Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

PERENCANAAN PRODUKSI DAN PEMASARAN PRODUK SABUN CUCI PIRING


Dosen Pengampu : Aprianto, S.T.,M.T.

Disusun Guna Memenuhi Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Kewirausahaan

Disusun Oleh :

Donna Amelia 20103021018

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
2022
BAB I
PERENCANAAN PRODUKSI DAN PERIJINAN

1.1 Tempat dan Peralatan


1.1.1 Tempat Produksi
Kegiatan produksi sabun cuci piring “Starwash Liquish” bertempat di Desa
Plalangan Jl Rambutan II RT 3 RW 4, Gunungpati, Kota Semarang 50225. Di
dalam ruangan dengan ukuran 4 m x 6 m, beratap genteng, berdinding batu bata,
berlantai keramik dan dilengkapi dengan meja yang beralaskan keramik juga.
Semua produksi dilakukan didalam ruangan tersebut.

1.1.2 Alat
Adapun alat yang digunakan untuk memproduksi sabun cuci piring per 1 liter
antara lain :

Nama alat Jumlah


Ember 1 liter 1
Pengaduk bambu 2
Gelas ukur 500 ml 2
Timbangan 1 kg 1
Corong 2
Tabel 1.1 Alat

1.1.3 Kapasitas Produksi


Produk sabun cuci piring ini akan diproduksi sebanyak 25 liter dalam sehari dan
dikemas dalam botol 500 ml sebanyak 50 botol perharinya. Produksi ini berjalan
di hari senin – sabtu.

1.2 Perencanaan Bahan Baku


Bahan yang digunakan dalam pembuatan sabun cuci piring per 1 liter antara lain :

Bahan Jumlah
(gram)
Texapon 100
Komperland 40
Sodium benzoat 2
Citric acid 1
Sodium sulfat 100
Foam Boaster 5
Pewarna 6
Parfum 8
Air 900
Desinfektan 2
Tabel 1.2 Bahan
Sabun adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan
membersihkan. Kini keberadaan sabun colek mulai tergeser dengan adanya cairan
sabun cuci piring, walaupun keberadaan sabun colek sudah banyak digunakan jauh
sebelum munculnya sabun cair pencuci piring. Sejak kemunculan cairan pencuci
piring, masyarakat pun banyak yang beralih ke cairan pencuci piring dengan alasan
kepraktisan, kecepatan, dan karena bentuknya yang cair maka lebih mudah larut
dalam air dan menghasilkan Busa berlimpah sehingga dapat membersihkan dengan
sempurna.
Sabun cuci piring ini juga bisa dibuat sendiri. Salah satunya Sabun yang
berbentuk cair yang khusus untuk membersihkan peralatan makan dan peralatan
dapur lainnya. Bahan-bahan yang dipakai juga merupakan bahan-bahan yang
ramah lingkungan, namun kualitas yang dihasilkan juga baik sehingga dapat
membersihkan dengan sempurna. Selain itu cara membuatnya pun tidak rumit
sehingga dapat dibuat oleh siapapun.
Dalam pembuatan sabun peran zat pembantu dan pengisi sangat besar karena
akan sangat menentukan mutu dan penampakan sabun yang akan dijual. Zat-zat
yang biasa digunakan adalah :
1. Texapon termasuk surfaktan yang berbentuk gel berfungsi sebagai pengangkat
kotoran.
2. Komperland bentuknya cairan kental yang berfungsi sebagai pengental dan
penambah busa.
3. Sodium benzoat adalah bahan tambahan sebagai pengawet
4. Citric acid bentuknya serbuk yang berfungsi sebagai pengangkat lemak
5. Sodium sulfat (Na2SO4) bentuknya serbuk yang berfungsi mempercepat
pengangkatan kotoran dan juga sebagai pengental
6. Foam boaster untuk meningkatkan pencucian yang bersih, sebab tanpa busa
kemungkinan besar sabun telah mengendap sebagai sabun kalsium atau sabun
tidak larut
7. Zat warna, memberi warna pada sabun agar mempunyai penampilan menarik
8. Parfum, untuk memberikan aroma tertentu sesuai selera dan meningkatkan
daya tarik serta daya jual sabun.
9. Garam, berfungsi sebagai pengental. Semakin banyak jumlah garam yang
digunakan dalam sabun maka sabun yang dihasilkan akan semakin kental.
10. Desinfektan untuk mengurangi kuman yang ada di dalam bahan pembuatan
sabun

