Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

KEWIRAUSAHAAN BERBASIS BIOLOGI


SEMESTER 116

Disusun Oleh :
Kelompok 6
Aedisti Ayuridityas 1304620015
Murdianti 1304620020
Dessy Fitrianingsih 1304620058
Aura Jihan Fadilla 1304620065
Reyhan Daffa Fadil 1304620084

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Erna Heryanti, S. Hut., M. Si.
Annisa Wulan Agus Utami, S. Si., M. Si.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI 2020


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2022
A. DESKRIPSI PRODUK

Sabun cuci piring ini dibuat menggunakan sari wortel yang tidak akan membuat kulit
kering/iritasi dan tangan tidak akan terasa gatal karena bahan yang digunakan yaitu bahan
alami berupa wortel yang diambil ekstraknya, garam, lemon dan tidak banyak
menggunakan bahan kimia.

Wortel memiliki banyak manfaat salah satunya yaitu dapat melembabkan dan
menghaluskan kulit, sehingga sari wortel ini dapat digunakan untuk membuat sabun cuci
piring agar para pengguna yang memiliki tangan sensitif terhadap bahan kimia tertentu,
dapat menggunakan sabun cuci piring ini sebagai alternatif. Selain itu, wortel juga dapat
digunakan sebagai antibakteri sehingga cocok digunakan untuk dijadikan bahan dasar
dalam pembuatan sabun cuci piring.

Selain wortel, kami menggunakan salah satu bahan kimia yang bernama Texapon.
Yang dimana texapon ini merupakan zat yang berbentuk gel dan berfungsi untuk mengangkat
kotoran. Texapon yang berbentuk gel dan berfungsi untuk mengangkat kotoran. Texapon
memiliki nama kimia Sodium Lauril Sulfat (SLS).

B. STANDAR PRODUK AKHIR


1) Keamanan Produk
Produk sabun cuci piring berbahan dasar sari wortel ini memiliki manfaat yang
sangat banyak, sabun ini memang ditujukan untuk menjadi solusi bagi konsumen
yang memiliki tangan sensitif serta untuk membantu menghilangkan kuman pada
piring ataupun alat masak dan makan lainnya. Produk ini sangat aman dan nyaman
untuk digunakan karena lebih banyak mengandung bahan dasar alami seperti sari
wortel, jeruk nipis atau lemon, serta berbagai varian lainnya seperti irisan batang
serai yang dapat membuat tangan tetap lembab dan membunuh kuman secara alami.
pada produk ini hanya digunakan sedikit bahan kimia berupa pengental sabun yaitu
texapon dengan garam dan juga tidak menggunakan bahan pengawet buatan apapun.

2) Pengemasan Produk
Manfaat dari pengemasan suatu produk adalah untuk mempertahankan mutu,
memperpanjang masa simpan, mempermudah penyimpanan dan pemasaran, dan
menambah daya tarik bagi konsumen (memberi informasi dan sarana promosi).
Maka dari itu, standar pengemasan produk yang akan kami lakukan yaitu :

● Menggunakan botol plastik berukuran 80 ml. Pemilihan botol plastik untuk


kemasan produk ini bertujuan agar produk lebih aman jika terjatuh atau
terbanting saat proses distribusi. Selain itu, harga kemasan botol plastik lebih
murah dibandingkan kemasan botol kaca.
● Botol yang akan digunakan harus disterilisasi terlebih dahulu agar tidak
terkontaminasi oleh bakteri atau kuman. Hal ini penting dilakukan karena
produk yang akan dijual adalah produk yang dibuat dari bahan-bahan alami
tanpa pengawet sehingga jika tidak dijaga kebersihannya, maka produk akan
mudah terkontaminasi.
● Melakukan pengecekan kemasan secara berkala untuk memastikan kemasan
yang digunakan sudah aman dan dapat melindungi produk. Hal ini penting
dilakukan karena jika terdapat kemasan yang rusak, maka dikhawatirkan akan
mempengaruhi kualitas produk.

3) Pelabelan Produk
Pelabelan pada produk itu sangat penting untuk sebuah promosi, Label
produk juga berfungsi sebagai tanda pengenal dan juga pembeda antara produk
yang akan kami jual dengan produk yang lainnya. Seperti yang kelompok kami
akan buat yaitu stiker label produk, Stiker label produk ini adalah salah satu faktor
yang dapat meningkatkan nilai branding usaha, jika tidak ada pemberian stiker
label pada produk maka omset atau keuntungan pada penjualan akan menurun
karena konsumen tidak dapat mengenal atau membedakan produk yang kami jual.
Maka dari itu adapun langkah-langkah perancangan design label yang akan kami
rancang yaitu :

1. Menentukan tujuan pembuatan label, tujuannya untuk menentukan apakah


label tersebut cocok untuk digunakan sebagai label produk makanan.
2. memilih aplikasi yang tepat dalam membuat desain label yaitu aplikasi
yang kami pakai, tujuannya agar gambar yang dicetak tidak pecah dan
tidak mengalami masalah missing font pada saat file tersebut di buka di
komputer lain.
3. Selanjutnya yaitu menentukan ukuran yang pas pada stiker label produk,
tujuannya agar terlihat rapi jika di tempel di produk tersebut.
4. Menentukan warna pada stiker label produk, tujuannya agar produk
terlihat lebih menarik untuk bisa membuat konsumen langsung tertarik
terhadap produk tersebut.
5. Memperhatikan kualitas cetak stiker label produk, tujuan mengutamakan
kualitas cetak yaitu untuk memberikan kesan pertama yang menarik bagi
konsumen ketika melihat produk yang kami jual.

