Anda di halaman 1dari 30

GHhFungsi bahan-bahan:

Dewisil Liquid: berbentuk cairan kental transparan yang berfungsi sebagai pengawet.

Foombuster: Coconut Diethanol Amide berbentuk cairan kental berwarna kuning transparan yang
berfungsi dalam memperbanyak busa yang dihasilkan.

LAS: Linear Alkyl Benzene Sulfonate Sodium berbentuk gel kekuningan serta larut dalam air yang
berfungsi sebagai mempunyai daya bersih yang tinggi yaitu dalam membersihkan lemak, busa banyak,
mudah dibilas, kesat,dapat menghilangkan bau amis & merupakan bahan active sabun yang ramah
lingkungan.

Parfum: berbentuk cair yang berwarna kuning & beraroma jeruk nipis yang berfungsi sebagai
pengharum.

Pewarna: berbentuk cair berwarna hijau yang berfungsi sebagai pewarna produk.

Aquades: berbentuk cairan jernih yang berfungsi sebagai pelarut.

Cottoclarin BM: Sodium Lauryl Ether Sulfate berbentuk kental transparan dan berfungsi sebagai bahan
utama sabun, karena menghasilkan busa yang banyak serta daya bersihnya baik.

Sodium Sulfat (Na2SO4: berbentuk serbuk putih dan tidak berbau. Berfungsi membantu dalam
kelarutan cottoclarin BM sekaligus sebagai pengental dan mempercepat pengangkatan kotoran
(pembersih).

Natrium Clorida (NaCl): berbentuk serbuk putih dan tidak berbau. Berfungsi membantu dalam kelarutan
cottoclarin BM dan pengental.Enzim AR: berbentuk serbuk putih yang berfungsi sebagai pembersih
lemak.nnjjj

http://fiqih-sufi.blogspot.com/2014/01/membuat-sabun-cuci-piring.html?m=1

INFO NEWS PENDIDIKAN

melakukan sesuatu tanpa memiliki ilmu akan berujung yang kurang baik

Sabun Cuci Piring


November 18, 2011

I. PENDAHULUAN

Begitu banyak jenis sabun yang beredar di pasaran, mulai dari sabun yang bersifat umum sampai sabun
yang bersifat khusus. Karena sabun merupakan surfaktan dengan digunakan air untuk membersihkan.
Sabun yang bersifat umum yang dimaksud adalah sabun mandi padat yang sering di pakai masyarakat
untuk membersihkan anggota badan secara keseluruhan. Dan yang bersifat khusus adalah sabun cair
yang juga telah meluas. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif mengikat
partikel dalam suspensi mudah dibawa oleh air bersih. Di negara berkembang, deterjen sintetik telah
menggantikan sabun sebagai alat bantu mencuci.

Garam Natrium atau kalium dari asam lemak yang dapat diturunkan dari minyak atau lemak dengan
direaksikan secara Alkali pada suhu 80–100 °C mrlalui suatu proses yang dikenal dengan Saponifikasi.
Lemak akan terhidrolisis oleh basa, sabun secara umumnya.

Kami membuat produk ini karena kebutuhan masyarakat pada saat ini akan sabun sebagai pembarsih
dari kotoran pada suatu benda cukuplah tinggi.Produk yang kami buat merupakan sabun yang
berbentuk cair yang khusus untuk membersihkan peralatan rumah tangga atau peralatan masak dan
peralatan makan. Bahan – bahan yang kami pakai yaitu bahan – bahan yang ramah lingkungan.Dan
Sabun yang kami hasilkan pun mempunyai kualitas yang baik yaitu dengan busa yang dihasilkan pun
berlimpah sehingga dapat membersihkan dengan sempurna dan beraroma wangi jeruk nipis yang
menyegarkan.

Selain itu pembuatan produk ini juga dapat dipergunakan sebagai lapangan usaha kecil (home industy)
dengan modal yang kecil tetapi menghasilkan laba yang besar sebab bahan-bahan yang dipergunakan
mudah di dapat di toko bahan kimia dan harganya terjangkau serta ramah lingkungan. Selain itu cara
membuat sabun ini pun tidak terlalu rumit sehingga dapat dibuat oleh siapapun.

II. DASAR TEORI

Keberadaan sabun colek sedikit tergeser dengan adanya keberadaan sabun cair cuci piring. Sabun colek
sudah sangat melekat dihati masyarakat sebab keberadaan sabun colek digunakan oleh konsumen jauh
sebelum munculnya sabun cair cuci piring.Dan pada saat munculnya sabun cair masyarakat pun
sebagian besar banyak yang beralih ke sabun cuci piring. Karena dari segi kepraktisan dan kecepatan,
sabun cair lebih cepat larut dalam air.

