Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

PRAKTIKUM MIKROTEKNIK
(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Bioteknologi)

DISUSUN OLEH :

1. BREMA ALOY HAGANTA SITEPU (201959013)


2. PASKALINA CLARA INDEN (201959003)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

UNIVERSITAS PAPUA

TAHUN AJARAN 2020/2021


PRAKTIKUM I

PEMBUATAN MIKROSKOP SEDERHANA

PENDAHULUAN

A. Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini yaitu mahasiswa dapat membuat mikroskop sederhana.

B. Dasar Teori

Berdasarkan pada kenampakan obyek yang diamati ada dua jenis mikroskop, yaitu
mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo).
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan
mikroskop elektron. Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa okuler, lensa
obyektif, dan kondensor. Lensa okuler terletak pada ujung atas tabung mikroskop yang
berdekatan dengan mata pengamat. Lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa
tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah tabung mikroskop terdapat
tempat dudukan lensa obyektif atau revolver yang bisa dipasang tiga lensa atau lebih.

Keberadaan mikroskop dalam dunia pendidikan khususnya dalam mempelajari


Biologi sangat penting sebagai perangkat untuk menunjang praktikum. Tetapi karena
harganya yang relative mahal, beberapa sekolah biasa menggunakan satu mikroskop untuk
beberapa orang, sehingga menjadi kurang efektif dalam praktikum (Handayani, 2019).

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 15 April 2021 bertempat di Kampus
Ransiki

B. Alat dan Bahan


1. Alat dan Bahan Mikroskop Sederhana Dari Kamera Hp Dan Lensa Laser.
a. Laser
b. Kamera HP
c. Kardus atau kotak
d. Plastik cover bening
e. Gunting/Cutter
f. Flattband perekat
2. Membuat Mikroskop Sederhana Dari Botol Bekas
a. botol plastik bekas
b. spidol hitam permanen
C. Cara Kerja
1. Mikroskop Sederhana Dari Kamera Hp Dan Lensa Laser. (Perbesaran 4x) dapat
digunakan untuk pengamatan jaringan tumbuhan, hewan, protozoa dan fungi/jamur.
a. Siapkan laser pointer, lepas semua komponennya mulai dari baterai sampai laser. Lalu
lepas lensa kecil pada ujung laser. Kemudian jepit lensa tersebut dengan penjepit rambut
(penjepit rambut yang kecil dan bergelombang) atau tidak menggunakan alat perekat.
b. Selanjutnya letakkan lensa tersebut pada kamera HP.
c. Rekatkan pada casing HP dengan isolasi/flatban agar lensa tersebut tidak mudah lepas.
d. Siapkan kotak/kardus kecil yang tengahnya dilubangi persegi. (untuk pengganti meja
preparat).
e. Potong plastic cover bening seukuran persegi pada kotak. (sebagai tempat meletakkan
sampel/penggantinya objek gelas.
2. Cara Kerja Membuat Mikroskop Sederhana Dari Botol Bekas

Langkah 1

Adapun langkahnya adalah:

1) Pilih botol plastik minuman dengan motif aluran melingkar, seperti pada gambar di
bawah; dan
2) Gunting botol pada bagian pinggir aluran yang cembung dan sisakan tiga aluran. Seperti
terlihat pada gambar 1.

Gambar 1. Langkah pembuatan mikroskop dengan botol bekas


Langkah 2

Tandai garis belahan simetris pada kedua sisi botol plastik, seperti terlihat pada
Gambar 2.

Gambar 2
Langkah 3

Adapun langkahnya adalah:

1) Gunting pada bagian antara kedua garis;


2) Gunting pada bagian pinggir aluran cembung sampai batas antara garis sisi lainnya,
seperti pada gambar di bawah; dan
3) Sisakan satu bagian alur cembung yang di tengah. Seperti terlihat pada Gambar 3.

Gambar 3
Langkah 4

Potong bagian alur tiga tepat pada garis belahan simetris yang telah ditandai, seperti
pada Gambar 4.

