Anda di halaman 1dari 7

MARKETING PLAN (Rencana Pemasaran)

NAMA MAHASISWA : ANNISA SALMA NUR FAUZIYAH

KELAS : D3-2FA1

Hari/Tanggal : Kamis 16 April 2020 / Kamis 23April 2020

JUDUL PRAKTEK PEMASARAN :

HAND SANITIZER

1. Ringkasan
Gambaran ringkasan dari rencana pemasaran

Handsanitizer umum digunakan masyarakat untuk membersihkan tangan di era modern.


Berkembangnya peluang pasar produk handsanitizer mendorong terbukanya peluang bisnis
produk tersebut. Tujuan dari rencana pemasaran ini adalah mempersiapkan strategi
peluncuran produk ini ke pasar. Terdapat dua tahap dalam kajian ini yakni desain produk dan
perencanaan strategi. Desain produk mencakup identifikasi pasar, desain prototipe penentua
harga pokok dan penerimaan pelanggan. Perancangan strategi dikembangkan dengan
menggunakan evaluasi internal faktor dan eksternal faktor (matriks IFE-EFE) yang diikuti
dengan matriks perencanaan strategi kuantitatif (QSP). Hasil yang diperoleh menunjukan
desain produk yang dipilih adalah kemasan sekali pakai. Harga pokok produk adalah Rp 4 032.
Hasil juga menunjukkan penerimaan pelanggan yang tinggi terhadap produk. Terdapat 20
faktor yang mempengaruhi peluncuran produk (secara internal dan eksternal). Berdasarkan
posisi tersebut, strategi-strategi yang disarankan adalah strategi penetrasi pasar dan
pengembangan produk.
2. Deskripsi bisnis
Bagian ini menjelaskan semua tentang situasi pemasaran yang dilakukan, termasuk lokasi, nama
pemilik usaha, situasi pasar atau posisi di pasar yaitu tentang pasar, produk, persaingan,
distribusi dan lingkungan makro, penyataan misi dan nilai inti pemasaran serta indikator-
indikator eksternal yang mempengaruhi usaha saat ini atau masa depan, misalnya data dan
informasi mengenai besar dan pertumbuhan pasar selama beberapa tahun dan
kecenderungannya pada beberapa tahun mendatang. Situasi produk yang berisi fakta
perkembangan perjualan tingkat harga, margin kontribusi dan keuntungan. Situasi persaingan
mengungkapkan pesaing yang ada meliputi; kapasitas, pangsa pasar, tujuan, strategi, mutu
produk dan berbagai karakteristik yang relevan.

a. Produk
banyak varian kemasan produk yang di ciptakan dari mulai botol volume 30 ml, 50 ml, dan
100 ml dengan varian harga yang berbeda di setiap volumenya, dan dalam kemasan botol
yang lebih praktis lagi. Ternyata masyarakat menerima dengan baik akan variasi kemasan
yang produsen ciptakan, karena konsumen gel Hand Sanitizer herbal dalam kondisi tidak
hanya berada didalam rumah, melainkan diluar rumah (jalan, kantor, kampus, dll) sehingga
akan lebih mudah apabila dibawa. Oleh karena itu, kami hanya membuatnya dalam kemasan
30 ml dengan warna yang menarik.
1). Merk
Produk pembersih tangan kami berna ma "handsanitizer" dengan alasan sebagai
pemberian informasi gambaran umum, dari produk yang telah kami buat, dan dengan
dasar kesimpelan nama merk dan mudah diingat karena arti dan katanya agar
konsumen lebih cepat mengenal produk kami. Produk pembersih tangan ini kami beri
merk "Handsanitizer"
2). motto
Jadikan tanganmu lembut dan bebas kuman jadi tidak perlu khawatir lagi bagi
masyarakat, dengan menggunakan pembersih tangan "Handsanitizer" akan
memudahkan anda untuk mencegah kuman pada tangan anda.
3). Kemasan Produk
Produk kami ini dikemas dalam kemasan dari bahan plastik
yang diberi beberapa tulisan tentang logo, merek produk, alamat lokasi produk,
nomer telepon dan informasi tempat pemesanan.
b. Price
Harga gel Hand Sanitizer yang kami buat sedikit lebih murah dibandingkan dengan brend
Hand Sanitizer yang lainya. Walaupun produk yang kami jual harganya lebih murah
dipasaran tidak menutup kemungkinkan kualitasnya yang lebih baik dari Hand Sanitizer
lainnya.
˗ harga yang ditawarkan pada produk handsanitizer ini menggunakan metode berdasarkan
harga pesaing yaitu sebesar Rp. 5.000 per botol.
c. Perkiraan Pendapatan Penjualan
yang akan diperoleh setiap tahun selama umur proyek diperoleh dengan mengalikan antara
harga jual dengan volume yang diproduksi. Besarnya harga jual dari setiap tahunnya
mengikuti perkembangan inflasi dan target laba sedangkan besarnya volume produksi yang
akan dipergunakan dalam menghitung perkiraan pendapatan penjualan diambil dari target
produksi setiap tahun yang telah ditetapkan.