Banyak sekali produk sabun cuci piring cair dipasaran contohnya seperti Sun Light dan Mama Lemon.
Dua Merk tersebut adalah yang sangat disenangi oleh masyarakat dan laku keras penjualannya.
Tingginya penjualan tersebut dikarenakan selain harganya yang terjangkau, juga dikarenakan hasilnya
dalam membersihkan kotoran terutama lemak – lemak yang penempel pada peralatan makan. Selain itu
bahan pendukung seperti busa yang melimpah dan bau parfum jeruk serta adapula yang menambahkan
concentreted lime juice sebagai pembersih lemak yang dapat membersihkan 1,5 kali lebih cepat. Itulah
nilai tambah yang khas ditiap merek tersebut.

Banyak masyarakat umum yang beralih ke sabun cuci piring cair di sebabkan banyaknya kelebihan dari
sabun cuci piring cair. Diantaranya Kelebihan sabun mandi cair bila dibanding dengan sabun mandi
padat, diantaranya sebagai berikut:

1. Praktis, karena sabun cuci piring cair tersedia dalam bentuk kemasan botol, sehingga dapat
mudah di bawa atau pun di simpan.

2. Mudah larut di air ( bathtub ), lalu di campur dengan air sebentar langsung berbusa.

3. Mudah berbusa dengan menggunakan spon kain, dengan begitu dapat menghemat pada saat
pemakaiannya

4. Biasanya lebih ampuh dalam me.mbersihkan lemak pada peralatan memasak.

Tujuan Praktikum

Praktikum ini bertujuan untuk mengenalkan sekaligus mengajarkan kepada mahasiswa tentang
bagaimana cara serta bahan – bahan apa saja yang akan dipergunakan dalam produksi membuat Sabun
Cuci Piring Cair.

III. METODELOGI

1. ALAT DAN BAHAN

* ALAT

Alat yang digunakan diantaranya:

1. Baskom : 1 buah

2. Beaker glass 500 ml : 1 buah


3. Beaker glass 250 ml : 1 buah

4. Cawan kaca : 1 buah

5. Pipet tetes : 2 buah

6. Gelas arloji : 2 buah

7. Weight bottle : 1 buah

8. Sendok : 2 buah

9. Palet : 2 buah

10. Entong : 1 buah

11. Kain lap : 1 buah

12. Stirer magnetic : 1 buah

13. Stirer Plate : 1 buah

* BAHAN

Formulasi Bahan:

1) Cottoclarin BM (Sodium Lauryl Ether Sulfate) : 140,02 gram

2) Sodium Sulfat (Na2SO4) : 4,03 gram

3) Natrium Clorida (NaCl) : 35,02gram

4) Enzim AR : 1,02 gram

5) Dewisil Liquid : 1,13 gram

6) Foombuater (Coconut Diethanol Amide) : 7,02 gram

7) LAS (Linear Alkyl Benzene Sulfonate Sodium) :50,04gram

8) Parfum : 2 mL

9) Pewarna : 2 mL

10) Aquades : 1,05 Liter


Penjelasan dan Fungsi bahan

1) Cottoclarin BM : Sodium Lauryl Ether Sulfate berbentuk kental transparan dan berfungsi
sebagai bahan utama sabun, karena menghasilkan busa yang banyak serta daya bersihnya baik.

2) Sodium Sulfat (Na2SO4) : berbentuk serbuk putih dan tidak berbau. Berfungsi membantu
dalam kelarutan cottoclarin BM sekaligus sebagai pengental dan mempercepat pengangkatan kotoran
(pembersih).

3) Natrium Clorida (NaCl) : berbentuk serbuk putih dan tidak berbau. Berfungsi membantu dalam
kelarutan cottoclarin BM dan pengental.

4) Enzim AR : berbentuk serbuk putih yang berfungsi sebagai pembersih lemak.

5) Dewisil Liquid : berbentuk cairan kental transparan yang berfungsi sebagai pengawet.

6) Foombuster : Coconut Diethanol Amide berbentuk cairan kental berwarna kuning


transparan yang berfungsi dalam memperbanyak busa yang dihasilkan.

7) LAS : Linear Alkyl Benzene Sulfonate Sodium berbentuk gel kekuningan serta
larut dalam air yang berfungsi sebagai mempunyai daya bersih yang tinggi yaitu dalam membersihkan
lemak, busa banyak, mudah dibilas, kesat,dapat menghilangkan bau amis & merupakan bahan active
sabun yang ramah lingkungan.

8) Parfum : berbentuk cair yang berwarna kuning & beraroma jeruk nipis yang berfungsi
sebagai pengharum.

9) Pewarna : berbentuk cair berwarna hijau yang berfungsi sebagai pewarna produk.

10) Aquades : berbentuk cairan jernih yang berfungsi sebagai pelarut.

