Anda di halaman 1dari 44

LARUTAN

By Yetri Elisya, M.Farm, Apt.


1

LARUTAN
1.
2.
3.
4.

DEFINISI
SIFAT LARUTAN
KEUNTUNGAN & KERUGIAN SEDIAAN LAR
a. PERNYATAAN KONSENTRASI LARUTAN
b. ISTILAH KELARUTAN
5. a. JENIS LARUTAN
b.SEDIAAN FARMASI BERBENTUK LARUTAN
6. FORMULASI LARUTAN
7. STABILITAS LARUTAN
2

LARUTAN
PENGERTIAN :
a. Campuran 2 komponen / lebih yang
membentuk fasa tunggal / homogen
(ukuran molekuler).
b. Sediaan cairan homogen yang mengandung
satu / lebih bahan obat terlarut, digunakan
dalam berbagai bentuk takaran untuk
pemakaian sebagai obat dalam dan luar.
c. Sediaan cair mgd zat kimia terlarut (solut).
d. Larutan = pelarut + zat terlarut.
3

CAIRAN :
Sediaan cair :
1. Larutan (dispersi
molekuler)
2. Koloid (dispersi
halus)
3. Suspensi/emulsi
(dispersi kasar)

Zat yang jumlahnya banyak disebut pelarut (solvent) dan


zat yang jumlahnya sedikit disebut zat terlarut (solut) .
Pelarut : biasanya air, jumlahnya banyak
Zat terlarut : jumlahnya lebih sedikit
: fase terdispers ( mol/ion )
4

Diberikan sediaan btk larutan karena :


- kesulitan menelan btk sediaan padat.
- lebih cepat & lebih efisien diabsorpsi
dibanding sed.lain.

KEUNTUNGAN SEDIAAN LARUTAN


1.Lebih mudah ditelan (bayi, anak, usia lanjut)
2.Obat segera diabsorpsi ! respon terapi
cepat
3.Obat terdispersi merata ! sistim homogen
4.Mengurangi iritasi, karena bentuk larutan
segera diencerkan cairan tubuh.
Mis. : Asetosal ! merangsang/merusak
lapisan mukosa lambung (terlokalisasi pada
suatu tempat dalam bentuk tablet).
6

KERUGIAN SEDIAAN LARUTAN

1. Bersifat voluminous, kurang


menyenangkan dalam transportasi &
penyimpanan
2. Stabilitas rendah ! shelf life rendah
3. Perlu pengawet ! air merup. media m.o
4. Perlu pemanis ! menutupi rasa yang
tdk enak
5. Ketepatan dosis ! tergantung takaran
7

KONSENTRASI /
ISTILAH KELARUTAN ! F.I. IV

ISTILAH

Jumlah pelarut yang


dibutuhkan untuk
melarutkan 1 bag.
zat

Sangat mudah larut / Very soluble


Mudah larut / Freely soluble
Larut / Soluble
Agak sukar larut / Sparingly soluble
Sukar larut / Slightly soluble
Sangat sukar larut / Very slightly soluble
Praktis tidak larut / Practicaly insoluble

< 1
1 10
10 30
30 100
100 - 1000
1000 - 10.000
> 10.000

Kelarutan (S) : jml g zat terlarut yang larut dalam sejumlah ml pelarut.
8

UJi !solut + solvent ad jenuh !", saring


! timbang berapa yang larut
Laju larut : kec. zat melarut.
Tergantung :
- ukuran partikel,
- suhu dan
- tingkat pengadukan.

PEMBAGIAN :
Menurut mekanismenya larutan dibagi 2 kelompok :
1. Larutan langsung = direct
Mis. KBr dilarutkan, kmd pelarutnya kita uapkan,
maka di dapat kembali KBr.
2. Larutan tidak langsung = indirect
Mis. seng dalam H2SO4 encer, sesudah diuapkan
pelarutnya, maka kita dapatkan bukan
bahan asalnya, tetapi hasil dari peristiwa
kimia yaitu : seng sulfat.
Juga dapat terjadi dg HgI2 dalam larutan KI.
10

