Anda di halaman 1dari 18

KESEHATAN KESELAMATAN KERJA (K3)

BAHAN-BAHAN KIMIA

OLEH : KELOMPOK 5
Afrina Pardede 190209001
Dinda Millinia Hariesta 190209012
Feri Waldy Manurung 190209019
Putri Mahdilla Lubis 190209079
Liza Winata Putri Harahap 190209025
Taufiq Hidayat 190209037

DOSEN PEMBIMBING : J.lumbanbatu,S.Si,M.Si

PROGRAM STUDI DIII- AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SARIMUTIARA INDONESIA

2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah swt yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini dibuat dari hasil pembelajaran penulis terhadap referensi-referensi
yang penulis dapatkan, baik berupa buku dan sumber-sumber lainnya. Penulis tertarik pada
sirkulasi darah didalam tubuh makhluk hidup. Oleh karena itu, penulis memberanikan diri
untuk menyusun makalah ini dengan judul “Sistem Peredaran Darah”.

MAKALAH SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun penulis menyadari bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan oleh
beberapa kondisi di antaranya, masih perlu pembelajaran lebih mendalam tentang sirkulasi
darah yang ada didalam tubuh makhluk hidup, keterbatasan sumber, keterbatasan
kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, dengan keterbukaan hati penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
ini.Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.

MEDAN,21 OKTOBER 2019

KELOMPOK III
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR.............................................................................................

DAFTAR ISI .......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang..........................................................................,...........

B.Tujuan ..................................................................................................

C.Rumusan masalah ................................................................................

BAB II TINJAUN TEORITIS

A. Pengertian ..........................................................................................

B. Fungsi Darah ......................................................................................

C .Sel Darah ...........................................................................................

D.Mekanisme Pengumpulan Darah ...........................................,,,,,,,,....

E.Kelainan / Gangguan Pada Sistem Peradaran Darah ..........................

F.Pembuluh Darah ..................................................................................

G.Peredaran Darah Manusia....................................................................

H.Alat –alat pengukur dan cara mengukur tekanan darah......................

I. Faktor yang mempengaruhi tekanan darah..........................................

J.Cara Untuk Menjaga Kelancaran Sirkuasi Darah ...............................

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan ..............................................................................................

B. Saran ...................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel.
Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis). Ada tiga jenis sistem
peredaran darah: tanpa sistem peredaran darah, sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah
tertutup.

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang
berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan
kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.

Proses metabolisme, selain menghasilkan zat-zat yang berguna juga menghasilkan sampah (zat sisa)
yang harus dikeluarkan dari tubuh. Bahan-bahan yang diperlukan tubuh seperti makanan,oksigen, hasil
metabolisme dan sisanya diangkut dan diedarkan didalama tubuh melalui sistem peredaran darah. Hasil
pencernaan makanan dan oksigen diangkut dan diedarkan oleh darah keseluruh jaringan tubuh, sementara
sisa-sisa metabolisme diangkut oleh darah dari seluruh jaringan tubuh menuju organ-organ pembuangan.

B.TUJUAN

· Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang system peredaran darah


· Untuk mengetahui pengertian sistem peredaran darah
· Untuk mengetetahui fungsinya ,dll

C. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang akan di bahas dalam makala ini adalah:

1. Apakah pengertian darah?


2. Bagaimana darah normal?
3. Bagaimana pemeriksaan laboratorium secara makrokopis dan mikrokopis?
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN

Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel.
Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis). Ada tiga jenis sistem
peredaran darah: tanpa sistem peredaran darah, sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah
tertutup.

sistem peredaran darah,yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh
darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk.Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh
metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh. Pertama,
darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam arah yang berlawanan (lihat
respirasi). Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari
saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengkonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka,
diproses atau disimpan.

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang
berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan
kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang
berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima
yang berarti darah.

Darah adalah jaringan terspesialisasi yang mencakup cairan kekuningan atau plasma darah yang
didalam nya terkandung sel-sel darah. Sel-sel darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih
(leukosit ) dan keping darah (trombosit).

