Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN HASIL OBSERVASI

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

DISUSUN OLEH :

RAHMAWATI (9181140211026)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

UNIVERSITAS SINTUWU MAROSO

POSO

2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat


dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi Agung
Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan laporan sebagai tugas dari mata kuliah perkembangan peserta
didik. Agar kiranya dapat bermanfaat bagi pembaca maupun pendengar serta guna untuk
upaya peningkatan kualitas yang yang lebih baik lagi dan tak lupa juga penulis mohon kritik
dan sarannya guna untuk penyempurnaan laporan yang telah di buat. Atas perhatiannya
penulis ucapkan terima kasih.

Poso, 14 desember 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii

LEMBAR OBSERVASI............................................................................................ 1

BAB I : Pendahulan................................................................................................... 2

BAB II : Tujuan observasi......................................................................................... 3

BAB III : Fokus indicator yang di observasi............................................................. 7

BAB IV : Deskripsi hasil observasi........................................................................... 11

A. Perkembangan fisik........................................................................................ 11

B. Perkembangan kognitif.................................................................................. 12

C. Perkembangan psikomotorik.......................................................................... 12

D. Perkembangan interpersonal.......................................................................... 13

E. Permasalahan yang sering di hadapi.............................................................. 13

BAB V: Kesimpulan ................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 15

ii
LEMBAR OBSERVASI

Nama sekolah : SMA N 1 LAGE

Kelas : X MIA 1

Waktu Observasi :

Pernyataan

NO Jenis perkembangan KET


Nampak Belum
Nampak

1. Perkembangan fisik
a. Jakun mulai terlihan (pria) 
b. Suara mulai berat dan membesar (L) 
Muncul bulu halus di wajah (L)
c. Otot mulai membesar dan bebentuk (L) 
d. Pinggul mulai membesar dan payudara 
mulai tumbuh
e. Kulit lebih halus 
f. Mulai timbul jerawat 
2. Perkembangan kognitif
a. Berani mengemukan pendapat 
b. Mampu mengenal benda benda disekolah 
dalam bahsa asing
c. Mampu memecahkan masalah secara 
mandiri maupun berkelompok
d. Lancar dalam berdiskusi 
e. Mampu mengusai media belajar yang 
digunakan
3. Perkembangan psikomotorik
a. Senang berlomba-lomba mengerjakan 
soal latihan di papan tulis
b. Berani mencoba walupun ada 
kemungkinan terjadi kesalahan
c. Mampu menulis kaligrafi atau 
menggambar dengan indah
4. Perkembangan interpersonal
a. Terbentuknya kelompok teman(geng) 
b. Rasa solidritas tinggi 
c. Rasa persahabatan yang tinggi 
5. Permasalahan yang sering di hadapi (di lihat yang terjadi saat sedang observasi)

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Psikolog memandang anak usia SMA sebagai individu yang berada pada tahap
yang tidak jelas dalam rangkaian proses perkembangan individu. Ketidakjelasan ini
karena mereka berada pada periode transisi, yaitu dari periode kanak-kanak menuju
periode orang dewasa.Pada masa tersebut mereka melalui masa yang disebut masa
remaja atau pubertas.Umumnya mereka tidak mau dikatakan sebagai anak-anak tapi
jika mereka disebut sebagai orang dewasa, mereka secara riil belum siap menyandang
predikat sebagai orang dewasa.
Ada perubahan-perubahan yang bersifat universal pada masa remaja, yaitu
meningginya emosi yang intensitasnya bergantung pada tingkat perubahan fisik dan
psikis, perubahan tubuh, perubahan minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok
sosial tertentu untuk dimainkannya yang kemudian menimbulkan masalah,
berubahnya minat, perilaku, dan nilai-nilai, bersikap mendua (ambivalen) terhadap
perubahan.
Perubahan-perubahan tersebut akhirnya berdampak pada perkembangan fisik,
kognitif, afektif, dan juga psikomotorik mereka. Menurut Santrock (1997) remaja
bertugas mencapai kemandirian emosional dari orangtua dan orang-orang dewasa
lainnya.Hal ini bisa membuat remaja melawan keinginan atau bertentangan pendapat
dengan orangtuanya.Dengan ciri khas remaja yang penuh gejolak dan emosional,
pertentangan pendapat ini seringkali membuat remaja menjadi pemberontak di rumah.
Apabila masalah ini tidak terselesaikan, terutama orangtua bersikap otoriter, remaja
cenderung mencari jalan keluar di luar rumah, yaitu dengan cara bergabung dengan
teman-teman sebaya yang senasib. Seringkali karena yang dihadapi adalah remaja
yang seusia yang punya masalah yang kurang lebih sama dan sama-sama belum
berhasil mengerjakan tugas perkembangan yang sama, bisa jadi solusi yang
ditawarkan kurang bijaksana. Kehadiran problem emosional tersebut bervariasi pada
setiap remaja.
Selain itu remaja mampu untuk melihat diri sendiri secara objektif yang
ditandai dengan kemampuan untuk mempunyai wawasan tentang diri sendiri dan
kemampuan untuk menangkap humor.

