Anda di halaman 1dari 44

FORMULASI

TABLET PARACETAMOL DAN


KAPSUL ASAM MEFENAMAT
EXCEL PADOVA A.S. KHUSNUL KHOTIMAH
( 03422117095 ) ( 03422117158 )
IRA NUGRAHENI RISMA WERDANINGSIH
( 03422117144 ) ( 03422117271)
JHUNIAR PRATIWI SHEEMA IKHLISIANI PUTRI
( 03422117149 ) ( 03422117292 )
Kelompok 4
FORMULASI TABLET
PARACETAMOL
“LAGESIC”
Latar Belakang
Teori Prinsip
Menurut FI edisi IV,
tablet adalah sediaan
padat mengandung
bahan obat dengan
atau tanpa bahan
pengisi.
Identifikasi Zat
Pemerian
Farmakope Indonesia

Paracetamol PVP Amylum Maydis

Pemerian : Serbuk hablur, putih, Pemerian : Serbuk putih atau putih Pemerian : Serbuk sangat halus, putih,
tidak berbau, rasa pahit. kekuningan, berbau lemah atau tidak Yourtidak
Textberbau,
Here rasa lemah.
Titik lebur : 168◦C - 172◦C berbau, higroskopis. Titik lebur: Tidak lebih dari 15 %
Kelarutan : Larut dalam 70 bagian Titik lebur : Titik lebur 150◦C dan titik lakukan pengeringan pada suhu 100
air, dalam 7 bagian etanol (95%)P, didih 90◦C. sampai 105% menggunakan 1 g
dalam 13 bagian aseton P, dalam 40 Kelarutan: Mudah larut dalam air, Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air
bagian gliserol P dan dalam 9 bagian dalam etanol (95%)P dan dalam dan dalam etanol.
propilenglikol P, larut dalam larutan kloroform P, kelarutan tergantung dari
alkali hidroksida. bobot molekul rata-rata, praktis tidak
larut dalam eter P, hidrokarbon, dan
minyak mineral. Larut dalam asam-
asam, keton, dan methanol.
Identifikasi Zat
Pemerian
Farmakope Indonesia Farmakope Indonesia Farmakope Indonesia

Lactosa Avicel LHPC-LH

Pemerian : Serbuk atau partikel Pemerian : Serbuk Kristal Pemerian : Serbuk putih atau putih
kristalin, putih sampai agak poros, putih, tidak berbau, tidak kekuningan, tidak berbau atau sedikit
putih, tidak berbau dan rasa berasa dan memiliki aliran yang berbau khas, dan tidak berasa.
manis. baik. Titik lebur : Titik lebur pada suhu 290◦C.
Titik lebur : 201-202◦C. berasa dan memiliki aliran yang Kelarutan : Praktis tidak larut dalam
Kelarutan : larut dalam 6 baik. etanol (95%) dan dalam eter. Jika
bagian air, larut dalam 1 bagian Kelarutan : Praktis
Your tidak larut
Text Here dilarutkan dalam larutan NaOH (1 dalam
air mendidih sukar larut dalam dalam air, cairan asam, dan 10 bagian) akan menghasilkan solution
etanol (95%)P dan eter P. kebanyakan pelarut organic, kental, tidak larut dalam air tetapi
sedikit larut dalam larutan mengembang dalam air.
NaOH 5% b/v.
Identifikasi Zat
Pemerian

