Anda di halaman 1dari 6

JURNAL BELAJAR

BOTANI KRIPTOGAM 115

REYHAN DAFFA FADHIL

1304620084

PENDIDIKAN BIOLOGI A 2020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2021
JURNAL BELAJAR BOTANI KRIPTOGAM
(Dinophyta, Euglenophyta, Chlorarachniophyta)

Reyhan Daffa Fadhil1

NIM. 1304620084

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

daffa12years@gmail.com

A. Dinophyta
1. Karakteristik
Dinophyta memiliki beberapa karakteristik diantaranya :
a. Memiliki dua flagella dengan pola gerakan berbeda,
b. DNA ditemukan terus-menerus membentuk kromosom
c. Organel sitoplasma: badan golgi, retikulum endoplasma (halus dan kasar),
mitokondria, vakuola kontraktil, serta kloroplas
d. Bereproduksi secara aseksual dengan melakukan pembelahan biner dan
reproduksi secara seksual dengan penggabungan gamet

2. Klasifikasi
Dinoflagellates meliputi lima kelas:
a. Ellobiopsea: Mereka adalah organisme yang dapat ditemukan di habitat air tawar
atau laut. Sebagian besar adalah parasit (ektoparasit) dari beberapa krustasea.
b. Oxyrrhea: sesuai dengan genus tunggal Oxirrhis. Organisme kelas ini adalah
predator yang berlokasi di habitat laut. Kromosom atipikal, panjang dan tipis.
c. Dinophyceae: Kelas ini termasuk organisme dinoflagellata yang khas. Mereka
memiliki dua flagela, kebanyakan autotrof fotosintesis, mereka memiliki siklus
hidup di mana fase haploid mendominasi dan banyak dari mereka memiliki tutup
pelindung seluler yang dikenal sebagai jati..
d. Syndinea: organisme dari kelompok ini ditandai dengan tidak menghadirkan jati
diri dan memiliki gaya hidup parasit atau endosimbiotik.
e. Noctilucea: sesuai dengan organisme tertentu di mana siklus hidupnya fase
diploid mendominasi. Juga, mereka heterotrofik, besar (2mm) dan bercahaya
biologis.
3. Ekologi
a. Sebagian besar spesies dinophyte ditemukan di habitat laut, Sebagian kecil
spesies ditemukan di air tawar.
b. Dinophyta bersama mikroalga lain merupakan makanan hewan laut seperti ikan,
moluska, krustasea dan mamalia.
c. Dinophyta dengan pertumbuhan yang cepat akan menyebabkan HAB (Harmful
Algal Bloom) atau red tides, dimana warna air menjadi merah kecoklatan. Contoh
spesies: Ceratium sp., Gymnodinium sp.,
d. Menghasilkan racun yang menyebabkan kerugian lingkungan, kematian hewan
atau keracunan bagi manusia.

4. Manfaat
a. Makroalga mengandung alginat dan karagenan yang dapat dimanfaatkan di
berbagai kegiatan industri.
b. Secara ekologis, makroalga berperan sebagai produsen primer di perairan.
c. Beberapa jenis mikroalga epifitik dari kelompok Dinoflagellata mampu
menghasilkan toksin sehingga mampu menurunkan tekanan herbivora
d. Dinoflagellata menyebabkan suatu fenomena menarik dilaut disebut
Pasang/gelombang merah atau “red tides”. Kondisi laut berwarna merah
dikarenakan banyaknya suatu racun yang dihasilkan oleh dinoflagellate yang
dapat meracuni ikan, kerang bahkan manusia.

B. Euglenophyta
1. Karakteristik
a. Umumnya adalah organisme uniseluler, namun juga ditemui jenis yang
berkoloni.
b. Dapat ditemui di perairan tawar, payau maupun laut, tanah atau lumpur.
c. Sangat umum dijumpai pada perairan yang heterotrofik apalagi eutrofik
d. Sel memanjang (15-500 mikrometer (1 mikrometer = 10-6 meter) atau 0.0006-
0.02 inci)
e. Memiliki pigmen warna yang menyerupai prochlorophyta, alga hijau dan
tumbuhan darat karena memiliki klorofil a dan b, β-dan γ-karoten dan xanthin.
Namun beberapa jenis memiliki plastida yang tidak berwarna atau bahkan tidak
berplastida.
f. Memiliki flagel berbeda ukuran (2 buah)
g. Dalam kloroplas, tilakoid tersusun dalam tumpukan tiga-tiga, tanpa lamella
sabuk. Pyrenoid mungkin ada.
h. DNA kloroplas tersusun sebagai benang-benang tipis dalam granula kecil.
i. Simpanan polysakarida adalah paramylon, β-1,3-glucan, tersimpan dalam butiran
dalam sitoplasma tidak dalam kloroplas seperti pada alga hijau.