B.FUNGSI DARAH
Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma
darah , karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma
darah.
4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah

5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih

6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah


7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.

C. SEL – SEL DARAH

Sel – sel darah adalah sel darah yang hidup , sel – sel darah yang tidak tebelah melaikan langsung diganti
oleh sel – sel baru dari sum – sum tulang belakang.

Ada tiga macam sel-sel darah yaitu :

1. Eritrosit (Sel darah merah)

Eritrosit berbentuk pipih dengan garis tengah 7,5cm, eritrosit cekung dibagian tengahnya (bikonkaf) dan
tidak berinti. (Istamar syamsuri,dkk.2006).Warna eritrosit tergantung pada hemoglobin. Hemoglobin
berfungsi mengikat oksigen (O2), jika hemoglobin mengikat O2, maka eritrosit akan berwarna merah, jika
O2 telah di lepaskan maka warnanya menjadi merah kebiruan.

Proses Pembentukan eritrosit di sebut eritropoiesis.

Sel yang dapat membentuk eritrosit adalah hemositoblas (sel batang mieloid) yang mampu berkembang
menjadi berbagai sel dara. Dalam keadaan normal, eritrosit bertahan selama rata-rata 120 hari. Saat sel
menua, membran sel rapuh dan pecah. Eritrosit tua dimusnahkan diorgan limpa (lien) dan hati.

Jumlah Eritrosit bervariasi, tergantung jenis kelamin, usia dan ketinggian tempat tinggal seseorang.
Konsentrasi eritrosit pada laki-laki normal adalah : 5,1-5,8 juta permililiter kubik darah, dan pada wanita
normal 4,3-5,2 juta permililieter kubik darah.

2. Leukosit ( sel darah Putih)

· Terdapat enam jenis leukosit dalam darah yaitu neutrofil, eosinofil, basofil monosit, limfosit dan sel
plasma. Neotrofil, eosinofil, dan basofil memiliki granula-granula sehingga sering disebut granulosit.
Sedangkan limfosit dan monosit di sebut agranulasit (tidak bergranula).Bahan-bahan yang di perlukan untuk
membentuk leukosit adalah uitamin dan asam amino seperti hal nya sel-sel lainnya.

Orang dewasa memiliki sekitar 4.800-10.800 leukosit permililiter kubik darah, terdiri dari 62% neutrofil,
2.3% eosinofil, 0,4 % basofil, 5,3 % monosit, dan 30 % limfosit. Masa hidup leukosit berbeda-beda,
granulosit sekitar 12 jam, monosit sulit dinilai karena selalu mengembara, tetapi diduga selama beberapa
minggu atau bulan, limsofit umumnya bertahun selama 100-300 hari.

3. Trombosit (keping-keping darah)

- Trombosit berguna untuk menggumpalkan darah.

- Keping darah berbentuk cakram dan tidak berinti.

- Masa hidup trombosit sekitar 8-10 hari, setelah itu keping darah akan dibawah kelimpa untuk di
hancurkan.

- Jumlah keping darah adalah 150 ribu 0 400 ribu per mm3 darah.

4.Susunan Darah, serum darah atau plasma terdiri atas:

- Air: 91,0%

- Protein: 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen).


- Mineral: 0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, magnesium dan zat besi,
dll).

- Garam.

Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung :

-Albumin

-Bahan pembeku darah

-Immunoglobin (antibodi)

-Hormon

-Berbagai jenis protein

D. MEKANISME PENGUMPULAN DARAH

Pembekuan darah terjadi dalam tiga tahap yaitu :

- Jaringan luka papar ke darah, trombosit akan menempel ke kologen jaringan dan mengeluarkan zat-zat
yang membuat trombosit saling berdekatan dan menempel.

- Trombosit akan membentuk sumbat yang memberi perlindungan darurat sehingga terjadi kehilangan darah.

- Pembentukan benang-benang fibrin.

- Faktor penggumpalan darah dari trombosit bercampur dengan faktor penggumpalan darah dari plasma
darah.