Mg stearat Talk Aerosil

Pemerian : Aerosil
Pemerian: Serbuk Pemerian : Serbuk hablur,
adalah uap silica
halus, putih, baukhas sangat halus licin, mudah
submikroskopik dengan
lemah, mudah melekat melekat pada kulit, bebas dari
ukuran partikel sekitar 15
dikulit, bebas dari butira, warna putih, atau putih
nm. Berwarna putih
butiran kelabu.
terang, tidak berbau,
Kelarutan : Tidak Titik lebur : 900◦C - 1000◦C.
tidak berasa.
larut dalamair, dalam Kelarutan : Tidak larut dalam
Titik lebur : 1600-
etanol dan dalam eter hamper semua pelarut.
1725◦C.
Kelarutan: Praktis tidak
larut dalam air, pelarut
organic dan asam, kecuali
asam hidrofluorat, larut
dalam larutan panas alkali
hidroksida. Membentuk
disperse koloidal dalam
air.
Preformulasi
• Paracetamol • Avicel
• PVP • Lactosa
• EtanoL 70 % • LHPC – LH 11
• Sunset Yellow • Magnesium sterat
• Amylum maydis • Talkum
• Aerosil
PERHITUNGAN BAHAN
• Perhitungan pembuatan Paracetamol tablet 1000 tablet@ 400mg
• Tablet Paracetamol : 400mg x 1000 tab = 400.000 mg (400gr)
• Kelompok granul : 91.5/100 x 400 gr=366 gram
Komponen 91, 5% KomponenFase 8,5%
Granulat   Luar  
BahanAktif Paracetamol 250 mg PenghancurLuar LHPC-LH11 5%
Pengikat PVP-Etanol 70% Lubrikan Mg stearat 1%
5,0%  
Penghancur Amylum 10% Glidan Talcum 2%
Aerosil 0.5%
Pengisi Laktosa : Avicel    
1:1
Alat dan Bahan

Alat Bahan
• Neraca analitik • Paracetamol • Lactosa
• Lumpang dan stamper • PVP • LHPC
• Wadah baskom • EtanoL 70 % • Magnesium
• Cawan petri • Sunset Yellow sterat
• Sendok tanduk • Amylum • Talkum
• Lemari pengering maydis • Aerosil
• Pengayak • Avicel
• Mesin cetak tablet
Prosedur Kerja
1. Tara timbangan, timbang semua bahan obat
2. Buat larutan pengikat dengan mencampur PVP dengan
etanol 70% sebanyak 10x berat pengikat
3. Campur homogen Paracetamol, Amylum Maydis, Lactosa
dan Avicel
4. Tambahkan larutan pengikat kedalam campuran serbuk
sedikit demi sedikit sambil diaduk dengan tangan sampai
massa yang dapat dikepal dan bisa dipatahkan tetapi tidak
hancur berantakan (banana breaking)
5. Lakukan pengayakan basah dengan ayakan no 12.
Tampung hasil ayakan di wadah
6. Timbang 5 gram granul kemudian pisahkan di cawan petri
(ikut dikeringkan)
7. Keringkan granul dengan oven bersuhu 500- 600 C
8. Setelah kering ayak dengan pengayak no. 16
9. Timbang bobot granul
10. Campur granul dengan LHPC, Magnesium stearat, Talkum, dan
Aerosil sampai dengan homogen
11. Siapkan mesin tablet, masukkan campuran granul kedalam hopper
12. Nyalakan mesin tablet dan biarkan mesin mencetak tablet
Cara Pemakaian Alat Pencetak Tablet
• Hopper, tempat untuk menyimpan
granul dan yang mengalirkan granul
untuk di kempa
• Die, tempat granul akan di cetak,
menentukan ukuran dan bentuk tablet
• Punch atas, alat untuk mengempa
granul yang telah berada di die
• Punch bawah, alat untuk
mengeluarkan tablet yang telah di
cetak
Tahapan dalam proses pencetakan
• Tahap 1
Pengisian die dengan
granul
Serbuk atau granul
dialirkan dari hopper
masuk kedalam DIE
(aliran sesuai grafitasi).
Volume granul ditentukan
oleh posisi punch bawah
dan lempeng die
• Tahap 2
Pencetakan granul
Pada tahap ini,
Hopper akan kembali pada
tempatnya dan punch atas
akan turun mengempa
granul menjadi tablet.
Tahap 3
• Setelah Tablet dikempa,
punch atas akan kembali
ketempat awalnya kemudian
punch bawah akan bergerak
keatas membawa tablet
sejajar dengan die.
• Setelah itu hopper akan
bergerak untuk mengisi
granul kedalam die sehingga
tablet akan tergeser oleh
hopper.
• Seperti mesin pencetak tunggal
tablet dimampatkan diantara
punch atas dan bawah, akan
tetapi prosesnya sedikit berbeda.
• Pada pencetak ganda berputar
disusun dalam 1 rangkaian punch
atas dan punch bawah (sampai
60 permesin) yang ditempatkan
dalam lingkaran die yang dapat
berputar.
• Kedua Punch digerakkan (baik
diturunkan dan di naikkan) oleh
gerakan Roller atas dan Roller
bawah.
A. Organoleptis

