PRAKTIKUM MIKROTEKNIK
(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Bioteknologi)
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS PAPUA
PENDAHULUAN
A. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini yaitu mahasiswa dapat membuat mikroskop sederhana.
B. Dasar Teori
Berdasarkan pada kenampakan obyek yang diamati ada dua jenis mikroskop, yaitu
mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo).
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan
mikroskop elektron. Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa okuler, lensa
obyektif, dan kondensor. Lensa okuler terletak pada ujung atas tabung mikroskop yang
berdekatan dengan mata pengamat. Lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa
tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah tabung mikroskop terdapat
tempat dudukan lensa obyektif atau revolver yang bisa dipasang tiga lensa atau lebih.
METODE PRAKTIKUM
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 15 April 2021 bertempat di Kampus
Ransiki
Langkah 1
1) Pilih botol plastik minuman dengan motif aluran melingkar, seperti pada gambar di
bawah; dan
2) Gunting botol pada bagian pinggir aluran yang cembung dan sisakan tiga aluran. Seperti
terlihat pada gambar 1.
Tandai garis belahan simetris pada kedua sisi botol plastik, seperti terlihat pada
Gambar 2.
Gambar 2
Langkah 3
Gambar 3
Langkah 4
Potong bagian alur tiga tepat pada garis belahan simetris yang telah ditandai, seperti
pada Gambar 4.
Gambar 4
Langkah 5
1) Lipat bagian alur satu ke bagian alur tiga sampai ke bagian ba- wahnya dan lipat lagi;
2) Potong bagian ujung alur satu sepanjang 2 cm untuk lensa penutup;
3) Bentuk lensa okuler pada alur satu bagian yang cem- bung dengan panjang 2 cm dan
berjarak 1,5 cm dari batas lipatan antara alur tiga; dan
4) Bentuk bulatan kecil dan tidak dihitamkan sebagai lensa okuler, sedangkan yang lainnya
dihitamkan dengan spidol permanen warna hitam secara merata, seperti pada Gambar 5.
Gambar 5
Langkah 6
Mikroskop sederhana dari botol plastik minuman telah selesai dan siap untuk
digunakan.
Gambar 6
A. Hasil
1. Mikroskop Sederhana Dari Kamera Hp Dan Lensa Laser
Pembahasan
1. Kelebihan Dan Kelemahan Mikroskop Sederhana Dari Kamera Hp dan Botol Bekas
Kelemahan
Kelebihan
a. Hasil pembuatan mikroskop sederhana dari kamera Hp lebih bagus dibandingkan dengan
botol bekas
b. Cara pembuatannnya mikroskop sederhana botol lebih sederhana
c. Pada mikroskop sederhana botol bekas mengeluarkan pembiayaan yg lumayan murah
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
https://classroom.google.com/c/MjYxODYwMjgxNjQ4
file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/Praktikum%20Mikroteknik%202021.pdf
PRAKTIKUM 2
PENDAHULUAN
A. Tujuan Praktikum
Dari praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat mampu untuk membuat preparat irisan free-
hand section
B. Dasar Teori
METODE
Alat: Mikroskop Sederhana Dari Kamera Hp Dan Lensa Laser Dan Mikroskop Sederhana
Dari Botol Bekas
C. Cara Kerja
1. Sayatlah Daun Rhoe discolor dengan menggunakan pisau/silet . Ambillah bagian tipis
yang transparan dari permukaan dalam bawang dengan menggunakan jarum atau pinset.
2. Letakan sayatan bagian tipis sel bawang tersebut diatas kaca preparat dengan memberi
setetes air dan menutup dengan kaca penutupnya.
3. Kemudian taruhlah smartphone android/HP tersebut diata kaca preparat yang sudah diatur
sedemikian rupa.
4. Nyalakan lensa dari kamera smartphone android tersebut hingga menuju objek sel
bawang merah yang akan kita amati.
5. Taruhlah senter mini di bawah permukaan kaca saat cahaya matahari kurang atau saat
pengamatan yang memerlukan intensitas cahaya terang.
6. Amatilah kembali preparat dibawah mikroskop dengan bantuan smartphone android
dengan mengatur kamera perbesar (zoom) atau memperkecilnya.
A. Hasil
B. Pembahasan
Preparat sementara adalah preparat yang bersifat sementara dan tidak dapat disimpan
dalam waktu lama. Preparat merupakan spesimen/objek pengamatan mikroskop, yang
dimaksud dengan preparat sementara adalah preparat yang setelah dilakukan pengamatan
objek/spesimennya langsung dibuang dan tidak dapat digunakan kembali. Preparat sementara
dibuat untuk melihat proses tertentu pada spesimen baik yang masih hidup ataupun tidak.
Pembuatan preparat sementara memerlukan keterampilan mengiris agar spesimen dapat
diamati sesuai dengan tujuan pengamatan, prinsipnya ada tiga macam irisan berdasarkan
bidang pemotongan, yaitu:
Irisan melintang (cross section, biasanya disingkat c.s atau x.s) adalah irisan dengan
arah tegak lurus dengan sumbu horizontal dari objek
Irisan membujur (longitudinal section, biasanya disingkat I.s) adalah irisan yang
sejajar dengan sumbu horizontal dari objek irisan membujur radial: jika sediaan itu diiris
tegak lurus pada sumbu organ [1]. Irisan membujur tangensial: apabila arah irisannya tidak
melewati sumbu organ tetapi hanya sejajar dengan sumbu organ. Sebenarnya pengertiannya
adalah sejajar dengan permukaan luar tubuh tumbuhan, untuk batang tumbuhan dengan
penampang melintang berbentuk persegi misalnya kumis kucing maka kalau diiris membujur
lewat sumbu dan disebut penampang bujur diagonal[1]. Bahan lain seperti biji jarak yang
mempunyai bidang lengkap, maka penampang bujur yang diiris melewati sumbu yang
disebut penampang bujur median.
Irisan tengah (median section) adalah irisan sejajar tegak lurus pada bagian tengah
suatu objek. Pembuatan sediaan irisan (section preparation) ini ditujukan pada objek-objek
yang besar dan tebal baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan, supaya jaringan dan sel-selnya
dapat dilihat di bawah mikroskop, perlu ditipiskan dengan jalan diiris-iris menjadi bagian
yang kecil dan tipis. Beberapa bahan seperti ranting-ranting kecil, ujung batang yang masih
mudah, dapat dipotong atau diiris menjadi bagian-bagian yang cukup tipis dengan
mempergunakan pisau cukur atau silet. Bahan-bahan yang tidak begitu kuat seperti daun,
akar dan jaringan-jaringan hewan agar dapat dipotong tipis harus ditunjang dengan gabus,
parafin atau bahan lain.
Ada 2 macam preparat sementara yang bersifat basah, yaitu lekapan basah (wet
mount) dan tetes gantung. Kedua macam preparat ini menggunakan setetes cairan yang
mengandung mikroba hidup. Hendaknya berhati-hati dalam melakukan pengamatan
mobilitas. Bakteri, beberapa macam algae, dan protozoa tertentu dapat bergerak bebas karena
adanya flagella. Sedangkan jenis-jenis protozoa lain dapat bergerak dengan silia atau
pseudopodia
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
https://classroom.google.com/c/MjYxODYwMjgxNjQ4
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Preparat_sementara