Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


SMP NEGERI 1 LAGE

Di Susun Oleh :

LUS NUGRANY MPANGULU

91811402111046

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SINTUWU MAROSO

POSO

2019
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat serta
hidayah-NYA sehingga tugas observasi Perkembangan Peserta Didik ini dapat di selesaikan.

Observasi ini dilakukan untuk memenuhi tugas pengganti ujian akhir semester satu
pada mata kuliah Perkembangan Peserta Didik .

Saya menyadari bahwa dalam observasi ini tidak akan berhasil dengan baik dari
semua pihak untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas segala
partisipasinya dan telah membantu memberikan dukungan, semangat, bantuan dan doa dalam
menyelesaikan dalam proses observasi ini.

Poso, 12 Desember 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………… .. i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………... . ii

LEMBAR OBSERVASI…………………………………………………………………..… iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………. 1

BAB II TUJUAN OBSERVASI……………………………………………………………... 2

BAB III FOKUS INDIKATOR YANG DI OBSERVASI……………………………………6

BAB IV DESKRIPSI HASIL OBSERVASI………………………………………………….8

A. Perkembangan Fisik…………………………………………………………………...8
B. Perkembangan Kognitif………………………………………………………………. 9
C. Perkembangan Psikomotorik…………………………………………………………. 9
D. Perkembangan Interpersonal……………………………………………………….... 10
E. Permasalahan Yang Sering Dihadapi………………………………………………... 10

BAB V KESIMPULAN……………………………………………………………………... 11

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..… 12

DOKUMENTASI…………………………………………………………………………….13

ii
LEMBAR OBSERVASI

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Lage

Kelas : VIII C

Tanggal /Waktu Observasi : 18 - 20 November 2019, Pukul 08.00 - selesai

Pernyataan
No Jenis Perkembangan Belum Ket
Nampak
Nampak
I Perkembangan Fisik 
a. Jakun mulai terlihat ( laki-laki) 
b. Suara mulai berat dan membesar ( laki-laki ) 
c. Muncul bulu halus di wajah ( laki-laki ) 
d. Otot mulai membesar dan terbentuk (laki-laki) 
e. Pinggul mulai membesar dan payudara mulai tumbuh 
f. Kulit lebih halus 
g. Mulai timbul jerawat 

II Perkembangan Kognitif
a. Berani mengemukakan pendapat 
b. Mampu mengenal benda-benda di sekolah dalam

bahasa asing
c. Mampu memecahkan masalah secara mandiri

maupun berkelompok
d. Lancar dalam berdiskusi 
e. Mampu menguasai media belajar yang digunakan 

III Perkembangan Psikomotorik


a. Senang berlomba-lomba mengerjakan soal latihan di

papan tulis
b. Berani mencoba walaupun ada kemungkinan terjadi

kesalahan
c Mampu menulis kaligrafi atau menggambar dengan

indah

IV Perkembangan Interpersonal
a. Terbentuknya kelompok-kelompok teman (geng) 
b. Rasa Solidaritas yang tinggi 
c. Rasa persahabatan yang tinggi 

VI Permasalahan yang sering dihadapi ( dilihat yang terjadi saat sedang observasi)

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Havighurst, tugas perkembangan merupakan tugas yang muncul apabila pada
saat atau sekitar periode tertentu dari kehidupun individu. Apabila individu mampu
melaksanakan tugas dengan berhasil, maka akan menimbulkan rasa bahagia dan membawa
kearah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Sebaliknya apabila
mengalami kegagalan, maka akan menimbulkan perasaan tidak bahagia dan mengalami
kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya.
Beberapa tugas perkembangan yangdilakukan oleh individu muncul sebagai akibat
dari kematangan fisik, misalnya berjalan, melompat, lari, dan sebagian lain berkembang dari
adanya tekanan-tekanan dari budaya masyarakat, seperti belajar membaca, dan sebagian
lainnya karena adanya nilai-nilai dan aspirasi individu, seperti memilih dan mempersiapkan
pekerjaan. Namun pada umumnya kemunculan tugas-tugas perkembangan itu disebabkan
oleh adanya ketiga kekuatan tersebut secara serempak. Pada manusia perkembangan fisik dan
mental setiap kalii mencapai kematangan terjadi pada waktu dan tempo yang berbeda. Ada
yang cepat dan ada yang lambat. Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan atau
fase perkembangan, hal ini berarti bahwa dalam menjalani hidupnya yang normal dan berusia
panjang individu akan mengalami fase-fase perkembangan : bayi, kanak-kanak, anak, remaja,
dewasa, dan masa tua.
Fase perkembangan dapat diartikan sebagai tahapan atau pembentukan tentang
perjalanan kehidupan individu yang diwarnai ciri-ciri khusus atau pola-pola tingkah laku
tertentu.