Pemeriksaan Organoleptis Hasil

Bau Tidak berbau


Rasa Pahit
Warma Kuning
B. Evaluasi Granul
•1.  Hasil uji pengetapan serbuk •   Hasil uji susut pengeringan
2.
(kompresibilitas) granul
• Volume awal (V0) = 100 ml Bobot awal (W0) = 301,390 g
• Volume akhir (Vn) = 93 ml Bobot akhir (W1) = 293, 894 g
• % kompresibilitas = X 100 %
KP = = 2,48 %
= Syarat = 2 -4 %
= 7%
Evaluasi Fisik Tablet Indikator 
• Hasilnya, tidak lebih dari dua tablet
yang mempunyai penyimpangan lebih
Uji Keseragaman Bobot besar dari kolom A dan tidak boleh ada
satu tablet pun yang mempunyai
Alat : Timbangan analitik mg penyimpangan bobot lebih besar dari
Prosedur kolom B.
• Ambil 20 tablet sebagai sampel. • tabel persyaratan penyimpangan bobot
• Timbang satu per satu tablet dan dapat dilihat dibawah ini
catatlah.
• Timbang 20 tablet dan catatlah.
• Hitung bobot rata-rata tablet
Berat 20 tab = 7,8319 g
Rata rata 20 tab = 7,8319 g/20 tab
= 0,3916 g

• Kesimpulan
Tidak mempengaruhi syarat FI,
karena terdapat 4 tablet yang
melebihi 5 % dan 5 tablet
melebihi 10 %
Uji Kekerasan Tablet
• Alat : Hardness Tester
• Tingkat kekerasan tablet
sesuai FI ed III karena tablet
memiliki kekerasan 4,7 g/cm2.
• Kesimpulan :
Tingkat kekerasan tablet yang
kami uji memenuhi persyaratan,
dimana range tablet menurut FI
III 4-10 g/cm2
Uji keseragaman ukuran
Alat : Jangka Sorong
Penyelesaian :
Indikator
• Diameter
1,3 X 0,450 cm = 0,585 cm
• Ketebalan
3 X 0,450 cm = 1,35 cm

