Fisiologi Tumbuhan yang Dibina Oleh Dr. Meria Tirsa Gundo M.Si / Nining Kasim
Muhdin. S.Pd,M.Pd
Rahmawati (91811402111026)
POSO
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
RahmatNya penulis dapat menyelesaikan makalah “Alokasi, Translokasi dan Partisining
Fotoasimilat” demi untuk menjalankan tugas mata kuliah Fisiologi tumbuhan.
Pada kesempatan ini, penulis mengharapka kritik dan saran pembaca dalam
penyusunan makalah ini, jika ada penulisan yang tidak sesuai dengan materi penulis mohon
maaf.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan masalah...................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3
A. Alokasi....................................................................................................................3
B. Translokasi..............................................................................................................3
C. Partisining fotoasimilat...........................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali
tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang
dibutuhkan olehjaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme,
dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.Istilah medis yang
berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari
bahasa Yunani haima yang berarti darah.
Sirkulasi darah terjadi melalui satu lengkungan arteri dan vena yang kontinu
serta terbagi menjadi sirkuit pulmonal dan sistemik. Sirkuit pulmonal menghantarkan
darah dari jantung ke paru, di mana darah dioksigenasi dan kemudian dikembalikan ke
jantung. Sirkulasi sistemik, atau sistem vaskular perifer, meliputi arteri, arteriol, vena,
venula, dan kapiler, dimana sistem ini membawa darah dari jantung ke seluruh organ
dan jaringan lain dan kemudian membawa darah kembali ke jantung. Pada bab ini,
hanya sistem vaskular perifer yang akan dibahas.
Jantung memompa darah baru yang telah teroksigenasi melalui arteri, arteriol,
dan bantalan kapiler menuju seluruh organ dan jaringan. Arteri tersusun atas otot polos
yang tebal dan serat elastis. Serat yang kontraktil dan elastis membantu menahan
tekanan yang dihasilkan saat jantung mendorong darah menuju sirkulasi sistemik. Arteri
utama/mayor dari sirkulasi sistemik meliputi aorta, karotis, subklavia dan iliaka. Aorta
melengkung membentuk seperti busur di belakang jantung dan turun ke bawah hingga
pertengahan tubuh.
Arteri lain merupakan cabang dari aorta dan mengalirkan darah menuju
kepala, leher dan organ-organ utama di dalam abdomen. Arteri karotis bergerak naik
di dalam leher dan mengalirkan darah ke organ di dalam kepala dan leher, termasuk
otak. Arteri subklavia mengalirkan darah menuju lengan, dinding dada, bahu,
punggung, dan sistem saraf pusat.
Pada serangga, darah (atau lebih dikenal sebagai hemolimfe) tidak terlibat
dalam peredaran oksigen.Oksigen pada serangga diedarkan melalui sistem trakea
berupa saluran-saluran yang menyalurkan udara secara langsung ke jaringan
tubuh.Darah serangga mengangkut zat ke jaringan tubuh dan menyingkirkan bahan
sisa metabolisme.
3
Pada hewan lain, fungsi utama darah ialah mengangkut oksigen dari paru-paru
atau insang ke jaringan tubuh. Dalam darah terkandung hemoglobin yang berfungsi
sebagai pengikat oksigen.Pada sebagian hewan tak bertulang belakang atau
invertebrata yang berukuran kecil, oksigen langsung meresap ke dalam plasma darah
karena protein pembawa oksigennya terlarut secara bebas.Hemoglobin merupakan
protein pengangkut oksigen paling efektif dan terdapat pada hewan-hewan bertulang
belakang atau vertebrata.
B. Rumusan Masalah
Pengertian peredaran darah?
Sistem Peredaran Darah pada pembuluh:
1. Arteri
2. Vena
3. Kapiler
4. Jantung
5. Limf
C. Tujuan
Mengetahui Pengertian peredaran darah.