- Tronbin akan mengkatalisis perubahan pibrinogan menjadi benang-benang fibrin.

E.KELAINAN / GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH

- Hemofilia: penyakit keturunan dimana darah sukar membeku

- Anemia: penyakit kekurangan darah yang mungkin disebabkan oleh Hb yang kurang mengandung zat besi
(Fe), dapat juga karena kekurangan air sel darah merah

- Eritroblastosis fetalis: kerusakan sel darah pada bayi yang baru lahir akibat kemasukan aglutinin dari luar.

- Leukimia: penyakit yang disebabkan penambahan leukosit yang tidak terkendali.

- Trombus/embolus: disebabkan adanya gumpalan darah pada nadi tajuk atau arteri koronaria.

- Sklerosis: penyakit karena pengerasan pembuluh darah (ada dua macam, yaitu aterosklerosis yang
disebabkan endapan lemak dan Arteriosklerosis yang disebabkan oleh endapan zat kapur).

- Varises: pelebaran pembuluh balik pada kaki.

F. PEMBULUH DARAH

Pada abad ke 17 seorang ahli fisiologi dari inggris, ya’ni William Harvey (1578 – 1657), dari hasil
percobaannya dan berbagai percobaan ahli lain ditemukanlah pembuluh balik (vena).

a. Pembuluh nadi ( arteri )


Pembuluh nadi adalah pembuluh yang membawah darah dari jantung dan umumnya mengandung banyak
oksigen.Pada saat jantung berkontraksi (sisto) darah akan keluar dari bilik menuju pembuluh nadi.

Pembuluh ini tebal, elastis, dan memiliki sebuah kutup (Valvula semilunris) yang berada terdapat diluar
jantung.

Ada dua pembuluh nadi yang dilewati darah yaitu :

1.Pembuluh nadi besar (aorta).Aorta adalah pembuluh yang dilewati darah dari bilik kiri jantung menuju
keseluruh tubuh.

2.Pembuluh nadi paru-paru (arteri palmonalis).Pembuluh nadi paru-paru adalah pembuluh yang dilewati
darah dari bilik kanan menuju paru-paru (pulmo).

b. Pembuluh balik ( vena )

Pembuluh balik adalah pembuluh yang membawa darah kembali ke jantung, yang umumnya mengandung
karbondioksida.Pada saat jantung berelaksasi (Diastol), darah dari tubuh dan paru-paru akan masuk ke
jantung melalalui vena.Vena diselubungi oleh otot rangka dan memiliki sebuah katup yaitu Valvula
Semilunaris.Pembuluh balik yang masuk ke jantung adalah sebagai berikut :

Vena Kava

Vena kava bercabang-cabang menjadi pembulu yang lebih kecil yaitu vena. Ada dua macam vena kava,
yaitu vena kava superior dan vena kava inferior.

Vena kava superior

Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian atas tubuh ( kepala, leher, keserambi kanan
jantung.

Vena kava inferior

Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian tubuh lainnya dan anggota badan bawah tubuh
keserambi kanan jantung.

Vena Pulmonalis

Vena ini membawa darah yang mengandung O2 dari paru-paru keserambi kiri jantung.

Poin kunci:

- Pembuluh nadi (arteri) membawa darah dari jantung.

- Pembuluh balik (vena) membawa darah menuju jantung.

Jalur peredaran darah:

Jantung – aorta – arteri – arteriola – kapiler – sel-sel tubuh – venula – vena – vena kava – jantung

G. PEREDARAN DARAH MANUSIA

Ada dua macam peredaran darah dalam tubuh manusia yaitu :

1. Peredaran darah kecil.


Adalah peredaran darah dibilik kanan jantung menuju paru-paru melewati arteri pulmonalis dan kembali ke
serambi kiri jantung melewati vena pulmonalis.

2. Peredaran darah besar

Adalah peredaran darah dari bilik kiri jantung ke seluruh tubuh melalui aorta dan akhirnya kembali ke
serambi kanan jantung melalui vena kava.

