Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOKIMIA : DeoksiHb, OksiHb, HbCO, dan Uji Golongan Darah ABO

PSIK A’16
KELOMPOK 3

1. Tika Rahmawati (11161040000024)


2. Rizkiyah Ayu Wulandari (11161040000025)
3. Nurrynda Agustin Permata Sari (11161040000026)
4. Cholisa Erlani Obey (11161040000027)
5. Monalisa Putri (11161040000028)
6. Cindy Januar Fitri (11161040000029)
7. Titania Nanda Safitri (11161040000030)
8. Namira Safitri (11161040000031)
9. Tsana Hanifah Nuraini (11161040000032)
10. Pugi Wahyuni (11161040000033)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2016

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum. Wr. Wb.


Alhamdullilah hirobbil’alamin. Kami panjatkan kehadirat Allah SWT
karena berkat rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kami dapat menyusun laporan
praktikum ini tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan laporan ini kami banyak mendapat hambatan dan
pembelajaran yang sangat bermanfaat. Namun, berkat dorongan dan motivasi
yang tinggi dari berbagai pihak hambatan tersebut dapat kami atasi. Maka dari itu,
berkat bantuan mereka kami mengucapkan terima kasih.
Dengan segala hormat ucapan kami tujukan kepada:
1. Ratna Pelawati, S. Kp., M. Biomed selaku dosen pembimbing dalam modul
Ilmu Keperawatan Dasar 2.
2. Chris Adhianto, Ph.D selaku dosen mata kuliah komponen sel darah dan
biokimia darah.
3. Endah Wulandari, Ph.D selaku dosen mata kuliah komponen sel darah dan
biokimia darah.
4. Nurlaeli Meda, Ph.D selaku dosen mata kuliah komponen sel darah dan
biokimia darah.
5. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang
langsung maupun tidak langsung turut andil dalam penyelesaian laporan
praktikum Biokimia ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat kami harapkan untuk menyempurnakan laporan praktikum selanjutnya.
Dan kami berharap semoga laporan praktikum yang sederhana ini dapat
bermanfaat bagi semuanya terutama para pembaca.
Wassalamuallaikum. Wr. Wb
Jakarta, 3 Desember 2016

Tim Peneliti

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………….… 2


DAFTAR ISI ………………………………………..…………………….. 3
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian ………………………………...…… 4
1.2 Perumusan Masalah ………………………………….……….. 5
1.3 Hipotesis ……………………………………………………… 5
1.4 Tujuan Penelitian …………………………….……………….. 5
1.5 Manfaat Penelitian …………………………...……………….. 6
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Kajian Pustaka ……………...………………...………………. 7
2.2 Materi Acuan …………………...………...…………………… 8
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 DeoksiHb dan OksiHb …….…………………………..………. 11
3.2 HbCO ………………………………………………………….. 12
3.3 Uji Golongan Darah ABO ……………………...……………... 13
BAB IV. HASIL PENGAMATAN
4.1 Hasil Pengamatan …………………………………………...… 15
4.2 Pembahasan …………………………………………………… 18
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan …………………………………………………… 19
5.2 Saran ………………………………………………………....... 19
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 20