d. Place
˗ tempat proses produksi, pengemasan, serta penyimpanan bahan baku serta produk
handsanitiZer yang sudah siap distribusikan semua masih di simpan dan di proses di rumah
(home industri).
˗ strategi penentuan lokasi produksi dan pemasaran berada disekitar Kampus universitas
bhakti kencana dan Kota bandung.tempat tersebut kami pilih menjadi tempat usaha kami.

3. Sasaran pasar
Bagian ini menunjukan target konsumen, meliputi ; seberapa besar pasar dan trend
kedepannya, informasi demografi seperti umur, jenis kelamin, agama, status pernikahan, tingkat
pendidikan, ukuran keluarga, latar belakang, ras dan etnis, tingkat pendapatan dan ketertarikan
konsumen, kebiasan keinginan, kebutuhan dan bagaimana faktor-faktor tersebut berhubungan
dengan produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan.

Target konsumen yang kami fokuskan adalah segala umur karena menggunakan pembersih
tangan dapat membasmi bakteri yang terdapat  pada tangan. Walaupun ide bisnis ini sudah
ada dipasaran, tetapi kami disini memberikan sentuhan inovasi pada kemasan dan aroma bau
yang lebih segar dan tidak lengket saat digunakan.

4. Nilai jual unik


Nilai jual unik merupakan bagaimana perusahaan atau usaha mandiri memperoleh keuntungan
kompetitif dalam pasar dengan memberikan beberapa keuntungan kepada konsumen;
menyediakan produk unik/superior, menyediakan produk dengan harga terjangkau dan
menyediakan pelayanan terbaik kepada konsumen.

Nilai jual unik dari hand sanitizer ini selain harganya yang murah juga pada setiap pembelian
1 buah handsanitizer konsumen akan mendapatkan gantungan pada hand sanitizer yang
memiliki desain yang unik dan lucu agar saat dibawa kemana-mana konsumen dapat
menggantungkanya seperti pada tas sehingga memudahkan dalam pemakaianya juga pada
pembelian 12pcs konsumen mendaptkan bonus 1pcs handsanitizer.
5. Analisa SWOT dan kompetitor
Setelah merangkum situasi pemasaran saat ini, maka perusahaan dapat mengidentifikasi atau
menyusun analisa kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), ancaman
(threat) perusahaan dari kompetitornya sehingga perusahaan dapat menjelaskan kepada
konsumen mengapa mereka harus memilih produk/jasa yang ditawarkan daripada membeli dari
kompetitor, ini juga menunjukan bagian mana dari suatu bisnis yang harus ditingkatkan secara
efektif.

Analisis SWOT yang kami terapkan pada produk yang akan kami hasilkan meliputi :

˗ Strength : produk ini memiliki kandungan bahan alam dari ekstrak kelopak bunga rosella,
yang digunakan sebagai antibakteri dan antioksidan. Sedangkan sanitizer yang beredar di
pasaran lebih banyak yang menekankan pada efek antibakteri tanpa disertai dengan
antioksidan. Sehingga, sanitizer yang kami buat memiliki keunggulan apabila dibandingkan
dengan sanitizer lainnya.

- Weakess : Handsanitizer kelopak bunga Rosella belum memiliki izin dari BPOM, tetapi
sudah mendapat izin dari dinas Kesehatan Kota Bandung. Selain itu, produk ini termasuk
produk baru sehingga perlu usaha lebih keras untuk promosi dan memperluas pemasaran.