Oleh karena pada manusia terdapat kedua macam peredaran darah tersebut, maka manusia di katakan
memiliki peredaran darah ganda

Sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda

Dalam keadaan normal darah ada didalam pembuluh darah, ujung arteri bersambung dengan kapiler darah
dan kapiler darah bertemu dengan vena terkecil (venula) sehingga darah tetap mengalir dalam pembuluh
darah walaupun terjadi pertukaran zat, hal ini disebut sistem peredaran darah tertutup.

Peredaran darah ganda pada manusia, terdiri peredaran darah kecil (jantung –paru-paru – kembali ke
jantung) dan peredaran darah besar (jantung – seluruh tubuh dan kembali ke jantung). Peredaran ini
melewati jantung sebanyak 2 kali.

H.Alat-alat pengukur tekanan darah da cara mengukur mengukur tekanan darah

Alat untuk mengukur tekanan darah (sfigmomanometer) ada 3 jenis yaitu yang menggunakan air raksa,
jenis aneroid dan jenis digital. Pengukuran yang paling ideal adalah menggunakan air raksa, tapi
penggunaannya harus benar dan sudah terlatih.Karena pengukuran darah yang tidak akurat akan
menimbulkan kesalahan diagnosis dan terapi pengobatan. Bagi orang yang tidak terampil, memang
sebaiknya menggunakan alat ukur digital."Usahakan saat diukur tekanan darahnya, tidak sedang bercanda
atau berbicara. Dan juga pengukuran dilakukan dua kali dengan jarak 1 menit, setelah itu diambil nilai rata-
ratanya," ungkap dokter yang tergabung dalam PERHI (Perhimpunan Hipertensi Indonesia) dan PERKI
(Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia).
dr Sari menuturkan ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum dan saat melakukan pemeriksaan
tekanan darah,dan cara mengukurnya yaitu:

1. Pastikan kandung kemihnya kosong dan usahakan untuk tidak dalam kondisi menahan kemih.
2. Menghindari konsumsi kopi, alkohol dan rokok, karena semua hal tersebut dapat meningkatkan
tekanan darah.
3. Sebaiknya istirahat terlebih dahulu selama 5 menit sebelum diperiksa, serta jangan memeriksa saat
kondisi tubuh baru sampai dan napasnya terengah-engah.
4. Jangan berbicara atau bercanda selama melakukan pengukuran.
5. Tenangkan pikiran, karena pikiran yang tegang dan stres akan meningkatkan tekanan darah dari yang
seharusnya.
6. Pemeriksaan dilakukan dalam posisi duduk dengan siku menekuk di atas meja dan telapak tangan
menghadap ke atas.
7. Gunakan manset sesuai dengan pasien dan jangan menggunakan manset anak-anak untuk orang
dewasa.
8. Letakkan stetoskop tepat di atas arteri brakialis. Saat bunyi pertama terdengar dicatat sebagai tekanan
sistolik dan bunyi terakhir yang didengar dicatat sebagai tekanan diastolik.

Tekanan darah memiliki beberapa klasifikasi berdasarkan nilai dari tekanan sistolik dan diastoliknya, yaitu:
1. Tekanan darah normal, jika sistoliknya kurang dari 120 mmHg dan diastoliknya kurang dari 80
mmHg.
2. Prehipertensi, jika sistoliknya 120-139 mmHg dan diastoliknya 80-89 mmHg.
3. Hipertensi stage 1, jika sistoliknya 140-159 mmHg dan diastoliknya 90-99 mmHg.
4. Hipertensi stage 2, jika sistoliknya lebih dari 160 mmHg dan diastoliknya lebih dari 100 mHg.