Pembahasan :
memenuhi persyaratan yang ditentukan pada FI III (0,585 – 1,85 cm)
Pengujian Waktu Hancur
Alat : Dissolution Tester • Pembahasan :
• Periode I = 15 menit kecuali dinyatakan lain, syarat tablet
• Periode II = 1 menit harus hancur tidak lebih dari 15 menit
Total : 15 + 1 = 16 menit untuk tablet berselaput gula & non
enteriktidak lebih dari 30 menit
Pada tablet ini (non selaput)
16 menit yang tidak memenuhi syarat
waktu hancur dalam FI III
Uji keregasan tablet (friability tester)
•  Bobot 20 tab awal = 8,151 g
• Bobot 20 tab akhir = 7,9196 g
• Presentase = X 100 % = 2,83 %
Kesimpulan
Tidak memenuhi syarat, karena tablet memiliki nilai keregasan > 1%
sehingga tablet lebih mudah hancur.
solusi nya yaitu dengan menambahkan tekanan terhadap tablet saat
proses pencetakan
Pembahasan
• Zat aktif yang diberikan adalah Parasetamol, dengan sifat-sifatnya
seperti tahan terhadap panas, tahan terhadap air tetapi tidak memiliki
sifat aliran yang baik
• Granulasi basah, tablet yang dihasilkan akan lebih kuat karena
penambahan zat pengikat dalam bentuk pasta pati, pengikat bentuk ini
memiliki daya kohesi yang kuat untuk menyatukan serbuk-serbuk
tablet dan membentuk ikatan granul-granul sehingga terbentuk tablet
yang memiliki kekompakan yang tinggi.
Kemasan Lagesic
Daftar Pustaka
• Anief, Mohammad. 1990. Ilmu Meracik Obat. • Jumain & Stevani H., 2011. Penuntun Praktikum
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Teknologi Farmasi. Jurusan Farmasi Politeknik
Kesehatan Kemenkes Makassar : Makassar
• Anonim. 1978. Farmakope Indonesia. Edisi III.
Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.  • Kasim, Fauzi. 2011. Penuntun Praktikum Sediaan
Solid. Fakultas MIPA Jurusan Farmasi Institut Sains
• Anonim. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Teknologi Nasional : Jakarta
Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
• Reynold, James E F. 1982. Martindale The Extra
• Ansel, Howard.1989. Pengantar Bentuk Sediaan Pharmacopoeia. Twenty Eight edition. London : The
Farmasi, Edisi IV. Jakarta : Universitas Indonesia (UI) Pharmaseutical Press.
press.
• Tjay, Tan Hoan,dkk. 2003. Obat-Obat Penting. Jakarta
• Ganiswarna, Sulistia G. 1995. Farmakologi dan : Gramedia.
Terapi. Edisi IV. Jakarta : Universitas Indonesia (UI)
press. • Waide, Ainley, and Waller, Paul J. 1994. Handbook of
Pharmaseutical Exipients. Second edition.
• Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia. 1998. ISO Washington : American Pharmaseutical Association
Indonesia. Volume 32. Jakarta : PT. Anem Kosong
Anem.
Formulasi kapsul
Asam Mefenamat “MEFAC”
Latar belakang
• Teori
Kapsul adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang
dihaluskan, yang ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk
pemakaian luar ( FI Ed IV)
 Kapsul (FI Ed III) adalah bentuk sediaan obat terbungkus cangkang
kapsul keras dan lunak.
Keuntungan/ tujuan dibuat
sediaan kapsul
• Menutupi bau dan rasa yang tidak enak
• Menghindari kontak langsung dengan udara dan sinar matahari
• Lebih enak dipandang
• Dapat untuk 2 sediaan yang tidak tercampur secara fisis (income fisis),
dengan pemisahan antara lain menggunakan kapsul lain yang lebih
kecil kemudian dimasukkan bersama serbuk lain ke dalam kapsul yang
lebih besar.
• Mudah ditelan.
Zat Aktif
• Farmakologi
Asam mefenamat merupakan kelompok anti-inflamasi non- steroid yang
bekerja dengan cara menghambat sintesis prostaglandin dalam jaringan
tubuh dengan menghambat enzim siklo-oksigenase sehingga
mempunyai efek analgetik, anti-inflamasi, dan antipiretik.
IDENTIFIKASI BAHAN
Asam mefenamat (FI IV halaman Amylum Maydis (Exepients,
43) Zat Aktif 2009 : 688-695)
acidum mefenamicum Pati jagung, corn starch
Rumus molekul: C15H15NO2
Rumus molekul: C15H15NO2
Pemerian : serbuk hablur, putih
Pemerian : Serbuk halus; putih;
atau hampir putih, melebur pada
tidakberbau; tidak berasa
suhu lebih kurang 230o disertai
peruraian Kelarutan: Tidak larut dalam air
dingin dan dala etanoldingin
Kelarutan: larut dalam larutan
(96%P).
alkali hidroksida, agak sukar larut
dalam kloroform, sukar larut Kegunaan : Penghancur
dalam methanol, praktis tidak
larut dalam air.
IDENTIFIKASI BAHAN
Avicel (HOPE 5th hal 132-135)
Sodium starch glycolate (primogel, • Pemerian : Serbuk kristalin; putih;
explotab) (HOPE, 5th,701). tidak berbau; tidak berasa; tersusun atas
• Pemerian : serbuk yang memiliki partikel-partikel berpori; higroskopis
laju alir baik, putih sampai agak • Fungsi : Pengisi tablet (konsentrasi 20-
putih, tidah berbau dan tidak berasa. 90% b/b); penghancur tablet
(konsentrasi 5-15% b/b); adsorben (20-
• Kelarutan : Larut sebagian di 90%). Dapat digunakan untuk metode
dalam etanol (95%), praktis tidak kempa langsung maupun granulasi
larut air basah.
• pH : 3-5 atau 5,5-7,5 untuk • Kelarutan : Sukar larut dalam larutan
larutan dispersi 3,3% NaOH 5% b/v; praktis tidak larut dalam
air, asam encer dan sebagian besar
pelarut organik
Identifikasi bahan
Laktosa (HOPE hal 252-261) Magnesium stearat (HOPE,
• Pemerian : Serbuk atau partikel 5th,430)
kristalin; putih sampai agak • Fungsi : lubrikan dengan
putih; tidak berbau; rasa manis konsentrasi antara 0,25-5%.
• Fungsi       : Pengisi • Kelarutan : Praktis tidak larut
(konsentrasi 65-85% b/b) etanol, etanol 95%, eter, dan air.
Sedikit larut dalam benzen
hangat dan etanol 95% hangat.
Alat dan Bahan

