Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SISTEM SIRKULASI

DISUSUN OLEH :

NAMA : BREMA ALOY HAGANTA SITEPU

NIM : 201959049

PROGRAM STUDY : PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

UNIVERSITAS PAPUA

TAHUN AJARAN 2019/ 2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada saya untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah saya dapat
menyelesaikan makalah yg berjudul Sistem Sirkulasi tepat waktu. Sistem Sirkulasi disusun
guna memenuhi tugas Dosen pada Mata Kuliah Biokimia di Kampus Selain itu, saya juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Sistem Sirkulasi.

Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu selaku Dosen Mata
Kuliah Ini. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang ditekuni Saya. Saya juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang
telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan saya terima demi kesempurnaan makalah ini.

Ransiki, 27 September 2020

Penyusun Dari saya


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG .................................................................................................................... 1


B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................... 1
C. TUJUAN ........................................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

A. DARAH DAN ORGAN PEMBENTUK DARAH......................................................................... 2


B. STRUKTUR HISTOLOGIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH........................................ 3
C. LIMFE, PEMBULUH LIMFE DAN NODUS LIMFE .................................................................. 4
D. ANATOMI PERBANDINGAN SISTEM SIRKULASI VERTEBRATA..................................... 4

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN ............................................................................................................................ 12
B. SARAN ........................................................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 14


BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Darah merupakan cairan dalam sistem peredaran dalam manusia yang membawa
beberapa materi (Hoefnagels, 2013). Darah berperan penting dalam sistem peredaran atau
transportasi internal tubuh manusia dan hewan. Perpindahan zat-zat seperti bahan makanan,
udara, sisa-sisa metabolisme tubuh diangkut dalam darah. Dalam manusia, darah dipompa ke
seluruh tubuh atau ke paru-paru sehingga terjadi proses peredaran darah atau kardiovaskular.
Pada proses tersebut, terdapat organ pembuluh darah yang berfungsi sebagai jalan aliran darah.
Pembuluh darah berbentuk seperti tabung kecil yang mempunyai fungsi sama seperti pipa air
yang kita kenal sehari-hari. Pembuluh darah dalam manusia dibagi ke dalam 2 jenis yaitu
pembuluh darah arteri dan pembuluh darah vena. Pembuluh darah arteri adalah pembuluh darah
besar yang terdiri dari darah yang mengalir berasal dari jantung (Hoefnagels, 2013). Arteri
mengangkut darah yang kaya akan oksigen (O2). Sedangkan pembuluh darah vena mengangkut
darah kaya akan karbondioksida (CO2). Pada saat jantung berdetak, terdapat proses perpindahan
darah baik menerima atau memompa darah. Darah yang tersebar di dalam seluruh tubuh
mengalir setiap detik untuk kehidupan setiap makhluk hidup khususnya manusia. Aliran darah
membawa zat-zat yang penting untuk aktivitas organ-organ tubuh, seperti oksigen dan zat-zat
nutrisi lainnya.

B. Rumusan Masalah
1. Darah dan Organ Pembentuk Darah
2. Struktur Histologis Jantung dan Pembuluh Darah
3. Limfe, Pembuluh Limfe dan Nodus Limfe
4. Anatomi Perbandingan Sistem Sirkulasi Vertebrata

C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Darah dan Organ pembentuk Darah
2. Untuk Mengetahui Struktur Histologis Jantung dan Pembuluh Darah
3. Untuk Mengetahui Limfe, Pembuluh Limfe dan Nodus Limfe
4. Untuk Mengetahui Anatomi Perbandingan Sistem Sirkulasi Vertebrata
BAB II

PEMBAHASAN
A. Darah dan Organ Pembentuk Darah

1. Darah

Darah adalah komponen terpenting dari sistem peredaran darah. Darah memiliki fungsi
sebagai pembawa nutrisi, oksigen, hormon, antibodi, serta berbagai zat lainnya, dari dan ke
seluruh tubuh. Darah manusia terdiri dari beberapa bagian, yang meliputi plasma darah dan sel-
sel darah.