I.FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TEKANAN DARAH

Faktor internal
Variasi diurnal tekanan darah

Pada beberapa penelitian didapatkan bahwa tekanan darah mencapai puncak tertinggi pada pagi hari
(mid morning), puncak kedua pada sore hari, menurun malam hari, paling rendah pada waktu tidur sampai
jam tiga sampai jam empat pagi, kemudian tekanan darah naik perlahan sampai bangun pagi dimana tekanan
darah naik secara cepat. Tekanan darah dapat bervariasi sampai 40 mmHg dalam 24 jam.15

Tidur dan bangun tidur

Menjelang bangun tidur tekanan darah meningkat 20 mmHg.Peningkatan tekanan darah sistolik
dan diastolik bisa naik sewaktu mau bangun, kemudian naik lagi setelah bangkit dari tidur dan
bergerak.Naiknya tekanan darah pada awal pagi dapat membahayakandan kebanyakan mati mendadak
terjadi pada saat tersebut.Umumnya selama tidur, tekanan darah tidak banyak bervariasi. 15

Valsalva maneuver

Peristiwa mengedan (ekspirasi yang ditahan terhadap penutupan glottis) menaikkan tekanan
intrathoraks sehingga menghalangi aliran balik vena dan mengakibatkan turunnya isi sekuncup dan
tekanan nadi dan disertai refleks takikardi.Bila manuver ini dihentikan, tekanan intrathoraks turun dan
darah vena yang menumpuk mengalir sehingga menaikkan isi sekuncup (mekanisme Frank
Starling).Akibatnya naiknya tekanan nadi

menyebabkan timbulnya refleks bradikardi secara dramatis. Valsalva maneuver ini digunakan untuk tes
klinis persarafan otonom jantung.
Tahanan perifer

Tahanan adalah penghalang terhadap aliran darah dalam pembuluh, tidak dapat diukur secara langsung,
tetapi dapat dihitung dari pengukuran aliran darah dan perbedaan tekanan dalam pembuluh. Sedangkan
tahanan perifer total adalah keseluruhan tahanan yang terdapat di sirkulasi sistemik.
Pengaruh tahanan perifer pada tekanan darah disebabkan oleh perubahan diameter pembuluh darah
tepi, terutama pada arteriol. Perubahan pada diameter arteriol akan mengakibatkan perubahan pada
tahanan perifer total sehingga terjadi perubahan tekanan darah. Karena tekanan darah dapat ditentukan
oleh perkalian curah jantung dengan tahanan perifer. Adanya perubahan pada salah satu dari kedua
faktor tersebut dapat mengubah nilai tekanan darah.
Volume darah

Volume darah dalam tubuh dipengaruhi oleh volume cairan ekstraseluler, sehingga peningkatan
volume cairan ekstraseluler akan meningkatkan volume darah. Peningkatan volume darah akan
meningkatkan tekanan pengisian sirkulasi rata-rata yang kemudian akan meningkatkan aliran balik
darah vena ke jantung sehingga menyebabkan peningkatan curah jantung. Peningkatan curah jantung ini
pada akhirnya dapat meningkatkan tekanan darah. Bila kehilangan darah terlalu banyak, maka tekanan
darah menurun, seperti pada kasus perdarahan.
Bila perdarahan tidak terlalu banyak maka dengan penambahan cairan atau darah jumlah darah
akan kembali normal. Sebaliknya, bila perdarahan banyak dan penambahan cairan atau darah tidak
dapat mengembalikan volume darah, maka tekanan darah tidak akan meningkat kembali sehingga organ
- organ vital akan kekurangan darah.