4) Penjualan Produk
Penjualan adalah sebuah usaha atau langkah konkrit yang dilakukan untuk
memindahkan suatu produk, baik itu berupa barang atau jasa, dari produsen
kepada konsumen sebagai sasarannya. Tujuan utama penjualan yaitu
mendatangkan keuntungan atau laba dari produk atau barang yang dihasilkan
produsennya dengan pengelolaan yang baik. Dalam pelaksanaannya, penjualan
sendiri tak akan dapat dilakukan tanpa adanya pelaku yang bekerja didalamnya
seperti agen, pedagang, dan tenaga pemasaran.

Melakukan penjualan adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk mencari


pembeli, mempengaruhi, dan memberi pembeli agar pembelian dapat
menyesuaikan kebutuhannya dengan produksi yang ditawarkan serta mengadakan
perjanjian yang ditawarkan serta mengadakan perjanjian mengenai harga yang
menguntungkan kedua belah pihak.. jadi kesimpulannya bahwa penjualan adalah
suatu kegiatan dan cara untuk mempengaruhi pribadi agar terjadi pembelian
(penyerahan) barang atau jasa yang ditawarkan, berdasarkan harga yang telah
disepakati oleh kedua belah pihak dalam kegiatan tersebut.

Pada umumnya para pengusaha mempunyai tujuan mendapatkan laba


tertentu (mungkin maksimal), dan mempertahankan atau bahkan berusaha
meningkatkannya untuk jangka waktu lama. Tujuan tersebut dapat direalisir
apabila penjualan dapat dilaksanakan seperti yang direncanakan. Dengan
demikian tidak berarti bahwa barang atau jasa yang terjual selalu akan
menghasilkan laba.

● Tahap-tahap penjualan menurut (Swasta 2001:112) berupa:


1. Persiapan Sebelum Penjualan
Tahap pertama dalam penjualan tatap muka adalah
mengadakan persiapan-persiapan sebelum melakukan penjualan.
kegiatan yang dilakukan adalah memberikan pengertian tentang
barang yang dijualnya, pasar yang dituju dan teknik-teknik
penjualan yang harus dilakukan.

2. Penentuan Lokasi Pembeli Potensial


Dengan menggunakan data pembeli yang lalu maupun
sekarang, penjual dapat menentukan karakteristik calon pembeli
atau pembeli potensial. Penentuan calon pembeli beserta
karakteristiknya dapat dilakukan dengan segmentasi pasar. Oleh
karena itu, pada tahap ini ditentukan lokasi dari segmen pasar yang
menjadi sasarannya. Dari lokasi ini dapat dibuat sebuah daftar
tentang orang-orang atau perusahaan yang secara logis merupakan
pembeli potensial dari produk yang ditawarkan.

3. Pendekatan Pendahuluan
Sebelum melakukan penjualan, penjual harus mempelajari
semua masalah tentang individu atau perusahaan yang dapat
diharapkan sebagai pembelinya.

4. Melakukan Penjualan
Penjualan yang dilakukan bermula dari suatu usaha untuk
memikat perhatian calon konsumen, kemudian diusahakan untuk
mengetahui daya tarik minat mereka. Jika minat mereka dapat
diikuti dengan munculnya keinginan untuk membeli, maka penjual
tinggal merealisir penjual produknya. Pada saat ini penjualan
dilakukan.

5. Pelayanan Jurnal Penjual


Sebenarnya kegiatan penjualan tidak berakhir pada saat
pesanan dari pembeli telah dipenuhi, tetapi masih perlu dilanjutkan
dengan memberikan pelayanan pada mereka.

● Cara Penjualan (Swasta 2001:124)


1. Penjualan Langsung
Penjualan langsung merupakan cara penjualan di mana
penjualan langsung berhubungan / berhadapan / bertemu muka
dengan calon pembeli atau pelanggan nya. Penjualan langsung ini
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
➢ Penjualan melalui toko
➢ Penjualan diluar toko
2. Penjualan Tidak Langsung
Dimuka telah dibahas tentang pengertian menjual beserta
definisinya dalam mana penjualan itu terjadi antara penjualan dan
pembeli dengan bertemu muka. namun dalam praktek terdapat
variasi “menjual” yang dilakukan oleh para penjual, yaitu tidak
menggunakan individu atau tenaga-tenaga penjualan. Penjualan
tidak langsung antara lain: Penjualan surat/pos, Penjualan melalui
telepon, Penjualan dengan mesin otomatis.
KELOMPOK 6

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai