Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 11:

1. CAHAYA SINTIA R

2. HAMIDAH

3. JAN NOEL O

4. KURNIAWATI RUSIDAH

5. MULATSIH DWI HANANI

6. YURIDHA HAYATI
 Infusaadalah sediaan cair yang dibuat
dengan menyari simplisia nabati dengan air
pada suhu 90ºC selama 15 menit (FI Edisi III)
 Temulawak merupakan tanaman asli
Indonesia dan termasuk salah satu jenis
temu-temuan yang paling banyak digunakan
sebagai bahan baku obat tradisional
 bahan obat utama (remedium cardinale),
 bahan obat penunjang (remedium adjuvans),
 pemberi warna (corrigentia coloris),
 penambah aroma (corrigentia odoris).
 Dapat meningkatkan kerja ginjal
serta antiinflamasi. Manfaat lainnya
yaitu sebagai obat jerawat,
meningkatkan nafsu makan,
antikolesterol, anemia, antioksidan,
dan antimikroba.
 Alat :
pisau, telenan, sendok sayur, saringan teh,
kertas saring, hot plate, erlenmeyer 250 mL,
corong, cawan porselin, gelas ukur,
termometer, timbangan analitik
 Bahan :
20 gram rimpang temulawak segar, 10 gram
asam jawa, 30 gram gula merah, dan 250 mL
Air
 Menimbang semua bahan
 20 gram rimpang temulawak segar di iris-
iris kemudian di rebus bersamaan dengan
10 gram asam jawa, 30 gram gula merah,
dan 250 mL air selama 15 menit terhitung
mulai suhu mencapai 90°C
 Setelah 15 menit, infusa di saring dalam
keadaan panas sebanyak 250 mL
 Bentuk : Cair
 Warna : Coklat
 Rasa : Manis asam
 Bau : Khas Temulawak
 Infusabahan alam pada umumnya memiliki
rasa dan bau yang khas jamu disertai warna
larutan yang coklat kehijauan. Dengan
formula yang dibuat, diperoleh sediaan infus
Curcuma xanthoriza yang memiliki bau khas
temulawak, rasanya manis asam, berwarna
coklat, dan bertekstur cair.
 Dalam pembuatan infusum Curcumae,
penambahan asam jawa dan gula merah
berfungsi sebagai penambah cita rasa dalam
sediaan infusum, asam jawa menciptakan
rasa asam dan gula merah menciptakan rasa
manis. Maka dari itu rasa infusum Curcumae
manis asam.
 Dalam praktikum ini uji organoleptis
dilakukan dengan tujuan untuk menjamin
mutu dari infusum rimpang temulawak.
 Formulasi yang tepat dalam pembuatan infusum
temulawak yaitu rimpang temulawak segar, asam
jawa, gula merah, dan air.
 Untuk menutupi rasa pahit dari rimpang
temulawak maka ditambahkan asam jawa untuk
menciptakan rasa asam dan gula merah untuk
menciptakan rasa manis.
 Efek farmakologinya yaitu dapat meningkatkan
kerja ginjal serta antiinflamasi. Manfaat lainnya
yaitu sebagai obat jerawat, meningkatkan nafsu
makan, antikolesterol, anemia, antioksidan, dan
antimikroba.
 Hasil evaluasi sediaan infusum temulawak yaitu
bau khas temulawak, rasanya manis asam,
berwarna coklat, dan berbentuk cair.
Infusum
temulawak

Anda mungkin juga menyukai