Mengetahui system peredaran darah pada pembuluh:
1. Arteri
2. Vena
3. Kapiler
4. Jantung
5. Limf
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Dalam keadaan normalnya terkandung 4x109hingga 11x109 sel darah putih di
dalam seliter darah manusia dewasa yang sehat - sekitar 7000-25000 sel per
tetes.Dalam setiap milimeter kubil darah terdapat 6000 sampai 10000(rata-rata 8000)
sel darah putih .Dalam kasus leukemia, jumlahnya dapat meningkat hingga 50000
sel per tetes.
4. Plasma darah
Plasma darah adalah komponen darah berbentuk cairan berwarna kuning yang
menjadi medium sel-sel darah, dimana sel darah ditutup.55% dari jumlah/volume
darah merupakan plasma darah.Volume plasma darah terdiri dari 90% berupa air dan
10% berupa larutanprotein, glukosa, faktor koagulasi, ion mineral, hormon dan
karbon dioksida.
Plasma darah juga merupakan medium pada prosesekskresi. Plasma darah
dapat dipisahkan di dalam sebuah tuba berisi darah segar yang telah dibubuhi zat
anti-koagulan yang kemudian diputar sentrifugal sampai sel darah merah jatuh ke
dasar tuba, sel darah putih akan berada di atasnya dan membentuk lapisan buffy
coat, plasma darah berada di atas lapisan tersebut dengan kepadatan sekitar 1025
kg/m3, or 1.025 kg/l.
Serum darah adalah plasma tanpafibrinogen, sel dan faktor koagulasi lainnya.
Fibrinogen menempati 4% alokasi protein dalam plasma dan merupakan faktor
penting dalam proses pembekuan darah.
6
B. Fungsi Darah
Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :
a) Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
b) Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan
oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paruparu, urea dikeluarkan
melalui ginjal
c) Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang
dilakukan oleh plasma darah.
d) Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah
e) Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih
f) Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah
g) Menjaga kestabilan suhu tubuh.
8
c. Ciri-Ciri Pembuluh Arteri
Ciri-ciri dari pembuluh nadi atau pembuluh arteri adalah sebagai berikut:
Dindingnya terdiri dari tiga lapis. Lapisan terluar berbentuk sel otot elastis,
lapisan tengah berbentuk sel otot polos, dan lapisan dalam terbentuk oleh
selapis sel berdinding tipis.
Mempunyai dinding tebal, kuat dan elastis
Membawa darah bersih
Mempunyai satu katup yaitu awal pembuluh yang letaknya di dekat jantung
Jika terluka, darah akan memancar
Berada pada bagian dalam tubuh
II. Vena
Vena merupakan pembuluh darah yang mengembalikan darah dari seluruh
tubuh ke jantung sehingga dinamakan pula pembuluh balik.Vena mempunyai tiga
lapisan seperti arteri tetapi mempunyai lapisan otot polos yang lebih tipis, kurang
kuat dan mudah kempes (kolaps). Vena dilengkapi dengan katup vena yang
berfungsi mencegah aliran balik darah ke bagian sebelumnya karena pengaruh
gravitasi. Katup vena berbentuk lipatan setengah bulat yang terbuat dari lapisan
dalam vena yaitu lapisan endotelium yang diperkuat oleh jaringan fibrosa.
Pembuluh darah vena merupakan kebalikan dari pembuluh darah arteri yang
membawa darah dari alat – alat tubuh masuk kedalam jantung. Bentuk dan
susunannya hampir sama dengan arteri
1) V. Kava superior merupakn vena besar yang menerima darah dari bagian atas
leher dan kepala yang dibentuk dibentuk oleh persatuan dua vena
brakhiosefalika yang masuk ke dalam atrium dektra. Vena azigos bersatu pada
permukaan posterior vena kava superior sebelum masuk ke perikardium.
2) V.kava inferior menerima darah dari alat-alat tubuh bagian bawah, menembus
sentrum pendineum setinggi veterbraitorakalis, dan masuk kebagian terbawah
atrium dekstra.