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Setiap manusia membutuhkan beberapa gas dan nutrisi dalam jumlah
tertentu untuk kelangsungan hidupnya. Begitu juga dengan sel-sel tubuh pada
manusia, mereka membutuhkan gas dan nutrisi dalam jumlah tertentu untuk
memenuhi kebutuhan hidup guna kelangsungan hidup manusia. Gas
didapatkan melalui sirkulasi pernapasan pada manusia. Sebelum diedarkan ke
seluruh sel tubuh, gas yang dihirup oleh organ respirasi akan disaring terlebih
dahulu melalui sirkulasi pernapasan. Setelah itu, gas yang telah melalui sistem
penyaringan akan diedarkan ke seluruh tubuh melalui sirkulasi peredaran
darah atau sistem kardiovaskuler.
Dalam sistem kardiovaskuler terdapat 3 pemeran utama, jantung sebagai
pemompa darah, pembuluh darah sebagai jalur, darah sebagai kereta yang
akan mengangkut gas dan nurtrisi ke seluruh sel tubuh. Darah dapat
digolongkan menjadi A, B, O. Terdapat 3 jenis peredaran darah yaitu,
sirkulasi koroner yang akan membawa oksigen dan nutrisi untuk
kelangsungan hidup sel jantung, sirkulasi sistemik yang akan membawa
oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh dan sirkulasi pulmoner yang akan
membawa darah kaya CO2 untuk ditukar dengan O2 pada paru-paru yang
nantinya akan diedarkan melalui sirkulasi koroner dan sirkulasi sistemik.
Darah mengandung Hemoglobin yang berperan dalam pertukaran gas
pada sirkulasi pulmoner dan saat berada di kapiler jaringan. Hemoglobin
memiliki besi ferro (Fe2+) dan cincin hem untuk mengikat gas yang akan
diedarkan. Hemoglobin akan mengikat oksigen dan melepaskannya saat
dibutuhkan sel tubuh melalui beberapa faktor. Selain itu Hemoglobin juga
dapat mengikat gas CO yang merupakan hasil dari metabolisme sel dengan
beberapa penguraian dan sulit pelepaskannya. Berdasarkan hal tersebut,
penelitian ini dibuat untuk mengetahui bagaimana peranan Hemoglobin dalam
pengikatan dan pelepasan gas serta penggolongan dalam darah.

4
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan pelaksanaan praktikum dapat kita ketahui beberapa perumusan
masalah, diantaranya yaitu :
a. Apakah Hemoglobin dapat mengikat Oksigen?
b. Apakah Hemoglobin dapat melepas Oksigen?
c. Apakah Hemoglobin dapat mengikat Karbon Monoksida?
d. Apakah Hemoglobin sulit melepas Karbon Monoksida?
e. Bagaimana mekanisme penggolongan darah?

1.3 Hipotesis
Berdasarkan masalah yang ada maka dapat di putuskan hipotesis sebagai
berikut:
a. H0: Hemoglobin dapat mengikat Oksigen.
H1: Hemoglobin tidak dapat mengikat Oksigen.
b. H0: Hemoglobin dapat melepas Oksigen.
H1: Hemoglobin tidak dapat melepas Oksigen.
c. H0: Hemoglobin dapat mengikat Karbon Monoksida.
H1: Hemoglobin tidak dapat mengikat Monoksida.
d. H0: Hemohlobin sulit melepas Karbon Monoksida.
H1: Hemoglobin tidak sulit dapat melepas Karbon Monoksida.
e. H0: Darah manusia dapat digolongkan menjadi A, B, dan O.
H1: Darah manusia tidak dapat digolongkan.

1.4 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui bahwa kandungan Hemoglobin dalam darah dapat
mengikat dan melepas Oksigen.
b. Untuk mengetahui bahwa kandungan Hemoglobin dalam darah dapat
mengikat namun sulit melepas Karbon Monoksida.
c. Untuk mengetahui mekanisme penggolongan darah pada manusia.

5
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dilakukan penelitian ini adalah :
a. Manfaat bagi mahasiswa, untuk mengetahui peranan Hemoglobin dalam
darah dan mengetahui mekanisme penggolongan darah.
b. Manfaat bagi pembaca, sebagai bukti tertulis penelitian dan bahan
pengajaran mengenai kandungan Hemoglobin dalam darah dan
penggolongan darah.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kajian Pustaka


Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian yaitu plasma
darah dan sel darah. Sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu eritrosit, leukosit,
dan trombosit. Volume darah secara keseluruhan adalah satu per dua belas
berat badan arau kira-kira lima liter. Sekitar 55% adalah plasma darah
sedangkan 45% sisanya terdiri dari sel darah. Sifat darah diantaranya memiliki
tekanan osmotik sebesar 28mmHg, viskositas sebesar 1,7 pada suhu 37oC dan
pH sebesar 7,0 sampai 7,8 (Pearce, 2006)
Fungsi darah dalam tubuh ialah :