˗ Opportunity : target pemasaran dari gel hand sanitizer bunga Rosella adalah mahasiswa
Universtas Bhakti Kencana serta warga kota Bandung, Mahasiswa UBK termasuk mahasiswa
kesehatan yang tentunya akan lebih peduli dengan kesehatan terutama dengan kebersihan
tangannya. Jarang produk Hand sanitizer yang berbahan dasar alami sehingga dapat menjadi
daya tarik pelanggan.

- Threat : banyaknya produk hand sanitizer dengan harga yang lebih murah

6. Rencana Distribusi
Setelah memperoleh isu-isu yang terkait dengan lini produk dibuatlah rencana
distribusi/pengiriman bagaimana perusahaan menjual/mengirimkan produk/jasa ke konsumen.
Metode penjualan dan pengiriman termasukritel, grosir, langsung ke rumah atau bisnis atau
online.

Pertama kami menggunakan media dari mulut ke mulut lalu brosur sebagai sarana
promosi untuk awal mula pengenalan produk. Lalu apabila usaha mulai berjalan secara
perlahan, kami juga menggunakan media internet seperti Twitter, Facebook, Instagram
dan aplikasi paltform seperti Shopee, Toko Pedia, dan Lazada. dengan menggunakan
media sosial kami dapat mempromosikan produk handsanitizer ini.
7. Tujuan Pemasaran
Pada bagian ini mendiskripsikan target pemasaran perusahaan dalam jangka waktu dekat
(bisanya 1 tahun), mungkin targetnya adalah peningkatan penjualan sebesar 25% diakhir tahun
depan atau mendapatkan pasar sebesar 40% dari pasar di area lokal untuk produk/jasa yang
spesifik. Termasuk rancangan dari langkah-lanmgkah yang diperlukan untuk mencapai target
yang diinginkan.

 Target market (TM) merupakan sasaran pasar nasional yang dituju sebagai
pasar. asumsi target pasar dalam setahun sebesar 20% dari pasar merek lain-lain
yang beredar di pasar. Angka target pasar sebesar 20% dipilih karna persaingan
produk handsanitizer yang semakin ketat sehingga peluang bersaing dalam
merek others kecil. Ukuran pasar untuk daerah Bandung atau di daerah lokal
ditentukan dengan langkah yang sama untuk pasar nasional. Dan mendapatkan
pasar sebesar 50% dari area pasar lokal. Langkah awal pengembangan bisnis ini
dilakukan dengan pasar lokal dengan asumsi pembelian dua kali dalam satu
tahun.
 Tujuan dari rencana pemasaran ini adalah mempersiapkan strategi peluncuran
produk ini ke pasar.
 Langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai target yakni desain produk
dan perencanaan strategi. Desain produk mencakup identifikasi pasar, desain
prototipe penentua harga pokok dan penerimaan pelanggan. Perancangan
strategi dikembangkan dengan menggunakan evaluasi internal faktor dan
eksternal faktor (matriks IFE-EFE) yang diikuti dengan matriks perencanaan
strategi kuantitatif (QSP

8. Marketing action Plan


Marketing action plan menjelaskan secara detail tentang produk/jasa yang akan dijual termasuk
deskripsi produk, keuntungan produk/jasa yang ditawarkan dengan kompetitor strategi
penentuasn harga dan rencana bagaimana barang/jasa tersebut dipromosikan, baik dengan cara
konvensional atau dengan cara online menggunakan media sosial. Termasuk bagaimana jaminan
garansi yang diberikan kepada konsumen.