2. PROSEDUR PEMBUATAN

Cara Pembuatan :

1 Campurkan Cottoclarin BM dengan LAS lalu aduk hingga merata kemudian tambahkan juga NaCl
(17,51 gram) pada campuran tersebut, aduk hingga rata.(Campuran I)

2 Campurkan sodium sufat dan NaCl (17,51 gram) bersama dengan dewisil liquid kedalam 500 ml
aquades, aduk hingga larut.Sebelumnya larutkan NaCl dengan 100 ml aquades.(Campuran II)
3 Lalu perlahan – lahan tuangkan campuran II ke campuran I aduk hingga rata dan homogen

4 Tuangkan foam buster dan enzim AR kedalam campuran aduk hingga rata

5 Masukkan pewarna dan parfum serta sisa air ke dalam campuran,

6 Kemudian tes pH-nya hingga menghasil PH 7. jika terlalu basa dapat ditambahkan asam sitrat,
kemudian jika terlalu encer dapat ditambahkan NaCl.

7 Mengukur Volume produk yang dihasilkan.

8 Kemas produk dalam botol berukuran tertentu sesuai dengan keinginan.

9 Diamkan produk selama 12 jam maka hasil produk yang semula nya tidak jernih menjadi jernih.

IV. HASIL DAN DISKUSI

1. HASIL PRODUK
v Volume produk yang dihasilkan sebanyak 1025 ml

v Secara fisik produk yang dihasilkan berwarna hijau dan jernih serta baunya khas jeruk nipis

v Kualitas

Konsumen 1 : Sabun cuci piring cair ini sudah cukup bagus untuk menghilangkan kotoran atau
lemak pada piring akan tetapi dapat membuat tangan agak kasar,

Konsumen 2 : Sabun cuci piring ini sudah cukup harum saat digunakan dan juga busa juga cukup
banyak.

Konsumen 3 : Sabun cuci piring ini sudah cukup berbusa dan busa yang dihasilkan cukup banyak
serta dapat menghilangkan lemak yang membandel.

2. DISKUSI

Sabun cuci piring yang kami hasilkan sudah mempunyai kualitas yang baik.Sudah menghasilkan busa
yang banyak juga baunya sangat menyegarkan yaitu dengan aroma jeruk nipis.dan secara fisik pun
terlihat bening setelah di diamkan selama 12 jam.Memang pada awalnya saat di tuang ke botol kemasan
sabun cuci piring cair ini kelihatan tidak bening dan diatanya ada sidikit busa akan tetapi setelah di
diamkan hasilnya pun bisa bening. Dan sabun yang kami sahilkan pun dapat menhilangkan bau amis dan
juga lemak yang ada di peralatan memasak.

V. KESIMPULAN

Dan dapat di simpulkan bahwa:

1. Sabun cuci piring ini baik digunakan pada perlalatan makan serta dapat menghasilkan busa yang
lebih dan berbau harum menyegarkan, sehingga sabun ini dapat bekerja secara maksimal dalam
membersihkan kotoran sebagai fungsi utamanya.

2. Sabun ini layak untuk di pakai atau di produksi untuk di jual.

http://arekqimia.blogspot.com/2011/11/sabun-cuci-piring_18.html?m=1
Komentar

Kayu Kompas22 Februari 2015 05.39

Enzym AR itu apa ya? Ada nama Kimia atau nama Dagangnya ga?

BALAS

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

0856 5502 5695 - PENDAFTARAN PELATIHAN GADA PRATAMA NOVEMBER 2018 PT SHELTER
NUSANTARA

November 08, 2018

Gambar

DIKLAT SATPAM

Diklat Gada Pratama AKSELERASI XXI NOVEMBER 2018 Sinergi Ditbinmas POLDA Jatim

📁PENDAFTARAN terakhir : 22 November 2018

📁 TGL PELAKSANAAN : 23 November 2018 s/d 28 November 2018 📁 TEMPAT PELATIHAN: Balai Produksi
Dan Informasi Audio Visual, Jl. Gayung Kebonsari No.50 Surabaya 📁 BIAYA PELATIHAN : Rp. 4.500.000,- 📁
PERSYARATAN : 1. Foto Copy KTP 2. Foto Copy KK 3. Foto Copy Ijazah terakhir min SMU sederajat 4.
SKCK Polres setempat. 5. Harus ada surat pengantar perusahaan atau surat keterangan pengalaman
kerja sebagai satpam 📁 FASILITAS : Kamar Peserta, Ruang Belajar, Tanda Peserta, Buku dan Alat tulis,
Makan dan Minum, Pakaian Olahraga, Pengobatan Ringan. 📁 TANDA KELULUSAN : Ijazah Gada Pratama
Pin Gada Pratama KTA Satpam Skep Lulus & Nilai Akademik
AYO Segera Daftarkan Diri Anda

BACA SELENGKAPNYA

Gada Pratama PT Shelter Nusantara Sabun Cuci Piring

November 18, 2011

Gambar

PELATIHAN SATPAM GADA PRATAMA AKSELERASI 2018

📁📁📁

Pelatihan Satpam Sertifikasi Gada Pratama Angkatan-18 Akselerasi PT Shelter Nusantara sinergi
Ditbinmas Polda Jatim.