1
BAB II

TUJUAN OBSERVASI

Kata “remaja” berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti to grow atau to

grow maturity (Golinko, 1984 dalam Rice, 1990). Banyak tokoh yang memberikan definisi

tentang remaja, seperti DeBrun (dalam Rice, 1990) mendefinisikan remaja sebagai periode

pertumbuhan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Papalia dan Olds (2001) tidak

memberikan pengertian remaja (adolescent) secara eksplisit melainkan secara implisit melalui

pengertian masa remaja (adolescence).

Menurut Papalia dan Olds (2001), masa remaja adalah masa transisi perkembangan

antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13

tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun.

Menurut Adams & Gullota (dalam Aaro, 1997), masa remaja meliputi usia antara 11

hingga 20 tahun. Sedangkan Hurlock (1990) membagi masa remaja menjadi masa remaja

awal (13 hingga 16 atau 17 tahun) dan masa remaja akhir (16 atau 17 tahun hingga 18 tahun).

Masa remaja awal dan akhir dibedakan oleh Hurlock karena pada masa remaja akhir individu

telah mencapai transisi perkembangan yang lebih mendekati masa dewasa.

Papalia & Olds (2001) berpendapat bahwa masa remaja merupakan masa antara kanak-

kanak dan dewasa. Sedangkan Anna Freud (dalam Hurlock, 1990) berpendapat bahwa pada

masa remaja terjadi proses perkembangan meliputi perubahan-perubahan yang berhubungan

dengan perkembangan psikoseksual, dan juga terjadi perubahan dalam hubungan dengan

orangtua dan cita-cita mereka, dimana pembentukan cita-cita merupakan proses pembentukan

orientasi masa depan.

Menurut Sigmun Freud (1856-1939), dalam Sunaryo (2004:44) mengatakan bahwa fase

remaja yang berlangsung dari usia 12-13 tahun hingga 20 tahun.

2
1. Mengidentifikasi Perkembangan Fisik

Yang dimaksud dengan perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh,

otak, kapasitas sensoris dan ketrampilan motorik (Papalia & Olds, 2001).Perubahan pada

tubuh ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan

kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi.Tubuh remaja mulai beralih dari tubuh

kanak-kanak yang cirinya adalah pertumbuhan menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya

adalah kematangan.Perubahan fisik otak sehingga strukturnya semakin sempurna

meningkatkan kemampuan kognitif (Piaget dalam Papalia dan Olds, 2001).

2. Mengidentifikasi Perkembangan Kognitif

Menurut Piaget (dalam Santrock, 2001), seorang remaja termotivasi untuk memahami

dunia karena perilaku adaptasi secara biologis mereka.Dalam pandangan Piaget, remaja

secara aktif membangun dunia kognitif mereka, di mana informasi yang didapatkan tidak

langsung diterima begitu saja ke dalam skema kognitif mereka.Remaja sudah mampu

membedakan antara hal-hal atau ide-ide yang lebih penting dibanding ide lainnya, lalu remaja

juga menghubungkan ide-ide tersebut.

Pada tahap ini, remaja juga sudah mulai mampu berspekulasi tentang sesuatu, dimana

mereka sudah mulai membayangkan sesuatu yang diinginkan di masa depan. Perkembangan

kognitif yang terjadi pada remaja juga dapat dilihat dari kemampuan seorang remaja untuk

berpikir lebih logis. Remaja sudah mulai mempunyai pola berpikir sebagai peneliti, dimana

mereka mampu membuat suatu perencanaan untuk mencapai suatu tujuan di masa depan

(Santrock, 2001).