Viskositas darah

Viskositas darah adalah kekentalan darah sebagai zat cair yang banyak mengandung unsur kimia.
Viskositas darah dipengaruhi oleh hematokrit sehingga peningkatan hematokrit akan meningkatkan
viskositas darah. Bila viskositas darah meningkat maka diperlukan tenaga yang lebih besar untuk
memompa darah pada jarak tertentu dan alirannya akan lebih lambat. Hal ini disebabkan karena
gesekan yang terjadi antara berbagai lapisan darah dan pembuluhnya meningkat sehingga tekanan darah
juga meningkat. Gesekan ini menentukan ukuran koefisien angkat viskositas, sebaliknya bila viskositas
darah menurun, maka gesekan antara lapisan darah dan pembuluhnya akan menurun dan tekanan darah
akan turun.
Distensibilitas dinding pembuluh darah
Ciri khas sistem vaskular yang penting adalah semua pembuluh darah bersifat distensibilitas,
misalnya arteriol akan berdilatasi dan menurunkan tegangannya ketika tekanan di dalam arteriol
meningkat. Hal ini mengakibatkan bila terjadi peningkatan aliran darah berarti disebabkan. tidak
hanya peningkatan tekanan darah tetapi juga akibat penurunan tahanan.
Peran penting lain distensibilitas vaskular adalah dalam sistem sirkulasi, contohnya yaitu sifat distensibilitas
arteri memungkinkan vaskular untuk menyalurkan curah jantung yang bersifat pulsatil dan merata-ratakan
pulsasi tekanan. Hal ini menimbulkan aliran darah yang berlangsung terus-menerus dan hampir lancar
sempurna melalui pembuluh darah yang sangat kecil dalam jaringan.

Pembuluh darah yang memiliki distensibilitas tertinggi yaitu vena, bahkan dengan peningkatan
tekanan yang sedikit saja sudah dapat menampung 0,5-1 liter darah tambahan, oleh karena itu, vena
menyediakan fungsi penampung untuk menyimpan sejumlah besar darah yang dapat digunakan kapan
saja dibutuhkan di manapun dalam sirkulasi.

Faktor eksternal yang mempengaruhi tekanan darah

Umur

Tekanan darah seseorang akan meningkat bersamaan dengan bertambahnya umur, dikarenakan
semakin berkurangnya distensibilitas dinding pembuluh darah seiring pertambahan usia. Hal ini
mengakibatkan peningkatan terhadap tekanan sistolik dan diastolik. Tekanan diastolik meningkat
karena dinding pembuluh darah tidak lagi retraksi secara fleksibel pada penurunan tekanan darah.17

Jenis kelamin

Tekanan darah pria lebih tinggi daripada tekanan darah wanita, hal ini disebabkan wanita
memimiliki hormon estrogen dan progesteron yang menjaga pembuluh darah tetap elastis, tetapi setelah
menopause, tekanan darah akan meningkat karena pembuluh darah menjadi tidak elastis lagi.
Posisi tubuh

Jumlah darah arteri pada dasarnya ditentukan oleh jumlah darah yang terkandung di dalam arteri
tersebut. Variasi tekanan darah dapat terjadi bila pasien mengambil posisi yang berbeda-beda.18
Tekanan darah dalam arteri pada orang dewasa dalam keadaan duduk atau posisi berbaring pada saat
istirahat kira-kira 120/70 mmHg. Karena tekanan darah adalah akibat dari curah jantung dan resistensi
perifer, maka tekanan darah dipengaruhi oleh keadaan-keadaan yang mempengaruhi setiap atau dan isi
sekuncup. Besarnya isi sekuncup ditentukan oleh kontraksi miokard dan volume darah yang kembali ke
jantung.
Berdiri dan Tekanan Darah

Detak jantung akan meningkat saat seseorang berdiri, karena darah yang kembali ke jantung akan
lebih sedikit. Kondisi ini yang mungkin menyebabkan adanya peningkatan detak jantung mendadak
ketika seseorang bergerak dari posisi duduk atau berbaring ke posisi berdiri. Sebanyak 300-500 ml pada
posisi berdiri, darah pada pembuluh vena anggota tubuh bagian bawah dan isi sekuncup mengalami
penurunan sampai 40%

Pengumpulan darah di vena lebih banyak pada posisi berdiri,. Mengakibatkan volume darah yang
kembali ke jantung sedikit, isi sekuncup berkurang, curah jantung berkurang, dan kemungkinan tekanan
darah akan turun. Tekanan darah berkurang akan menentukan kecepatan darah sampai ke bagian tubuh
yang dituju.. Volume jantung berkurang maka darah yang ke luar dan tekanan menjadi berkurang.
Gerak tubuh dan tekanan darah