Proses Produksi
Proses pembuatan produk dalam skala 1 liter :
1. Timbang bahan baku sesuai keperluan, lalu tempatkan dalam wadah yang telah
disediakan.
2. Masukkan texapon dan komperland dalam wadah 1000 ml lalu diaduk
3. Larutkan garam sodium sulfat ke dalam air panas sekitar 100 ml, aduk hingga
larut
4. Masukkan larutan garam sedikit demi sedikit ke dalam campuran texapon dan
komperland tadi sambal diaduk supaya campuran merata
5. Tambahkan pewarna dan parfum yang telah dicampur dengan foam boaster
kedalam campuran, aduk hingga merata kemudian tambahkan larutan citric
acid
6. Sisa air 900 ml, tambahkan desinfektan dan sodium benzoat lalu aduk hingga
larut
7. Masukkan air sedikit demi sedikit kedalam campuran dan aduk hingga merata
sampai volume tepat 1000 ml.

Karena memproduksi 25 liter dalam sehari maka komposisi bahan yang


dibutuhkan tinggal dikalikan 25 kali.

1.3 Permodalan
Bahan :

No Nama Bahan Jumlah Harga Total (Rp)


(gram) (Rp)
1 Texapon 100 27.500 2.750
2 Komperland 40 60.000 2.400
3 Sodium benzoate 2 65.000 130
4 Citric acid 1 50.000 50
5 Sodium sulfat 100 5.000 100
6 Foam boaster 5 100.000 500
7 Pewarna 6 2.000 200
8 Parfum 8 200.000 1.600
9 Air 900 50 45
10 Desinfektan 2 100.000 200
Jumlah dalam 1 liter Rp. 7.975
Jumlah dalam 25 liter Rp. 199.375

Alat :
No Nama alat Jumlah Harga (Rp)
1 Ember 25 liter 1 30.000
2 Pengaduk bambu 1 5.000
3 Timbangan 1 40.000
4 Gelas takar 500 ml 2 20.000
5 Corong 2 10.000
6 Botol ukuran 500 ml 50 75.000
Total Rp. 180.000

1.4 Perhitungan Keuntungan


Harga sabun cuci piring tiap botol 500 ml
No Nama Harga
(Rp)
1 Cairan 500 ml 3.980
2 Botol 1.500
3 Sticker 500
4 Tenaga 2.500
Harga jual per botol Rp. 8.500

Pengeluaran dan laba per hari


No Nama Jumlah Harga (Rp)
1 Bahan 25 liter 199.375
2 Botol 50 75.000
3 Sticker 50 25.000
Pengeluaran per hari Rp. 299.375
Pendapatan per hari Rp. 425.000
Laba per hari Rp. 125.625

Pengeluaran dan laba per bulan


No Nama Jumlah Harga
1 Pengeluaran per hari 30 hari Rp. 8.981.250
2 Air 30 hari Rp. 100.000
Pengeluaran per bulan Rp. 9.081.250
Pendapatan per bulan Rp. 12.750.000
Laba per bulan Rp. 3.668.750

Pendapatan per tahun


Modal awal Rp. 379.375
Pengeluaran per tahun Rp. 108.975.000
Pendapatan per tahun Rp. 153.000.000
Laba per tahun Rp. 44.025.000
Laba bersih per tahun Rp. 43.645.625