Salah satu bagian perkembangan kognitif masa kanak-kanak yang belum sepenuhnya

ditinggalkan oleh remaja adalah kecenderungan cara berpikir egosentrisme (Piaget dalam

Papalia & Olds, 2001). Yang dimaksud dengan egosentrisme di sini adalah “ketidakmampuan

melihat suatu hal dari sudut pandang orang lain” (Papalia dan Olds, 2001). Elkind (dalam

3
Beyth-Marom et al., 1993; dalam Papalia & Olds, 2001) mengungkapkan salah satu bentuk

cara berpikir egosentrisme yang dikenal dengan istilah personal fabel.

3. Mengidentifikasi Perkembangan Kepribadian dan Sosial

Yang dimaksud dengan perkembangan kepribadian adalah perubahan cara individu

berhubungan dengan dunia dan menyatakan emosi secara unik; sedangkan perkembangan

sosial berarti perubahan dalam berhubungan dengan orang lain (Papalia & Olds, 2001).

Perkembangan kepribadian yang penting pada masa remaja adalah pencarian identitas diri.

Yang dimaksud dengan pencarian identitas diri adalah proses menjadi seorang yang unik

dengan peran yang penting dalam hidup (Erikson dalam Papalia & Olds, 2001).

Perkembangan sosial pada masa remaja lebih melibatkan kelompok teman sebaya

dibanding orang tua (Conger, 1991; Papalia & Olds, 2001).Dibanding pada masa kanak-

kanak, remaja lebih banyak melakukan kegiatan di luar rumah seperti kegiatan sekolah, ekstra

kurikuler dan bermain dengan teman (Conger, 1991; Papalia & Olds, 2001).Dengan demikian,

pada masa remaja peran kelompok teman sebaya adalah besar.

4. Mengidentifikasi Perkembanang Biologis

Perubahan fisik yang terjadi pada remaja terlihat pada saat masa pubertas yaitu

meningkatnya tinggi dan berat badan serta kematangan sosial. Diantara perubahan fisik itu,

yang terbesar pengaruhnya pada perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh

(badan menjadi semakin panjang dan tinggi). Selanjutnya, mulai berfungsinya alat-alat

reproduksi (ditandai dengan haid pada wanita dan mimpi basah pada laki-laki) dan tanda-

tanda seksual sekunder yang tumbuh (Sarwono, 2006: 52).

Selanjutnya, Menurut Muss (dalam Sunarto & Agung Hartono, 2002: 79) menguraikan

bahwa perubahan fisik yang terjadi pada anak perempuan yaitu; perertumbuhan tulang-tulang,

badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan menjadi panjang, tumbuh payudara.Tumbuh

bulu yang halus berwarna gelap di kemaluan, mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang
4
maksimum setiap tahunnya, bulu kemaluan menjadi kriting, menstruasi atau haid, tumbuh

bulu-bulu ketiak.

Sedangkan pada anak laki-laki peubahan yang terjadi antara lain; pertumbuhan tulang-

tulang, tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus, dan berwarna gelap, awal perubahan suara,

ejakulasi (keluarnya air mani), bulu kemaluan menjadi keriting, pertumbuhan tinggi badan

mencapai tingkat maksimum setiap tahunnya, tumbuh rambut-rambut halus diwajaah (kumis,

jenggot), tumbuh bulu ketiak, akhir perubahan suara, rambut-rambut diwajah bertambah tebal

dan gelap, dan tumbuh bulu dada. Kadar testosteron yang meningkat sitandai dengan

peningkatan ukuran penis, testis, prostat dan vesikula seminalis.

Pada dasarnya perubahan fisik remaja disebabkan oleh kelenjar pituitary dan kelenjar

hypothalamus. Kedua kelenjar itu masing-masing menyebabkan terjadinya pertumbuhan

ukuran tubuh dan merangsang aktifitas serta pertumbuhan alat kelamin utama dan kedua pada

remaja (Sunarto & Agung Hartono, 2002:94).

