Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
2022
BAB I
PERENCANAAN PRODUKSI DAN PERIJINAN
1.1.2 Alat
Adapun alat yang digunakan untuk memproduksi sabun cuci piring per 1 liter
antara lain :
Bahan Jumlah
(gram)
Texapon 100
Komperland 40
Sodium benzoat 2
Citric acid 1
Sodium sulfat 100
Foam Boaster 5
Pewarna 6
Parfum 8
Air 900
Desinfektan 2
Tabel 1.2 Bahan
Sabun adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan
membersihkan. Kini keberadaan sabun colek mulai tergeser dengan adanya cairan
sabun cuci piring, walaupun keberadaan sabun colek sudah banyak digunakan jauh
sebelum munculnya sabun cair pencuci piring. Sejak kemunculan cairan pencuci
piring, masyarakat pun banyak yang beralih ke cairan pencuci piring dengan alasan
kepraktisan, kecepatan, dan karena bentuknya yang cair maka lebih mudah larut
dalam air dan menghasilkan Busa berlimpah sehingga dapat membersihkan dengan
sempurna.
Sabun cuci piring ini juga bisa dibuat sendiri. Salah satunya Sabun yang
berbentuk cair yang khusus untuk membersihkan peralatan makan dan peralatan
dapur lainnya. Bahan-bahan yang dipakai juga merupakan bahan-bahan yang
ramah lingkungan, namun kualitas yang dihasilkan juga baik sehingga dapat
membersihkan dengan sempurna. Selain itu cara membuatnya pun tidak rumit
sehingga dapat dibuat oleh siapapun.
Dalam pembuatan sabun peran zat pembantu dan pengisi sangat besar karena
akan sangat menentukan mutu dan penampakan sabun yang akan dijual. Zat-zat
yang biasa digunakan adalah :
1. Texapon termasuk surfaktan yang berbentuk gel berfungsi sebagai pengangkat
kotoran.
2. Komperland bentuknya cairan kental yang berfungsi sebagai pengental dan
penambah busa.
3. Sodium benzoat adalah bahan tambahan sebagai pengawet
4. Citric acid bentuknya serbuk yang berfungsi sebagai pengangkat lemak
5. Sodium sulfat (Na2SO4) bentuknya serbuk yang berfungsi mempercepat
pengangkatan kotoran dan juga sebagai pengental
6. Foam boaster untuk meningkatkan pencucian yang bersih, sebab tanpa busa
kemungkinan besar sabun telah mengendap sebagai sabun kalsium atau sabun
tidak larut
7. Zat warna, memberi warna pada sabun agar mempunyai penampilan menarik
8. Parfum, untuk memberikan aroma tertentu sesuai selera dan meningkatkan
daya tarik serta daya jual sabun.
9. Garam, berfungsi sebagai pengental. Semakin banyak jumlah garam yang
digunakan dalam sabun maka sabun yang dihasilkan akan semakin kental.
10. Desinfektan untuk mengurangi kuman yang ada di dalam bahan pembuatan
sabun
Proses Produksi
Proses pembuatan produk dalam skala 1 liter :
1. Timbang bahan baku sesuai keperluan, lalu tempatkan dalam wadah yang telah
disediakan.
2. Masukkan texapon dan komperland dalam wadah 1000 ml lalu diaduk
3. Larutkan garam sodium sulfat ke dalam air panas sekitar 100 ml, aduk hingga
larut
4. Masukkan larutan garam sedikit demi sedikit ke dalam campuran texapon dan
komperland tadi sambal diaduk supaya campuran merata
5. Tambahkan pewarna dan parfum yang telah dicampur dengan foam boaster
kedalam campuran, aduk hingga merata kemudian tambahkan larutan citric
acid
6. Sisa air 900 ml, tambahkan desinfektan dan sodium benzoat lalu aduk hingga
larut
7. Masukkan air sedikit demi sedikit kedalam campuran dan aduk hingga merata
sampai volume tepat 1000 ml.
1.3 Permodalan
Bahan :
Alat :
No Nama alat Jumlah Harga (Rp)
1 Ember 25 liter 1 30.000
2 Pengaduk bambu 1 5.000
3 Timbangan 1 40.000
4 Gelas takar 500 ml 2 20.000
5 Corong 2 10.000
6 Botol ukuran 500 ml 50 75.000
Total Rp. 180.000
Disetiap produk sabun cuci piring “Starwash Liquish” akan ditempel stiker seperti
pada gambar di bawah :
1.6 Perijinan
1.6.1 Syarat Pengajuan Perijinan
Syarat – syarat yang harus dipersiapkan untuk mengajukan PKRT ke DINKES
antara lain yaitu :
1. Surat pengantar dari kelurahan
2. Surat permohonan rekomendasi kepada kepala dinas kesehatan kota semarang
3. Surat kesangupan penanggung jawab teknis
4. Surat perjanjian kerja sebagaia penanggung jawab teknis
5. Fotokopi ijazah penanggung jawab teknis
6. Surat pernyataan bekerja penuh dari penanggung jawab teknis
7. Surat pernyataan tidak pernah melanggar peraturan perundang undangan
8. Surat pernyataan akan menyalurkan produk kosmetik/ PKRT ke sarana
kesehatan pada jalur yang benar sesui peraturan yang berlaku
9. Fotokopi akta pendirian perusahaan
10. Nomer pokok wajib pajak (NPWP)
11. Fotokopi sertifikat tanah / surat perjanjian kontrak atau sewa
12. Denah bangunan dan ukuran
13. Peta lokasi
Pemohon
Dinas Kesehatan
Kab/Kota (Verifikasi
Berkas Persyaratan)
Dinas Kesehatan
Provinsi (Verifikasi
Berkas Persyaratan)
C. Mobile Marketing
Mobile marketing sebagai strategi pemasaran era digital yang dikhususkan
untuk audiens dengan perangkat mobile seperti smartphone dan tablet.
D. Continuous Marketing
Continuous Marketing adalah pemasaran yang dilakukan secara terus
menerus atau berkelanjutan di media sosial
BAB III
ANALISA SWOT
Berikut adalah beberapa faktor SWOT yang bisa ditemukan dalam menganalisis
keberlangsungan usaha sabun cuci piring “Starwash Liquish”. Dimana 4 faktor
yang menjadi pertimbangan yaitu kekuatan (strength), kelemahan (weakness),
peluang (opportunity), ancaman (threat) adalah sebagai berikut :
Strength (kekuatan):
• Kemasan dan nama produk yang menarik
• Harga jual sabun cuci piring lumayan murah
• Bisa dibuat dalam skala kecil (home industry)
• Market share yang relative besar / dominan
• Jaringan distribusi yang luas
• Keunikan produk
• Kualitas produk yang aman
• Bahan pembuatan produk mudah di dapatkan
• Memiliki daya bersih dan baik
Weakness (kelemahan):
• Produk mudah ditiru oleh orang lain
• Pengemasan kurang disukai konsumen
• Kontinuitas bahan pembuatan sabun yang harus selalu tersedia
• Ijin edar PKRT yang belum dimiliki perusahaan
• Luas rumah produksi yang sempit hanya ruangan berukuran 4 m x 6 m
Opportunity (peluang):
• Pasar terbuka lebar, banyak toko dan warung yang bersedia menjadi reseller
• Bisa dijual secara online melalui medsos dan platform secara gratis
• Banyak kenalan yang bisa membantu promosi
• Dibutuhkan banyak orang
• Kesadaran masyarakat untuk menggunakan produk yang aman bagi diri sendiri
dan lingkungan yang meningkat
• Demand yang tinggi, menampilkan harga yang bersaing dengan merk terkenal
namun berbasis pada bahan kimia sintesis tanpa alkohol
Threat (ancaman):
• Jumlah produsen sabun cuci piring yang cukup banyak
• Pesaing dengan harga produk yang lebih murah
• Pesaing yang semakin variatif produknya, seperti kualitas sabun cuci piring
• Standarisasi mutu
• Adanya pesaing dengan kemasan dan varian yang lebih menarik
3.2 Strategi Analisa SWOT wirausaha sabun cuci piring (Produk)
Strategi Strength
• Mempromosikan diskon untuk pembelian yang banyak.
• Mengelola tampilan medsos sabun cuci piring agar terlihat menarik dan
profesional.
• Biaya operasional yang efisien sehingga dapat memproduksi dan menjual produk
dengan harga yang lebih rendah.