2
BAB II
TUJUAN OBSERVASI
Remaja merupakan masa peralihan dari usia anak-anak ke usia dewasa. Remaja dibagi
menjadi 3 kategori, yaitu remaja mula/awal, remaja madya, dan remaja akhir (dewasa).Selain
itu definisi remaja menurut WHO secara lebih konseptual, sebagai berikut (Sarwono, 2001).
Remaja adalah suatu masa dimana:
1. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual
sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual. 
2. Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-kanak
menjadi dewasa
Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan terhadap siswa SMA Taman
Harapan diatas, siswa tergolong remaja madya. Dan telah didapat hasil bahwa di usia remaja
ini banyak berbagai masalah yang harus dihadapi.

A.    Mengidentifikasi Masalah Fisik


              Masa remaja merupakan salah satu diantara dua masa rentangan kehidupan individu,
dimana terjadi pertumbuhan fisik yang sangat pesat.  Bagian-bagian tubuh tertentu pada
tahun-ketahun permulaan kehidupan secara proporsional terlalu kecil, namun pada masa
remaja proporsionalnya menjadi terlalu besar, karena terlebih dahulu mencapai kematangan
daripada bagian-bagian yang lain.
              Berdasarkan teori tersebut, dalam perkembangan masalah fisiknya,  siswaSMA
Taman Harapansangat baik dalam perkembangan fisik. Hal itu dapat dilihat berdasarkan ciri-
ciri bentuk fisiknya, siswa memiliki tubuh yang tinggi, gempal, bugar, rambut hitam, kulit
putih. Dalam perkembangan fisiknya, siswa tidak memiliki penyakit menular atau akut.Hal
ini dikarenakan keluarga siswa memperhatikan asupan gizi makanan dengan baik.Sehingga
siswa sudah dapat menentukan profesi atau cita-cita yang diinginkannya kelak, seperti siswa
SMA Taman Harapan yang salah satu siswanya berbkt menjadi dancer atau pesepak bola dan
pernah mewakili sekolah dalam tingkat kejuaraan.
               Begitu pula disekolah, siswa selalu rapi dalam berpakaian. Hal ini dapat dilihat
ketika siswa mulai menjalani aktivitas sekolah. Atribut sekolah lengkap, selalu memakai ikat
pinggang, rambut ditata dengan rapi. Dari hasil observasi dan wawancara terhadap siswa
SMA Taman Harapan ialah siswa dapat menerima fisik masing-masing siswa itu sendiri dan
dapat menggunakannya secara efektif.