untuk memperkenalkan produk kami kepada masyarakat dan mahasiswa adalah strategi
pemasaran Market Orientation agar penjualan produk ini meningkat. Kami menggunakan
beberapa metode pemasaran sebagai berikut :
• Edukasi
Kami akan melakukan penyuluhan kesehatan berupa seminar terbuka serta demo produk
untuk masyarakat. Metode pemasaran ini kami lakukan karena kepedulian akan bahaya
hand sanitizer berbahan kimia dengan memberikan penjelasan keunggulan Handsanitizer
kami yang lebih aman dan ekonomis.
• Pemasaran Langsung ke Industri Kecil / UKM , Apotek, Puskesmas, Rumah Sakit dan
Swalayan. Dalam sistem pemasaran ini kami akan memberikan potongan harga tertentu
untuk distributor maupun pembelian skala besar serta pembuatan banner toko gratis
dengan headline utama produk hand sanitizer pada toko kelontong skala kecil dengan
tujuan untuk meningkatkan angka penjualan produk sehingga kedepanya dapat menunjang
kuantitas produksi.
• Promosi Iklan dan Tester
Promosi dilakukan dengan cara melakukan iklan pada media partner lokal semisal
radio, surat kabar, media sosial, pengajuan produk kedalam puskesmas, kantor, hotel,
dan tempat representatif lainnya. Disamping itu kami juga memberikan sebuah bonus
promo berupa “buy two get one free” di awal setiap 1 kali dalam seminggu pada
bulan pertama penjualan produk kami. Metode ini kami pakai untuk memberikan
promo yang dapat menarik konsumen untuk membeli produk kami sekaligus
mewadahi uji Organoleptik dalam koreksi produk.

9. Budget anggaran
Bagian anggaran pemasaran meliputi biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan marketing plan
yang sudah dibuat. Analisis biaya dan manfaat menunjukan bagaimana implementasikan dari
marketing plan harus menghasilkan peningkatan penjualan dan pendapatan.

 Harga Unit Produksi


Analisis Biaya Produksi
Basis Produksi 50 lIter Hand sanitizer / batch (bulan)
Bahan Baku :
a. Daun kersen 10 kg = Rp. 30. 000
b. Air 10.500/m2 = Rp. 24.500
c. Aquadest 92 Liter = Rp. 138.000
d. Parfum 0.025 Liter = Rp. 13.875
e. Gliserol 0,5 Liter = Rp. 23.500
f. PEG 5 Liter = Rp. 221.250
g. PPG 0,5 Liter = Rp. 12.400
h. Ethanol 96% 20,8 Liter = Rp. 764.400
i. TEA 0,25 Liter = Rp. 16.250
j. Vit E 2,5 Liter = Rp. 150.000
k. Carbomer 940 0,25 kg = Rp. 6250
l. Tenaga kerja 1 orang = Rp. 200.000
m. Kemasan = Rp. 20.000
n. Biaya Pemasaran = Rp. 30.000
Total Produksi / 50 Liter = Rp. 1.650.425,-
 Harga Unit Produksi diperoleh dari perbandingan antara biaya total produksi dengan
total unit yang diproduksi. Adapun Harga unit Produksi dan Harga Jual tiap unit 50
ml/botol sebagai berikut :
Harga unit Produksi = Rp. 1.650.425,- / botol
= Rp. 1.650.425,-/botol
Harga Jual tiap unit = Rp. 4.500,- / botol
 Perolehan Profit
Profit usaha = (Rp. 4.500 – Rp. 1.650.425 ) x 1000
= Rp. 2.849.575
 Persentase laba tiap unit
= [(harga jual-harga produksi)/harga produksi] x 100%
= [(Rp. 4.500, - Rp. 1.650.425] x 100%
= 172,66 % per botol
ANALISIS FINANCIAL

BEBAN BIAYA, PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN

BEBAN BIAYA JUMLAH UNIT TOTAL Rp.


PENDAPATAN:
1. Harga Jual 1000 Rp. 4.505.200
Rp. 4500/botol

PENGELUARAN :
Biaya tetap:
1. Tenaga Kerja 1 Rp. 200.000

Biaya produksi dan pemasaran:


1. Biaya Produksi 50 Liter Rp. 1.400.425
2. Kemasan Rp. 20.000
3. Biaya Pemasaran Rp. 30.000
TOTAL KEUNTUNGAN Rp. 2.854.775

ANALISIS KELAYAKAN RUMUS URAIAN HASIL


FINANCIAL:
HITUNG BEP BEP = (Total biaya BEP = ( Rp. 1650.425 / Rp. 4500 )
produksi/harga jual) = 366 botol
Jadi, modal akan kembali setelah mampu
menjual 366 botol

Anda mungkin juga menyukai