Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

PERENCANAAN PRODUKSI DAN PEMASARAN PRODUK SABUN CUCI PIRING


Dosen Pengampu : Aprianto, S.T.,M.T.

Disusun Guna Memenuhi Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Kewirausahaan

Disusun Oleh :

Donna Amelia 20103021018

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
2022
BAB I
PERENCANAAN PRODUKSI DAN PERIJINAN

1.1 Tempat dan Peralatan


1.1.1 Tempat Produksi
Kegiatan produksi sabun cuci piring “Starwash Liquish” bertempat di Desa
Plalangan Jl Rambutan II RT 3 RW 4, Gunungpati, Kota Semarang 50225. Di
dalam ruangan dengan ukuran 4 m x 6 m, beratap genteng, berdinding batu
bata,berlantai keramik dan dilengkapi dengan meja yang beralaskan keramik juga.
Semua produksi dilakukan didalam ruangan tersebut.
1.1.2 Alat
Adapun alat yang digunakan untuk memproduksi sabun cuci piring antara lain :

Nama alat Jumlah


Ember 1
Pengaduk bambu 1
Gelas takar 2
Timbangan 1
Corong 2
Botol 50
Tabel 1.1 Alat

1.2 Perencanaan Bahan Baku


Bahan yang digunakan dalam pembuatan sabun cuci piring antara lain :

Bahan Jumlah
Texapon 100 gram
Komperland 40 gram
Sodium benzoat 2 gram
Citric acid 1 gram
Sodium sulfat 100 gram
Foam Boaster 5 gram
Pewarna 6 gram
Parfum 8 gram
Air 900 gram
Desinfektan 2 gram
Tabel 1.2 Bahan
1.3 Kemasan dan Merk
1.3.1 Kemasan produk
Pengemasan merupakan sistem yang keberadaanya untuk menyiapkan barang
menjadi siap untuk disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya wadah atau pembungkus
dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang
ada didalamnya, menghindari dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik
(gesekan, benturan, getaran). Di samping itu pengemasan berfungsi untuk
menempatkan suatu hasil pengolahan atau produk industri agar mempunyai
bentuk-bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan
distribusi. Dari segi promosi wadah atau pembungkus berfungsi sebagai
perangsang atau daya tarik pembeli. Karena itu bentuk, warna dan desain dari
kemasan perlu diperhatikan dalam perencanaannya
Kemasan, diartikan secara umum merupakan bagian terluar yang membungkus
suatu produk dengan tujuan untuk melindungi produk dari cuaca, guncangan dan
benturan-benturan, terhadap benda lain Kemasan sangat diperlukan dalam dunia
produk, karena bermacam - macam produk yang akan dijual di pasaran terlebih
dahulu ditempatkan dalam wadah atau kemasan. Selain untuk menjaga
penampilan, kualitas produk dan wadah kemasan juga dapat meningkatkan nilail
jual sebagai media informasi pada produk.
Pengemasan fase penting dari produksi sebuah produk. Kemasan biasanya di
buat dengan fitur – fitur tertentu untuk mempengaruhi pisikologi konsumen untuk
membeli sebuah produk dan setiap peroduk memiliki metode pengemasan sendiri
untuk menarik konsumen. Pada saat yang sama pengemasan harus bisa
meminimalkan biaya produksi.
Di antar fitur – fiturnya logo yang menarik, pemilihan warna, tulisan yang indah
dan mudah dibaca, serta kemasan yang unik di bandingkan dengan produk lain.
a. Dibuat mempunyai ciri khas semenarik mungkin
b. Membuat informasi jelas dan terpercaya
c. Menarik konsumen dengan bentuk desain yang unik
d. Ukuran desain sesuai dengan kebutuhan barang produk
1.3.2 Merk produk
Produk sabun cuci piring ini akan diberi merk yaitu “Starwash Liquish” dimana
Star sendiri memiliki makna bintang, bintang identik dengan kilauan atau terang.
Wash berarti cuci, dan liquish sama dengan liquid yang berarti cairan. Dalam hal
ini memiliki arti menyeluruh cairan yang digunakan untuk mencuci untuk
menghilangkan kotoran sehingga menjadi bersih dan berkilau. Nama Starwash
Liquish juga mudah diingat dan dieja pelafalannya oleh seluruh masyarakat dan
konsumen sehingga dapat memudahkan dalam pemasarannya.

1.4 Perijinan
1.4.1 Syarat Pengajuan Perizinan
Syarat – syarat yang harus dipersiapkan untuk mengajukan PKRT ke DINKES
antara lain yaitu :
1. Surat pengantar dari kelurahan
2. Surat permohonan rekomendasi kepada kepala dinas kesehatan kota semarang
3. Surat kesangupan penanggung jawab teknis
4. Surat perjanjian kerja sebagaia penanggung jawab teknis
5. Fotokopi ijazah penanggung jawab teknis
6. Surat pernyataan bekerja penuh dari penanggung jawab teknis
7. Surat pernyataan tidak pernah melanggar peraturan perundang undangan
8. Surat pernyataan akan menyalurkan produk kosmetik/ PKRT ke sarana
kesehatan pada jalur yang benar sesui peraturan yang berlaku
9. Fotokopi akta pendirian perusahaan
10. Nomer pokok wajib pajak (NPWP)
11. Fotokopi sertifikat tanah / surat perjanjian kontrak atau sewa
12. Denah bangunan dan ukuran
13. Peta lokasi

1.4.2 Alur Pengajuan Perizinan


Alur yang harus dilalui untuk mengajukan perizinan PKRT yaitu:

Pemohon

Dinas Kesehatan
Kab/Kota (Verifikasi
Berkas Persyaratan)

Dinas Kesehatan Provinsi


(Verifikasi Berkas
Persyaratan)

Penyuluhan Alkes dan PKRT

Berkas lengkap Berkas tidak lengkap

Dinas Kesehatan Provinsi (Menerbitkan


Surat Keterangan Penyuluhan Melengkapi berkas
Perusahaan Rumah Tangga Alkes &/ atau
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
(PKRT)
BAB II
PERENCANAAN PEMASARAN

2.1 Target Pemasaran


Produk sabun cuci piring ini diperuntukkan untuk semua kalangan, baik kalangan
bawah, menengah dan atas. Karena harga dari sabun cuci piring ini sendiri sangat
terjangku. Target pasar yang dituju yaitu ibu - ibu rumah tangga, pemilik warung
makan, perhotelan, perkantoran. Karena ibu - ibu rumah tangga, pemilik warung
makan, perhotelan, perkantoran membutuhkan sabun cuci piring untuk mencuci
dan membersihkan piring maupun perlatan makan dan minum yang sudah mereka
gunakan.

2.2 Strategi Pemasaran


Strategi pemasaran yang diguakan untuk memasarkan produk yaitu melalui:
2.2.1 Door to Door Selling
Pemasaran door to door atau pintu ke pintu adalah proses penjualan
langsung. Agen penjualan mengunjungi beberapa rumah di wilayah geografis
tertentu dan mencoba meyakinkan target pasar untuk membeli produk atau layanan
mereka. Penjualan dari pintu ke pintu melibatkan penjual yang pergi ke rumah
pelanggan potensial. Ia akan menyapa dan memulai percakapan dengan pemilik
rumah dan mencoba menilai kebutuhannya. Setelah itu, sales akan mencoba
menyelaraskan produk atau layanannya dengan kebutuhan pelanggan dan
menunjukkan manfaat menggunakan produk tersebut. Pada akhirnya, penjual akan
meminta pemilik rumah untuk membeli produk.

Tahap penjualan door to door :


a. Prospecting, yaitu proses mencari lokasi pelanggan potensial.
b. Kualifikasi, yaitu mengidentifikasi kebutuhan pelanggan yang sesuai dengan
fitur produk atau layananmu.
c. Pitching, yaitu tahap menyusun penawaran dan menjelaskan keunggulan produk
secara rinci untuk membuktikan bahwa produkmu memang benar-benar
dibutuhkan.
d. Penutupan, yaitu tahap sales meminta calon pelanggan untuk membeli produk.
e. Tindak lanjut, artinya menjalin komunikasi dengan pelanggan untuk memastikan
bahwa pelanggan sudah puas terhadap produk.

2.2.2 Titip Jual ke Toko


adalah suatu perjanjian di mana salah satu pihak yang memiliki barang (pemilik
usaha) menyerahkan sejumlah barangnya kepada pemilik toko atau warung untuk
dijualkan dengan memberikan komisi tertentu.

Tahap pemasaran titip ke toko (konsinyasi) :


1. Syarat pertama yaitu adanya produk yang akan dijual. Sistem ini paling banyak
digunakan oleh pedagang roti, kerupuk, makanan ringan, hingga sabun cuci
piring.
2. Cari toko, warung, kantin, atau tempat lain yang tepat dan strategis untuk
memasarkan produk.
3. Utarakan niat untuk menjalin kerjasama dengan pemilik toko dengan
memberikan penjelasan laba yang jelas. Laba yang wajar didapat oleh pemilik
toko antara Rp.200 hingga Rp. 1000 per produk.
4. Lihatlah secara berkala produk dagangan. Apabila barang sudah laku terjual,
maka pemilik toko akan memberikan uang hasil penjualan dan segera berikan
komisi yang sudah dijanjikan.

Beberapa keuntungan dari pemasaran ini :


1. Sistem yang saling menguntungkan
Pemilik toko bisa mendapatkan untung dengan menjual barang produksi tanpa
harus mengeluarkan modal, sedangkan pengusaha dapat memanfaatkannya
sebagai marketing untuk menawarkan produknya.
2. Pemilik toko terhindar dari resiko kerugian
Penitip barang produksi hanya akan mengganti dagangannya secara berkala
tanpa meminta ganti rugi apabila barang yang dititipkan masih ada yang tersisa.
3. Memperlancar pemasaran pemilik usaha
Hal yang harus diperhatikan sebelum menentukan toko mana yang akan dititipi
barang dagangan yaitu tempat yang strategis dan pengunjung yang aktif. Toko
yang ramai akan pembeli memberi kemungkinan laku yang lebih besar.

2.2.3 Media Sosial


Pemasaran media sosial yang dimaksud adalah kami mempromosikan produk
dengan sarana sosial media yang sudah ada seperti instagram, whatsapp, facebook,
dan twitter. Yang mana sosial media tersebut dapat berfungsi sebagai etalase bisnis,
sumber informasi, dan mendekatkan produsen dengan konsumen. Apalagi di jaman
sekarang ini, banyak orang yang menghabiskan waktunya di sosial media jadi
peluangnya sangat besar.

Tahap pemasaran melalui media sosial :


1. Menentukan Target Dan Jenis Media Yang Digunakan
Target dalam penjualan sabun cuci piring ini adala ibu rumah tangga, pemilik
restoran, perkantoran, perhotelan. Karena terdiri dari berbagai kalangan,
gunakan saja media sosial yang notabene sudah memiliki banyak pengguna
seperti WhatsApp, Facebook, Instagram, atau Twitter.

2. Membuat Konten Yang Seru Dan Kreatif


Konten yang seru dan kreatif menjadi salah satu kunci kesuksesan pemasaran
melalui media sosial. Konten yang seru akan membuat para pengguna internet
tertarik untuk selalu mengikuti informasi yang diberikan. Seperti membuat
video testimonia tau poster lalu diedit semenarik mungkin. Buatlah konten
yang singkat dan padat namun menarik , agar pengguna internet tak merasa
malas untuk membaca atau menontonnya.

3. Menjalin Komunikasi Efektif Secara Personal


Mengirimkan posting, tweet atau wall post secara internal agar mereka bisa
lebih mengenal produk bisnis sabun cuci piring. Langkah ini mungkin efektif
bila mereka merasa senang dan ingin membagikan informasi kepada kerabat-
kerabat lainnya.

2.2.4 Situs Online


Sekarang ini sedang ramai orang yang berbelanja atau membeli barang di toko
online, seperti shopee, lazada, tokopedia, blibli, dan masih banyak lagi. Selain
karena praktis mereka juga bisa melihat produk tanpa harus bertemu langsung dan
harga yang tertera juga sudah paten. Ini tentunya juga memberikan keuntungan
bagi kami sebagai produsen.
BAB III
ANALISA SWOT

Berikut adalah beberapa faktor SWOT yang bisa ditemukan dalam menganalisis
keberlangsungan usaha sabun cuci piring “Starwash Liquish”. Dimana 4 faktor
yang menjadi pertimbangan yaitu kekuatan (strength), kelemahan (weakness),
peluang (opportunity), ancaman (threat) adalah sebagai berikut :

Strength (kekuatan):
-Keunikan produk
-Kualitas produk yang aman
-Bahan pembuatan produk mudah di dapatkan

Weakness (kelemahan):
-Pengemasan kurang disukai konsumen
-Kontinuitas bahan pembuatan sabun yang harus selalu tersedia

Opportunity (peluang):
-Kesadaran masyarakat untuk menggunakan produk yang aman bagi diri sendiri
dan lingkungan yang meningkat
-Dibutuhkan banyak orang

Threat (ancaman):
-Standarisasi mutu
-Adanya pesaing dengan kemasan dan varian yang lebih menarik

Anda mungkin juga menyukai