CREATED BY :
APUT SETYAWAN
MALASARI
(43014140
(4301414055)
M AYAN G A N U G R A H E N I
(4301414071)
(4301414106)
Latar Belakang
Sabun adalah bahan yang digunakan untuk mencuci, baik pakaian, perabotan, badan,
dan lain-lain yang terbuat dari campuran alkali, dan trigliserida dari lemak. Sabun
dibuat secara kimia melalui reaksi saponifikasi atau disebut juga reaksi penyabunan.
Dalam proses ini asam lemak akan terhidrolisa oleh basa membentuk gliserin dan
sabun mentah. Sabun tersebut kemudian akan di olah lagi untuk menyempurnakannya
hingga kemudian sampai ke kita. Sabun pada mulanya berbentuk batang. Lalu seiring
dengan kemajuan zaman, di buatlah sabun colek, sabun sintetis atau deterjen. Sabun
memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi sabun tidak larut menjadi partikel yang
lebih kecil, melainkan larut dalam bentuk ion.
Lalu seiring dengan kemajuan zaman, di buatlah sabun colek, sabun sintetis
atau deterjen. Sabun memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi sabun
tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil, melainkan larut dalam bentuk ion.
Sabun pada umumnya dikenal dalam dua wujud, sabun cair dan sabun padat.
Perbedaan utama dari kedua wujud sabun ini adalah alkali yang digunakan
dalam reaksi pembuatan sabun. Sabun padat menggunakan natrium
hidroksida/soda kaustik (NaOH), sedangkan sabun cair menggunakan kalium
hidroksida (KOH) sebagai alkali.
Sabun pada umumnya dikenal dalam dua wujud, sabun cair dan sabun padat.
Perbedaan utama dari kedua wujud sabun ini adalah alkali yang digunakan
dalam reaksi pembuatan sabun. Sabun padat menggunakan natrium
hidroksida/soda kaustik (NaOH), sedangkan sabun cair menggunakan kalium
hidroksida (KOH) sebagai alkali. Selain itu, jenis minyak yang digunakan juga
mempengaruhi wujud sabun yang dihasilkan. Dalam sabun terdapat zat aktif
yang di sebut surfaktan. Zat aktif ini merupakan zat aktif permukaan yang
mempunyai ujung berbeda yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak).
Bahan aktif ini berfungsi menurunkantegangan permukaan air sehingga dapat
melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan bahan.
Hingga saat ini, kita sering menemui jenis-jenis sabun yang sering kita gunakan di
rumah tangga. baik untuk mencuci piring, mandi ataupun bersih-bersih. Berdasarkan
kegunaannya sabun di bedakan menjadi 3, yaitu:
Sabun cuci, adalah sabun yang digunakan untuk mencuci. Ada yang berbentuk
batang, cair ataupun detergen
Sabun mandi, adalah sabun yang digunakan untuk mandi. Biasanya berbentu padat
dan cair.
Sabun cukur, adalah sabun yang digunakan saat bercukur. Biasanya memiliki busa
yang banyak dan tahan lama.
Pada laporan ini kami akan menjelaskan mengenai proses pembuatan sabun cuci piring.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa bahan bahan dasar yang dibutuhkan dalam poses produksi?
2. Apa alat- alat yang dibutuhkan dalam proses produksi?
3. Bagaimana proses pembuatan sabun cuci piring?
4. Apakah ada kendala dalam penggunaan bahan dasar pembuatan sabun ?
5. Bagaimana cara menangani hambatan tersebut?
Tujuan
Tujuan dilakukannya observasi ini adalah :
1. Mengetahui proses pembuatan sabun cuci piring.
2. Dapat mengaplikasikan pembuatan sabun cuci dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mengetahui kendala-kendala dalam proses pembuatan sabun.
Metode
Metode yang dipakai :
1.
Observasi
2.
Wawancara
HASIL WAWANCARA
2.
Takaran
3.
Timbangan
4.
Pengaduk (kayu/plastik)
5.
Kompor
1. Campurkan citrun dengan STPP sabun, kemudian beri air suling. Campuran
kedua bahan akan menimbulkan reaksi berbusa.
2. Setelah busa mulai turun, masukkan texapon, amphitol, dan NaCl. Setelah
semua bahan dimasukkan, tambahkan air sulinghingga 5-8 itu kemudian aduk
hingga rata. Hasilnya akan menjadi cairan kental bewarna putih. Tunggu hingga
cairan menjadi bening, proses perubahan menjadi bening biasanya antara 10-24
jam.
3. Setelah cairan menjadi bening masukkan parfum, NP10, BKC, Gliserin,
pewarna, sodium benzoat + air suling hingga semuanya menjadi 10 liter.
Kemudian aduk hingga rata.
4. Sabun cuci piring telah jadi.
KESIMPULAN
Jadi dalam proses pembuatan sabun cuci piring cair ini digunakan
berbagai macam bahan bahan kimia seperti yang telah disebutkan
diatas. Dalam proses produksinya pun juga cukup sederhana dan
mudah apabila ingin membuat sabun cuci piring cair sendiri. Serta
dalam proses produksinya terdapat kendala yaitu penggunaan bahan
texapon N70 yang cukup keras, namun kendala tersebut dapat ditutupi
dengan mengganti texapon dengan STTP.
SARAN
Sebaiknya membuat inovasi dengan menggunakann bahan yang lebih
ramah lingkungan seperti bahan alami. Karena dengan menggunakan
bahan alami, sama halnya dengan mengoptimalkan SDA yang ada.
Serta mensosialisasikan proses pembuatan sabun ini kepada masyarakat
sekitar, agar masyarakat dapat mencoba untuk membuat sabun cuci
piring sendiri.
DOKUMENTASI
TERIMAKASIH