Alat Bahan
• Capsule filling • Asam Mefenamat 250 mg (Z.A)
• Spatel • Sodium Starch Glycolate (penghancur)
• Timbangan analitik • Amylum Maydis (Pelicin/penghancur)
• Mg Stearat (lubrikan)
• Avicel (Pengikat) & Lactose (Pengisi)
• Cangkang kapsul keras
Prosedur Pembuatan
1. Timbang bahan-bahan sesuai formula
2. Campur homogen asam mefenamat, amylum maydis, sodium starch
glycolate.
3. Tambahkan avicel, laktosa dan mg.stearat campur sampai homogen.
4. Uji waktu alir dan kompresibilitasnya dengan pengetapan
5. Ambil cangkang kapsul yang sesuai dan isi dengan massa kapsul
6. Bersihkan permukaan kapsul dengan kain flanel.
Organoleptis

Pemeriksaan Hasil
Organoleptis
Bentuk Serbuk halus
Rasa Pahit
Warna Putih
EVALUASI KAPSUL
•1.  Uji keseragaman bobot
Berat 20 kapsul + isi = 9,340 g/20 = 0,4715 ~ 471,5 mg
Berat 20 kapsul kosong (tanpa isi) = 2,3603 g/20 = 0,1180 g ~ 118 mg
Rata – rata 20 kapsul = = 348,9mg

Rumus = x 100%
< 7,5 % = 11
7,5 – 15 % = 5
> 15 % = 4
Uji Waktu Hancur
• Alat Disintegrasi tester
• Waktu yang dibutuhkan kapsul untuk uji = 2 menit, 56 detik
Pembahasan dan Kesimpulan
• Berdasarkan data diatas, maka kapsul yang kami buat tidak memenuhi syarat uji
keseragaman bobot, dikarenakan terdapat 5 kapsul yang melebihi 7,5 % dan terdapat 4
kapsul > 15 %.
Hal ini terjadi karena
1. Penimbangan bahan yang kurang pas
2. Timbangan yang belum di kalibrasi dengan benar
3. Masih tertinggalnya sebagian kecil serbuk di alat pengaduk
4. Serbuk yang terjatuh/ tercecer di meja kerja
5. Pembagian kapsul yang belum merata
6. Kualitas kapsul yang digunakan kurang sempurna keadaannya
7. Penyimpanan kapsul yang kurang benar
• Untuk uji waktu hancur, maka kapsul yang kami buat telah memenuhi syarat,
Waktu hancur 2 menit (< 15 menit) dengan stopwatch pada suhu 37°C (FI Ed III)
Kemasan Kapsul MEFAC
Daftar Pustaka
• Agoes, Goeswin. 2008. Pengembangan • Soetopo. 2004. Ilmu Resep Teori. Jakarta:
Sediaan Farmasi. Bandung: Penerbit ITB. Departemen Kesehatan RI.
• Anief, M. 1986. Ilmu • Syamsuni, H.A.2006. Ilmu Resep. Jakarta:
Farmasi. Jakarta: Ghalia Indonesia EGC.
• Ansel, H.C. 1989. Penghantar Bentuk • Sweetman, S.C. 2009. Martindale 36 The
Sediaan Farmasi Edisi 4. Jakarta: UI Press. Complete Drug Refeence. London: The
• Ansel, H.C. 2005. Pengantar Bentuk Parmaceutical Press.
Sediaan Farmasi. Edisi keempat. Jakarta: UI • https://www.scribd.com/document/34663
Press. 3710/teknologi-sediaan-solid-kapsul
• Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia • http://
Edisi ketiga. Jakarta: Departemen aisyfarmasi1.blogspot.com/2017/04/bab-i-
Kesehatan RI. pendahuluan-1.html
• Dirjen POM. 1995. Farmakope Indonesia
Edisi ke-IV. Jakarta: Departemen Kesehatan
RI.

Anda mungkin juga menyukai