1. Pernafasan. Transport oksigen dari paru-paru ke jaringan-jaringan dan


karbondioksida dari jaringan ke paru-paru.
2. Gizi. Transport zat-zat yang diabsorbsi melalui dinding usus
3. Ekskresi. Transpor sisa metabolisme ke ginjal, paru, kulit dan usus untuk
dibuang.
4. Mengatur suhu tubuh dengan meratakan panas badan.
5. Mengatur keseimbangan asam basa dalam tubuh.
6. Mengatur keseimbangan air melalui efek darah terhadap pertukaran air
antara cairan yang bersirkulasi
7. Perlawanan tehadap peradangan
8. Transpor hormon
9. Transpor metabolit (Poedjiadi, Anna. 2009)
Fungsi utama darah dalam sirkulasi adalah sebagai media transportasi,
pengatur suhu tubuh, pemeliharaan keseimbangan cairan, serta keseimbangan
basa eritrosit selama hidupnya tetap berada dalam tubuh. Sel darah merah
mampu mengangkut secara efektif tanpa meninggalkan fungsinya di dalam
jaringan serta keberadaannya dalam darah hanya melintas saja. Darah juga
memiliki kepng darah atau biasa disebut trombosit yang berperan dalam
proses penggumpalan darah (Hilman et al., 2005).

7
2.2 Materi Acuan
Darah merupakan jaringan yang terdapat di dalam sistem kardiovaskular.
Darah berfungsi sebagai alat transport di dalam tubuh, seperti :
 Transport O2 dari paru-paru ke jaringan dan mengangkat CO2 dari
jaringan ke paru-paru (respirasi).
 Transport zat makanan yang diserap dari traktus digestivus (nutrition).
 Transport metabolit-metabolit yang tidak diperlukan tubuh melalui ginjal,
paru-paru, kulit dan saluran pencernaan (ekskresi).
 Mempertahankan keseimbangan asam basa dalam tubuh.
 Mengatur keseimbangan air yang terdapat di dalam darah dan jaringan.
Kelebihan air akan dikeluarkan dari tubuh melalui ginjal, kulit, paru-paru
dan saluran pencernaan.
 Mengatur suhu tubuh dalam batas-batas normal.
 Mengatasi infeksi yang merupakan fungsi leukosit dan zat-zat anti yang
selalu beredar di dalam tubuh.
 Transport hormon-hormon untuk mengatur metabolism.
 Transport metabolit-metabolit antar jaringan, sesuai dengan fungsi
jaringan itu.
Jumlah darah di dalam tubuh kira-kira 5-7% dari berat badan atau
sekitar 70-100 ml/kg BB. Darah terdiri dari cairan (plasma) dan sel-sel darah
(eritrosit, leukosit, trombosit). Dalam keadaan normal, pada pria sel-sel ini
jumlahnya kira-kira 45% dari volume darah total dan pada wanita 41%
(disebut juga hematokrit).
Plasma, 55% dari volume darah, terdiri dari air (91-92%) dan zat-zat
yang larut di dalamnya (8-9%). Zat-zat tadi diantaranya adalah protein
(albumin, globulin, fibrinogen), enzim, hormon, lipid (kolesterol, trigliserida,
fosfolifid), vitamin, asam amino, dan metabolitnya, glukosa, dan
metabolitnya, urea, kreatin, kreatinin, anion dan kation (Na, K, Cl, Ca, P, Mg,
Fe, I Cu) dan sebagainya.
Darah setelah dikeluarkan dari dalam tubuh akan membeku dalam
waktu 10 menit. Setelah kira-kira 30 menit akan terjadi pemisahan cairan,
yang dinamakan serum. Bilamana pembekuan darah tidak diinginkan dapat

