PSIK A’16
KELOMPOK 3
1
KATA PENGANTAR
Tim Peneliti
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan pelaksanaan praktikum dapat kita ketahui beberapa perumusan
masalah, diantaranya yaitu :
a. Apakah Hemoglobin dapat mengikat Oksigen?
b. Apakah Hemoglobin dapat melepas Oksigen?
c. Apakah Hemoglobin dapat mengikat Karbon Monoksida?
d. Apakah Hemoglobin sulit melepas Karbon Monoksida?
e. Bagaimana mekanisme penggolongan darah?
1.3 Hipotesis
Berdasarkan masalah yang ada maka dapat di putuskan hipotesis sebagai
berikut:
a. H0: Hemoglobin dapat mengikat Oksigen.
H1: Hemoglobin tidak dapat mengikat Oksigen.
b. H0: Hemoglobin dapat melepas Oksigen.
H1: Hemoglobin tidak dapat melepas Oksigen.
c. H0: Hemoglobin dapat mengikat Karbon Monoksida.
H1: Hemoglobin tidak dapat mengikat Monoksida.
d. H0: Hemohlobin sulit melepas Karbon Monoksida.
H1: Hemoglobin tidak sulit dapat melepas Karbon Monoksida.
e. H0: Darah manusia dapat digolongkan menjadi A, B, dan O.
H1: Darah manusia tidak dapat digolongkan.
5
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dilakukan penelitian ini adalah :
a. Manfaat bagi mahasiswa, untuk mengetahui peranan Hemoglobin dalam
darah dan mengetahui mekanisme penggolongan darah.
b. Manfaat bagi pembaca, sebagai bukti tertulis penelitian dan bahan
pengajaran mengenai kandungan Hemoglobin dalam darah dan
penggolongan darah.
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
2.2 Materi Acuan
Darah merupakan jaringan yang terdapat di dalam sistem kardiovaskular.
Darah berfungsi sebagai alat transport di dalam tubuh, seperti :
Transport O2 dari paru-paru ke jaringan dan mengangkat CO2 dari
jaringan ke paru-paru (respirasi).
Transport zat makanan yang diserap dari traktus digestivus (nutrition).
Transport metabolit-metabolit yang tidak diperlukan tubuh melalui ginjal,
paru-paru, kulit dan saluran pencernaan (ekskresi).
Mempertahankan keseimbangan asam basa dalam tubuh.
Mengatur keseimbangan air yang terdapat di dalam darah dan jaringan.
Kelebihan air akan dikeluarkan dari tubuh melalui ginjal, kulit, paru-paru
dan saluran pencernaan.
Mengatur suhu tubuh dalam batas-batas normal.
Mengatasi infeksi yang merupakan fungsi leukosit dan zat-zat anti yang
selalu beredar di dalam tubuh.
Transport hormon-hormon untuk mengatur metabolism.
Transport metabolit-metabolit antar jaringan, sesuai dengan fungsi
jaringan itu.
Jumlah darah di dalam tubuh kira-kira 5-7% dari berat badan atau
sekitar 70-100 ml/kg BB. Darah terdiri dari cairan (plasma) dan sel-sel darah
(eritrosit, leukosit, trombosit). Dalam keadaan normal, pada pria sel-sel ini
jumlahnya kira-kira 45% dari volume darah total dan pada wanita 41%
(disebut juga hematokrit).
Plasma, 55% dari volume darah, terdiri dari air (91-92%) dan zat-zat
yang larut di dalamnya (8-9%). Zat-zat tadi diantaranya adalah protein
(albumin, globulin, fibrinogen), enzim, hormon, lipid (kolesterol, trigliserida,
fosfolifid), vitamin, asam amino, dan metabolitnya, glukosa, dan
metabolitnya, urea, kreatin, kreatinin, anion dan kation (Na, K, Cl, Ca, P, Mg,
Fe, I Cu) dan sebagainya.
Darah setelah dikeluarkan dari dalam tubuh akan membeku dalam
waktu 10 menit. Setelah kira-kira 30 menit akan terjadi pemisahan cairan,
yang dinamakan serum. Bilamana pembekuan darah tidak diinginkan dapat
8
dipakai antikoagulan. Pada pemakaian antikoagulan darah tidak membeku,
sehingga pada pemusingan sel-sel darah dapat dipisahkan dari cairan darah
(plasma). Plasma berbeda dengan serum, karena di dalamnya plasma masih
terdapat fibronogen karena adanya pemakaian antikoagulan.
Antikoagulan bekerja dengan cara mengikat ion Ca dari darah dan
menghambat pembentukan trombin dari protrombin. Macam-macam
antikoagulan :
Heparin berfungsi sebagai antitrombin, pemakaiannya 2 mg/100 ml darah.
K/Na Oksalat berfungsi mengikat ion Ca, pemakaiannya sebanyak 10-20
mg/10 ml darah.
NH4 oksalat dan K oksalat (dengan perbandingan 3:2), berfungsi mengikat
ion Ca, pemakaiannya 2 mg/1 ml darah.
Na Sitrat berfungsi mengikat ion Ca, pemakaiannya 30 mg/10 ml darah.
NaF kurang bagus untuk koagulan, pemakaiannya 4 mg/1 ml.
EDTA, (Na2EDTA, K2EDTA, Li2EDTA) berfungsi mengikat ion Ca,
pemakaiannya 1 mg/1 ml darah.
Hemoglobin (Hb) merupakan protein yang terdapat di dalam sel darah
merah, merupakan protein tetramer kompak yang setiap monomernya terikat
pada gugus prostetik hem dan keseluruhannya mempunyai BM 64.450 Dalton.