3
B.     Mengidentifikasi Masalah Psikologi
Perkembangan psikologis atau intelektual pada remaja berkembang dimulai dari
umur sekitar 12 tahun sampai 21 tahun bagi perempuan dan umur sekitar 13 tahun sampai
dengan 22 tahun bagi laki-laki. Secara mental remaja telah dapat berpikir logis tentang
berbagai gagasan yang abstrak. Sebagaimana dunia terbentuk ini tidak lagi dilihat sebagai
satu-satunya alternatif yang mungkin terjadi, misalnya norma masyarakat, norma keluarga,
bahkan norma sekolah. Kebanyakan remaja lebih mementingkan norma yang berlaku
diantara teman sebanyanya , adapun norma yang lain tidak lagi dipandang sebagai aturan
yang dapat mengatur kehidupannya.
Salah satu permasalahan psikologis remaja adalah emosi yang masih labil.Mereka
belum bisa mengontrol emosi dengan baik. Dalam satu waktu mereka akan kelihatan sangat
senang sekali tetapi mereka tiba-tiba langsung bisa menjadi sedih atau marah. Emosi remaja
lebih kuat dan lebih menguasai diri mereka daripada pikiran yang realistis. Saat melakukan
sesuatu mereka hanya menuruti ego dalam diri tanpa memikirkan resiko yang akan terjadi.
Berdasarkan teori tersebut dapat dilihat perkembangan masalah psikologis yang
dialami siswa siswa SMA Taman Harapan hampir semuanya serupa.
Siswa memiliki sifat terbuka dan bebas.Hal ini terlihat bahwa siswa tidak lagi malu-
malu ataupun ada sesuatu yang ditutupi ketika diwawancarai. Disamping itu, siswa
mempunyai masalah psikologis dalam hal sopan santun ketika berbicara dengan orang yang
lebih tinggi derajatnya dilingkungan sekolah , hal ini terlihat dari caranya siswa memanggil
kakak seniornya dan seperti meremehkan para observer, meskipun siswa mengikuti peraturan
sekolah dengan cukup baik dan mengikuti ekstrakulikuler yang disediakan oleh sekolah
walaupun tidak rutin berangkat, namun siswa tersebut tetap mengikutinya. Di sekolah, siswa
menjalani peranannya selayaknya siswa pada umumnya seperti belajar, berkomunikasi,
mengerjakan tugas, dll.
Siswa juga suka memilih-milih mata pelajaran yang disukainya, seperti biologi,
matematika, dan bahasa inggris.Siswa paling membenci dengan pelajaran fisika dan
sejarah.Itu disebabkan karena membutuhkan pemahaman yang ekstra juga guru yang
mengajarnya tidak begitu memperhatikan kelemahan siswa.
Siswa juga terkadang sulit untuk mengontrol emosinya apabila sedang bermasalah
dengan orang lain. Hal ini dapat dilihat ketika siswa mulai melakukan tawuran antar sekolah,
juga siswa menampakkan sikap cemas ataupun sikap jengkel akan suatu keadaan. Serta
seringnya siswa tidak tepat waktu atau telat dalam mengikuti kegiatan belajar. Akibat dari ini

4
siswa ternyata tidak dapat memupuk dan memperoleh perilaku yang baik untuk
dipertanggung-jawabkan secara sosial.

C.    Mengidentifikasi Masalah Sosial


Gejolak emosi remaja dan masalah remaja lain pada umumnya disebakan antara lain
oleh adanya konflik peran sosial. Konflik peran yang dapat menimbulkan gejolak emosi dan
kesulitan-kesulitan lain pada masa remaja dapat dikurangi dengan memberi latihan-latihan
agar remaja dapat mandiri sedini mungkin. Dengan kemandiriannya anak dapat memilih
jalannya sendiri dan ia akan berkembang lebih mantap. Oleh karena ia tahu dengan tepat saat-
saat yang berbahaya di mana ia harus kembali berkonsultasi dengan orang tuanya atau
dengan orang dewasa lain yang lebih tahu dari dirinya sendiri.
Berdasarkan teori tersebut dapat dilihat perkembangan masalah sosial yang dihadapi
oleh siswa SMA Taman Harapan diantaranya adalah kurang dalam berinteraksi dengan
teman-teman lainnya.Akibat sifatnya yang tidak mau diajak komunikasi menyebabkan siswa
mulai berkelompok-kelompok.
Siswasuka memilih-milih teman, untuk beradaptasi dan menerima teman barunya
membutuhkan waktu yang sangat lama.Dalam diskusi kelas, siswa cukup aktif, dan baik
dalam menuntaskan masalah. Namun dalam proses pengerjaannya siswa lebih suka bersama
dengan kelompok yang hanya ia sukai.
Siswa mampu melibatkan lawan jenis pada suatu kegiatan,dan tidak malu lagi untuk
berinteraksi dengan lawan jenis. Di saat anak-anak mulai memasuki remaja dan dunia SMA,
siswa sudah mulai menyukai lawan jenis. Terkadang perasaan yang tidak bisa dikontrol akan
menyebabkan kesalahan fatal. Hal ini dapat kita lihat ketika salah satu siswa SMA Taman
Harapan hampir melakukan bunuh diri karena putus cinta, tetapi hal itu beruntung dapat
dicegah. Sehingga siswa tersebut mengalami sakit selama seminggu dan meninggalkan mata
pelajaran.