2. Klasifikasi
Euglenophyta terbagi atas 3 ordo dari kelas Euglenophyceae, yaitu Euglenales,
Eutreptiales, dan Rhadbdomonadales
a. Euglenales
1) Ukuran tubuhnya 35 – 60 mikron
2) Memiliki 3 genus, yaitu : Euglena , Phacus ·dan Hyalophacus
3) Ujung tubuhnya meruncing dengan satu bulu cambuk
4) Memilki stigma (eye spot) yang digunakan untuk membedakan gelap dan
terang.
5) Memiliki kloroplas yang mengandung klorofil untuk berfotosintesis
6) Banyak dijumpai di kolam-kolam dan sering memberikan warna hijau pada
air kolam. Hal in disebabkan hewan tersebut memiliki kloroplas didalam
tubuhnya.

b. Eutreptiales
1) Mempunyai bentuk mirip Euglena, namun tidak berwarna karena tidak
memiliki kloroplas, sehingga bersifat heterotrof.
2) Memiliki dua flagel yang penting dengan panjang yang sama
3) Sangat aktif berpindah
4) Eutreptia sering muncul dilautan dan di air payau

c. Rhabdomonadales
1) Mempunyai banyak kloroplas berbentuk cakram
2) Inti tunggal, besar terletak pada bagian posterior (atas) dari sel.
3) Bagian anterior (bawah) sel/protoplast mengandung gullet yang jelas dan juga
ada bintik mata.
4) Bila pembelahan sel berlangsung, sel anakan masing-masing akan
membentuk tangkai yang tetap melekat pada tangkai induknya. Pembelahan
sel yang berulang-ulang akan menghasilkan koloni yang berbentuk pohon
(dendroid).
5) Bersifat epizoik pada copepoda, rotifera dan zooplankton air tawar lainnya.

3. Ekologi
a. Sebagian besar kelompok euglenophyta pada umumnya hidup di air tawar,
namun ada beberapa yang hidup di air laut, contohnya Eutreptia sp dan Klepsiella
sp.
b. Banyak ditemukan di perairan danau eutrofik serta banyak bahan organik
nitrogen dengan Suhu 21,96 - 28,92 °C dan pH 6,41-7,87
c. Terdistribusi di Pulau jawa, Danau Rawa Pening, Situ Patenggang

4. Manfaat
a. Euglenophyta merupakan fitoplankton yang berfungsi sebagai makanan ikan.
b. Sebagai penyedia bahan organik dan oksigen bagi hewan-hewan air seperti ikan,
udang dan serangga air.
c. Digunakan sebagai indikator adanya polusi perairan.
d. Euglenophyta sering digunakan menjadi objek karena ganggang ini mudah di
dapat dan biakkan dan sebagai indikator adanya pencemaran organik

C. Chlorarachinophyta
1. Karakteristik
a. Memiliki sebuah nukleomorf yang ada di dalam ruang antara membran amplop
kedua dan ketiga dari setiap kloroplas
b. Karbohidrat penyimpanan utama adalah beta-1,3-glukan, yang disimpan dalam
vesikel sitoplasma.
c. Siklus hidup dasar dari chlorarachniophytes terdiri dari tahap sel amoeboid,
coccoid dan flagellated
d. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembelahan sel mitosis normal atau
pembentukan zoospora.
e. Reproduksi seksual dua jenis sel yang berbeda, amoeboid dan coccoid, bergabung
membentuk zigot (anisogami)

2. Klasifikasi
a. Terdiri dari 8 genus diantaranya Chloraranion, Bigelloviella, Lotharella,
Gymnochlora, Amorphochlora, Norrisiella, Partensyella, dan Cryptochlora
b. Klorarachnion berarti “laba-laba hijau” untuk jaringan retikulopodia seperti
jarring (pseudopodia) yang di dalamnya terdapat sel amoeboid hijau.
c. Sel-selnya telanjang dan mengandung sejumlah kloroplas berlobus, masing-
masing dengan pusat pyrenoid dan memiliki nukleomorf.

3. Ekologi
a. Kelompok Chlorarachnophyta hidup di air laut yang hangat pada iklim tropis
hingga sedang. Spesies amoeboid dan coccoid telah ditemukan dari daerah pesisir
b. Anggota dari flagellated banyak ditemukan di perairan samudera sebagai
picoplankton
c. Dapat hidup pada suhu yang berkisar 21-29 °C dan terdistribusi di Samudra
pasifik dan Samudra Hindia

4. Manfaat
a. Sebagai bahan penelitian
b. Memperkaya ekosistem laut

Anda mungkin juga menyukai