3) V.purmonalis. dua vena pulmonalis yang meninggalkan paru-paru membawa
darah teroksigenasi (banyak mengandung oksigen) dan masuk keatriumsinistra.
9
Pembuluh balik vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju
jantung. Darahnya banyak mengandung karbondioksida. Umumnya terletak dekat
permukaan tubuh,tampak kebiruan .Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis ,jik
a diraba denyut jantungnya tidak terasa .Pembuluh vena mempunyai katup
sepanjang pembuluhnya .Katup sepanjang pembuluhnya .Katup ini berfungsi agar
darah tetap mengalir satu darah.Dengan adanya katuo tersebut,aliran darah tetap
mengalir menuju jantung .Jika vena terluka darah tidak memancar tetapi mermbes
dari seluruh tubuh pembuluh darah balik bermuara menjadi satu.
Saat vena brakhialis meluas melalui lengan atas, vena ini bergabung dengan
vena superfisialis lenan untuk membentuk vena aksilaris, yang berjalan melalui
aksila dan menjadi vena subklavia di dalam rongga toraks. Vena subklavia
membawa arau dari lengan dan area toraks/dada menuju vena kava superior.
III. Jantung
Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang
memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang.
Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk
jantung. Jantung adalah salah satu organ manusia yang berperan dalam sistem
peredarandarah.
Permukaan Jantung
Jantung terletak dalam rongga dada agak sebelah kiri, di antara paru-paru
kanan dan paru-paru kiri. Massanya kurang lebih 300 gram, besarnya sebesar
kepalan tangan. Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan
endothelium. Jantung terletak di dalam rongga torakik, di balik tulang dada. Struktur
jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri.
Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh
selaput ganda yang bernama perikardium, yang tertempel pada diafragma. Lapisan
pertama menempel sangat erat kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih
longgar dan berair, untuk menghindari gesekan antar organ dalam tubuh yang terjadi
karena gerakan memompa konstan jantung.
Jantung dijaga di tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah yang meliputi
daerah jantung yang merata/datar, seperti di dasar dan di samping. Dua garis
pembelah (terbentuk dari otot) pada lapisan luar jantung menunjukkan di mana
dinding pemisah di antara serambi & bilik jantung.
12
pernah tersambung. Belahan ini terdiri dari dua rongga yang dipisahkan oleh
dinding jantung. Maka dapat disimpulkan bahwa jantung terdiri dari empat rongga,
serambi kanan & kiri dan bilik kanan & kiri.
Dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena bilik harus
melawan gaya gravitasi bumi untuk memompa dari bawah ke atas dan memerlukan
gaya yang lebih besar untuk mensuplai peredaran darah besar, khususnya
pembuluh aorta, untuk memompa ke seluruh bagian tubuh yang memiliki
pembuluh darah.
Tiap serambi dan bilik pada masing-masing belahan jantung disambungkan
oleh sebuah katup. Katup di antara serambi kanan dan bilik kanan disebut katup
trikuspidalis atau katup berdaun tiga. Sedangkan katup yang ada di antara serambi
kiri dan bilik kiri disebut katup mitralis atau katup bikuspidalis (katup berdaun
dua).
IV. Kapiler
Pembuluh darah kapiler ini merupakan sebuah cabang dari saluran halus yang
berhubungan secara langsung dengan jaringan. Saluran halus tersebut merupakan
bagian dari pembuluh nadi yakni arteriol. Arteriol ini adalah arteri bercabang yang
membentuk sebuah saluran pembuluh darah yang memiliki fungsi pada mekanisme
peredaran darah di manusia itu dengan diameter yang lebih kecil.
Fungsi dari pembuluh darah ini adalah tempat pertukaran oksigen dan karbon
dioksida antara sel darah merah dan jaringan tubuh. Kapiler merupakan pembuluh
darah yang memiliki rongga dan diameter paling kecil jika dibandingkan dengan
arteri dan vena sehingga hanya satu sel darah saja yang bisa melewati pembuluh
darah ini.