Gerak tubuh secara teratur dapat memperbaiki tonus otot dan sikap tubuh, serta dapat
meningkatkan relaksasi. Gerakan tubuh merangsang peredaran darah ke otot dan organ tubuh yang lain.
Terjadi peningkatan tekanan arteri pada saat selama tubuh bergerak. Peningkatan terjadi karena adanya
pencetusan simpatis dan vasokonstriksi sebagian besar pembuluh darah. Peningkatan ini dapat sekecil
20 mmHg atau sampai sebesar 80 mmHg selama bergerak, otot-otot memerlukan peningkatan aliran
darah yang banyak. Hal ini menyebabkan peningkatan denyut jantung. Kosekuensi dari peningkatan
denyut jantung menyebabkan waktu pengisian diastolic memendek dan terjadi penurunan kapasitas
jantung.
Duduk dan tekanan darah

Sikap atau posisi duduk membuat tekanan darah cenderung stabil. Hal ini dikarnakan pada saat
duduk system vasokontraktor simpatis teransang melalui saraf rangka menuju otot-otot abdomen.
Keadaan ini meningkatkan tonus dasar otot-otot tersebut yang menekan seluruh vena cadangan
abdomen, membantu mengelurkan darah dari cadangan vaskuler abdomen

ke jantung. Hal tersebut membuat darah yang tersedia bagi jantung untuk dipompa menjadi meningkat.
Keseluruhan respon ini disebut refleks kompresi abdomen. Kerja jantung pada posisi duduk, dalam
memompa darah akan lebih keras karena melawan gaya gravitasi sehingga kecepatan denyut jantung
meningkat.
Berbaring dan tekanan darah

Darah dapat kembali ke jantung secara mudah pada posisi berbaring Gaya gravitasi pada peredaran
darah lebih rendah karena arah peredaran tersebut horizontal sehingga tidak terlalu melawan gravitasi
dan tidak terlalu memompa.5 Hal ini terlihat bahwa selama kerja pada posisi berdiri, isi sekuncup
meningkat secara linier (VO2 max 40% - 60%). Isi sekuncup dalam posisi berbaring mencapai nilai
maksimal sedangkan pada posisi kerja hanya terdapat sedikit peningkatan, dan nilai ini sama dengan
nilai maksimal yang diperoleh pada waktu kerja dengan posisi berdiri. Makin besar intensitas kerja
(melebihi 85% dari kapasitas kerja) makin sedikit isi sekuncup, disebabkan memendeknya waktu
pengisian diastole akibat frekuensi denyut jantung yang meningkat.
Kondisi Ruang Pemeriksaan

Suhu ruang, ketenangan dan kenyamanan pada ruang periksa yang nyaman harus diperhatikan.
Suhu ruang yang terlalu dingin dapat meningkatkan tekanan darah. Suhu ruangan yang baik adalah suhu
ruangan normal yaitu berkisar 20-25 derajat celcius.

Keadaan Psikologis

Keadaan psikologis yang terganggu seperti stres akan meningkatkan tekanan darah dengan
meningkatkan kadar kolesterol serum yang akan melemahkan dan merusak pelapis pembuluh darah,
menyediakan tempat bagi mengendapnya lipid sehingga terbentuk plak kolesterol. Akhirnya lumen
menyempit,tahanan perifer meningkat, dan tekanan darah naik
Olahraga

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa aktivitas fisik dapat menurunkan tekanan darah pada individu
yang menderita hipertensi (tekanan darah tinggi). Olahraga secara teratur dapat menyerap atau
menghilangkan endapan kolesterol pada pembuluh darah.

Indeks Massa Tubuh (IMT)

IMT berkorelasi dengan tekanan darah, terutama tekanan darah sistolik. IMT dapat digunakan untuk
menentukan seberapa besar seseorang dapat terkena risiko penyakit tertentu yang disebabkan karena
berat badannya. Seseorang dikatakan kelebihan berat badan jika IMT ≥ 25 dan dikatakan obesitas
apabila ≥30. Berat badan dan IMT berkorelasi langsung dengan tekanan darah terutama tekanan darah
sistolik bilamana 5 kg dari berat badan yang berlebih hilang maka akan menurunkan 2-10 poin tekanan
darah sistolik.