Tipe larutan :
Jika suatu zat A dilarutkan ke dalam air atau pelarut lain, akan terjadi
bermacam-macam tipe larutan sebagai berikut :
1. Lar.encer : lar. yang mengandung sejumlah kecil zat A
yang terlarut.
2. Larutan : lar. yang mengandung sejumlah besar zat A yang
terlarut.
3. Lar.jenuh : lar. yang mengandung jumlah maksimum zat A
yang dapat larut dlm air pada tekanan dan
temperatur tertentu.
4. Lar.lewat jenuh : lar yang mengandung jumlah zat A yang
terlarut melebihi batas kelarutannya di dalam air
pada temperatur tertentu.
11

Larutan Lewat Jenuh

12

BENTUK SEDIAAN LARUTAN


Berdasarkan cara pemberiannya, sediaan larutan dibagi
menjadi :
1.Larutan oral, yaitu sediaan cair yang dibuat untuk pemberian
oral.
a. Sirop : larutan oral yang mengandung sukrosa, gula lain, atau
senyawa poliol (sorbitol, gliserin)
b. Eliksir : larutan oral yang mengandung etanol sebagai pelarut.
Jumlah maksimal etanol yang dapat digunakan untuk sediaan
oral : 10%.
2. Larutan topikal, yaitu larutan yang biasanya mengandung air,
tetapi seringkali mengandung pelarut lain seperti etanol dan
poliol untuk penggunaan pada kulit.
13

MACAM-MACAM SEDIAAN LARUTAN


No.
1.

Tujuan
pemakaian

Macam sediaan

Larutan untuk Collyrium (obat cuci


mata
mata)

Ket.
- Steril
- Isotonis
- Isohidris
- Pembuatan : harus
disaring hingga jernih
- Eitket :
obat cuci mata
massa penggunaan setelah
tutup dibuka (tanpa pengawet :
24 jam, mengandung pengawet : 7 hari)

Guttae opthalmic (OTM) - Larutan atau suspensi


- Steril
- Isotonis
- Isohidris
- Pembuatan : harus
disaring hingga jernih
- Etiket :
sehari .... pada mata .....
14

MACAM-MACAM SEDIAAN LARUTAN


No.

Tujuan pemakaian

Macam sediaan

Ket.

2.

Larutan untuk telinga Guttae auric (OTT)


Solutio otic

- Pembawa : air, gliserin,


propilenglikol.
- pH sediaan : 5 - 7,3
- Biasanya mengandung : antibiotik,
sulfonamida, anestetik lokal,
peroksida (H2O2), fungisida, asam
borat.
- Etiket :
Sehari ..... pada telinga .....

3.

Larutan untuk hidung Collunarium (obat cuci


hidung)

- Pembawa : air
- Isotonis
- Isohidris

Guttae nasales (OTH)

- Larutan atau suspensi


- Pembawa : umumnya air
- Tidak boleh menggunakan minyak
lemak atau minyak mineral tidak
boleh digunakan sebagai pembawa.
- Penyimpanan : kecuali dinyatakan
lain, disimpan dalam wadah tertutup
15
rapat.

MACAM-MACAM SEDIAAN LARUTAN


No.

4.

Tujuan
pemakaian

Macam sediaan

Ket.

Larutan untuk
hidung
(lanjutan)

Inhalation (obat
semprot hidung)/
aerosol

- Tetesan atau butiran kabut harus seragam dan


sangat halus sehingga dapat mencapat bronkioli.
- Pembawa : air atau gas
- Etiket : jika mengandung bahan yang tidak larut,
cantumkan kocok dahulu.

Larutan untuk
mulut

Collutorium (obat
cuci mulut)

- Mengandung deodoran, antiseptik, anestetik lokal,


dan adstringensia.
- pH sediaan 7- 9,5 (karena larutan basa mempunyai
kekuatan untuk melarutkan dan membuang mukus,
lendir, dahak dan saliva.
- Wadah : botol putih bermulut kecil.
- Etiket :
Jika harus diencerkan sebelum pemakaian, harus
dicantumkan cara pengencerannya.
untuk obat cuci mulut, tidak boleh ditelan

16

MACAM-MACAM SEDIAAN LARUTAN


No.

Tujuan
pemakaian

Macam sediaan

Larutan untuk Gargarisma/gargle


mulut (lanjutan) (obat kumur)

Ket.
- Untuk pencegahan dan pengobatan
infeksi tenggorokan atau saluran napas.
- Wadah : botol berwarna putih.
- Etiket :
Petunjuk pengenceran sebelum
digunakan.
Hanya untuk kumur, tidak ditelan

Litus oris (obat oles


bibir)

Cairan agak kental yang pemakaiannya


disapukan pada mulut.
Contoh : larutan 10% borax dalam gliserin.