Gambar 4
Langkah 5

Adapun langkahnya adalah:

1) Lipat bagian alur satu ke bagian alur tiga sampai ke bagian ba- wahnya dan lipat lagi;
2) Potong bagian ujung alur satu sepanjang 2 cm untuk lensa penutup;
3) Bentuk lensa okuler pada alur satu bagian yang cem- bung dengan panjang 2 cm dan
berjarak 1,5 cm dari batas lipatan antara alur tiga; dan
4) Bentuk bulatan kecil dan tidak dihitamkan sebagai lensa okuler, sedangkan yang lainnya
dihitamkan dengan spidol permanen warna hitam secara merata, seperti pada Gambar 5.
Gambar 5
Langkah 6

Mikroskop sederhana dari botol plastik minuman telah selesai dan siap untuk
digunakan.

Gambar 6

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
1. Mikroskop Sederhana Dari Kamera Hp Dan Lensa Laser

Gambar Sebelum Gambar Sesudah


2. Mikroskop Sederhana Dari Botol Bekas

Gambar Sesudah Gambar Sebelum

Pembahasan

1. Kelebihan Dan Kelemahan Mikroskop Sederhana Dari Kamera Hp dan Botol Bekas

Kelemahan

a. Cara pembuatannya mikroskop sederhana dari kamera terlalu rumit


b. Pada mikroskop sederhana dari kamera Hp mengeluarkan pembiayaan yg lumayan tinggi
dari pada mikroskop sederhana dari botol bekas
c. Hasil pembuatan mikroskop sederhana botol bekas kurang bagus

Kelebihan

a. Hasil pembuatan mikroskop sederhana dari kamera Hp lebih bagus dibandingkan dengan
botol bekas
b. Cara pembuatannnya mikroskop sederhana botol lebih sederhana
c. Pada mikroskop sederhana botol bekas mengeluarkan pembiayaan yg lumayan murah

PENUTUP

Kesimpulan

1. Kita dapat membuat mikroskop sederhana dari Hp dan botol bekas


2. Mengenal kelebihan dan kekurangan mikroskop sederhana dari Hp dan botol bekas

DAFTAR PUSTAKA

https://classroom.google.com/c/MjYxODYwMjgxNjQ4

file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/Praktikum%20Mikroteknik%202021.pdf
PRAKTIKUM 2

PENGAMATAN JARINGAN TUMBUHAN (IRISAN FREE-HAND SECTION)

PENDAHULUAN

A. Tujuan Praktikum

Dari praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat mampu untuk membuat preparat irisan free-
hand section

B. Dasar Teori

Pengirisan atau penyayatan umumnya dilakukan dengan menggunakan mikrotom.


Tidak tersedianya mikrotom menyebabkan pengirisan dilakukan dengan metode free-hand
section , yaitu metode dengan menggunakan tangan langsung tanpa alat bantu teknis mesin
(Sass 1958). Langkah-langkah pembuatan preparat tersebut yaitu pengirisan sampel
dilakukan menggunakan silet tajam dan steril secara melintang dengan ketebalan setipis
mungkin yaitu kurang lebih 20-30 mikrometer. Pengirisan ini dapatdilakukansecara langsung
dengan membuat sayatan pada sampel daun, ranting/batang atau apabila kesulitan dapat
menggunakan daging buah timunatau lainnya. Sampel daun, ranting/batang diselipkan di
tengan daging buah mentimun/gabus, kemudian mentimun disayat tipis-tipis sehingga sampel
ikut tersayat.

METODE

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari ......tanggal......bertempat di.....

B. Alat dan Bahan

Alat: Mikroskop Sederhana Dari Kamera Hp Dan Lensa Laser Dan Mikroskop Sederhana
Dari Botol Bekas

Bahan: Daun Rhoe Discolor

C. Cara Kerja

Pengamatan dengan Daun Rhoe Discolor adalah sebagai berikut :

1. Sayatlah Daun Rhoe discolor dengan menggunakan pisau/silet . Ambillah bagian tipis
yang transparan dari permukaan dalam bawang dengan menggunakan jarum atau pinset.
2. Letakan sayatan bagian tipis sel bawang tersebut diatas kaca preparat dengan memberi
setetes air dan menutup dengan kaca penutupnya.
3. Kemudian taruhlah smartphone android/HP tersebut diata kaca preparat yang sudah diatur
sedemikian rupa.
4. Nyalakan lensa dari kamera smartphone android tersebut hingga menuju objek sel
bawang merah yang akan kita amati.
5. Taruhlah senter mini di bawah permukaan kaca saat cahaya matahari kurang atau saat
pengamatan yang memerlukan intensitas cahaya terang.
6. Amatilah kembali preparat dibawah mikroskop dengan bantuan smartphone android
dengan mengatur kamera perbesar (zoom) atau memperkecilnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Mikroskop Sederhana dari kamera HP Mikroskop Sederhana Botol Bekas