1.5 Kemasan dan Merk


1.5.1 Kemasan produk
Pengemasan merupakan sistem yang keberadaanya untuk menyiapkan barang
menjadi siap untuk disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya wadah atau pembungkus
dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang
ada didalamnya, menghindari dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik
(gesekan, benturan, getaran). Di samping itu pengemasan berfungsi untuk
menempatkan suatu hasil pengolahan atau produk industri agar mempunyai
bentuk-bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan
distribusi. Dari segi promosi wadah atau pembungkus berfungsi sebagai
perangsang atau daya tarik pembeli. Karena itu bentuk, warna dan desain dari
kemasan perlu diperhatikan dalam perencanaannya.
Kemasan, diartikan secara umum merupakan bagian terluar yang membungkus
suatu produk dengan tujuan untuk melindungi produk dari cuaca, guncangan dan
benturan-benturan, terhadap benda lain Kemasan sangat diperlukan dalam dunia
produk, karena bermacam - macam produk yang akan dijual di pasaran terlebih
dahulu ditempatkan dalam wadah atau kemasan. Selain untuk menjaga
penampilan, kualitas produk dan wadah kemasan juga dapat meningkatkan nilail
jual sebagai media informasi pada produk.
Pengemasan fase penting dari produksi sebuah produk. Kemasan biasanya di
buat dengan fitur – fitur tertentu untuk mempengaruhi pisikologi konsumen untuk
membeli sebuah produk dan setiap peroduk memiliki metode pengemasan sendiri
untuk menarik konsumen. Pada saat yang sama pengemasan harus bisa
meminimalkan biaya produksi.
Di antar fitur – fiturnya logo yang menarik, pemilihan warna, tulisan yang indah
dan mudah dibaca, serta kemasan yang unik di bandingkan dengan produk lain.
a. Dibuat mempunyai ciri khas semenarik mungkin
b. Membuat informasi jelas dan terpercaya
c. Menarik konsumen dengan bentuk desain yang unik
d. Ukuran desain sesuai dengan kebutuhan barang produk
1.5.2 Merk produk
A. Kriteria Pemilian Nama Merk
Terdapat 5 kriteria dalam memilih elemen-elemen merek :
1. Mudah diingat (memorable) Dalam mencapai tujuan, elemen-elemen merek
menjadi pilihan yang melekat di benak sehingga memudahkan ingatan dan
pengakuan dalam pembelian dan atau pergonsumsian secara teratur.
2. Dapat Dipahami (dapat dimengerti) Elemen-elemen merek dapat juga menjadi
pemilihan yang melekat yang berarti meningkatkan bentuk dari kesatuan
merek.
3. Merek perlindungan (dapat dilindungi) Elemen merek mendapat perlindungan
yang legal dalam persaingan.
4. Penyesuaian (dapat beradaptasi) Sebuah merek harus dapat disesuaikan dengan
keadaan pasar selama mungkin jika konsumen berbeda generasi maka juga
akan mempengaruhi opini mereka terhadap suatu merek tertentu.
5. Mudah ditransfer (dapat dipindahtangankan) Kriteria merek elemen pemilihan
ini dapat diartikan sebagai yang mudah diartikan dalam berbagai bahasa karena
pasar bukan dalam negeri, tetapi juga di luar negeri.
B. Peresmian Nama Merk
Produk sabun cuci piring ini akan diberi merk yaitu “Starwash Liquish” dimana
Star sendiri memiliki makna bintang, bintang identik dengan kilauan atau terang.
Wash berarti cuci, dan liquish sama dengan liquid yang berarti cairan. Dalam hal
ini memiliki arti menyeluruh cairan yang digunakan untuk mencuci untuk
menghilangkan kotoran sehingga menjadi bersih dan berkilau. Nama Starwash
Liquish juga mudah diingat dan dieja pelafalannya oleh seluruh masyarakat dan
konsumen sehingga dapat memudahkan dalam pemasarannya.
C. Design Sticker Merk
Berikut ini design merk berupa stiker dengan gambar dan nama produk :

1. Gambar design stiker

Disetiap produk sabun cuci piring “Starwash Liquish” akan ditempel stiker seperti
pada gambar di bawah :