5
BAB III

FOKUS INDIKATOR YANG DI OBSERVASI

1. Perubahan Fisik
Pada masa remaja terjadi pertumbuhan fisik yang cepat dan proses kematangan
seksual. Beberapa kelenjar yang mengatur fungsi seksualitas pada masa ini telah mulai
matang dan berfungsi. Disamping itu tanda-tanda seksualitas sekunder juga mulai
nampak pada diri remaja. Beberapa ciri-ciri perubahan fisik pada remaja yaitu:
a. Perubahan fisik pada laki-laki, yaitu:
 Tumbuh bulu pada bagian tertentu
 Suara menjadi agak parau
 Bahu melebar dan dada menjadi membidang
 Tumbuh jakun pada leher, dll.

b. Perubahan fisik pada perempuan, yaitu:


 Tumbuh bulu pada bagian tertentu
 Payudara membesar dan pinggul membesar
 Mengalami menstruasi atau haid
2. Perubahan Intelektual
Menurut perkembangan kognitif yang dibuat oleh Jean Piaget, seorang remaja telah
beralih dari masa konkrit-operasional ke masa formal-operasional. Pada masa konkrit-
operasional, seseorang mampu berpikir sistematis terhadap hal-hal atau obyek-obyek yang
bersifat konkrit, sedang pada masa formal operasional ia sudah mampu berpikir secara
sistematis terhadap hal-hal yang bersifat abstrak dan hipotetis. Pada masa remaja, seseorang
juga sudah dapat berpikir secara kritis.

3. Perubahan Emosi
Pada umumnya remaja bersifat emosional. Emosinya berubah menjadi labil. Menurut
aliran tradisionil yang dipelopori oleh G. Stanley Hall, perubahan ini terutama disebabkan
oleh perubahan yang terjadi pada kelenjar-kelenjar hormonal. Namun penelitian-penelitian
ilmiah selanjutnya menolak pendapat ini. Sebagai contoh, Elizabeth B. Hurlock menyatakan
bahwa pengaruh lingkungan sosial terhadap perubahan emosi pada masa remaja lebih besar
artinya bila dibandingkan dengan pengaruh hormonal.

6
4. Perubahan Sosial
Pada masa remaja, seseorang memasuki status sosial yang baru. Ia dianggap bukan lagi
anak-anak. Karena pada masa remaja terjadi perubahan fisik yang sangat cepat sehingga
menyerupai orang dewasa, maka seorang remaja juga sering diharapkan bersikap dan
bertingkahlaku seperti orang dewasa. Pada masa remaja, seseorang cenderung untuk
menggabungkan diri dalam 'kelompok teman sebaya'. Kelompok sosial yang baru ini
merupakan tempat yang aman bagi remaja. Pengaruh kelompok ini bagi kehidupan mereka
juga sangat kuat, bahkan seringkali melebihi pengaruh keluarga. Menurut Y. Singgih D.
Gunarsa & Singgih D. Gunarsa, kelompok remaja bersifat positif dalam hal memberikan
kesempatan yang luas bagi remaja untuk melatih cara mereka bersikap, bertingkahlaku dan
melakukan hubungan sosial. Namun kelompok ini juga dapat bersifat negatif bila ikatan antar
mereka menjadi sangat kuat sehingga kelakuan mereka menjadi "overacting' dan energi
mereka disalurkan ke tujuan yang bersifat merusak.

5. Perubahan Moral
Pada masa remaja terjadi perubahan kontrol tingkahlaku moral: dari luar menjadi dari
dalam. Pada masa ini terjadi juga perubahan dari konsep moral khusus menjadi prinsip moral
umum pada remaja. Karena itu pada masa ini seorang remaja sudah dapat diharapkan untuk
mempunyai nilai-nilai moral yang dapat melandasi tingkahlaku moralnya. Walaupun
demikian, pada masa remaja, seseorang juga mengalami kegoyahan tingkah laku moral.

Hal ini dapat dikatakan wajar, sejauh kegoyahan ini tidak terlalu menyimpang dari
moraliatas yang berlaku, tidak terlalu merugikan masyarakat, serta tidak berkelanjutan setelah
masa remaja berakhir.

Erikson melihat perkembangan remaja dalam hubungannya dengan pembentukan


identitas diri. Menurut dia, pada masa remaja, seseorang akan mempertanyakan identitas
dirinya: siapa saya, apakah saya dan dimana tempat saya. Tujuan perkembangan pada masa
remaja adalah untuk membentuk identitas diri. Dalam usaha untuk mencari identitas diri
inilah maka seorang remaja sering membantah orangtua atau tokoh otoritas lainnya.Karena
pada masa remaja seseorang suka membantah, maka masa ini sering disebut sebagai masa
'negativistis' atau masa 'trotzalter.' Sesuai dengan perkembangan yang normal, maka sikap
suka membantah pada masa remaja merupakan sesuatu yang wajar.