B. Pembahasan

Preparat sementara adalah preparat yang bersifat sementara dan tidak dapat disimpan
dalam waktu lama. Preparat merupakan spesimen/objek pengamatan mikroskop, yang
dimaksud dengan preparat sementara adalah preparat yang setelah dilakukan pengamatan
objek/spesimennya langsung dibuang dan tidak dapat digunakan kembali. Preparat sementara
dibuat untuk melihat proses tertentu pada spesimen baik yang masih hidup ataupun tidak.
Pembuatan preparat sementara memerlukan keterampilan mengiris agar spesimen dapat
diamati sesuai dengan tujuan pengamatan, prinsipnya ada tiga macam irisan berdasarkan
bidang pemotongan, yaitu:

Irisan melintang (cross section, biasanya disingkat c.s atau x.s) adalah irisan dengan
arah tegak lurus dengan sumbu horizontal dari objek

Irisan membujur (longitudinal section, biasanya disingkat I.s) adalah irisan yang
sejajar dengan sumbu horizontal dari objek irisan membujur radial: jika sediaan itu diiris
tegak lurus pada sumbu organ [1]. Irisan membujur tangensial: apabila arah irisannya tidak
melewati sumbu organ tetapi hanya sejajar dengan sumbu organ. Sebenarnya pengertiannya
adalah sejajar dengan permukaan luar tubuh tumbuhan, untuk batang tumbuhan dengan
penampang melintang berbentuk persegi misalnya kumis kucing maka kalau diiris membujur
lewat sumbu dan disebut penampang bujur diagonal[1]. Bahan lain seperti biji jarak yang
mempunyai bidang lengkap, maka penampang bujur yang diiris melewati sumbu yang
disebut penampang bujur median.

Irisan tengah (median section) adalah irisan sejajar tegak lurus pada bagian tengah
suatu objek. Pembuatan sediaan irisan (section preparation) ini ditujukan pada objek-objek
yang besar dan tebal baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan, supaya jaringan dan sel-selnya
dapat dilihat di bawah mikroskop, perlu ditipiskan dengan jalan diiris-iris menjadi bagian
yang kecil dan tipis. Beberapa bahan seperti ranting-ranting kecil, ujung batang yang masih
mudah, dapat dipotong atau diiris menjadi bagian-bagian yang cukup tipis dengan
mempergunakan pisau cukur atau silet. Bahan-bahan yang tidak begitu kuat seperti daun,
akar dan jaringan-jaringan hewan agar dapat dipotong tipis harus ditunjang dengan gabus,
parafin atau bahan lain.

Ada 2 macam preparat sementara yang bersifat basah, yaitu lekapan basah (wet
mount) dan tetes gantung. Kedua macam preparat ini menggunakan setetes cairan yang
mengandung mikroba hidup. Hendaknya berhati-hati dalam melakukan pengamatan
mobilitas. Bakteri, beberapa macam algae, dan protozoa tertentu dapat bergerak bebas karena
adanya flagella. Sedangkan jenis-jenis protozoa lain dapat bergerak dengan silia atau
pseudopodia

PENUTUP

Kesimpulan

1. Kita dapat mampu untuk membuat preparat irisan free-hand section


2. Pengirisan atau penyayatan umumnya dilakukan dengan menggunakan mikrotom. Tidak
tersedianya mikrotom menyebabkan pengirisan dilakukan dengan metode free-hand
section , yaitu metode dengan menggunakan tangan langsung tanpa alat bantu teknis
mesin (Sass 1958). Langkah-langkah pembuatan preparat tersebut yaitu pengirisan
sampel dilakukan menggunakan silet tajam dan steril secara melintang dengan ketebalan
setipis mungkin yaitu kurang lebih 20-30 mikrometer. Pengirisan ini
dapatdilakukansecara langsung dengan membuat sayatan pada sampel daun,
ranting/batang atau apabila kesulitan dapat menggunakan daging buah timunatau lainnya

DAFTAR PUSTAKA

https://classroom.google.com/c/MjYxODYwMjgxNjQ4

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Preparat_sementara

Anda mungkin juga menyukai