 Plasma darah, merupakan cairan berwarna kekuningan pada darah yang bertugas
membawa zat-zat penting, seperti hormon, protein, dan faktor pembekuan darah.
 Sel darah merah (eritosit), sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksida.
 Sel darah putih (leukosit), membantu mempertahankan tubuh dari infeksi virus, kuman,
jamur, dan parasit.
 Keping darah (trombosit), dibutuhkan tubuh untuk membantu proses pembekuan darah

2. Jantung

Jantung merupakan organ vital di tubuh manusia yang bertugas sebagai pemompa darah
ke seluruh tubuh. Organ ini terletak di antara paru-paru, di tengah dada, tepatnya di bagian
belakang sisi kiri tulang dada. Jantung memiliki ukuran yang sedikit lebih besar dari kepalan
tangan.
Di dalam jantung terdapat empat ruangan yang terbagi menjadi dua bilik (ventrikel) dan dua
serambi (atrium). Serambi dan bilik kiri jantung berisi darah bersih yang kaya akan oksigen,
sedangkan bilik dan serambi kanan berisi darah kotor. Selain memiliki empat ruangan, jantung
juga mempunyai empat katup yang berguna untuk menjaga supaya darah tetap mengalir ke arah
yang benar. Detak jantung orang normal berkisar antara 60-100 kali per menit. Namun ada
pengecualian, misalnya pada atlet yang bugar, detak jantungnya bisa di bawah 60 kali per menit.

 Pembuluh darah
Pembuluh darah merupakan sistem peredaran darah berbentuk tabung otot elastis atau
pipa yang berfungsi membawa darah dari jantung ke bagian tubuh lain, ataupun
sebaliknya. Pembuluh darah bisa dibedakan menjadi dua, yaitu pembuluh nadi (arteri)
dan pembuluh balik (vena).
o Arteri. Merupakan pembuluh darah yang berfungsi membawa darah keluar dari
jantung, baik ke seluruh tubuh maupun ke paru-paru. Darah yang dialirkan
pembuluh arteri mengandung banyak oksigen, kecuali pada arteri pulmonalis,
yang khusus membawa darah kotor untuk dialirkan ke paru. Darah bersih yang
dipompa keluar dari jantung akan melalui pembuluh darah utama (aorta) dari bilik
kiri jantung. Aorta ini kemudian bercabang menjadi pembuluh darah yang lebih
kecil (arteri), yang menyebar ke seluruh bagian tubuh.
o Vena. Merupakan pembuluh darah yang berfungsi membawa darah kembali ke
jantung, dari seluruh tubuh atau dari paru-paru. Vena cava membawa darah
kotor yang mengandung karbon dioksida dari seluruh tubuh, yang kemudian akan
dialirkan ke paru-paru untuk ditukar dengan oksigen melalui proses pernapasan.
Sedangkan vena pulmonalis (vena paru) membawa darah bersih yang kaya
oksigen dari paru-paru menuju jantung.

B. Struktur Histologis Jantung dan Pembuluh Darah

1. Jantung

2. Pembuluh Darah
C. Limfe, Pembuluh Limfe dan Nodus Limfe

Pembuluh limfe pada dasarnya


adalah saluran yang membawa cairan jelas
atau keputih-putihan, yang disebut getah
bening. Cairan ini memasuki pembuluh
dengan cara berdifusi ke dalam kapiler limfa
kecil yang terjalin diantara kapiler sistem
kardiovaskuler. Apabila sudah berada dalam
pembuluh limfatik, cairan ini disebut getah
bening yang mana komposisinya hampir
sama dengan komposisi cairan interstisial.
Getah bening ini membantu dalam kliring
jaringan infektif organisme, racun, dan lain-
lain. Salurannya berbentuk tabung, mirip
pembuluh darah yang mencakup semua
jaringan tubuh (Mandal, 2012). Disepanjang
pembuluh limfe terdapat organ yang disebut nodus limfe (lymph node) yang menyaring limfe. Di
dalam nodus limfe terdapat jaringan ikat yang berbentuk seperti sarang lebah dengan ruang-
ruang yang penuh dengan sel darah putih. Nodus limfatikus terdapat di sepanjang jalur pembuluh
limfe berupa benda oval atau bulat kecil. Fungsi nodus ini untuk menyaring antigen dari limfe
dan menginisasi respon imun.

D. Anatomi Perbandingan Sistem Sirkulasi Vertebrata

1. Sistem Pererdaran Darah Pada Pices

Gambar 1. Peredaran darah pada ikan

Sistem peredaran darah pada ikan terdiri dari: jantung beruang dua, yaitu sebuah-bilik
(ventrikel) dan sebuah serambi (atrium). Jantung terletak di bawah faring di dalam rongga
pericardium , yaitu bagian dari rongga tubuh yang terletak di anterior (muka). Selain itu, terdapat
organ sinus venosus, yaitu struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah dari vena
dan terbuka di ruang depan jantung.