2. Gambar kemasan sabun

1.6 Perijinan
1.6.1 Syarat Pengajuan Perijinan
Syarat – syarat yang harus dipersiapkan untuk mengajukan PKRT ke DINKES
antara lain yaitu :
1. Surat pengantar dari kelurahan
2. Surat permohonan rekomendasi kepada kepala dinas kesehatan kota semarang
3. Surat kesangupan penanggung jawab teknis
4. Surat perjanjian kerja sebagaia penanggung jawab teknis
5. Fotokopi ijazah penanggung jawab teknis
6. Surat pernyataan bekerja penuh dari penanggung jawab teknis
7. Surat pernyataan tidak pernah melanggar peraturan perundang undangan
8. Surat pernyataan akan menyalurkan produk kosmetik/ PKRT ke sarana
kesehatan pada jalur yang benar sesui peraturan yang berlaku
9. Fotokopi akta pendirian perusahaan
10. Nomer pokok wajib pajak (NPWP)
11. Fotokopi sertifikat tanah / surat perjanjian kontrak atau sewa
12. Denah bangunan dan ukuran
13. Peta lokasi

1.6.2 Alur Pengajuan Perijinan


Alur yang harus dilalui untuk mengajukan perijinan PKRT yaitu:

Pemohon

Dinas Kesehatan
Kab/Kota (Verifikasi
Berkas Persyaratan)

Dinas Kesehatan
Provinsi (Verifikasi
Berkas Persyaratan)

Penyuluhan Alkes dan


PKRT

Berkas lengkap Berkas tidak lengkap

Dinas Kesehatan Provinsi


(Menerbitkan Surat Keterangan Melengkapi berkas
Penyuluhan Perusahaan Rumah
Tangga Alkes &/ atau Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga (PKRT)
BAB II
PERENCANAAN PEMASARAN

2.1 Target Pemasaran


Produk sabun cuci piring ini diperuntukkan untuk semua kalangan, baik kalangan
bawah, menengah dan atas. Karena harga dari sabun cuci piring ini sendiri sangat
terjangku. Target pasar yang dituju yaitu ibu - ibu rumah tangga, pemilik warung
makan, perhotelan, perkantoran. Karena ibu - ibu rumah tangga, pemilik warung
makan, perhotelan, perkantoran membutuhkan sabun cuci piring untuk mencuci
dan membersihkan piring maupun perlatan makan dan minum yang sudah mereka
gunakan.

2.2 Strategi Pemasaran


Strategi pemasaran yang diguakan untuk memasarkan produk yaitu melalui:
2.2.1 Door to Door Selling
Pemasaran door to door atau pintu ke pintu adalah proses penjualan
langsung. Agen penjualan mengunjungi beberapa rumah di wilayah geografis
tertentu dan mencoba meyakinkan target pasar untuk membeli produk atau layanan
mereka. Penjualan dari pintu ke pintu melibatkan penjual yang pergi ke rumah
pelanggan potensial. Ia akan menyapa dan memulai percakapan dengan pemilik
rumah dan mencoba menilai kebutuhannya. Setelah itu, sales akan mencoba
menyelaraskan produk atau layanannya dengan kebutuhan pelanggan dan
menunjukkan manfaat menggunakan produk tersebut. Pada akhirnya, penjual akan
meminta pemilik rumah untuk membeli produk.

Tahap penjualan door to door :


a. Prospecting, yaitu proses mencari lokasi pelanggan potensial.
b. Kualifikasi, yaitu mengidentifikasi kebutuhan pelanggan yang sesuai dengan
fitur produk atau layananmu.
c. Pitching, yaitu tahap menyusun penawaran dan menjelaskan keunggulan produk
secara rinci untuk membuktikan bahwa produkmu memang benar-benar
dibutuhkan.
d. Penutupan, yaitu tahap sales meminta calon pelanggan untuk membeli produk.
e. Tindak lanjut, artinya menjalin komunikasi dengan pelanggan untuk memastikan
bahwa pelanggan sudah puas terhadap produk.

2.2.2 Titip Jual ke Toko


adalah suatu perjanjian di mana salah satu pihak yang memiliki barang (pemilik
usaha) menyerahkan sejumlah barangnya kepada pemilik toko atau warung untuk
dijualkan dengan memberikan komisi tertentu.