Pembuluh darah kapiler rentan terhadap benturan dan cukup mudah untuk
pecah apabila terkena benturan yang cukup keras. Ketika pecah, sel darah yang
diangkut oleh kapiler akan mengendap yang dapat menimbulkan bekas merah serta
rasa nyeri ketika disentuh. Kondisi ini sering kita kenal dengan sebutan memar atau
lebam.
Pembuluh kapiler Memiliki diameter antara 7 sampai 9 micrometer, hampir
sama dengan diameter eritrosit. Panjang total dalam tubuh sekitar 96000 km (60.000
mil). Kapiler disebut juga pembuluh sebagai tempat pertukaran air, larutan,
makromolekul antar darah dan jaringan ke darah karena dindingnya tipis dan aliran
darahnya lambat.
14
Pembuluh kapiler ini dibatasi oleh sel endotel yang berinti gepeng, terletak
memanjang sesuai dengan aliran darah, berwarna biru dan menonjol kedalam lumen.
Kapiler dikelilingi oleh selubung tipis atas serat kolagen dan elastin tipis disertai sel
perivaskular (perisit).
a. Jenis-jenis Kapiler
1. Kapiler Kontinu (somatik)
Merupakan kapiler yang paling umum ditemukan pada kebanyakan
organ jaringan seperti pada otot, paru, sistem saraf pusat, kulit, jaringan ikat,
dan kelenjar eksokrin.
Gambaran khas nya adalah tidak memiliki fenestra (lubang) pada
dindingnya, pada beberapa tempat, namun tidak di susunan saraf, banyak
vesikel pinositotik terdapat pada kedua permukaan sel endotel baik yang
menghadap ke lumen maupun membran basal. Fungsi dari vesikel pinositotik
ini adalah mentraspor makromolekul melintasi sitoplasma endotel melalui dua
arah.
3. Kapiler sinusoidal
Kapiler ini terutama ditemukan didalam hati dan organ hematopoietik
seperti sumsum tulang dan limpa. Kapiler berkelok-kelok dengan diameter
antara 30 sampai dengan 40 micrometer yang melambatkan aliran darah.
b. Ciri-ciri kapiler
Pembuluh darah kapiler ini mempunyai ciri-ciri umum yang berbeda dari pembuluh
darah lain itu meliputi
Ukuran garis tengah 1/100 milimeter
15
Tekanan darah pada pembuluh darah kapiler sangat kecil
Dinding pembuluh darah tipis
Jaring-jaring pembuluh ada di seluruh tubuh
Saat tubuh aktif maka kulit tampak kemerahan
Pembuluh darah paling dapat dilihat pada retina mata
Merupakan tempat bertemunya daro cabang pembuluh nadi (arteri) serta juga
pembuluh Balik (Vena)
Berdiameter itu sekitar 5 – 10 mikrometer
Memiliki sifat selective permeable (artinya Hanya dapat atau bisa dilewati
oleh komponen tertentu)
c. Fungsi kapiler
Pada fungsi pembuluh darah kapiler bisa atau dapat berfungsi sebagai berikut
1. Proses pertukaran oksigen serta karbondioksida di paru-paru
Pertukaran oksigen serta karbondioksida pada paru-paru terjadi
disebabkan karna pembuluh darah kapiler ini membawa darah dari seluruh
tubuh menuju jantung. Lalu darah yang terdapat dijantung itu menuju ke paru-
paru yakni sebagai perbedaan pernafasan dada serta perut.
2. Mengalirkan darah serta cairan itu penting di dalam sistem sirkulasi tubuh
Seperti yang diketahui bersama, di dalam sistem sirkulasi atau juga
sistem peredaran darah, selain jantung yang terlibat, pembuluh darah seperti
hal nya vena, arteri, serta kapiler juga terlibat di dalam peredaran darah
tersebut. Secara umum, fungsi dari pembuluh darah kapiler ini ialah
mengalirkan darah serta cairan penting di dalam sistem sirkulasi tubuh.