📁 TGL PELAKSANAAN

Tgl. 7 s/d 12 Sept 2018

📁 PENDAFTARAN

Tanggal 27 Agustus 2018 s/d 7 September 2018

📁 TEMPAT PELATIHAN

Balai Produksi Dan Informasi Audio Visual, Jl. Gayung Kebonsari No.50 Surabaya

📁 BIAYA

Rp. 4.500.000,-
📁 PERSYARATAN

1. Foto Copy KTP

2. Foto Copy KK

3. Foto Copy Ijazah terakhir min SMU sederajat

4. SKCK Polres setempat ( terdapat rumus sidik jari)

📁 FASILITAS

Kamar Peserta AC, Ruang Belajar AC, Buku dan Alat tulis, Makan dan Minum, Pakaian Olahraga.

📁TANDA KELULUSAN

Ijazah Gada Pratama

Pin Gada Pratama

KTA Satpam

Skep Lulus & Transkrip Nilai

☎INFO LENGKAP

Diklat - Shelter

WA 0856 5502 5695

BACA SELENGKAPNYA

PROSES BASAH DAN KERING PADA SEMEN

Mei 06, 2011

BACA SELENGKAPNYA
Diberdayakan oleh Blogger

Gambar tema oleh Radius Images

KIMIA KIMIA KIMIA

Foto saya

AMIR HIZBULLOH AMIN

KUNJUNGI PROFIL

Arsip

Label

Laporkan Penyalahgunaan

INFO NEWS PENDIDIKAN

Cara membuat sabun cuci piring tentu dapat dilakukan di rumah, tidak harus membeli tetapi asalkan tau
caranya yang aman dan tepat tentu bisa lebih baik dari apa yang ada penyedia sabun pencuci piring.

Sabun cuci piring merupakan senjata yang banyak dibutuhkan ibu rumah tangga, untuk membantu
memudahkan pekerjaannya, terutama untuk membersihkan piring dan perlengkapan dapur lainnya dari
kotoran bekas makanan yang seringkali menimbulkan bau tak sedap. Jika sebelumnya kita banyak
menggunakan sabun colek untuk melakukannya, maka kini perannya sudah hampir tergantikan dengan
sabun cuci piring cair yang banyak beredar di pasaran.

Sabun cair ini pun lebih banyak dipilih karena beberapa alasan, diantaranya lebih praktis karena
pengemasannya dalam botol yang memudahkan anda membawanya kemana saja dan mudah pula
untuk menyimpannya. Selain itu sabun cair ini juga mudah larut dalam air, dengan menggunakan air dan
spon kain akan menghasilkan busa melimpah yang membuatnya lebih hemat. Selain anda bisa memilih
berbagai produk sabun cair di pasaran, anda juga bisa mempelajari cara membuat sabun cuci piring agar
bisa membuatnya sendiri di rumah dan lebih menghemat biaya.

Baca juga apa saja: Kelebihan Sabun Cuci Piring

Alat yang diperlukan dalam pembuatan sabun cuci piring cair ini seperti baskom, beaker glass 500 ml,
beaker glass 250 ml, cawan kaca, pipet tetes, geas arloji, weight bottle, sendok, palet, entong, kain lap,
stirer magnetic, stirer plate.

Adapun bahan yang bisa digunakan untuk cara membuat sabun cuci piring cair ini diantaranya sebagai
berikut:

1. Cottoclarin BM.

Yaitu sebuah bahan berupa cairan kental transparan memiliki fungsi sebagai bahan utama sabun dan
menghasilkan busa yang banyak dan memiliki daya bersih yang baik.

2. Sodium sulfat (Na2SO4).

Bahan ini berbentuk serbuk berwarna putih dan tidak memiliki bau. Sodium sulfat berguna membantu
melarutkan cottoclarin BM dan berfungsi juga sebagai pengental dan dapat membantu mempercepat
mengangkan kotoran dari piring dan perlengkapan dapur lainnya.

3. Natrium Clorida.

Bahan berbentuk serbuk putih dan tidak berbau ini juga memiliki fungsi hampir sama dengan bahan
sebelumnya yaitu membantu melarutkan cottoclarin BM dan dapat berfungsi sebagai pengental.

4. Enzim AR.
Bahan yang juga berbentuk serbuk putih ini memiliki fungsi sebagai pembersih lemak yang biasanya sulit
hilang dan menimbulkan bau tak sedap pada wadah anda, bahan ini sangat penting dalam pembuatan
sabun cuci piring cair.

5. Dewisil liquid.

Bahan ini berbentuk cairan kental tidak berwarna atau transparan yang berfungsi sebagai pengawet
sabun cuci piring cair anda.