Guttae oris (obat


tetes mulut)

Obat tetes yang digunakan untuk mulut


dengan cara mengencerkan lebih dahulu
dengan air untuk dikumur-kumurkan, tidak
untuk ditelan.
17

MACAM-MACAM SEDIAAN LARUTAN


No.

Tujuan
pemakaian

Macam sediaan

Ket.

5.

Larutan
parenteral

Injeksi, infus,
serum, vaksin.

-steril, isotonis, isohidri


- jernih

6.

Larutan
untuk rektal

Lavement/clysma/
enema

- Cairan yang pemakaiannya melalui rektum dan kolon,


untuk membersihkan atau menghasilkan efek terapi
setempat atau sistemik.
- Basis yang biasa dipakai : mucilago amyli.
- FI IV : DM berlaku untuk penggunaan melalui rektum.
- Untuk pembersihan :
Larutan NaCl isotonis
Na-bikarbonat 2%
Mg-sulfat
gliserin, dll.
- Untuk pengobatan :
Efek karminatif : terpentin
Adstringensia : tawas, tanin
Emolien : minyak lemak atau minyak mineral, dll
18

MACAM-MACAM SEDIAAN LARUTAN


No.

Tujuan
pemakaian

Macam sediaan

Ket.

7.

Larutan untuk
vagina

Douche

Larutan air yang dimasukkan dengan suatu alat ke dalam


vagina, baik untuk pengobatan maupun pembersihan.

8.

Larutan oral

Potiones (obat
minum)

Larutan yang dimaksudkan untuk pemakaian dalam (oral).


Dapat berbentuk larutan, emulsi, atau suspensi.

Eliksir

- Larutan oral yang mengandung etanol 90% yang


berfungsi sebagai kosolven (pelarut) dan untuk
mempertinggi kelarutan obat.
- Kadar maks etanol utk oral : 10%

Sirop

- Merupakan larutan oral yang mengandung sukrosa


atau gula lain dengan kadar yang tinggi.
-Selain sukrosa dan gula lain, dapat juga ditambahkan
senyawa poliol seperti sorbitol, gliserin, dll.
- Sirupus simpleks : mengandung 65% sukrosa dalam
larutan nipagin 0,25% b/v.
19

MACAM-MACAM SEDIAAN LARUTAN


No.

Tujuan
pemakaian

Macam
sediaan

Ket.

Larutan untuk Netralisasi - Merupakan obat minum yang dibuat dengan mencampurkan
oral (lanjutan)
bagian asam dan bagian basa sampai reaksi selesai dan larutan
bersifat netral.
- Pembuatan : seluruh bagian asam direaksikan dengan bagian
basa, jika perlu reaksi dipercepat dengan pemanasan.
Saturatio

- Merupakan obat minum yang dibuat dengan mereaksikan asam


dengan basa tetapi gas yang terbentuk ditahan dalam wadah
sehingga larutan menjadi jenuh dengan gas
- Pembuatan :
Komponen basa dilarutkan dalam 2/3 bagian air yang tersedia.
Masukkan ke dalam botol.
Komponen asam dilarutkan dalam 1/3 bagian air yang tersedia.
2/3 bagian asam dimasukkan ke botol yang sudah berisi basa,
gas yang terjadi dibuang seluruhnya.
Sisa bagian asam dituang hati2 lewat tepi botol, segera tutup
dengan champagne knop, sehingga gas yang terjadi tertahan di
dalam botol.
20

MACAM-MACAM SEDIAAN LARUTAN


No.

Tujuan
pemakaian
Larutan
untuk oral
(lanjutan)

Macam
sediaan
Potio
effervescent

Ket.
- Merupakan saturatio dengan gas CO2 yang lewat jenuh.
- Pembuatan :
Komponen basa dilarutkan dalam 2/3 bagian air yang
tersedia. Masukkan ke dalam botol.
Komponen asam dilarutkan dalam 1/3 bagian air yang
tersedia.
Seluruh bagian asam dimasukkan ke dalam botol yang
sudah berisi bagian basa dengan hati-hati, segera tutup
dengan champagne knop.