D.    Mengidentifikasi Masalah Pribadi


Kehidupan pribadi sukar untuk di rumuskan karena sangat kompleks dan unik.Pada
hakikatnya manusia merupakan pribadi yang utuh dan memiliki sifat-sifat sebagai makhluk
individu dan makhluk sosial. Dalam kedudukannya sebagai makhluk individu  seseorang
menyadari bahwa dalam kehidupannya memiliki kebutuhan penting bagi diri pribadi, baik
fisik maupun nonfisik. Dalam pertumbuhan fisiknya, manusia memerlukan kekuatan dan
daya tahan tubuh serta perlindungan keamanan fisiknya.
5
Perkembangan pribadi menyangkut perkembangan pribadi berbagai aspek, yang
akan di tujukan dalam perilaku. Perilaku seseorang yang menggambarkan perpaduan
berbagai aspek itu terbentuk didalam lingkungan.
Berdasarkan teori tersebut dapat dilihat perkembangan masalah pribadi yang terjadi
pada siswa ini kurang dalam berinteraksi dengan teman sekelas, memiliki sifat mudah bosan
dan malas belajar.Hal ini sudah dijelaskan seperti yang terjadi pada masalah psikologi dan
sosialnya.

E.     Mengidentifikasi Masalah Religius


Religi yaitu kepercayaan terhadap kekuasaan suatu zat yang mengatur alam semesta
ini adalah sebagian dari moral, sebab dalam moral sebenarnya diatur segala perbuatan yang
dinilai baik dan perlu dilakukan suatu perbuatan yang dinilai tidak baik sehingga perlu
dihindari. Agama, oleh karena mengatur juga tingkah laku baik-buruk, secara psikologik
termasuk dalam moral. Hal lain yang termasuk dalam moral adalah sopan-santun, tata krama,
dan norma-norma masyarakat lain.
Hal ini disebabkan karena tidak ada bimbingan atau pengetahuan religius dari
keluarganya. Dengan kesibukan pekerjaan orang tua, mereka hanya mendidiknya apa yang
wajib dilakukan sebagaimana mestinya bagi masing-masing umat agama. Oleh sebab itu,
siswa ini tidak sebegitu tahu tentang Agamanya yang sebenarnya.Dan ini juga didukung
dengan lingkungan perkotaan yang globalisasi.Agama memang sering dikesampingkan,
diatas pendidikan atau kerja, yang intinya kehidupan didunia yang mereka anggap lebih
kekal.

F.     Mengidentifikasi Masalah Kebutuhan


Dalam masalah kebutuhan, siswa ini memilikikebutuhan finansial yang cukup.Dengan
kecukupan ini siswa tidak pernah boros dalam memanfaatkan uang saku yang dimiliki untuk
keperluan pokonya. Seperti ketika para observer menanyakan seputar hutang-menghutang
sesama teman sekelas, siswa mengatakan tidak ada yang hutang apalagi sampai ada kasus
besar masalah hutang antar teman.