6. Foombuster.

Bahan yang memiliki nama lain coconut diethanol amide ini berbentuk cairan kental berwarna kuning
transparan yang berperan memperbanyak busa yang dihasilkan oleh sabun saat dicampur air.

https://ucok-milanisti.blogspot.com/2015/10/cara-membuat-sabun-cuci-piring.html?m=1

Starain Room

Kumpulan Tugas Serta Coretan Kecil Cebay

Jumat, 18 April 2014

PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING CAIR

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sabun adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Sabun biasanya
berbentuk padatan tercetak yang disebut batang tapi sekarang penggunaan sabun cair telah meluas,
terutama pada sarana-sarana publik. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif
mengikat partikel dalam suspensi mudah dibawa oleh air bersih. Di negara berkembang, deterjen
sintetik telah menggantikan sabun sebagai alat bantu mencuci atau membersihkan.

Sabun merupakan campuran garam natrium atau kalium dari asam lemak yang dapat diturunkan dari
minyak atau lemak dengan direaksikan dengan alkali (seperti natrium atau kalium hidroksida) pada suhu
80–100 °C melalui suatu proses yang dikenal dengan saponifikasi. Lemak akan terhidrolisis oleh basa,
menghasilkan gliserol dan sabun mentah. Secara tradisional, alkali yang digunakan adalah kalium yang
dihasilkan dari pembakaran tumbuhan, atau dari arang kayu. Sabun dapat dibuat pula dari minyak
tumbuhan, seperti minyak zaitun.

Reaksi penyabunan (saponifikasi) dengan menggunakan alkali adalah adalah reaksi trigliserida dengan
alkali (NaOH atau KOH) yang menghasilkan sabun dan gliserin. Reaksi penyabunan dapat ditulis sebagai
berikut :

C3H5(OOCR)3 + 3 NaOH → C3H5(OH)3 + 3 NaOOCR

Reaksi pembuatan sabun atau saponifikasi menghasilkan sabun sebagai produk utama dan gliserin
sebagai produk samping. Gliserin sebagai produk samping juga memiliki nilai jual. Sabun merupakan
garam yang terbentuk dari asam lemak dan alkali. Sabun dengan berat molekul rendah akan lebih
mudah larut dan memiliki struktur sabun yang lebih keras. Sabun memiliki kelarutan yang tinggi dalam
air, tetapi sabun tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil, melainkan larut dalam bentuk ion.

Sabun adalah salah satu senyawa kimia tertua yang pernah dikenal. Sabun sendiri tidak pernah secara
aktual ditemukan, namun berasal dari pengembangan campuran antara senyawa alkali dan
lemak/minyak.Bahan pembuatan sabun terdiri dari dua jenis, yaitu bahan baku dan bahan pendukung.
Bahan baku dalam pembuatan sabun adalah minyak atau lemak dan senyawa alkali (basa). Bahan
pendukung dalam pembuatan sabun digunakan untuk menambah kualitas produk sabun, baik dari nilai
guna maupun dari daya tarik. Bahan pendukung yang umum dipakai dalam proses pembuatan sabun di
antaranya natrium klorida, natrium karbonat, natrium fosfat, parfum, dan pewarna.

Fungsi utama dari sabun sebagai zat pencuci adalah sifat surfaktan yang terkandung di dalamnya.
Surfaktan merupakan molekul yang memiliki gugus polar yang suka air (hidrofilik) dan gugus non polar
yang suka minyak (hidrofobik) sekaligus, sehingga dapat mempersatukan campuran yang terdiri dari
minyak dan air.

B. Tujuan

Untuk mengetahui cara pembuatan sabun cuci piring cair.


BAB II

ALAT DAN BAHAN

A. Alat

1. Centong nasi

2. Baskom

3. Gelas ukur

B. Bahan

1. 120 gram Texapon

2. 35 gram NaSO-4

3. 20 mL Camperlan

4. 10 mL Foam Booster

5. 20 gram NaCl

6. 1,1 gram EDTA

7. 1 mL Gliserin

8. 3 mL parfum

9. Zat pewarna makanan

10. 1 L air

BAB III

PROSEDUR KERJA
1. Dimasukkan 120 gram texapon kedalam baskom.

2. Dicampurkan natrium sulfat sebanyak 2/3 bahan.

3. Diaduk hingga berwarna putih.

4. Ditambahkan 600 mL air sedikit demi sedikit sambil diaduk.

5. Tuangkan 20 mL camperlan ambil diaduk.

6. Ditambahkan 200 mL air.

7. Ditambahkan sisa natrium sulfat (1/3 bahan).

8. Ditambahkan 20 gram NaCl sedikit demi sedikit.

9. Dimasukkan 10 mL foam booster.

10. Dilarutkan EDTA dalam 20 mL air, lalu dimasukkan dalam campuran bahan.

11. Ditambahkan sisa air.

12. Dimasukkan pewarna.

13. Dicampurkan gliserin dan parfum lalu dimasukkan dalam campuran bahan.

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Deskripsi Bahan

1. Texapon

Texapon merupakan nama dagang dari senyawa kimia Sodium Lauryl Sulfate (SLS). Texapon mempunyai
bentuk berupa gel dengan warna bening. Texapon merupakan bahan yang menghasilkan busa.
2. Natrium sulfat

Natrium sulfat atau biasa juga disebut sodium sulfat dan salt cake merupakam padatan berbentuk kristal
putih yang larut dalam air dan gliserol. Natrium sulfat tidak beracun dan tidak mudah terbakar.