8
dipakai antikoagulan. Pada pemakaian antikoagulan darah tidak membeku,
sehingga pada pemusingan sel-sel darah dapat dipisahkan dari cairan darah
(plasma). Plasma berbeda dengan serum, karena di dalamnya plasma masih
terdapat fibronogen karena adanya pemakaian antikoagulan.
Antikoagulan bekerja dengan cara mengikat ion Ca dari darah dan
menghambat pembentukan trombin dari protrombin. Macam-macam
antikoagulan :
 Heparin berfungsi sebagai antitrombin, pemakaiannya 2 mg/100 ml darah.
 K/Na Oksalat berfungsi mengikat ion Ca, pemakaiannya sebanyak 10-20
mg/10 ml darah.
 NH4 oksalat dan K oksalat (dengan perbandingan 3:2), berfungsi mengikat
ion Ca, pemakaiannya 2 mg/1 ml darah.
 Na Sitrat berfungsi mengikat ion Ca, pemakaiannya 30 mg/10 ml darah.
 NaF kurang bagus untuk koagulan, pemakaiannya 4 mg/1 ml.
 EDTA, (Na2EDTA, K2EDTA, Li2EDTA) berfungsi mengikat ion Ca,
pemakaiannya 1 mg/1 ml darah.
Hemoglobin (Hb) merupakan protein yang terdapat di dalam sel darah
merah, merupakan protein tetramer kompak yang setiap monomernya terikat
pada gugus prostetik hem dan keseluruhannya mempunyai BM 64.450 Dalton.
Hb dapat mengikat 4 atom oksigen per tetramer (satu pada setiap sub
unit hem), atom oksigen terikat pada atom Ferro yang terdapat pada hem pada
ikatan koordinasi ke 5. Hb yang terikat pada oksigen disebut hemoglobin
teroksigenasi atau oksihemoglobin (HbO2), sedangkan Hb yang sudah
melepaskan oksigen disebut deoksihemoglobin (Hb). Hb juga dapat mengikat
suatu gas hasil pembakaran yang tidak sempurna yaitu karbonmonoksida (CO)
dan disebut karbonmonoksidahemoglobin (HbCO). Ikatan Hb dengan CO ini
200x lebih kuat daripada ikatan Hb dengan Oksigen, dan akibatnya Hb tidak
dapat lagi mengikat, membawa dan mendistribusikan oksigen ke jaringan.
Dalam keadaan lain, muatan atom Fe yang terdapat pada pusat hem dapat
berubah menjadi Ferri. Hal ini terjadi karena oksidasi oleh senyawa-senyawa
pengoksidasi. Hemoglobin yang mengikat Fe dalam bentuk Ferri disebut
hemoglobin teroksidasi atau methemoglobin (MetHb) atau Hb (Ferri). Dalam

9
bentuk ini Hb tidak dapat mengikat oksigen atau kehilangan fungsinya yang
amat penting. Beberapa derivat hemoglobin, seperti oksiHb, Hb dan HbCO
dapat dibedakan dengan melakukan pengenceran, dan pada pengenceran ini
oksiHb terlihat berwarna merah kekuning-kuningan. Hb berwarna merah
kecoklatan dan HbCO2 berwarna merah terang.

10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 DeoksiHb dan OksiHb


a. Tempat Penelitian : Lab. Biokimia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
b. Waktu Penelitian : Jumat, 2 Desember 2016
c. Alat dan bahan
1) Sampel : darah encer 1 : 10.
2) Pereaksi stokes (2 ml stokes + 2 tetes NH4OH).
d. Variabel
1) Variabel bebas/ manipulasi
Pada praktikum ini sampel merupakan bahan yang diamati sebagai
variabel bebas.
2) Variabel terikat / respon
Pada variabel ini perubahan warna sampel merupakan hal yang
diamati.
3) Variabel Kontrol
Pada variable ini pelepasan HbO2 dengan menggunakan penambahan
pereaksi stokes menjadi variabel kontrol.
e. Prosedur
1) Mengamati warna darah encer.
2) Mengocok kuat.
3) Mengamati warna 5 ml darah + 2 tetes stokes.
4) Mengamati warna.
5) Mengocok kuat.
6) Mengamati warna.
f. Analisis data
Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah :
Data kualitatif (perubahan warna pada sample). Penelitian kualitatif
(termasuk penelitian historis dan deskriptif) adalah penelitian yang tidak
menggunakan model-model tematik, statistik atau komputer. Proses

11
penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir
yang akan digunakan dalam penelitian.