6
BAB III
FOKUS INDIATOR YANG DI OBSERVASI

1. Perkembangan Fisik

              Masa remaja merupakan salah satu diantara dua masa rentangan kehidupan individu,
dimana terjadi pertumbuhan fisik yang sangat pesat.  Bagian-bagian tubuh tertentu pada
tahun-ketahun permulaan kehidupan secara proporsional terlalu kecil, namun pada masa
remaja proporsionalnya menjadi terlalu besar, karena terlebih dahulu mencapai kematangan
daripada bagian-bagian yang lain.
              Berdasarkan teori tersebut, dalam perkembangan masalah fisiknya,  siswaSMA
Taman Harapansangat baik dalam perkembangan fisik. Hal itu dapat dilihat berdasarkan ciri-
ciri bentuk fisiknya, siswa memiliki tubuh yang tinggi, gempal, bugar, rambut hitam, kulit
putih. Dalam perkembangan fisiknya, siswa tidak memiliki penyakit menular atau akut.Hal
ini dikarenakan keluarga siswa memperhatikan asupan gizi makanan dengan baik.Sehingga
siswa sudah dapat menentukan profesi atau cita-cita yang diinginkannya kelak, seperti siswa
SMA Taman Harapan yang salah satu siswanya berbkt menjadi dancer atau pesepak bola dan
pernah mewakili sekolah dalam tingkat kejuaraan.
               Begitu pula disekolah, siswa selalu rapi dalam berpakaian. Hal ini dapat dilihat
ketika siswa mulai menjalani aktivitas sekolah. Atribut sekolah lengkap, selalu memakai ikat
pinggang, rambut ditata dengan rapi. Dari hasil observasi dan wawancara terhadap siswa
SMA Taman Harapan ialah siswa dapat menerima fisik masing-masing siswa itu sendiri dan
dapat menggunakannya secara efektif.

2. Perkembangan kognitif

Kognitif merupakan salah satu aspek penting dari perkembangan peserta didik yag
berkaitan menentukan keberhasilan mereka disekolah. Guru sebagai tenaga kependidikan
yang bertangung jawab melaksanakan interaksi edukasi didalam kelas, perlu memiliki
pemahaman yang mendalam tentang perkembangan kognitif peserta didik. Dengan bkal
pemahaman tersebut, guru akan dapat memberikan. Layanan pendidikan atau melaksanakan
proses pembelajaran yan sesuai dengan kemampuan kognitif peserta didik yang dihadapinya.
Perkembangan pikirannya dapat dibedakan dengan dua bentuk yaitu :

7
a) perkembangan formal

yaitu perkembangan fungsi-fungsi fikir atau alat-alat fikir anak untuk dapat menyerap,

menimbang, memutuskan, menguraikan, dan lain-lain. Contoh, perkembangan

sistematika berfikir, teknik pengambilan keputusan dan lain-lain.

b) perkembangan material

yaitu perkembangan jumlah pengetahuan pikir (knowledge) oleh seseorang untuk

dapat memiliki dan dikuasainya contoh, penguasaan tentang angka-angka, pendapat-

pendapat, teori-teori dan sebagainya.

Secara keseluruhan perkembangan pikiran dapat diartikan sejalan dengan proses


perkembangan pengamatan dan tangapan anak, maka perkembangan pikiranpun dapat
dikotegorikan dengan dua tahap :
i. Berpikir dengan kongkret ( dengan objek realis ) sehingga proses berpikir anak harus

dirangsang atau di tuntun dengan benda peraga.

ii. Berepikir secara simbolis atau sistematis yaitu anak berpikir dengan mengunakan

simbol-simbol ( tanda-tanda) maka di sini sudah kenal huruf, angka, skema, simbol-

simbol tertentu, dan sebagainya.

3. Perkembangan psikmotorik

Secara umum, terdapat perbedaan antara gambaran perubahan-perubahan fisik


berdasarkan jenis kelamin laki-laki dengan perempuan. Pada anak perempuan berupa
pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan menjadi panjang),
pertumbuhan payudara, tumbuh bulu halus berwarna gelap di kemaluan, mencapai
pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap tahunnya, bulu kemaluan menjadi
keriting, menstruasi atau haid, dan tumbuh bulu-bulu ketiak.