3. Camperlan

Camperlan merupakan nama dagang dari Cocoamide diethanol amine. Merupakan basa lemah dan
bersifat hidrofilik serta higroskopis (jika dalam bentuk ppadatan). Nama IUPAC dari camperlan yaitu 2,2'-
Iminodiethanol.

4. Foam booster

Foam booster merupakan nama dagang dari cocoa amine. Foam booster berwarna cairan kental
berwarna kekuningan. Bersifat memperbanyak busa yang terbentuk dari sabun.

5. Natrium klorida

Natrium klorida biasa dikenal sebagai garam dapur. Merupakan senyawa ionik dengan rumus NaCl. NaCl
adalah garam yang paling bertanggung jawab atas salinitas dari laut dan dari cairan extrakulikuler dari
multiser banyak organisme sebagai bahan utama dalam garam yang dapat dimakan ini, biasanya
digunakan sebagai bumbu makan dan makanan pengawet. Dalam pembuatan sabun cair fungsinya
sebagai pengental sabun yang masih berupa air.

6. EDTA

EDTA atau Asam etilen diamin tetra asetat merupakan salah satu jenis asam amina polikarboksilat. EDTA
sebenarnya adalah ligan seksidentat yang dapat berkoordinasi dengan suatu ion logamlewat kedua
nitrogen dan keempat gugus karboksil-nya atau disebut liganmultidentat yang mengandung lebih dari
dua atom koordinasi per molekul,misalnya asam 1,2-diaminoetanatetraasetat (asametilenadiamina
tetraasetat,EDTA) yang mempunyai dua atom nitrogen penyumbang dan empat atomoksigen
penyumbang dalam molekul. Suatu EDTA dapat membentuk senyawa kompleks yang mantapdengan
sejumlah besar ion logam sehingga EDTA merupakan ligan yang tidak selektif.

7. Gliserin
Gliserin merupakan nama dagang dari gliserol. Gliserin bersifat mudah larut dalam air dan dapat
menyerap air sehingga dapat melembutkan kulit dengan melindunginya dari kekeringan.

8. Air

Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen
yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak
berbau pada kondisi standar. Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak
zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan
temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang
berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-).

B. Proses Pembuatan dan Fungsi Bahan

Pada percobaan pembuatan sabun cuci piring cair, langkah pertama yang dilakukan yaitu menimbang
texapon lalu memasukkannya ke dalam baskom. Texapon merupakan bahan utama untuk membuat
sabun. Texapon dalam sabun berfungsi untuk membentuk busa dan mengangkat kotoran.

Selanjutnya ditambahkan Natrium sulfat sebanyak 2/3 bahan. Penambahan Natrium sulfat
dimaksudkan untuk membantu mencampur bahan serta mempercepat kelarutan texapon. Natrium
sulfat berfungsi untuk mempercepat pengangkatan kotoran dan juga sebagai pengental.

Campuran kemudian diaduk hingga berwarna putih lalu ditambahkan 600 mL air sedikit demi sedikit. Air
ditambahkan sedikit demi sedikit karena texapon merupakan surfaktan yang mempunyai ujung berbeda,
yaitu hidrofilik (suka air) dan hidrofobik (suka lemak). Jika air ditambahkan sekaligus, akan terjadi
kesulitan dalam mencampurkan bahan karena ujung texapon yang bersifat hidrofob akan sulit untuk
berikatan dengan air. Air berfungsi sebagai pelarut.

Setelah tercampur ditambahkan camperlan sambil diaduk. Camperlan berfungsi sebagai pengental dan
penambah busa menjadi gelembung-gelembung kecil.

Langkah berikutnya yaitu ditambahkan air sebanyak 200 mL lalu dimasukkan sisa natrium sulfat. Setelah
itu ditambahkan NaCl sedikit demi sedikit. NaCl berfungsi untuk mengentalkan sabun yang dibuat.

Kedalam campuran juga dimasukkan foam booster dan EDTA. Foam booster berfungsi untuk
membentuk gelembung-gelembung kecil dan memperbanyak busa yang terbentuk. EDTA yang
digunakan sebelum dimasukkan kedalam campuran bahan terlebih dahulu dilarutkan dalam air. EDTA
berfungsi sebagai pengawet sehingga produk yang dibuat lebih tahan lama.
Langkah terakhir yaitu menambahkan pewarna, gliserin dan parfum. Pewarna berfungsi untuk
mempercantik produk yang dibuat sehingga terlihat lebih menarik. Untuk gliserin dan parfum, sebelum
ditambahkan bahan tersebut dicampur terlebih dahulu lalu dimasukkan kedalam campuran. Gliserin
berfungsi untuk melembutkan tangan, sedangkan parfum berfungsi untuk member aroma pada sabun
sehingga lebih harum.

