 15
Span 80 = HLB 4,3
Dit : Tween 80 yang diperlukan?
Jawab :
(HLBt x Wt ) + (HLBs x Ws) = HLB Campuran x W total
(HLBt x 15) + (4,3 x (10-t) = 12 x 10
15t + 43 - 4,3t = 120
15t - 4,3t = 120 – 43
10,7 t = 77
77
t = 10,7
t = 7,196 gram
jadi tween yang diperlukan yaitu sebanyak 7,196 gram
span = 10-a1
= 10 – 7,196
Span = 2,084 gram
7. Industri Farmasi akan memproduksi krim dengan bobot 12 gram. Krim tersebut
menggunakan emulgator campuran 3 bagian tween 80 (HLB 15) dan 1 bagian span (HLB
6.7). Berapa HLB Campuran?
Dik : Bobot = 12 gram
Emulgator campuran tween 80 = 3 bagian
Emulgator campuran span 80 = 1 bagian
HLB tween 80 = 15
HLB span 80 = 6,7
Dit : HLB campuran ?
Jawab :
Emulgator total = 3 + 1 = 4
Tween 80 = (tween : Total emulgator) x HLB tween
= (3/4 x 15)
= 11,25
Span 80 = (span : emulgator total) x HLB span
= ¼ x 6,7
= 1,67
HLB campuran = 11,25 + 1,67
= 12,92

Anda mungkin juga menyukai