Sementara pada anak laki-laki berupa pertumbuhan tulang-tulang, testis (buah pelir)
membesar, tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus, dan berwarna gelap, awal perubahan
suara, ejakulasi, bulu kemaluan menjadi keriting, pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat
maksimum setiap tahunnya, tumbuh rambut-rambut halus di wajah, tumbuh bulu ketiak, akhir

8
perubahan suara, rambut-rambut diwajah bertambah tebal dan gelap, dan tumbuh bulu di
dada.

Karakteristik Perkembangan Psikomotorik Pada Remaja Keterampilan psikomotorik


berkembang sejalan dengan pertumbuhan ukuran tubuh, kemampuan fisik, dan perubahan
fisiologi. Pada masa ini, laki-laki mengalami perkembangan psikomotorik yang lebih pesat
dibanding perempuan. Kemampuan psikomotorik laki laki cenderung terus meningkat dalam
hal kekuatan, kelincahan, dan daya tahan. Secara umum, perkembangan psikomotorik pada
perempuan terhenti setelah mengalami menstruasi. Oleh karena itu, kemampuan
psikomotorik laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan.

Karakteristik perkembangan psikomotorik pada masa dewasa Pada usia dewasa


keterampilan dalam hal tertentu masih dapat ditingkatkan. Puncak dari perkembangan
psikomotorik terjadi pada masa ini. Latihan merupakan hal penentu dalam perkembangan
psikomotorik. Melalui latihan yang teratur dan terprogram, keterampilan yang maksimal akan
dapat ditingkatkan dan dipertahankan. Karakteristik perkembangan psikomotorik ditandai
dengan peningkatan keterampilan dalam bidang tertentu. Semua sistem gerak dan koordinasi
dapat berjalan dengan baik.

4. Perkembangan interpersonal

Hubungan interpersonal dapat diartikan sebagai hubungan antarpribadi. Sebagai makhluk


sosial, peserta didik senantiasa melakukan interaksi sosial dengan orang lain. Interaksi sosial
menjadi faktor utama dalam hubungan interpersonal antara dua orang atau lebih saling
memengaruhi. Menurut Knapp (1984), interaksi sosial dapat menyebabkan seseorang menjadi
dekat dan merasakan kebersamaan, namun sebaliknya, dapat pula menyebabkan seseorang
menjadi jauh dan tersisih dari suatu hubungan interpersonal. Bagi peserta didik, interaksi sosial
terjadi pertama kali di dalam keluarga.

 Hubungan dengan Teman Sebaya


Teman sebaya (peer) mempunyai fungsi yang hampir sama dengan orang tua. Teman
bisa memberikan ketenangan ketika mengalami kekhawatiran. Tidak jarang terjadi seorang
anak yang tadinya penakut berubah menjadi pemberani berkat teman sebaya.
Karakristik Hubungan Anak Usia Sekolah dengan Teman Sebaya
Berinteraksi dengan teman sebaya merupakan aktivitas yang banyak menyita waktu
anak selama masa pertengahan dan akhir anak-anak. Barker dan Wright, mencatat bahwa

9
anak-anak usia 2 tahun menghabiskan 10% dari waktu siangnya untuk berinteraksi dengan
teman sebaya. Pada usia 4 tahun, waktu yang dihabiskan untuk berinteraksi dengan teman
sebaya meningkat menjadi 20%. Sedangkan anak usia 7 hingga 11 meluangkan lebih dari
40% waktunya untuk berintraksi dengan teman sebaya.
 Pembentukan Kelompok
Interaksi teman sebaya dari kebanyakan anak usia sekolah ini terjadi dalam grup atau
kelompok, sehingga periode ini seting disebut “usia kelompok”. Anak tidak lagi puas
bermain sendirian di rumah atau melakukan kegiatan-kegiatan dengan anggota keluarga. Hal
ini adalah karena anak memiliki keinginann yang kuat untuk diterima sebagai anggota
kelompok, serta merasa tidak puas bila tidak bersama teman-temannya.
Rubin dan Krasnor (1980) mencatat bahwa perubahan sifat dari kelompok teman
sebaya pada anak usia sekolah. Ketika anak berusia 6 hingga 7 tahun, kelompok teman
sebaya tidak lebih daripada kelompok bermain. Kelompok terbentuk secara spontan. Ketika
anak berusia 9tahun, kelompok-kelompok menjadi lebih formal. Anak-anak berkumpul
menurut minat yang sama dan merencanakan perlombaan-perlombaan.