Tahap pemasaran titip ke toko (konsinyasi) :


1. Syarat pertama yaitu adanya produk yang akan dijual. Sistem ini paling banyak
digunakan oleh pedagang roti, kerupuk, makanan ringan, hingga sabun cuci
piring.
2. Cari toko, warung, kantin, atau tempat lain yang tepat dan strategis untuk
memasarkan produk.
3. Utarakan niat untuk menjalin kerjasama dengan pemilik toko dengan
memberikan penjelasan laba yang jelas. Laba yang wajar didapat oleh pemilik
toko antara Rp.200 hingga Rp. 1000 per produk.
4. Lihatlah secara berkala produk dagangan. Apabila barang sudah laku terjual,
maka pemilik toko akan memberikan uang hasil penjualan dan segera berikan
komisi yang sudah dijanjikan.

Beberapa keuntungan dari pemasaran ini :


1. Sistem yang saling menguntungkan
Pemilik toko bisa mendapatkan untung dengan menjual barang produksi tanpa
harus mengeluarkan modal, sedangkan pengusaha dapat memanfaatkannya
sebagai marketing untuk menawarkan produknya.
2. Pemilik toko terhindar dari resiko kerugian
Penitip barang produksi hanya akan mengganti dagangannya secara berkala
tanpa meminta ganti rugi apabila barang yang dititipkan masih ada yang tersisa.
3. Memperlancar pemasaran pemilik usaha
Hal yang harus diperhatikan sebelum menentukan toko mana yang akan dititipi
barang dagangan yaitu tempat yang strategis dan pengunjung yang aktif. Toko
yang ramai akan pembeli memberi kemungkinan laku yang lebih besar.

2.2.3 Media Sosial


Pemasaran media sosial yang dimaksud adalah kami mempromosikan produk
dengan sarana sosial media yang sudah ada seperti instagram, whatsapp, facebook,
dan twitter. Yang mana sosial media tersebut dapat berfungsi sebagai etalase bisnis,
sumber informasi, dan mendekatkan produsen dengan konsumen. Apalagi di jaman
sekarang ini, banyak orang yang menghabiskan waktunya di sosial media jadi
peluangnya sangat besar.

Tahap pemasaran melalui media sosial :


1. Menentukan Target Dan Jenis Media Yang Digunakan
Target dalam penjualan sabun cuci piring ini adala ibu rumah tangga, pemilik
restoran, perkantoran, perhotelan. Karena terdiri dari berbagai kalangan,
gunakan saja media sosial yang notabene sudah memiliki banyak pengguna
seperti WhatsApp, Facebook, Instagram, atau Twitter.

2. Membuat Konten Yang Seru Dan Kreatif


Konten yang seru dan kreatif menjadi salah satu kunci kesuksesan pemasaran
melalui media sosial. Konten yang seru akan membuat para pengguna internet
tertarik untuk selalu mengikuti informasi yang diberikan. Seperti membuat
video testimonia tau poster lalu diedit semenarik mungkin. Buatlah konten
yang singkat dan padat namun menarik , agar pengguna internet tak merasa
malas untuk membaca atau menontonnya.

3. Menjalin Komunikasi Efektif Secara Personal


Mengirimkan posting, tweet atau wall post secara internal agar mereka bisa
lebih mengenal produk bisnis sabun cuci piring. Langkah ini mungkin efektif
bila mereka merasa senang dan ingin membagikan informasi kepada kerabat-
kerabat lainnya.

2.2.4 Situs Online


Sekarang ini sedang ramai orang yang berbelanja atau membeli barang di toko
online, seperti shopee, lazada, tokopedia, blibli, dan masih banyak lagi. Selain
karena praktis mereka juga bisa melihat produk tanpa harus bertemu langsung dan
harga yang tertera juga sudah paten. Ini tentunya juga memberikan keuntungan
bagi kami sebagai produsen.