Darah ikan tampak pucat dan relatif sedikit bila dibanding dengan vertebrata darat.
Plasma darah mengandung sel darah merah yang berinti dan sel darah putih. Lien (limpa)
sebagai bigian dari sistem peredaran terdapat di dekat lambung dan dilengkapi dengan
pembuluh-pembuluh limpa.

Pada proses peredaran darah, darah dari seluruh tubuh yang mengandung CO2 kembali
ke jantung melalui vena dan berkumpul di sinus venosus kemudian masuk ke serambi.
Selanjutnya, darah dari serambi masuk ke bilik dan dipompa menuju insang melewati konus
arterious, aorta ventralis, dan empat pasang arteri aferen brakialis. Pada arteri aferen brakialis,
Oksigen diikat oleh darah, selanjutnya menuju arteri eferen brakialis dan melalui aorta dorsalis
darah diedarkan ke seluruh tubuh. Di jaringan tubuh, darah mengikat CO2. Dengan adanya
sistem vena, darah dikemballikan dari bagian kepala dan badan menuju jantung. Vena yang
penting misalnya: vena cardinalisposterior dan vena cardinalis posterior (membawa darah dari
kepala dan badan), vena porta hepatika (membawa darah dari tubuh melewati hati),vena porta
renalis (membawa darah dari tubuh melewati ginjal). Peredaran darah pada ikan disebut
peredaran darah tunggal karena darah hanya satu kali melewati jantung.

2. Sistem Peredaran Darah Amphibia

Sistem peredaran darah pada katak terdiri dari, jantung beruang tiga, arteri, vena, sinus
venosus, kelenjar limfa, dan cairan limfa. Darah katak tersusun dari plasma darah yang terang
(cerah) dan berisi sel – sel darah (korpuskula), yakni sel – sel darah merah , sel darah putih dan
keping sel darah.

Jantung katak terdiri dari:

1. Sebuah bilik yang berdinding tebal dan letaknya di sebelah posterior.

2. Dua buah serambi , yakni serambi kanan (atrium dekster) dan serambi kiri (atrium sinister).

3. Sinus venosus yang berbentuk segitiga dan terletak di sebelah dorsal dari jantung.

4. Trunkus arteriosus berupa pembuluh bulat yang keluar dari bagian dasar anterior bilik.
Gambar 2. Peredaran darah pada katak

Untuk mencegah berbaliknya aliran darah, di antara serambi dan bilik terdapat katup
(valve), sedangkan antara serambi kanan dan kiri terdapat sekat (septum).

Trunkus arteriosus terdapat katup spiralis. Darah yang mengandung CO2, dari seluruh
tubuh masuk ke jantung melalui vena kava (pembuluh balik tubuh). Darah ini mula – mula
berkumpul di sinus venosus, dan kemudian karena adanya kontraksi maka darah akan masuk
serambi kanan. Pada saat itu, darah yang mengandung O2, yang berasal dari paru-paru masuk ke
serambi kiri. Bila kedua serambi berkontraksi maka darah akan terdorong ke dalam bilik. Dalam
bilik terjadi sedikit percampuran darah yang kaya O2 dan miskin O2.

Untuk selanjutnya, darah yang kaya O2 dalam bilik dipompa melalui trunkus arteriosus
menuju arteri hingga akhirnya sampai di arteri yang sangat kecil (kapiler) di seluruh jaringan
tubuh. Dari seluruh jaringan tubuh, darah akan kembali ke jantung melewati pembuluh balik
yang kecil (venula) dan kemudian ke vena dan akhirnya ke jantung. Sementara itu, darah yang
miskin O2 dipompa keluar melewati arteri konus tubular. Pada katak dikenal adanya sistem
porta , yaitu suatu sistem yang dibentuk oleh pembuluh balik (vena ) saja.

3. Sistem Peredaran Darah pada Reptilia

Sistem peredaran darah pada reptilian lebih maju bila dibandingkan dengan sistem
peredaran darah amfibi karena adanya pemisahan darah yang beroksigen dan tidak beroksigen
dalam jantung. Jantung reptilia terletak di rongga dada di bagian depan ventral. Jantung terdiri
dari sinus venosus, serambi kiri dan serambi kanan, serta bilik kiri dan bilik kanan. Pada
umumnya, di antara dua bilik terdapat sekat (septum) yang tidak sempurna, kecuali pada buaya.
Pada buaya sekat tersebut hampir sempurna dan terdapat foramen panizzae, yaitu lubang yang
terdapat pada tempat pertemuan arteri sistemik kanan dan kiri. Arteri sistemik merupakan arteri
yang berasal dari jantung menuju ke aorta.