10
BAB IV

DESKRIPSI HASIL OBSERVASI

A. Perkembangan fisik

1. Jakun mulai terlihat (laki-laki)

Nampak : beberapa siswa laki-laki dalam kelas x mia 1 sudah terlihat atau Nampak,

karena usia mereka sudah menginjak 15 tahun, laki laki yang berusia 11-15 tahun

akan mengalami tumbuh jakun, itu hal normal pada laki laki.

2. Suara mulai berat dan membesar dan muncul bulu halus di wajah (laki laki)

Nampak : pada saat pembelajaran ada seorang siswa yang membacakan soal pada

buku latihan, suaranya sudah sangat berat.

3. Otot mulai membesar dan terbentuk (laki laki)

Nampak : sebagian kecil siswa kelas mia 1 suudah memiliki otot, terlihat dari postur

tubuh mereka yang tinggi dan besar.

4. Pinggul mulai membesar dan payudara mulai tumbuh

Nampak : pada siswi kelas mia 1 pinggul mereka sudah Nampak, dan semua siswi

kelas mia 1 sudah memiliki payudara yang sangat Nampak.

5. Kulit lebih halus

Nampak : sudah sangat Nampak, karena pada usia mereka sudah ingin terlihat

menarik di lawan jenis, sehingga mereka mulai memperhalus kulit.

6. Mulai timbul jerawat

Nampak : Nampak, karena usia mereka sudah memasuki usian pubertas yang dimana

tanda tandanya sudah timbulnya jerawat.

11
B. Perkembangan kognitif

1. Berani mengemukakan pendapat

Nampak : sangat Nampak karena pada saat pembelajaran mereka mengerjakan soal

soal latihan dan di berikan kesempatan untuk berdiri menjawab soalnya.

2. Mampu mengenal benda-benda dalam bahasa asing

Nampak : pada saat pembelajaran bahasa inggris mereka sudah mampu mengetahui

benda benda dalam bahasa inggris.

3. Mampu memeahkan masalah secara mandiri maupun berkelompok

Nampak : karena mereka di berikan soal soal laihan dan mereka menjawab soalnya

dengan mandiri.

4. Lancar dalam berdiskusi

Nampak : pada saat pengerjaan soal soal latihan, mereka mendiskusikan jika ada soal

yang agak susah dan tidak di pahami.

5. Mampu menguasai media belajar yang di gunakan

Nampak : mereka mengerjakan soal soal latihan pada buku atau modul yang di

berikan, dan mereka menggunakannya dengan baik. Karena buku adalah salah satu

dari media, jadi mereka sudah mampu mengusai media tersebut.

C. Perkembangan psikomotorik

1. Senang beromba lomba mengerjakan soal latihan di papan tulis

Nampak : sangat sangat Nampak, karena pada saat mengerjakan soal latihan yang di

buku, mereka di berikan kesempatan untuk mengerjakan dan menjawab soal tersebut

di papan tulis.

12
2. Berani mencoba walaupun ada kemungkinan terjadi keslahan

Nampak : saat di berikan kesempatan untuk menjawab soal di papan tulis mereka

agak ragu, namun mereka tetap maju untuk menjawab soalnya walaupu ada kesalahan

sedikit, tetapi guru tersebut tidak marah akan tetapi hanya membenarkan saja.

3. Mampu menulis kaligrafi atau menggambar dengan indah

Tidak Nampak: karena kelas mia 1 tidak sedang belajar kaligrafi dan di dalam kelas

belum ada gambar gambar indah.