Berhubungan dengan pembuluh kapiler, terdapat suatu daya dorong
yang menentukan dari pergerakan cairan dengan melalui membran pembuluh
kapiler, yakni dengan adanya perbedaan tekanan hidrostatik serta osmotik
koloid. Guyton dan juga Hall (2012) di dalam buku Fisiologi Kedokteran
menyatakan bahwa:
Pada tekanan hidrostatik pembuluh kapiler tersebut mendorong cairan dan
juga zat terlarutnya dengan melewati pori-pori kapiler itu ke dalam ruang
interstisial. Sedangkan untuk,
16
Pada tekanan osmotik koloid itu menimbulkan suatu pergerakan cairan
dengan secara osmosis dari ruang interstisial itu ke dalam darah.
17
tipis setelah itu didorong masuk vena untuk kemudian disebarkan ke organ-
organ eksresi.
Cara kerja pembuluh darah ini dimulai dari sistem peredaran darah yang
mengalir dari jantung itu menuju paru-paru. Darah tersebut melepaskan sisa
metabolisme itu berupa karbondioksida serta menyerap oksigen dengan melalui
pembuluh arteri pulmonalis. Setelah itu darah kemudian dibawa kembali ke jantung
lewat vena pulmonalis. Sesampainya darah pada jantung, kemudian darah dialirkan
ke seluruh tubuh. Pada saat darah itu dialirkan ke seluruh tubuh ini lah, pembuluh
darah kapiler baru tersebut bisa bekerja.
18
Saat darah yang berasal dari peredaran darah jantung tersebut maka tekanan
darah itu di dalam keadaan yang kurang. Dengan demikian, untuk meningkatkan
tekanan darah supaya darah yang sudah sampai pada jantung itu bisa kembali lagi
maka perlu terdapat tekanan darah dari bagian bawah tubuh. Adanya aliran darah
yang mengalir ke atas jantung ini melawan daya tarik bumi. Kemudian darah yang
kembali dari seluruh tubuh menuju jantung tersebut melewati saluran pembuluh
darah vena cava superior dan juga vena cafa inferior.
a. Ciri-ciri Limf
Ada beberapa Ciri-ciri Limfa (Getah Bening), yaitu:
Ada beberapa perbedaan yang cukup spesifik antara limfa dengan darah, antara lain
sebagai berikut :
1. sistem limfa berasal darah yang keluar dari pembuluh darah.
2. cairan limfa berwarna kuning keputih-putihan menyerupai susu.Cairan ini
disebabkan karena adanya kandungan lemak yang berasal dari usus. Hal ini
sangat berbeda dengan darah yang pada dasarnya berwarna merah karena
adanya hemoglobin pemberi pigmen merah pada darah.
19
3. Limfa hanya tersusun oleh satu sel yang disebut limfosit. Hal ini
membedakan limfa dengan darah, sebab darah tersusun atas sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).
4. Antibodi yang membentuk sistem kekebalan tubuh (imunitas) tubuh pada
limfa di bentuk oleh limfosit, sedangkan antibodi pada darah di bentuk oleh
serum.
5. Kandungan protein yang terdapat pada cairan limfa jumlahnya lebih sedikit
dari pada kandungan protein yang terdapat pada plasma darah.
6. Cairan limfa mengandung lemak yang dihasilkan oleh usus sedangkan pada
darah yang sehat tidak terdapat lemak.
7. Limfa memiliki jumlah katup atau klep yang lebih banyak daripada pembuluh
darah kecuali pada bagian sistem saraf pusat.
8. Bagian ujung pembuluh limfa terbuka sedangkan bagian ujung pembuluh
darah tertutup.