Beberapa strategi pemasaran online di sosial media, antara lain :


A. Content Marketing
Informasi yang disampaikan dengan strategi ini dapat dikemas dalam bentuk
narasi artikel, gambar seperti infografis dan komik, serta video tutorial maupun
ulasan. Kemudian, informasi tersebut diunggah melalui akun resmi sosial
media perusahaan atau produk tersebut. Biasanya informasi yang berguna
tersebut akan di-reupload dan di-repost di beragam sosial media seperti
Instagram, WhatsApp, Facebook
B. Visual Marketing
Teknik visual marketing dikembangkan lebih jauh karena satu gambar
mampu menceritakan seluruh keadaan dari beragam sudut pandang.
Terlebih, minat baca terhadap konten berbentuk teks sangatlah minim di
Indonesia. Sehingga, media visual dirasa lebih efektif apalagi media
audiovisual. Dalam sebuah gambar atau video mampu mewakili keseluruhan
detail informasi yang ingin disampaikan oleh kreatornya.

C. Mobile Marketing
Mobile marketing sebagai strategi pemasaran era digital yang dikhususkan
untuk audiens dengan perangkat mobile seperti smartphone dan tablet.

D. Continuous Marketing
Continuous Marketing adalah pemasaran yang dilakukan secara terus
menerus atau berkelanjutan di media sosial
BAB III
ANALISA SWOT

Berikut adalah beberapa faktor SWOT yang bisa ditemukan dalam menganalisis
keberlangsungan usaha sabun cuci piring “Starwash Liquish”. Dimana 4 faktor
yang menjadi pertimbangan yaitu kekuatan (strength), kelemahan (weakness),
peluang (opportunity), ancaman (threat) adalah sebagai berikut :

3.1 Analisa SWOT produksi sabun cuci piring (Produk)

Strength (kekuatan):
• Kemasan dan nama produk yang menarik
• Harga jual sabun cuci piring lumayan murah
• Bisa dibuat dalam skala kecil (home industry)
• Market share yang relative besar / dominan
• Jaringan distribusi yang luas
• Keunikan produk
• Kualitas produk yang aman
• Bahan pembuatan produk mudah di dapatkan
• Memiliki daya bersih dan baik

Weakness (kelemahan):
• Produk mudah ditiru oleh orang lain
• Pengemasan kurang disukai konsumen
• Kontinuitas bahan pembuatan sabun yang harus selalu tersedia
• Ijin edar PKRT yang belum dimiliki perusahaan
• Luas rumah produksi yang sempit hanya ruangan berukuran 4 m x 6 m

Opportunity (peluang):
• Pasar terbuka lebar, banyak toko dan warung yang bersedia menjadi reseller
• Bisa dijual secara online melalui medsos dan platform secara gratis
• Banyak kenalan yang bisa membantu promosi
• Dibutuhkan banyak orang
• Kesadaran masyarakat untuk menggunakan produk yang aman bagi diri sendiri
dan lingkungan yang meningkat
• Demand yang tinggi, menampilkan harga yang bersaing dengan merk terkenal
namun berbasis pada bahan kimia sintesis tanpa alkohol

Threat (ancaman):
• Jumlah produsen sabun cuci piring yang cukup banyak
• Pesaing dengan harga produk yang lebih murah
• Pesaing yang semakin variatif produknya, seperti kualitas sabun cuci piring
• Standarisasi mutu
• Adanya pesaing dengan kemasan dan varian yang lebih menarik
3.2 Strategi Analisa SWOT wirausaha sabun cuci piring (Produk)

Strategi Strength
• Mempromosikan diskon untuk pembelian yang banyak.
• Mengelola tampilan medsos sabun cuci piring agar terlihat menarik dan
profesional.
• Biaya operasional yang efisien sehingga dapat memproduksi dan menjual produk
dengan harga yang lebih rendah.
• Membangun brand awareness dan meningkatkan efisiensi produksi agar dapat
bersaing di pasar

Strategi Weakness
• Meningkatkan kapasitas produksi dan menambah varian kemasan agar produk
dapat menjangkau pasar yang lebih luas
• Mengurus ijin edar PKRT di Kementrian Kesehatan dengan cara mendaftarkan
diri pada inkubator bisnis
• Memberikan beberapa produk cuma-cuma untuk beberapa kenalan yang
memiliki banyak link untuk mereka promosikan di medsos mereka.
• Pemasaran dilakukan secara maksimal secara online maupun di toko dan
masyarakat luas
• Membangun kedekatan dengan konsumen agar reputasi baik di mata masyarakat

