Anda di halaman 1dari 6

PANDUAN PRAKTIKUM

ALIRAN DARAH PADA BELALANG TERHADAP


PENGGUNAAN ALKOHOL

DISUSUN OLEH :
Reyhan Daffa Fadhil
1304620084

DOSEN PENGAMPU :
Dosen : Dr. Rusdi, M.Biomed.

PENDIDIKAN BIOLOGI A
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2022

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 2

ALIRAN DARAH PADA BELALANG TERHADAP PENGGUNAAN ALKOHOLKesalahan! Bookmark

Tujuan Praktikum 3

Dasar Teori 3

Alat dan Bahan 4

Cara Kerja 4

Hasil dan Pembahasan 5

Daftar Pustaka 6

2
ALIRAN DARAH PADA BELALANG TERHADAP
PENGGUNAAN ALKOHOL

1. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui sistem sirkulasi darah yang dimiliki oleh serangga terutama
berlalang, mengetahui mekanisme aliran darah serta mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi sirkulasi darah pada serangga.

2. Dasar Teori
Serangga termasuk filum Arthropoda yaitu kelompok hewan yang mempunyai
kaki beruas-ruas, tubuh bilateral simetris dan dilapisi oleh kutikula yang keras
(exosceleton). Serangga digolongkan dalam kelas insecta (hexapoda), karena
memiliki 6 buah (3 pasang) kaki yang terdapat di daerah dada (thorax).

Sistem sirkulasi darah atau peredaran darah merupakan proses dimana


berpindahnya zat darah dari jantung, menuju seluruh tubuh untuk menyebarkan O2,
dan Kembali ke jantung untuk mengantarkan CO2. Sistem sirkulasi ini termasuk ke
dalam proses fisiologi dalam ilmu pengetahuan alam.Umumnya, sistem peredaran
darah selalu melalui saluran yang disebut peredaran darah.

3
Pada belalang, jenis peredaran darahnya yaitu peredaran darah terbuka. Yang
terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan aorta. Jantung pada belalang memiliki
bentuk seperti tabung panjang dengan bagian-bagian gelembung pembuluh darah.
Letak jantung belalang berada pada punggung, tepatnya di dalam bagian
homosoel yang memanjang. Bagian aorta pada belalang membawa darah dari jantung
bagian depan dan pembuluhnya menjadi bercabang-cabang yang akan membawa
hemolimfa menuju organ-organ dan jaringan tubuh belalang.

3. Alat dan Bahan


A. Alat-alat yang dibutuhkan berupa :

● Wadah

● Kandang

● Tissue/kapas

● Stetoskop

● Spray

● Stopwatch

● Alat tulis

● Kertas/buku

B. Bahan-bahan yang dibutuhkan berupa :

● Alkohol 70%

● Belalang

● Pakan belalang

4. Cara Kerja

● Belalang yang telah didapatkan segera dikembangkan pada kandang dan diberi
makan berupa pakan belalang.
● Setelah belalang berkembang biak, gunakan dua belalang untuk menjadi
variabel kontrol dan variable terikatnya.
● Masukkan masing-masing belalang ke dalam wadah yang berbeda.

4
● Tuangkan alkohol kedalam spray, dan semprotkan ke salah satu belalang.
● Keringkan belalang yang disemprotkan menggunakan alkohol dengan tissue
atau kapas
● Setelah 1 menit, segera gunakan stetoskop dan arahkan ke jantung belalang
yang sudah disemprotkan alkohol.
● Hitung banyaknya denyut jantung pada belalang tersebut dalam 1 menit
dengan stopwatch.
● Lakukan hal yang sama pada belalang yang tidak disemprotkan alkohol.
● Catat hasil perhitungan denyut jantung pada belalang yang sudah
disemprotkan dengan alkohol dan yang tidak disemprotkan dengan alkohol.

5. Hasil dan Pembahasan

● Hasil praktikum

Berdasarkan hasil praktikum yang sudah dilakukan, belalang yang


disemprotkan dengan alcohol memiliki rata-rata denyut jantung yang lebih
rendah jika dibandingkan dengan belalang yang tidak disemprotkan dengan
alcohol. Terdapat perbedaan denyut jantung pada kedua belalang tersebut.
● Pembahasan

Dari kedua bahan uji tersebut terdapat perbedaan pada laju respirasi
denyut jantung setelah salah satu belalang disemprot dengan alkohol.
Peredaran yang terjadi pada belalang diawali pada jantung akan memompa
hemolimfa melalui pembuluh ke dalam sinus, sehingga terjadi pertukaran zat-
zat antara hemolimfa dan sel. Hemolimfa kembali ke jantung melalui ostia,
yang dilengkapi katup. Demikian seterusnya proses ini berlangsung. Pada
belalang, darah tidak melakukan pertukaran oksigen (O2) dan karbondioksida
(CO2). Pemberian alcohol dapat menghambat proses denyut jantung pada
belalang dan membuat sirkulasi darah menjadi melambat.

Untuk mengetahui perbedaan denyut jantung pada belalang yang sudah


disemprot dengan alkohol, digunakan juga belalang dengan fungsi sebagai
variabel kontrol. Setelah 1 menit penyemprotan alkohol dan dikeringkan,

5
pengukuran denyut jantung menggunakan stetoskop menunjukkan perbedaan
denyut jantung yang sangat signifikan.

6. Daftar Pustaka
Ari Sugiarto. 2018. Inventarisasi Belalang (Orthoptera: Acrididae) di Perkebunan dan
Persawahan Desa Serdang Menang, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Kabupaten Ogan
Komering Ilir. Kumpulan artikel Insect Village. 1(3) 7-10.

Bagas Prakoso. 2017. Biodiversitas Belalang (Acrididae: ordo Orthoptera) pada


Agroekosistem (zea mays l.) dan Ekosistem Hutan Tanaman di Kebun Raya Baturaden,
Banyumas. Biosfera 34(2), 80-88

Lina Kapsara, Arief Noor Akhmadi. Ekstrak Daun Mimba Terhadap Mortalitas Hama
Belalang Kembara. Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi. 1(1) 56-68

Sri sukamto, 1994. Pengantar Pengendalian Hayati Penyakit Tanaman. Raja Grafindo
Persaja. Jakarta.

Syefrina Rosyada, Widowati Budijastuti. 2021. Hubungan Faktor Lingkungan terhadap


Keanekaragaman Belalang dan Hubungan Antarkarakter Morfometri Belalang di Hutan
Kota Surabaya. Lentera Bio. 10(3) 375-384

Anda mungkin juga menyukai