SORBAT
Kalium sorbat atau potasium sorbat adalah salah satu jenis pengawet populer dalam
produk minuman.
Kalium sorbat diolah secara sintetis dari asam sorbat dan kalium hidroksida.
Pengawet ini memiliki karakteristik tidak berbau serta tidak berasa sehingga cocok
digunakan dalam produk minuman.
Sebagai pengawet dalam produk olahan, kalium sorbat membantu memperpanjang
umur simpan produk dengan menghentikan pertumbuhan jamur.
SORBAT
Penggunaan kalium sorbat lebih umum digunakan sebagai bahan pengawet makanan
serta minuman dibandingkan bentuk asamnya yaitu asam sorbat.
Hal ini karena garam sorbat (kalium sorbat) lebih mudah larut dalam pelarut air dari
pada bentuk asamnya.
Selain itu kalium sorbat juga efektif bekerja sebagai pengawet makanan dan minuman
diatas pH 6,5 tetapi keefektifan ini akan semakin meningkat seiring dengan
menurunnya pH.
Semakin rendah pH suatu makanan atau minuman, maka akan semakin sedikit kalium
sorbat yang dibutuhkan untuk proses pengawetan
SORBAT
Aktivitas anti mikroba kalium sorbat hanya 74% dari asam sorbat, sehingga untuk
memperoleh hasil yang sama dibutuhkan kalium sorbat dengan konsentrasi yang lebih
tinggi.
Penggunaan kalium sorbat dalam minumaan diizinkan penggunaanya oleh BPOM RI
Nomor 36 Tahun 2013 dengan kadar maksimum 25 mg/kg BB.
Dampak negatif dari penggunaan kalium sorbat bagi kesehatan yang sering terjadi adalah
sakit kepala, gejala perilaku kejang, dan hipersensitivitas bahkan meningkatkan
resiko terkena kanker otak
ANALISIS KUALITATIF (UJI WARNA)
Nipagin dan nipasol merupakan senyawa fenolik, stabil Metilparaben disebut juga sebagai nipagin dapat
di udara, sensitif terhadap pemaparan cahaya, tahan
dikonsumsi sampai 10 mg/kg bobot badan untuk
terhadap panas dan dingin termasuk uap sterilisasi,
setiap harinya, dengan LD50 secara oral dalam
stabilitas menurun dengan meningkatnya pH yang
propilen glikol untuk tikus lebih dari 8000 mg/kg
dapat menyebabkan hidrolisis.
bobot badan.
Mekanisme kerja senyawa fenolik adalah dengan
sitoplasma keluar dan menghambat sistem transport Batas maksimum penggunaan pada selai dan jeli
elekrolit yang lebih efektif terhadap kapang dan dengan pemanis buatan sampai 1 g/kg (0,1 %) baik
khamir dibandingkan terhadap bakteri, serta lebih digunakan secara tunggal maupun berupa campuran
efektif menghambat bakteri Gram posistif
dengan asam benzoat atau garamnya, atau dengan
dibandingkan dengan bakteri Gram negatif
asam sorbat dan kalium sorbat.
ANALISIS NIPAGIN SECARA KUALITATIF – REAKSI WARNA
Ekstraksi sampel
Pembuatan Larutan Baku
1) Ditimbang 25 gr sampel
Nipagin)
2) Masukkan dalam dalam corong pisah dan
1) Ditimbang sebanyak 10 mg
diencerkan menjadil 75 ml.
Nipagin (Metil Paraben).
3) Ditambah HCl sampai asam.
2) Kemudian dimasukkan kedalam
4) Ekstraksi 3x dengan eter, masing-masing
labu ukur 10 ml.
Sebanyak 50 ml.
3) Ditambahkan etanol 96%
5) Uapkan latutan eter sampai habis.
sampai batas garis volume labu
6) Sisa penguapan dilarutkan dalam metanal.
tentukur
ANALISIS NIPAGIN SECARA KUALITATIF- KLT
Penyiapan KLT
Disiapkan fase diam berupa silika gel GF254, tebal 0,25 mm.
1) Lempeng KLT diberi garis batas atas 3 cm dan garis batas bawah 2 cm.
Kemudian diberi identitas sampel yang akan ditotol pada batas bawah dengan
jarak antara titik totolan 2 cm.
2) Lempeng KLT yang telah diberi identitas ditotol dengan larutan sampel dan
larutan baku.
3) Setelah ditotol, lempeng KLT tersebut dimasukkan kedalam bejana elusi berisi
larutan toluen-asam asetat glasial (80:20).
4) Kemudian dikeluarkan dari bejana elusi setelah mencapai jarak rambat 15
cm.
5) Lalu dikeringkan, setelah itu diamati bercak nipagin pada lampu UV 254 nm
ANALISIS NIPAGIN SECARA KUALITATIF