7
BAB IV

DESKRIPSI HASIL OBSERVASI

A. Perkembangan Fisik
1. Jakun mulai terlihat pada Laki – laki
Belum Nampak : Laki – laki di SMP NEGERI 1 LAGE kelas VIII C kebanyakan masih
berumur 13 tahun seharusnya pada masa ini sudah nampak timbulnya Jakun. Tetapi
masih ada beberapa siswa yang belum terdapat adanya jakun.
2. Suara mulai berat dan membesar pada Laki - laki
Belum Nampak : Seharusnya pada umur ini suara sudah mulai parau atau berat, tetapi
kebanyakan siswa masih memiliki suara yang nyaring dan cempreng.
3. Muncul bulu halus di wajah pada Laki - laki
Belum Nampak : Di umur remaja ini seharusnya sudah mulai tumbuh bulu – bulu halus
di bagian terntentu seperti wajah. Tetapi kebanyakan siswa belum memiliki kumis tipis
atau pun jenggot tipis.
4. Otot mulai membesar dan terbentuk pada Laki- laki
Belum Nampak : Kebanyakan siswa di Kelas VIII C belum memiliki otot yang besar
hanya ada beberapa saja yang berbadan besar. Seharusnya pada masa ini sudah ada
timbul otot. Beberapa sudah mulai nampak, tetapi ada pula yang belum biasanya di
pengaruhi oleh gen keturunan dan asupan makanan.
5. Pinggul mulai membesar dan payudara mulai tumbuh
Belum Nampak : Beberapa siswi di kelas VIII C belum Nampak pinggul membesar dan
payudara mulai tumbuh, tetapi ada satu dua siswi yang memang berbadan gemuk
sehingga sudah Nampak payudara nya. Di umur ini seharusnya siswi sudah Nampak
pinggul dan payudara.
6. Kulit Lebih Halus
Belum Nampak : Kebanyakan siswa maupun siswi di kelas VIII C masih memiliki kulit
yang cenderung kering dan kasar. Karena mungkin belum memiliki niat untuk merawat
diri.
7. Mulai timbul jerawat
Sudah Nampak : Pada usia seperti ini memang sudah wajar mulai timbulnya jerawat
maka siswa – siswi di kelas VIII C kebanyakan sudah mulai timbul jerawat di wajah
mereka.

8
B. Perkembangan Kognitif
1. Berani mengemukakan pendapat
Sudah Nampak : Saat guru mulai bertanya tentang materi yang di ajarkan para murid
berlomba untuk menjawab petanyaan tersebut dan mengemukakan pendapat mereka.
Pada usia seperti ini memang wajar bagi mereka untuk mengemukakan pendapat karena
mulai berfikir kritis terhadap sesuatu.
2. Mampu mengenal benda – benda di sekolah dalam bahasa asing
Belum Nampak : Kebanyakan murid belum bisa menggunakan bahasa asing untuk
menunjukan suatu benda, kebanyakan mereka masih menggunakan bahasa Indonesia
sehari dan juga bahasa daerah untuk berkomunikasi.
3. Mampu menyelesaikan masalah secara mandiri maupun berkelompok
Belum Nampak : Siswa – siswi di kelas VIII C belum bias menyelesaikan sendiri
masalah secara mandiri karena belum dapat menguasai materi jadi masih membutuhkan
bantuan dari guru untuk memberikan solusi.
4. Lancar dalam berdiskusi
Sudah Nampak : Karena dalam masa ini mereka sudah mulai bisa berfikir kristis maka
mereka sudah bisa mengemukakan pendapat mereka sendiri dan juga menghargai
pendapat dari teman yang lain.
5. Mampu menguasai media belajar yang digunakan
Belum Nampak : Karena dalam melakukan proses belajar mengajar masih belum
menggunakan media untuk membantu proses belajar mengajar. Menggunakan media
biasanya digunakan saat materi memang membutuhkan media seperti proses fotosintesis,
praktikum dan lain – lain, dan menurut para guru beberapa siswa siswi belum bisa
menguasai media belajar secara baik.