Hal-hal yang diperhatikan untuk sediaan saturatio dan potio effervescent adalah
:
1.Diberikan dalam botol yang tahan tekanan (kuat), berisi kira-kira sembilan per
sepuluh bagian dan tertutup kedap dengan tutup gabus atau karet yang rapat.
Kemudian diikat dengan champagne knop.
2.Tidak boleh mengandung bahan yang tidak larut karena tidak boleh dikocok.
Pengocokan menyebabkan botol pecah, karena berisi gas dalam jumlah besar
yang menimbulkan tekanan.
3.Label : N.I dan jangan dikocok
4.Tabel saturatio dan neutralisasi (Farmakope Belanda V)
21

MACAM-MACAM SEDIAAN LARUTAN


No.

Tujuan
pemakaian
Larutan
untuk oral
(lanjutan)

Macam
sediaan
Guttae

Ket.
- Merupakan sediaan cair berupa larutan, emulsi, atau
suspensi yang jika tidak dinyatakan lain,
dimaksudkan untuk obat dalam.
- Digunakan dengan cara meneteskan larutan tersebut
dengan menggunakan penetes yang menghasilkan
tetesan yang setara dengan tetesan yang dihasilkan
penetes baku yang disebutkan dalam Farmakope
Indonesia (47,5 - 52,5 mg air suling pada suhu 200
C).
- Dalam perdagangan dikenal sediaan pediatric drop
untuk anak-anak atau bayi.
- Obat tetes yang digunakan untuk obat luar, biasanya
disebutkan tujuan pemakaiannya, misal eye drop
untuk mata, ear drop untuk telinya, dll.
22

MACAM-MACAM SEDIAAN LARUTAN


No.
9.

Tujuan
pemakaian
Larutan topikal

Macam sediaan

Ket.

Epithema (obat
kompres)

- Merupakan cairan yang dipakai untuk


mendatangkan rasa dingin pada
tempat yang sakit dan panas karena
radang atau sifat perbedaan tekanan
osmosis yang digunakan untuk
mengeringkan luka bernanah.
- Contoh : Liquor burowi, solutio
rivanol, campuran boorwater dan
rivanol, solutio kalium permanganas.

Lotio (obat gosok)

- Merupakan sediaan cair berupa


suspensi atau emulsi tipe m/a yang
digunakan sebagai obat luar.
- Penandaan :
Obat luar
kocok dahulu
23

FORMULASI
Masalah teknis :
- beberapa obat bersifat tidak stabil
- obat sukar larut perlu teknis khusus untuk
melarutkannya
- memperlihatkan rasa, penampilan dan
viskositas.

24

Faktor-faktor yang mempengaruhi Kelarutan


POLARITAS

PEMBENTUKAN
KOMPLEKS

CO-SOLVENCY

KELARUTAN
SALTING IN

KELARUTAN

SALTING OUT

TEMPERATUR

25

INTERAKSI PELARUT ZAT TERLARUT.

i.Kelarutan zat dalam pelarut air


Pengamatan ilmiah menunjukkan bahwa ada
kecenderungan like dissolves like dalam kelarutan
solut dalam solven.
Air mampu melarutkan garam karena gaya iondipole sama kuat dengan gaya ion-ion yang ada
pada garam sehingga mampu menggantikannya

26

ii. Kontrol pH
Kelarutan bahan obat berupa asam/basa lemah
tergantung pd ukuran pH pelarut. Obat ini berinteraksi baik dengan
asam/basa kuat membentuk garam yang larut dalam air.
Misal :
Basa lemah : alkaloid (atropine, kodein dan morfin), antihistamin
(difenhidramin), anaestetik local (prokain), dan obat lain yang tidak
begitu larut dlm air, tetapi dpt larut dlm larutan asam encer. Bila pH
dari larutan garam ini berubah dengan penambahan alkali, basa
bebas dpt terpisah dari larutan.
Asam lemah : barbiturate (fenobarbital), sulfonamide (sulfadiazine)
dalam larutan alkalis membtk garam yang dapat larut dlm air, dan
dapat terpisah dari larutan karena pH turun.
Untuk menjaga kelarutan obat pH dari sistim dapar.
27

iii. Suhu.
Kebanyakan bahan kimia menyerap
panas bila dilarutkan ! panas
larutan negatif = endoterm,
sebaliknya segolongan kecil bahan
kimia mempunyai panas larutan
positif = eksoterm ! berkurangnya
kelarutan dg kenaikan suhu.
28

iii. Kosolven
Elektrolit lemah dan mol. non elektrolit, kelarutan
dalam air buruk dapat ditingkatkan dengan
penambahan pelarut yang dapat bercampur (water
micible solvent).
Proses ini disebut kosolvensi
Pelarut campuran disebut kosolven
Contoh kosolven :
- etanol, sorbitol, gliserin, propilen glikol.