3.2 Karbonmonoksida Hb (HbCO)


a. Tempat penelitian : Lab. Biokimia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
b. Waktu penelitian : Jumat, 2 Desember 2016
c. Alat dan bahan
1) Sampel : darah encer 1 : 10.
2) Gas CO.
3) Pereaksi stokes (2 ml stokes + 2 tetes NH4OH).
d. Variabel
1) Variabel bebas/ manipulasi
Pada praktikum ini sampel merupakan bahan yang diamati sebagai
variabel bebas.
2) Variabel terikat / respon
Pada variabel ini perubahan warna sampel merupakan hal yang
diamati.
3) Variabel kontrol
Pada variabel ini tidak terlepasnya CO2walaupun menggunakan
penambahan pereaksi stokes menjadi variabel kontrol.
e. Prosedur
1) 5 ml darah encer
a) Ditambah gas CO 2 menit.
b) Tidak menambahkan gas CO 2 menit.
2) Mengamati warna.
3) 2 tetes stokes.
4) Mengamati warna.
f. Analisis data
Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah :
Data kualitatif (perubahan warna pada sample). Penelitian kualitatif
(termasuk penelitian historis dan deskriptif) adalah penelitian yang tidak
menggunakan model-model tematik, statistik atau komputer. Proses

12
penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir
yang akan digunakan dalam penelitian.

3.3 Uji Golongan Darah ABO


a. Tempat Penelitian : Lab. Biokimia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
b. Waktu Penelitian : Jumat, 2 Desember 2016
c. Alat Dan Bahan
1) Kertas Uji
2) Sampel Darah
3) Jarum
4) Alkohol
5) Kapas
6) Anti A, Anti B, Anti AB
d. Variabel
1) Variabel Bebas/ Manipulasi
Pada praktikum ini sampel merupakan bahan yang diamati sebagai
variabel bebas.
2) Variabel Terikat / Respon
Pada variabel ini keberadaan antigen A, antigen B, keduanya, atau
tidak keduanya pada membrane sel darah merah merupakan hal yang
di amati.
3) Variabel Kontrol
Pada variabel ini darah direaksikan dengan antibody homolog maka
akan menganggutinasikan sel darah merah menjadi variabel kontrol.
e. Prosedur
1) Menyiapkan semua alat.
2) Menentukan OP.
3) Membersihkan salah satu ujung jari OP menggunakan alkohol dan
kapas.
4) Menusuk menggunakan jarum steril pada ujung jari yang telah
dibersihkan.

13
5) Sedikit menekan jari hingga mengeluarkan darah dan menempelkan
tetesan darah pada kerjas uji.
6) Membuat 3 sampel dengan masing-masing diberi anti A, anti B, dan
anti AB.
7) Mengaduk rata menggunakan lidi steril.
8) Mengamati dan mencatat hasil.
f. Analisis data
Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah :
Data kualitatif (keberadaan antigen A, antigen B, keduanya, atau tidak
keduanya pada membrane sel darah merah). Penelitian kualitatif (termasuk
penelitian historis dan deskriptif) adalah penelitian yang tidak
menggunakan model-model tematik, statistik atau komputer. Proses
penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang
akan digunakan dalam penelitian.