Strategi Opportunity
• Membuat varian kemasan pada gambar dan warna lain agar tak kalah saing
• Membuat kemasan produk yang unik dan menarik
• Market share yang dilakukan seluas – luasnya
• Mencari bahan baku yang kualitasnya bagus dan harga terjangkau

Strategi Threat
• Menambah stok untuk varian kemasan yang menarik agar banyak peminatnya
• Mempelajari pesaing dan membuat inovasi agar tak kalah dari pesaing
• Mencari ide kreatif untuk memaksimalkan pengemasan cat tembok agar lebih
bagus dan berbeda dari yang lain.

3.3 Analisa SWOT produksi sabun cuci piring (Pelaku bisnis)

Strength (kekuatan)
• Pengalaman berwirausaha yang baik dan berhasil
• Memiliki berbagai inovasi dalam dunia bisnis
• Keadaan finansial pelaku (mencukupi untuk biaya modal)
• Memiliki banyak relasi sehingga lebih mudah untuk memasarkan produk
• Sumber daya produksi yang memiliki keterampilan khusus dalam membuat
sabun cuci piring dengan teknologi mudah dan murah
Weakness (kelemahan)
• Pengalaman berwirausaha yang buruk atau pernah gagal dalam menjalankan
suatu bisnis sehingga ragu untuk mencoba lagi
• Kurangnya orientasi ke depan, sehingga tidak memikirkan strategi jangka
panjang
• Tidak adanya kemampuan dalam mempelajari perilaku pasar, akibat tidak adanya
perencanaan dan pendidikan yang sesuai

Opportunity (peluang)
• Keinginan untuk menghasilkan profit yang lebih besar
• Berjiwa pengusaha, sudah paham dan mengerti tentang dunia bisnis
• Suka dengan tantangan untuk menjalankan usaha sendiri
• Lebih nyaman mengatur diri sendiri daripada diatur oleh orang lain

Threat (ancaman)
• Reputasi yang mudah menurun karena banyak pesaing yang menggunakan
reputasi untuk menghancurkan bisnis lawan
• Resiko keuangan, apabila penjualan menurun maka kerugian bisa terjadi
• Banyaknya plagiarisme pada strategi pemasaran si pelaku usaha

3.4 Strategi Analisa SWOT wirausaha sabun cuci piring (Pelaku bisnis)

Strategi Strength
• Menambah relasi dari segi kalangan manapun, karena produk sabun cuci piring
dipakai semua kalangan
• Melatih diri sendiri agar dapat dengan cepat memunculkan ide – ide dan inovasi
• Rajin menabung dan mengumpulkan biaya supaya sewaktu-waktu memulai
usaha punya biaya untuk modal

Strategi Weakness
• Menambah pengalaman dalam berbisnis dengan mengikuti pelatihan dan
seminar bisnis
• Menerapkan prinsip dalam diri agar tidak putus asa dan jangan takut untuk
mencoba lagi
• Menyusun perencanaan dalam bisnis dengan selengkap mungkin seperti jangka
panjang dan jangka pendek

Strategi Opportunity
• Melakukan usaha atau bisnis dengan suka hati dan dengan kemauan sendiri
• Menambah ilmu bisnis dengan belajar ilmu manajemen sederhana, seperti
administrasi keuangan, pembuatan neraca laba dan rugi, mengelola aktivitas
produksi agar tidak terjadi pemborosan
• Mempersiapkan diri untuk bekerja keras, tekanan emosioal, dan risiko agar siap
menghadapi segala kemungkinan yang terjadi

Strategi Threat
• Melakukan pendekatan kepada konsumen sebaik mungkin agar reputasi kita
dimata konsumen dan masyarakat baik
• Mengelola segala aktivitas pemasaran dan produksi bisnis agar tidak terjadi
pemborosan, sehingga dapat meminimalisir terjadinya kerugian
• Pelaku usaha harus membuat dan merencanakan produksi serta pemasaran
dengan sekreatif mungkin agar pesaing lain tidak dapat melakukan plagiarisme

Anda mungkin juga menyukai