• Membangun brand awareness dan meningkatkan efisiensi produksi agar dapat
bersaing di pasar
Strategi Weakness
• Meningkatkan kapasitas produksi dan menambah varian kemasan agar produk
dapat menjangkau pasar yang lebih luas
• Mengurus ijin edar PKRT di Kementrian Kesehatan dengan cara mendaftarkan
diri pada inkubator bisnis
• Memberikan beberapa produk cuma-cuma untuk beberapa kenalan yang
memiliki banyak link untuk mereka promosikan di medsos mereka.
• Pemasaran dilakukan secara maksimal secara online maupun di toko dan
masyarakat luas
• Membangun kedekatan dengan konsumen agar reputasi baik di mata masyarakat
Strategi Opportunity
• Membuat varian kemasan pada gambar dan warna lain agar tak kalah saing
• Membuat kemasan produk yang unik dan menarik
• Market share yang dilakukan seluas – luasnya
• Mencari bahan baku yang kualitasnya bagus dan harga terjangkau
Strategi Threat
• Menambah stok untuk varian kemasan yang menarik agar banyak peminatnya
• Mempelajari pesaing dan membuat inovasi agar tak kalah dari pesaing
• Mencari ide kreatif untuk memaksimalkan pengemasan cat tembok agar lebih
bagus dan berbeda dari yang lain.
Strength (kekuatan)
• Pengalaman berwirausaha yang baik dan berhasil
• Memiliki berbagai inovasi dalam dunia bisnis
• Keadaan finansial pelaku (mencukupi untuk biaya modal)
• Memiliki banyak relasi sehingga lebih mudah untuk memasarkan produk
• Sumber daya produksi yang memiliki keterampilan khusus dalam membuat
sabun cuci piring dengan teknologi mudah dan murah
Weakness (kelemahan)
• Pengalaman berwirausaha yang buruk atau pernah gagal dalam menjalankan
suatu bisnis sehingga ragu untuk mencoba lagi
• Kurangnya orientasi ke depan, sehingga tidak memikirkan strategi jangka
panjang
• Tidak adanya kemampuan dalam mempelajari perilaku pasar, akibat tidak adanya
perencanaan dan pendidikan yang sesuai
Opportunity (peluang)
• Keinginan untuk menghasilkan profit yang lebih besar
• Berjiwa pengusaha, sudah paham dan mengerti tentang dunia bisnis
• Suka dengan tantangan untuk menjalankan usaha sendiri
• Lebih nyaman mengatur diri sendiri daripada diatur oleh orang lain
Threat (ancaman)
• Reputasi yang mudah menurun karena banyak pesaing yang menggunakan
reputasi untuk menghancurkan bisnis lawan
• Resiko keuangan, apabila penjualan menurun maka kerugian bisa terjadi
• Banyaknya plagiarisme pada strategi pemasaran si pelaku usaha
3.4 Strategi Analisa SWOT wirausaha sabun cuci piring (Pelaku bisnis)
Strategi Strength
• Menambah relasi dari segi kalangan manapun, karena produk sabun cuci piring
dipakai semua kalangan
• Melatih diri sendiri agar dapat dengan cepat memunculkan ide – ide dan inovasi
• Rajin menabung dan mengumpulkan biaya supaya sewaktu-waktu memulai
usaha punya biaya untuk modal
Strategi Weakness
• Menambah pengalaman dalam berbisnis dengan mengikuti pelatihan dan
seminar bisnis
• Menerapkan prinsip dalam diri agar tidak putus asa dan jangan takut untuk
mencoba lagi
• Menyusun perencanaan dalam bisnis dengan selengkap mungkin seperti jangka
panjang dan jangka pendek
Strategi Opportunity
• Melakukan usaha atau bisnis dengan suka hati dan dengan kemauan sendiri
• Menambah ilmu bisnis dengan belajar ilmu manajemen sederhana, seperti
administrasi keuangan, pembuatan neraca laba dan rugi, mengelola aktivitas
produksi agar tidak terjadi pemborosan
• Mempersiapkan diri untuk bekerja keras, tekanan emosioal, dan risiko agar siap
menghadapi segala kemungkinan yang terjadi
Strategi Threat
• Melakukan pendekatan kepada konsumen sebaik mungkin agar reputasi kita
dimata konsumen dan masyarakat baik
• Mengelola segala aktivitas pemasaran dan produksi bisnis agar tidak terjadi
pemborosan, sehingga dapat meminimalisir terjadinya kerugian
• Pelaku usaha harus membuat dan merencanakan produksi serta pemasaran
dengan sekreatif mungkin agar pesaing lain tidak dapat melakukan plagiarisme