Gambar 3. Peredaran darah pada reptil

Darah dari vena masuk ke jantung melalui sinus venosus, menuju ke serambi kanan
kemudian ke bilik kanan. Darah yang berasal dari paru-paru, melalui arteria pulmonalis, masuk
ke serambi kiri kemudian ke bilik kiri. Dari bilik kiri, darah dipompa keluar melalui sepasang
arkus aortikus. Dua arkus aortikus ini lalu menghubungkan diri menjadi satu membentuk aorta
dorsalis yang mensuplai darah ke alat-alat dalam, ekor, dan alat gerak belakang.

Dari seluruh jaringan tubuh, darah menuju ke vena, kemudian menuju sinus venosus dan
kembali ke jantung.

4. Sistem Peredaran Darah pada Aves

Untuk mempelajari peredaran darah pada aves, kita ambil contoh peredaran darah
burung. Peredaran darah burung tersusun oleh jantung sebagai pusat peredaran darah, darah, dan
pembuluh-pembuluh darah.
Gambar 4. Peredaran darah pada aves

Darah pada burung tersusun oleh eritrosit berbentuk oval dan berinti.
Jantung burung berbentuk kerucut dan terbungkus selaput perikardium. Jantung terdiri dari dua
serambi yang berdinding tipis serta dua bilik yang dindingnya lebih tebal. Pembuluh-pembuluh
darah dibedakan atas arteri dan vena. Arteri yang keluar dari bilik kiri ada tiga buah, yaitu dua
arteri anonim vang bercabang lagi menjadi arteri - arteri vang memberi darah ke bagian kepala,
otot terbang, dan anggota depan; dan sebuah aorta vang merupakan sisa dari arkus aortikus vang
melaju ke kanan (arkus aortikus yang menuju ke kiri rnereduksi). Pembuluh nadi ini kemudian
melingkari bronkus sebelah kanan dan membelok ke arah ekor menjadi aorta dorsalis (pembuluh
nadi punggung). Pembuluh nadi yang keluar dari bilik kanan hanya satu, yakni arteri pulmonis
(pembuluh nadi paru -paru) yang kemudian bercabang menuju paru-paru kiri dan kanan.

Pembuluh balik (vena) dibedakan atas:

1. Pembuluh balik tubuh bagian atas (vena kava superior); vena ini membawa darah dari
kepala,anggota depan, dan anggota otot-otot pektoralis menuju jantung.

2. Pembuluh balik tubuh bagian bawah (vena kava inferior); membawa darah dari bagian bawah
tubuh ke jantung.

3. Pembuluh balik yang datang dari paru - paru (pulmo) kanan dan paru – paru kiri serta
membawa darah menuju serambi kiri jantung.

Darah kaya oksigen dipompa dari bilik kiri menuju seluruh tubuh melalui aorta. Di sel-sel
tubuh, oksigen dibebaskan, namun karbondioksida diikat. Darah yang menjadi miskin oksigen
namun kaya karbondioksida ini mengalir melalui vena menuju serambi kanan dan masuk ke bilik
kanan. Dari bilik kanan, darah yang miskin oksigen namun kaya karbondioksida dipompa agar
mengalir ke paru-paru. Di paru-paru, karbondioksida dilepaskan dan oksigen diikat. Darah dari
paru-paru yang tealh kaya oksigen masuk ke jantung lagi melalui serambi kiri. Dari serambi kiri
darah masuk ke bilik kiri.
5. Sistem Peredaran Pada Mamalia/Manusia

Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran
darah, pembuluh-pembuluh darah, serta darah itu sendiri.