29

iv. Salting out salting in


-Salting out : peristiwa pengendapan ZA disebabkan
oleh penambahan jumlah besar garam
yang sangat mudah larut pd larutan air
dari senyawa organic.
Mis : - Camphora dan Ol.Menthae Piperitae dalam air
aromatic
- Salting in : peristiwa bertambahnya kelarutan ZA
dengan penambahan suatu garam
dalam larutannya
Mis : Globulin tidak larut dlm air tetapi larut dalam
larutan garam encer dlm air.
30

v. Kompleksasi
y.i : interaksi antara senyawa tak larut dg zat
yang larut dg membentuk seny.komplex.
Misal : HgI2 larut dalam larutan KI jenuh
karena terbtk garam complex
K2HgI4(kalium-tetra-iodo-hydragirat)

31

vi. Modifikasi kimia obat


Zat yang sukar larut dalam air dimodifikasi sec.kimia
menjadi turunan-turunan yang larut air.
Mis : kelarutan Betametason alkohol dlm air = 5,8
ester 21 dinatrium fosfat = 10 g/100 ml

mg/100 ml

vii. Ukuran partikel zat padat


Ukuran partikel makin halus kelarutan

32

viii. Solubilisasi Miselar


Definisi (Mc.Bain): sebagai perubahan spontan yang terjadi pd
mol zat yang sukar larut dalam air ke dalam larutan air-sabun /
deterjen, shg terbentuk suatu larutan yg secara termodinamika
stabil.
Solubilisasi : melarutkan suatu zat yg sukar larut, bgm cara
meningkatkan kelarutannya? pe+an surfaktan.
Mekanisme solubilisasi : Konsentrasi surfaktan dlm lar. berada pd
konsentrasi misel kritis (KMK) atau > KMK
Contoh surfaktan
1. non ionik ester :
- polysorbat 40
- sorbimacrogol palmitat 300
- polioksietilen 20
- sorbitan monopalmitat
2. anionik : sodium lauryl sufat
3. kationik : benzalkonium klorida
33

Konsentrasi Kritis Misel (CMC)


Salah satu sifat surfaktan adalah mengalami agregasi
spontan dalam air dan membentuk struktur seperti
misel, silinder, bilayer dll. Struktur ini sering juga
dinamakan koloid asosiasi
Ketika sodium dodecylsulfate (SDS) ditambahkan ke
air, pada konsentrasi rendah, anion molekul
dodecylsulfate terlarut sebagai individual ion.
Karena adanya rantai karbon, SDS cenderung
mengadsorb pada interface udara-air dengan rantai
hidrokarbon mengarah ke fase uap.
Tegangan permukaan turun dengan meningkatnya
konsentrasi SDS. Pada konsentrasi tertentu
(konsentrasi kritis misel), penurunan akan berhenti
dan diatas CMC(dalam air CMC SDS 8,3 mM) tegangan
permukaan konstan.
34

Pada konsentrasi dibawah CMC surfaktan,


senyawa hidrofobik kurang terlarut, pada CMC
senyawa ini mulai larut dalam larutan ion,
kemampuan ini meningkat dengan semakin
meningkatnya konsentrasi surfaktan
Penjelasan atas hal ini adalah diatas CMC
surfaktan secara spontan teragregasi membentuk
misel
Rantai hidrokarbon berkumpul didalam agregat
dan kepala polar mengarah ke fase larutan
Hasilnya adalah objek spheris tersusun atas
30-100 molekul surfaktan dengan fase minyak
dibagian dalam
35