Tahap terakhir yang dilakukan yaitu pengemasan. Pengemasan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
pengemasan langsung dan tidak langsung. Pengemasan langsung dilakukan setelah sabun terbentuk
langsung dimasukkan kedalam botol tanpa menunggu busa hilang. Pengemasan tidak langsung
dilakukan dengan menunggu busa hilang baru dimasukkan kedalam botol. Sabun cuci piring yang telah
jadi didiamkan selama satu malam.

Juju Amin

Berbagi

40 komentar:

Jonathan William15 Desember 2015 04.41

Cara menghitung 2/3 bahan bagaimana ? Makasih

Balas

Balasan

Juju Amin11 Januari 2016 17.37

Maksudnya 2/3 dari 35 gram jadi sekitar 23 gram


Jonathan William11 Januari 2016 18.44

makasih infonya

Jonathan William11 Januari 2016 18.45

makasih infonya

Balas

berry sulaiman28 Desember 2015 02.01

Artikel bagus,sedikit saran coba bahas di kimia yang tertera lebih di perjelas agat yang awam dalam
bahasa kimia bisa lebih mengerti dalam mengikuti penjuk yang suda ada.

Balas

Balasan

Juju Amin11 Januari 2016 17.39

Terima kasih atas sarannya

Balas

taufik hidayat23 Februari 2016 22.34

Sangat baik atas keterangannya. Tapi apa bisa bantu formulasi detergen cair, pencuci piring, tangan,
baju, softener, pembersih kanrai, karbol
Balas

Balasan

Reza Lu23 Desember 2016 09.08

Silakan kunjungi :

https://www.tokopedia.com/gerobakarya/cara-membuat-sabun-cuci-pewangi-pelicin-shampo-mobil-
dll-tutorial

Balas

Denni Hansen Koswira1 Maret 2016 07.37

this made my day I have a iTunes Card Code and it got accepted! If you want one here:
http://freeitunesforever.com

Balas

Dilly Novranda Pakusadewa12 Maret 2016 02.40

terimakasih, namun bisahkah di tunjukkan foto dari bahan2 kimianya dengan detail, karna jarang di
kasih nama oleh penjual bahan kimianya.

Balas

Balasan

Reza Lu23 Desember 2016 09.09

Silakan kunjungi :

https://www.tokopedia.com/gerobakarya/cara-membuat-sabun-cuci-pewangi-pelicin-shampo-mobil-
dll-tutorial
Balas

Antonius Dicky Wibisono16 April 2016 22.47

Bisa diberi informasi berapa derajat kekentalan/viskositas akhir sabun cuci cair ?

Balas

Rizka Savitry18 April 2016 05.21

bisa ga bahannya di analisa????

Balas

Rizka Savitry18 April 2016 05.22

bisa ga bahannya di analisa????

Balas

dewa gede wiriana25 Juni 2016 06.28

Info bagus banget.

Spesifikasi yang dijelaskan untuk sabun apa? Cuci pakaian atau serbaguna.

Balas

Balasan
Rheno Endey8 September 2017 21.32

Bantu jawab. Sesuai dgn judul artikel diatas mba dewi. Tp sabun ini jg serba guna hanya saja klu buat
cucu pakaian masih ada yg kurang yaitu anti nodanya dan antiredeposi.

Balas

Unknown7 Oktober 2016 22.58

Ok

Balas

Ok7 Oktober 2016 22.58

Ok

Balas

Dedi Surya19 Oktober 2016 21.58

Timbangan bahan di atas kan buat 1 liter air,seandainya air ditambah menjadi 5 Liter,apakah bahan yg
lain nya di kalikan juga?

Balas

Balasan

Rheno Endey8 September 2017 21.33

Benar pak.
Balas

ustadz metafisik14 November 2016 16.56

Bahan pengental y apa ea,, pengental yg jitu...???

Balas

Balasan

Reza Lu23 Desember 2016 09.10

CMC itu sangat jitu....

atau Silakan kunjungi :

https://www.tokopedia.com/gerobakarya/cara-membuat-sabun-cuci-pewangi-pelicin-shampo-mobil-
dll-tutorial

Rheno Endey8 September 2017 21.40

Camperlan itu yg paling jitu karna disamping sebagai pengental ia jg penghasil busa. Tp kekurangannya
harganya yg mahal sebagai penggantinya bisa pakai sodium sulfat atau garam dapur yg lebih murah.

Karaa klin 081244092911 (sms&WA)

Balas

Reza Lu23 Desember 2016 09.11

Yang mau tahu cara membuat berbagai macam produk pembersih silakan kunjungi :
Silakan kunjungi :

https://www.tokopedia.com/gerobakarya/cara-membuat-sabun-cuci-pewangi-pelicin-shampo-mobil-
dll-tutorial

Balas

Purwo Subekti16 Mei 2017 23.23

terimakasih artikelnya sangat bagus dan bermanfaat..ijin share untuk bahan belajar, salam

Balas

Eko Koentjoro6 Juli 2017 21.03

Pak sudah tak coba hasilnya kok kurang kental ya sabun cucinya bgmn agar kental pak

Balas

Balasan

Rheno Endey8 September 2017 21.52

Tambahkan garam dapur sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga didapatkan kekentalan yg diinginkan.