Gambar 5. Peredaran darah pada manusia

Jantung manusia mempunyai 4 ruang yang terbagi sempurna dan terletak di dalam rongga
dada yaitu:

- 2 atrium : - 1 atrium dekster (serambi kanan)

- 1 atrium sinister (serambi kiri)

- 2 ventrikel : - 1 ventrikel dekster (bilik kanan)

- 1 ventrikel sinister (bilik kiri)

Darah beredar dari jantung menuju ke paru-paru melalui vena pulmonalis, sedangkan
darah beredar dari bilik kiri menuju ke seluruh tubuh melalui arkus aortikus kiri. Pada mamalia,
dari arkus aortikus tumbuh cabang, yaitu trunkus anonimus yang pendek kemudian bercabang
lagi menjadi arteri subclavia kiri dan kanan.
Jantung manusia terletak di rongga dada kiri, di atas diagrafma. Jantung terbungkus oleh
kantong perikardium yang terdiri dari dua lembar, yakni: lamina panistalis (sebelah luar) dan
lamina viseralis (menempel di dinding jantung). Di antara ke dua lembar ini terdapat kavun
perikardi yang berisi cairan perikadii.

Pada dasarnya, fungsi serambi adalah sebagai tempat lewatnya darah dari luar jantung ke
bilik. Akan tetapi, serambi juga dapat berfungsi sebagai pompa lemah sehingga membantu aliran
darah dari serambi ke bilik. Bilik memberi tenaga yang mendorong darah ke paru-paru dan
sistem sirkulasi tubuh. Jantung di bentuk oleh tiga jenis otot jantung (miokardium) yaitu, otot
serambi, otot bilik, dan serabut-serabut otot perangsang dan penghantar khusus.

Pada sekat antara kedua serambi terdapat simpul saraf yang merupakan simpul saraf tak
sadar. Simpul saraf ini bercabang-cabang ke otot serambi jantung kemudian keluar sebagai suatu
berkas yang disebut berkas his. Berkas ini menuju sekat diantara kedua bilik dan akhirnya
bercabang-cabang ke seluruh bilik. Selain itu, jantung dipengaruhi juga oleh safar simpatetik dan
parasimpatetik. Rangsangan parasimpatetik menurunkan frekuensi denyut jantung sedangkan
rangsangan simpatetik meningkatkan frekuensi denyut jantung.

Di antara serambi dan bilik jantung terdapat katub antriovenkuler (valvula bikuspidal)
yang berfungsi mencegah aliran darah dari bilik ke serambi selama sistol. Katub semilunaris
(katub aorta dan pulmonalis) mencegah aliran darah dari aorta dan arteri pulmonalis kiri ke bilik
selama diastol.

Siklus jantung terdiri dari periode relaksasi yang dinamakan diastol, yaitu jika serambi
jantung menguncup dan bilki jantung mengembang. Pada saat itu otot bilik mengendor
maksimum dan ruang bilik mengembang maksimum. Periode kontraksi dinamakan sistol, yaitu
jika otot bilik jantung menguncup dan darah dalam bilik dipompa ke pembuluh nadi ke paru-paru
(arteri pulmonalis) ataupun ke aorta secara bersama.

Peredaran darah dari jantung menuju paru-paru menuju aorta pulmonalis dan kembali ke
jantung menuju vena pulmonalis disebut peredaran darah kecil. Sedangkan peredaran darah dari
jantung ke seluruh tubuh dan akhirnya kembali ke jantung disebut peredaran darah besar
(sistematik). Oleh karena itu pada manusia terdapat kedua macam peredaran darah tersebut maka
dikatakan memiliki peredaran darah ganda.

Peredaran Getah Bening

Peredaran limfa adalah peredaran terbuka, dimulai dari jaringan dan berakhir pada
pembuluh balik (vena). Limfa adalah cairan yang mengenanggi jaringan tubuh,cairan ini berasal
dari sel darah putih yang bergarak keluar dari pembuluh darah untuk kemudian masuk ke sistem
limfatik.
Sistem limfatik terdiri dari pembvuluh limfadanorgan limfa. Fungsi limfa antara lain
adalah:

1. Mengambil kelebihan cairan jaringan dan mengembalikan ke darah.

2. Mengabsorbsi lemak dan lakteal di usus halus dan mengangkutnya ke darah.

3. Membantu mempertahankan tubuh dari penyakit.


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

 Pada proses peredaran darah ikan, darah dari seluruh tubuh yang mengandung CO2
kembali ke jantung melalui vena dan berkumpul di sinus venosus kemudian masuk ke
serambi. Selanjutnya, darah dari serambi masuk ke bilik dan dipompa menuju insang
melewati konus arterious, aorta ventralis, dan empat pasang arteri aferen brakialis.Pada arteri
aferen brakialis,Oksigen diikat oleh darah, selanjutnya menuju arteri eferen brakialis dan
melalui aorta dorsalis darah diedarkan ke seluruh tubuh. Di jaringan tubuh, darah mengikat
CO2 Dengan adanya sistem vena, darah dikemballikan dari bagian kepala dan badan menuju
jantung. Vena yang penting misalnya: vena cardinalisposterior dan vena cardinalis posterior
(membawa darah dari kepala dan badan), vena porta hepatika (membawa darah dari tubuh
melewati hati),vena porta renalis (membawa darah dari tubuh melewati ginjal). Peredaran
darah pada ikan disebut peredaran darah tunggal karena darah hanya satu kali melewati
jantung.