14
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


a. DeoksiHb dan OksiHb

Warna setelah dikocok


Sampel Warna sebelum dikocok
kuat
Merah terang + Sedikit
Darah Encer Merah terang
gelembung
Darah Encer + Merah terang + Banyak
Merah pekat
Stokes gelembung

b. Karbonmonoksida Hemoglobin (HbCo)

Warna setelah diberi


Sampel Warna sebelum dikocok
stokes + dikocok kuat
Merah terang + Sedikit
Darah Encer Merah terang
gelembung
Darah Encer + Merah sangat pekat +
Merah pekat
Gas CO Banyak gelembung

c. Uji Golongan Darah ABO

Anti A Anti B
Golongan
(mengggumpal/tida (menggumpal/tidak Rhesus
Darah
k menggumpal) menggumpal)
Tidak menggumpal Tidak menggumpal O +
Gambar Hasil Praktikum

15
Pengambilan sampel darah Sampel darah orang percobaan

Tabung Reaksi (Alat Percobaan) Stokes (Bahan Percobaan)

Karbon monoksida (Bahan Hasil Percobaan (2 tabung sebelah


Percobaan) kiri hasil percobaan DeoksiHb dan
OksiHb, 1 tabung sampel darah, dan

16
2 tabung sebelah kanan hasil
percobaan Karbonmonoksida
Hemoglobin)

Bahan untuk Uji Golongan ABO Alat Percobaan


(Anti A Reagent, Anti B Reagent, (Untuk menaruh jarum tusukan)
Anti AB Reagent, dan Anti D
Reagent)

4.2 Pembahasan
a. Hb dalam darah mengandung ion Fe2+ dan akan tereduksi membentuk
oksihemoglobin (HbO2) pada penambahan air karena ion Fe2+ pada Hb
terika dg O2 pada molekul air. Hal ini ditandai dengan warna darah yang
terbentuk berwarna merah terang.
b. Pada saat penambahan larutan stokes maka oksihemoglobin dapat terlepas
menjadi deoksihemoglobin dan O2 sehingga warna merah terang pada
darah menjadi merah kecoklatan. Hal ini karena Fe2+ tereduksi dan
melepaskan O2.
c. Hb dapat menghasilkan HbCO yang berwarna merah kehitaman. Hal ini
karena kompleks Karbon monoksida (CO) bergabung bersama dengan
ferro-hemoglobin dan membentuk suatu kompleks yang sangat mirip
strukturnya denganoksihemoglobin.

17
d. Pada penambahan larutan stokes ke dalam HbCO tidak terjadi perubahan
dan tetap berwarna merah kehitaman. Hal ini karena ikatan antara Hb
dengan CO pada HbCO 200 kali lebih kuat daripada ikatan Hb dengan
oksigen.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Hemoglobin dapat mengikat oksigen menjadi HBO2 dan senyawa ini
dapat terurai kembali menjadi deoksi Hb dan O2 dalam keadaan ter-reduksi Fe
dalam Hb dapat mengikat dan melepaskan O2. Besi dalam hemoglobin yang
terbentuk ferro (Fe2+) dioksidasi menjadi bentuk ferri Hb (Fe3+), warna
hemoglobin menjadi gelap dan tidak mampu lagi mengikat oksigen.
Karbonmonoksida tidak berwarna dan tidak berbau, bersifat racun
merupakan hasil pembakaran yang tidak sempurna dan bahan buangan
kendaraan bermotor dan mesin letup. Jika seseorang keracunan gas CO maka
dapat menimbukalkan rasa sakit pada mata, saluran pernapasan dan pulmo

18
serta masuk kedalam darah dan bereaksi dengan Hb. CO terikat sangat kuat
dengan Hb sehingga menghalangi fungsi Hb membawa oksigen bagi tubuh.
CO dapat mengikat Hb menjadi HbCO jika HbO2 direaksikan dengan CO
sehingga menghasilkan warna merah terang misalnya pada saat penambahan
stokes, CO sulit dilepaskan dari Hb karena daya ikatan lebih kuat.

5.2 Saran
Sebaiknya waktu diberikan lebih lama untuk melakukan praktikum
mengingat percobaan harus dilakukan lebih teliti.

DAFTAR PUSTAKA

1. Pearce, Evelyn. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta :


Gramedia Pustaka Utama.
2. Sumardjo, Damin. 2009. Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa
Kedokteran. Jakarta: EGC.

19

Anda mungkin juga menyukai