Letak tempat pengukuran

Untuk mengukur tekanan darah yang akurat dibutuhkan posisi lengan atas yang sejajar dengan jantung
untuk menhindari efek dari tekanan hidrostatik. Terdapat peningkatan tekanan sekitar 5-6 mmHg ketika
lengan diturunkan dari posisi vertikal dan horizontal. Untuk menghindari kesalahan pembacaan, maka posisi
lengan atas harus sejajar dengan jantung.Pada setiap 2,5 cm di atas atau di bawah tingkat jantung akan
memberikan perbedaan pembacaan sekitar 1-2 mmHg. Posisi lengan yang lebih rendah dari tingkat jantung
akan menghasilkan nilai sistolik dan diastolik yang tinggi
J. CARA UNTUK MENJAGA KELANCARAN SIRKULASI DARAH

1. Konsumsi suplemen yang bisa melancarkan sirkulasi darah salah satunya ace maxs
Selagi berupaya menyeimbangkan pola hidup, tubuh membutuhkan suplemen yang dapat membantu
menunjang kelancaran sirkulasi darah. Yang tergolong aman adalah suplemen herbal, karena mengandung
bahan-bahan dari alam.

2.Hindari rokok, minuman keras dan polusi


Rokok mengandung begitu banyak bahan kimia berbahaya. Merokok 4 batang per hari saja bisa
meningkatkan resiko serangan jantung hingga 50%. Asap pembakaran dari kendaraan bermotor juga
berperan dalam menghambat kelancaran aliran darah.

3. Terapkan pola makanan sehat

Kebiasaan menyantap makanan berlemak dapat menyebabk tubuh menimbun kolesterol dan memicu
aterosklerosis. Hindari makanan tinggi lemak trans dan lemak jenuh. Tingkatkan asupan makanan berserat,
sayuran dan buah-buahan.

4. Kelola stres

Terbukti, stres erat kaitannya dengan penyakit kardiovaskular, gangguan tidur, serta sakit sistem otot. Pada
sebuah studi di Universitas Milan yang dimuat pada jurnal Hypertension, penderita stres banyak mengalami
ketidakteraturan denyut jantung, serupa dengan yang dialami pasien hipertensi dan penyakit kardiovaskular
lainnya.

5. Jaga berat badan ideal

Orang yang kegemukan beresiko tinggi mengalami gangguan sirkulasi darah. Banyak kondisi medis telah
dihubungkan dengan kegemukan, termasuk diabetes tipe 2, penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan
stroke serta beberapa jenis kanker.

6. Berolahraga rutin

Mulailah dengan berolahraga selama 30 menit secar rutin setiap hari, minimal tiga sampai empat kali
seminggu. Bertahap, tingkatkan frekwensi. Yang ringan, misalnya berjalan kaki, sudah cukup untuk
menjaga kesehatan jantung dan sirkulasi dara
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke
dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis).
Ada tiga jenis sistem peredaran darah: tanpa sistem peredaran darah, sistem peredaran darah
terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup.

Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah

2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh
plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal

3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh
plasma darah.

4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah

5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih

6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah

7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.

B.SARAN

Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan , maka dari itu kami dari penyusun makalah
ini sangat mengharapkan kritik dan saran serta masukan dari pembaca dan dosen pebimbing agar
makalah ini jadi lebih sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

1. Ahmad A. K.Muda . (1995).kamus lengkap kedokteran .penerbit Citas Media pers surabaya

2. Anna Pujiadi (1994),Dasar – Dasar biokimia . penerbit Universitas Indonesia , Jakarta .

3. Averdi Roezim Dr, (11993).Buku pelajaran THT . penerbit Gramedia , Jakarta

4. www.pelanginetponsel.com/2016/01/makalah-sistem-peredaran-darah.html

Anda mungkin juga menyukai