 Pada katak, darah yang mengandung CO2, dari seluruh tubuh masuk ke jantung melalui
vena kava (pembuluh balik tubuh). Darah ini mula – mula berkumpul di sinus venosus, dan
kemudian karena adanya kontraksi maka darah akan masuk serambi kanan. pada saat itu,
darah yang mengandung O2, yang berasal dari paru-paru masuk ke serambi kiri. Bila kedua
serambi berkontraksi maka darah akan terdorong ke dalam bilik. Dalam bilik terjadi sedikit
percampuran darah yang kaya O2 dan miskin O2.

 Untuk selanjutnya, darah yang kaya O2 dalam bilik dipompa melalui trunkus arteriosus
menuju arteri hingga akhirnya sampai di arteri yang sangat kecil (kapiler) diseluruh jaringan
tubuh. Dari seluruh jaringan tubuh, darah akan kembali kejantung melewati pembuluh balik
yang kecil (venula) dan kemudian ke vena dan akhirnya ke jantung, sementara itu, darah
yang miskin dipompa keluar melewati arteri konus tubular.
Pada katak dikenal adanya sistem porta , yaitu suatu sistem yang dibentuk oleh pembuluh
balik (vena ) saja.

 Darah dari vena masuk ke jantung melalui sinus venosus, menuju ke serambi kanan
kemudian ke bilik kanan. Darah yang berasal dari paru-paru, melalui arteria pulmonalis,
masuk ke serambi kiri kemudian ke bilik kiri. Dari bilik kiri, darah dipompa keluar melalui
sepasang arkus aortikus. Dua arkus aortikus ini lalu menghubungkan diri menjadi satu
membentuk aorta dorsalis yang mensuplai darah ke alat-alat dalam, ekor, dan alat gerak
belakang. Dari seluruh jaringan tubuh, darah menuju ke vena, kemudian menuju sinus
venosus dan kembali ke jantung.
 Pada aves, darah yang kaya oksigen dipompa dari bilik kiri menuju seluruh tubuh melalui
aorta. Di sel-sel tubuh oksigen dibebaskan namun karbondioksida diikat. Darah yang kaya
karbondioksida ini mengalir melalui vena menuju serambi kanan dan masuk bilik kanan. Ini
disebut peredaran darah besar. Kemudian dari bilik kanan, darah yang miskin oksigen namun
kaya karbondioksida dipompa agar mengalir ke paru-paru. Di paru-paru, karbondioksida
dilepaskan dan oksigen diikat. Kemudian darah kembali lagi ke jantung melaui serambi kiri.
Dari serambi kiri darah masuk ke bilik kiri. Ini disebut peredaran darah kecil.

 Peredaran darah manusia dari jantung menuju paru-paru menuju aorta pulmonals dan
kembali ke jantung menuju vena pulmonalis disebut peredaran darah kecil. Sedangkan
peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh dan akhirnya kembali ke jantung disebut
peredaran darah besar (sistematik). Oleh karena itu pada manusia terdapat kedua macam
peredaran darah tersebut maka dikatakan memiliki peredaran darah ganda.

B. SARAN

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan saya terima demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Sirkulasi. Blog Biology.blogspot.com. Diakses pada tanggal 10 September 2009.

Dita. 2008. Sistem Sirkulasi pada Manusia dan Hewan. Dita.blogspot.com. Diakses pada tanggal
10 September 2009.

Kendhin, X., 2009. Fisiologi Hewan. Combio.blogspot.com. Diakses pada tanggal 8 September
2009.

Ruslam, 2007. Sistem Sirkulasi Hewan. blogslem.com. Diakses pada tanggal10 September 2009.

Yunita, L., 2008. Sistem Sirkulasi Hewan. Lismayunita-biologi.blogspot.com. Diakses pada


tanggal 9 September 2009.

Anda mungkin juga menyukai