Hb dapat mengikat 4 atom oksigen per tetramer (satu pada setiap sub
unit hem), atom oksigen terikat pada atom Ferro yang terdapat pada hem pada
ikatan koordinasi ke 5. Hb yang terikat pada oksigen disebut hemoglobin
teroksigenasi atau oksihemoglobin (HbO2), sedangkan Hb yang sudah
melepaskan oksigen disebut deoksihemoglobin (Hb). Hb juga dapat mengikat
suatu gas hasil pembakaran yang tidak sempurna yaitu karbonmonoksida (CO)
dan disebut karbonmonoksidahemoglobin (HbCO). Ikatan Hb dengan CO ini
200x lebih kuat daripada ikatan Hb dengan Oksigen, dan akibatnya Hb tidak
dapat lagi mengikat, membawa dan mendistribusikan oksigen ke jaringan.
Dalam keadaan lain, muatan atom Fe yang terdapat pada pusat hem dapat
berubah menjadi Ferri. Hal ini terjadi karena oksidasi oleh senyawa-senyawa
pengoksidasi. Hemoglobin yang mengikat Fe dalam bentuk Ferri disebut
hemoglobin teroksidasi atau methemoglobin (MetHb) atau Hb (Ferri). Dalam
9
bentuk ini Hb tidak dapat mengikat oksigen atau kehilangan fungsinya yang
amat penting. Beberapa derivat hemoglobin, seperti oksiHb, Hb dan HbCO
dapat dibedakan dengan melakukan pengenceran, dan pada pengenceran ini
oksiHb terlihat berwarna merah kekuning-kuningan. Hb berwarna merah
kecoklatan dan HbCO2 berwarna merah terang.
10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
11
penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir
yang akan digunakan dalam penelitian.
12
penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir
yang akan digunakan dalam penelitian.
13
5) Sedikit menekan jari hingga mengeluarkan darah dan menempelkan
tetesan darah pada kerjas uji.
6) Membuat 3 sampel dengan masing-masing diberi anti A, anti B, dan
anti AB.
7) Mengaduk rata menggunakan lidi steril.
8) Mengamati dan mencatat hasil.
f. Analisis data
Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah :
Data kualitatif (keberadaan antigen A, antigen B, keduanya, atau tidak
keduanya pada membrane sel darah merah). Penelitian kualitatif (termasuk
penelitian historis dan deskriptif) adalah penelitian yang tidak
menggunakan model-model tematik, statistik atau komputer. Proses
penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang
akan digunakan dalam penelitian.
14
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Anti A Anti B
Golongan
(mengggumpal/tida (menggumpal/tidak Rhesus
Darah
k menggumpal) menggumpal)
Tidak menggumpal Tidak menggumpal O +
Gambar Hasil Praktikum
15
Pengambilan sampel darah Sampel darah orang percobaan
16
2 tabung sebelah kanan hasil
percobaan Karbonmonoksida
Hemoglobin)
4.2 Pembahasan
a. Hb dalam darah mengandung ion Fe2+ dan akan tereduksi membentuk
oksihemoglobin (HbO2) pada penambahan air karena ion Fe2+ pada Hb
terika dg O2 pada molekul air. Hal ini ditandai dengan warna darah yang
terbentuk berwarna merah terang.
b. Pada saat penambahan larutan stokes maka oksihemoglobin dapat terlepas
menjadi deoksihemoglobin dan O2 sehingga warna merah terang pada
darah menjadi merah kecoklatan. Hal ini karena Fe2+ tereduksi dan
melepaskan O2.
c. Hb dapat menghasilkan HbCO yang berwarna merah kehitaman. Hal ini
karena kompleks Karbon monoksida (CO) bergabung bersama dengan
ferro-hemoglobin dan membentuk suatu kompleks yang sangat mirip
strukturnya denganoksihemoglobin.
17
d. Pada penambahan larutan stokes ke dalam HbCO tidak terjadi perubahan
dan tetap berwarna merah kehitaman. Hal ini karena ikatan antara Hb
dengan CO pada HbCO 200 kali lebih kuat daripada ikatan Hb dengan
oksigen.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Hemoglobin dapat mengikat oksigen menjadi HBO2 dan senyawa ini
dapat terurai kembali menjadi deoksi Hb dan O2 dalam keadaan ter-reduksi Fe
dalam Hb dapat mengikat dan melepaskan O2. Besi dalam hemoglobin yang
terbentuk ferro (Fe2+) dioksidasi menjadi bentuk ferri Hb (Fe3+), warna
hemoglobin menjadi gelap dan tidak mampu lagi mengikat oksigen.
Karbonmonoksida tidak berwarna dan tidak berbau, bersifat racun
merupakan hasil pembakaran yang tidak sempurna dan bahan buangan
kendaraan bermotor dan mesin letup. Jika seseorang keracunan gas CO maka
dapat menimbukalkan rasa sakit pada mata, saluran pernapasan dan pulmo
18
serta masuk kedalam darah dan bereaksi dengan Hb. CO terikat sangat kuat
dengan Hb sehingga menghalangi fungsi Hb membawa oksigen bagi tubuh.
CO dapat mengikat Hb menjadi HbCO jika HbO2 direaksikan dengan CO
sehingga menghasilkan warna merah terang misalnya pada saat penambahan
stokes, CO sulit dilepaskan dari Hb karena daya ikatan lebih kuat.
5.2 Saran
Sebaiknya waktu diberikan lebih lama untuk melakukan praktikum
mengingat percobaan harus dilakukan lebih teliti.
DAFTAR PUSTAKA
19