Suatu misel mengandung sejumlah tertentu molekul


surfaktan: jumlah agregasi misel rata-rata Nagg.
Tidak semua misel memiliki jumlah surfaktan yang persis
sama, ada yang lebih banyak atau lebih sedikit
Dibawah CMC, kebanyakan surfaktan membentuk
monomer atau low number agregat, walau demikian
beberapa misel dapat terbentuk
Dengan meningkatnya konsentrasi surfaktan, konsentrasi
monomer juga meningkat, juga konsentrasi misel
bertambah sedikit
Saat CMC tercapai konsentrasi monomer konstan dan
penambahan surfaktan memicu pembentukan misel baru
36

ix. Hidrotrofi
!Y.i peristiwa bertambahnya kelarutan
suatu senyawa yang tidak larut atau sukar
larut dengan penambahan suatu senyawa
lain yang bukan surfaktan.
Mis. Coffein + Na.benzoat ! mudah larut

37

x. Konstanta dielektrik =KD=D

adalah sebuah konstanta dalam


ilmu fisika. Konstanta ini melambangkan
rapatnya fluks elektrostatik dalam
suatu bahan bila diberi potensial listrik.
konstanta dielektrik dapat dijadikan
pengukur relatif dari kepolaran suatu
pelarut.
38

x. Konstanta dielektrik =KD=D


Cara pendekatan utk kelarutan persyaratan dielektrik
Contoh: Menentukan KD Z.A.
Menentukan KD pelarut campur
Data (pustaka)KD air = 78,54
KD etanol = 24,30
KD gliserin = 42,50
KD (percobaan) Parasetamol : 250 mg
Etanol
: 5 ml
Air
: 19,3 ml (buret)
KD() = [5/24,30 x 24,30 ] + [19,3/24,30 x 78,54]
= 5 + 62,37
= 67,37
KD pelarut campur = % pelarut x KD masing2 pelarut
Contoh : 10% alkohol; 20% gliserin; 70% air
KD pelarut campur :
[10/100 x 24,30] + [20/100 x 42,50] + [70/100 x 78,54]
= 2,43 + 8,5 + 54,98
= KD = 65,9

39

STABILITAS

A. KIMIA Lar (homogen) ! besar.


Heterogen ! ?
B. FISIKA
Stabil sec.fisik dg menahan viskositas,
warna, kejernihan, rasa, bau ! uji
- warna dg spektrofotometer
- kejernihan dg berkas cahaya terfokus
- rasa dan bau dg membandingkan sample
acuan.
40

ZAT TAMBAHAN
1. PENGAWET
Syarat : efektif, stabil, tdk toksik,bercampur, dll
Cth pengawet :
a. seny.asam : fenol, as.benzoat
b. netral : alkohol 5 10%
c. merkuri ! mudah direduksi menjadi merkuri bebas
d. seny.amonium kuartener : benzalkonium Cl.
2. PEMANIS
- Sukrosa ! +sorbitol, gliserin, dan poliol-poliol lain yang dapat
mengurangi sukrosa untuk mengkristal.
- Glukosa cair ! sangat kental.
- Sakarin ! 250500x lbh manis dr gula, sesdhnya pahit
- Aspartam ! 200x lebih manis, sesudahnya tdk pahit.
41

3. KONTROL VISKOSITAS
Sebagai zat pembantu agar mudah dimakan, atau untuk
memperbaiki kemampuan tuangnya.
- Polivinilpirolidon
- Turunan sellulosa (metilsellulosa atau Na-CMC).
4. PEMBERI RASA
Mentol & kloroform ! zat desensitisasi, menanamkan
rasa dan bau zat itu sendiri ke produk tsb, dan
mempunyai rasa anaestetik ringan
Monosodium glutamate ! industri makanan
42

EVALUASI

Organoleptis
Kejernihan
pH
Bj
Viskositas

43

SOAL LATIHAN SOLUTIO


1.
2.
3.
4.
5.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan solution/larutan ?


Jelaskan dengan singkat factor-faktor yang mempengaruhi laju kelarutan.
Apa yg dimaksud dengan kelarutan dan bgmn uji dari kelarutan tersebut ?
Sebutkan keuntungan dan kerugian sediaan dalam bentuk larutan/solutio.
Apa yang dimaksud dengan :
a. Larutan oral
b. Campuran kering untuk larutan
c. Salting out dan salting in.
d. Hidrotropi.
6. a. Jelaskan dengan singkat komponen-2 dari sirup.
b. Bagaimana pembuatan dari sirup
7. a. Jelaskan apa yg dimaksud dengan eliksir ?
b. Bagaimana pembuatan dari eliksir ?
8. Jelaskan tentang sediaan dibawah ini :
a. Gargarisma
b. Lavement
c. Douche
45
d. Ephitema

Anda mungkin juga menyukai