Karaa klin 081244092911 (sms&WA )

Balas

Eko Koentjoro6 Juli 2017 21.05


Mohon saran juga bgmn agar parfum pada aoftener bisa awet sampai baju setelah skeluar dari meain
cuci tetap wangi kayak molto dan bgmn agar produknya agak kental

Balas

Balasan

Rheno Endey8 September 2017 22.05

Klu softener sebaiknya komposisi parfumnya minimal 1% dari jumlah softenerny. Disamping fixatif
tambahkan jg micro parfum.

Balas

Obe Shop28 Juli 2017 00.27

Pak Eko, Saya coba bantu jawab ya. Untuk membuat wangi awet bisa ditambahkan zat fixative seprti
propilen glikol. pakainya sekitar 5-10% dari jumlah bibit parfum yg ditambahkan. klo untuk lebih kental
coba tambahkan komposisi zat pengentalnya. klo saya pake CMC, perbandingannya, 1 kg texapon, 250
gram CMC

Balas

Rheno Endey8 September 2017 22.14

Jual sabun cuci piring curah, bahan2 pembuatan sabun cuci piring serta pelatihan tentang
pembuatannya.

Hub. 081244092911

Balas

charming19 November 2017 21.26


kalo ampythol dan Labs fungsinya untuk apa? ada formula yg menggunakan 2 bahan tersebut

Balas

Unknow30 November 2017 11.37

Ini bs utk formula sabun mandi tdk ya?

Balas

Mega Ndower25 Februari 2018 18.53

Terimakasih sudah berbagi info

Balas

Amdani . S28 Agustus 2018 06.26

Dari takaran bahan diatas, ini menghasilkan berapa liter sabun yah ?

Balas

Rivalmi 196730 Agustus 2018 06.40

Dear Admin,

Tulisan yang bagus.

Intinya sabun berguna untuk pembersih..., yg kita mau tanyakan... apa sebenarnya yang bertanggung
jawab sebaga zat pembersih dalam sabun ?

Terimakasih.
Balas

Unknown3 September 2018 23.49

sabun cuci baju bentuk serbuk gmna ya cara buatnya?

Balas

aulia urrahman10 September 2018 23.59

Natrium sulfat fungsinya unk mmpercepat pelarutan texafon aja apa sama fungsinya dengan NaCl ?

Balas

Unknown12 September 2018 21.16

Bagaimana jika sabun cuci piring cair di campur garam bahaya atau tidak

Balas

Unknown11 November 2018 07.49

berapa botol hasil dari takaran di atas.

dan ukuran botol berapa ml.?

terimakasih

Balas

Beranda

Lihat versi web

Me

Foto saya

Juju Amin

Muara Badak, Kalimantan Timur, Indonesia

Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

http://jumajuma27.blogspot.com/2014/04/pembuatan-sabun-cuci-piring-cair.html?m=1

dr. Ulfi Umroni

Dokter

12 September 2018, 09:37

Salam,

Sabun secara umum mempunyai komposisi garam didalamnya yang berfungsi sebagai pengental ,
meningkatkan busa sabun dan juga untuk proses saponifikasi. Setiap produk sabun cuci piring yang
dibuat sudah mempunyai takaran tertentu untuk mendapatkan hasil optimal, baik berupaka sifat
melarut minyak, kadar kimia toksik, dan fungsi nya sebagai disenfektan peralatan dapur terhadap
pertumbuhan kuman.

Penambahan garam pada sabun, terutama garam natrium, akan memberikan sifat sabun lebih kental,
dan meningkatkan buih pada saat penggunaannya. Penggunaan garam natrium ini merupakan bahan
utama dalam yang digunakan dalam proses saponifikasi dalam produksi sabun padat. Namun, untuk
sabun cair,penggunaan garam kalium lebih sering digunakan sebagai bahan dasar utama.

Oleh karena itu, dalam konteks penambahan garam dapur untuk mengentalkan sabun cuci,kemungkinan
akan mempengaruhi fungsi dari sabun cuci piring, dimana kemungkinan terjadi perubahan komposisi
bahan dasar dari sabun cuci sehingga menurunkan fungsi utama dari sabun yaitu sebagai disenfektan
atau suci hama, walaupun garam dapaur juga dapat berfungsi sebagai disenfektan.

Oleh karena itu, bila tujuan Anda menambah garam hanya untuk penegntalan sabun,maka hal ini dapat
Anda lakukan. Namun perlu dipertimbangkankan kemungkinan penurunan fungsi sabun untuk tujuan
pencucian piring

Anda mungkin juga menyukai