C. Perkembangan Psikomotorik
1. Senang berlomba - lomba mengerjakan soal latihan di papan tulis
Sudah Nampak : Seperti mereka sudah mulai berani mengemukakan pendapat mereka
juga sudah mulai berani untuk mengemukakan pendapat mereka dalam bentuk tulisan
seperti mengerjakan tugas di papan tulis misalnya.
2. Berani mencoba walaupun ada kemungkinan terjadi kesalahan
Sudah Nampak : Mereka mulai mencoba untuk memberikan pendapat tetapi
kebanyakkanan dari mereka hanya ceplas-ceplos dalam berbicara tanpa peduli itu benar
atau pun salah, hal ini wajar karena dalam masa remaja kebanyakkan mereka mencari
perhatian.
9
3. Mampu menulis kaligrafi atau menggambar dengan indah
Sudah Nampak : Mereka sudah bisa menggambar dengan baik, yang memiliki
kemampuan dalam bidang seni tentu sangat baik dalam menggambar. Di umur seperti ini
memang timbulnya imajinasi mulai berkembang dengan baik.

D. Perkembangan Interpersonal
1. Terbentuknya kelompok – kelompok teman atau geng
Sudah Nampak : Dalam usia seperti ini memang wajar jika mereka mulai memilih –
milih teman atau ber geng – geng. Biasanya karena memiliki hobi yang sama, tempat
tinggal yang sama, atau karena mereka sudah berteman sejak lama.
2. Rasa Solidaritas yang tinggi
Sudah Nampak : Di kelas VIII C sudah memiliki rasa solidaritas yang tinggi, misalnya
saat mereka jika ada salah satu siswa maupun siswi yang kesusahan mereka akan
langsung membantu teman tersebut.
3. Rasa Persahabatan yang tinggi
Sudah Nampak : Di kelas VIII C sudah memiliki rasa persahabatan yang tinggi, mereka
mulai membentuk kelompok untuk membuat tugas atau pun berdiskusi. Dan dalam
pertemanan tersebut sudah Nampak rasa persahabatan diantara mereka.

E. Permasalahan yang sering dihadapi


Permasalahan yang sering dihadapi adalah siswa dan siswi belum tertib saat proses
belajar mengajar berlangsung. Mereka sibuk dengan hal lain misalnya bercerita
dengan teman lain. Ada juga yang sibuk sendiri dengan urusannya sehingga guru
mulai rishi dengan sikap mereka dan memberi beberapa teguran. Sesaat mungkin
mereka diam tetapi beberapa saat kemudian mereka melakukannya lagi.

10
BAB V

KESIMPULAN

Melakukan observasi dalam bidang Perkembangan Peserta Didik sengat penting


karena bukan hanya untuk mengetahui karakter siswa pada usianya, tetapi juga melalukan
evaluasi, apa saja yang harus dilakukan dalam proses belajar mengajar berlangsung.

Dari observasi di SMP Negeri 1 Lage Kelas VIII C ini maka dapat di tarik kesimpulan
bahwa, banyak aspek yang seharusnya sudah terjadi pada usia mereka tetapi belum muncul
pada kebanyakkan siswa maupun siswi, perkembangan fisik misalnya masih ada yang belum
muncul suara yang membesar dan berat serta tumbuh bulu halus di wajah pada laki-laki dan
pinggang serta payudara yang mulai membesar pada perempuan. Untuk perkembangan
kognitif,psikomotorik dan interpersonal kebanyakkan sudah mulai Nampak.

11
DAFTAR PUSTAKA

Gunarsa, Singgih D, dan Ny. Singgih D.G., Psikologi Remaja, Jakarta : PT BPK Gunung
Mulia, 1991

Mappiare, Andi., Psikologi Remaja, Surabaya : Usaha Nasional, 1982

Mulyadi, Seto., Psikologi Perkembangan, Indonesia : Adhama, 2008

Panuju, Panut, Haji. Psikologi Remaja. Yogyakarta: Tiara Wacana, 1999

Rifai, M. S. S. Psikologi Perkembangan Remaja. Jakarta: PT Bina Aksara, 1987

Santrok, John. W., Adolescence Perkembangan Remaja. Jarkarta: Erlangga, 2003

Sarwono, Sarlito. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003

Sobur Alex.Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia, 2009

Sunaryo. Psikologi untuk keperawatan. Jakarta : EGC, 2004

Surtano dan Hartono, Agung. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Rineka Cipta, 2000

12
DOKUMENTASI

13

Anda mungkin juga menyukai