9. Disepanjang pembuluh limfa terdapat kelenjar-kelnjar limfa (nodus) yang
berfungsi untuk menyaring atau mematikan kuman-kuman bibit penyakit
yang membahayakan kesehatan tubuh.
i. Cairan limfa
Cairan limfa ini mengandung sel-sel darah putih yang memiliki fungsi untuk
mematikan kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Cairan ini keluar dari
pembuluh darah dan mengisi ruang antarsel sehingga membasahi semua
jaringan tubuh. Pembuluh limfa memiliki banyak katup dan terdapat pada
semua jaringan tubuh, kecuali pada sistem saraf pusat.
ii. Pembuluh limfa
Pembuluh limfa ini terletak di sela-sela otot, memiliki cabang-cabang halus,
dan bagian ujungnya terbuka. Melalui ujung inilah cairan tubuh masuk ke
20
dalam pembuluh limfa. Struktur pembuluh limfa mirip dengan vena, tetapi
memiliki lebih banyak katup. Pembuluh limfa ini dibedakan atas 2 macam,
yakni :
Pembuluh limfa kanan
ini berfungsi menampung cairan limfa yang berasal dari daerah kepala,
leher bagian kanan, dada kanan, dan lengan kanan. Pembuluh ini
bermuara pada vena yang berada di bawah selangka kanan.
Pembuluh limfa kiri
ini mempunyai fungsi menampung getah bening yang berasal dari
daerah kepala, leher kiri, dada kiri, dan lengan kiri serta tubuh bagian
bawah. Pembuluh ini bermuara pada vena di bawah selangka kiri.
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan
zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian
dari homeostasis).
ada darah, terdapat beberapa bagian darah, yaitu sel darah merah, Keping darah, sel
darah merah, plasma darah.
Fungsi darah:
Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma
darah
Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang
dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paruparu,
urea dikeluarkan melalui ginjal
Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang
dilakukan oleh plasma darah.
Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah
merah
Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah
putih
Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah
Menjaga kestabilan suhu tubuh.
Pembuluh darah ada arteri, vena, kapiler, jantung dan limf.
B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para
pembaca.
22
DAFTAR PUSTAKA
Ethel Sloane. 1995. Anatomi Fisiologi untuk Pemula. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Evelyn C. Pearce. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Penerbit PT. Gramedia, Jakarta.
Drs. H. Syaifuddin, AMK. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Edisi 3.
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
American Cancer Society. How many people get melanoma skin cancer? April 24, 2006.
Available at: http://www.cancer.org/ docroot/CRI/content/
CRI_2_2_1X_How_many_people_get_nmelanoma_skin_cancer_50.asp?sitearea=
Accessed January 18, 2007.
Baker JD. Assessment of peripheral arterial occlusive disease. Crit Care Nurs Clin North Am
1991;3:493-498.
Blank CA, Irwin GH. Peripheral vascular disorders: assessment and intervention. Nurs Clin
North Am 1990;25:777-794.
Haines ST, Seolla M, Witt DM. Venous thromboembolism. In: Dipiro JT, Talbert RL, Yee
GC, et al. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, 6th ed. Stamford:
Appleton & Lange, 2005:373-412.
Hirsch AT, Haskal ZJ, Hertzer NR, et al. American College of Cardiology (ACC)/American
Heart Association (AHA) guidelines for the management of patients with peripheral
arterial disease (lower extremity, renal, mesenteric, and abdominal aortic). J Am Col
Card 2006;20(2):1-75.
Hoeben BJ, Talbert RL. Peripheral arterial disease. In: Dipiro JT, Talbert RL, Yee GC, et al.
Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, 6th ed. Stamford: Appleton &
Lange, 2005:453-460.
Krenzer ME. Peripheral vascular assessment: finding your way through arteries and veins.
AACN Clin Issues 1995;6:631-634.
23
Wittkowsky AK. Thrombosis. In: Koda-Kimble MA, Young LY, Kradjan WA, et al. Applied
Therapeutics: The Clinical Use of Drugs, 8th ed. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins, 2005:16.1-16.34
24