D. Perkembangan interpersonal

1. Terbentuknya kelompok teman (geng)

Nampak : sangat Nampak, entah di kelas maupun luar kelas, kami melihat adanya

terbentuk kelompok teman pada saat ke kantin, kelompok ini terbentuk dari 3 sampai

5 siswa siswi.

2. Rasa solidaritas yang tinggi

Nampak : rasa solidaritas mereka tinggi karena mereka memiliki kelompok kelompok

teman ini.

3. Rasa persahabatan yang tinggi

Nampak : sangat Nampak, dari terbentuknya geng, mereka sudah memiliki rasa

persahabatan yang tinggi, karena mereka selalu bersama.

E. Permasalahan yang sering di hadapi

Pada saat kami observasi kelas mia 1, ada beberapa permasalahan yang kami liat

seperti, mereka menjawab soal soal yang di berikan pada saat di kelas, padahal

sebenarnya soal soalnya tersebut harus dikerjakan pada saat di rumah, dan ada juga

beberapa siswa yang tidak serius dalam memperhatikan guru di depan, mereka hanya

tertawa.

13
BAB V

KESIMPULAN

Perkembangan pada jenjang SMA sudah Ada perubahan-perubahan yang bersifat


universal pada masa remaja, yaitu meningginya emosi yang intensitasnya bergantung pada
tingkat perubahan fisik dan psikis, perubahan tubuh, perubahan minat dan peran yang
diharapkan oleh kelompok sosial tertentu untuk dimainkannya yang kemudian menimbulkan
masalah, berubahnya minat, perilaku, dan nilai-nilai, bersikap mendua (ambivalen) terhadap
perubahan.
            Masa remaja merupakan salah satu diantara dua masa rentangan kehidupan individu,
dimana terjadi pertumbuhan fisik yang sangat pesat.  Bagian-bagian tubuh tertentu pada
tahun-ketahun permulaan kehidupan secara proporsional terlalu kecil, namun pada masa
remaja proporsionalnya menjadi terlalu besar, karena terlebih dahulu mencapai kematangan
daripada bagian-bagian yang lain.
Secara umum, terdapat perbedaan antara gambaran perubahan-perubahan fisik
berdasarkan jenis kelamin laki-laki dengan perempuan. Pada anak perempuan berupa
pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan menjadi panjang),
pertumbuhan payudara, tumbuh bulu halus berwarna gelap di kemaluan, mencapai
pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap tahunnya, bulu kemaluan menjadi
keriting, menstruasi atau haid, dan tumbuh bulu-bulu ketiak.

Sementara pada anak laki-laki berupa pertumbuhan tulang-tulang, testis (buah pelir)
membesar, tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus, dan berwarna gelap, awal perubahan
suara, ejakulasi, bulu kemaluan menjadi keriting, pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat
maksimum setiap tahunnya, tumbuh rambut-rambut halus di wajah, tumbuh bulu ketiak, akhir
perubahan suara, rambut-rambut diwajah bertambah tebal dan gelap, dan tumbuh bulu di
dada.

14
DAFTAR PUSTAKA

Syamsu, Yusuf LN dan Nani M. Sugandhi.2013.Perkembangan Peserta Didik.


Jakarta: Rajawali Pers.
Danim, Sudarwan.2011. Perkembangan Peserta Didik .Bandung: Alfabeta.
Aji, Muhammad. 2012. Psikologi Remaja : Perkembangan Peserta Didik .
Jakarta: Bumi Aksara.
Lieza.Perkembangan Sosial Remaja. 29 Oktober 2015.
http://my-lieza.blogspot.co.id/2013/perkembangan-sosial-remaja.html?m=1
Fatimah, Enung. 2006. Psikologi Perkembangan :Perkembangan Peserta Didik.
Bandung: Pustaka Setia.
Sinolungan, A.E. 1997. Perkembangan Peserta Didik : Psikologi Perkembangan.
Jakarta :Gunung Agung
Sinolungan, A.E. 2001. Psikologi Perkembangan : Perkembangan Peserta Didik. Manado :
Universitas Negeri Manado
SMA 1 LAGE

15
Dokumentasi
Pada saat observasi

16
17

Anda mungkin juga menyukai