Anda di halaman 1dari 10

Tahapan perkembangan mental dan reproduksi

NAMA: FRENGKI E.OLII


NIM: PO7120120023
MATA KULIAH: PATOFISIOLOGI

DOSEN: IWAN,S.Kep.,Ns,M.Kes

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU

JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI D3 KEPERAWATAN PALU

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah membimbing saya menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan dan petunjukNYA,
penyusun tidak akan menyelesaikan makalah ini dengan penuh kelancaran.

Makalah ini saya susun agar pembaca dapat memahami tentang Tahapan
perkembangan mental dan reproduksi.Semoga makalah yang sederhana ini dapat
memberi wawasan dan pemahaman yang luas kepada pembaca.

Penyusun menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, sehingga


saya masih mengharap kritik dan saran dari para pembaca.

Palu,22 April 2021

FRENGKI E,OLII
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................................iii

I. PENDAHULUAN.....................................................................................................4

A. Latar Belakang.............................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................4
C. Tujuan penulisan..........................................................................................4

II. PEMBAHASAN................................................................................................5

A. Tahapan perkembangan mental dan reproduksi anak………..……………5


B. Tahapan perkembangan mental dan reproduksi dewasa…………...……..6
C. Tahapan perkembangan mental dan reproduksi orang tua….…………….8
D. Tahapan perkembangan mental dan reproduksi lanjut usia…………..…..8

III. PENUTUP.............................................................................................................10

A. Kesimpulan................................................................................................10
B. Saran..........................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Perkembangan mental merupakan suatu proses yang menggambarkan perilaku


kehidupan social psikologi manusia/remaja pada posisi yang harmonis di dalam
lingkungan masyarakat yang lebih luas dan kompleks.

Perkembangan Reproduksi adalah proses biologis suatu individu untuk


menghasilkan individu baru.Reproduksi merupakan cara dasar mempertahankan diri
yang dilakukan oleh semua bentuk kehidupan oleh pendahulu setiap individu
organisme untuk menghasilkan suatu generasi selanjutnya. Cara reproduksi secara
umum dibagi menjadi dua jenis, yakni seksual dan aseksual.

B.Rumusan masalah

1. Tahapan perkembangan mental dan reproduksi anak


2. Tahapan perkembangan mental dan reproduksi dewasa
3. Tahapan perkembangan mental dan reproduksi orang tua
4. Tahapan perkembangan mental dan reproduksi lanjut usia

C.Tujuan

Mengetahui tahapan perkembangan mental dan reproduksi anak,dewasa,orang


tua,dan lanjut usia.
BAB II

PEMBAHASAAN

A. Tahapan perkembangan mental dan reproduksi anak

a) Tahapan perkembangan mental anak


Menurut teori perkembangan mental Piaget, ada 4 tahapan perkembangan
kognitif pada anak, yaitu:
1) Tahap sensori motor (sensori-motor stage), yaitu dari lahir sampai
usia sekitar 2 tahun;
2) Tahap pre operasi (pre operational stage), yaitu dari usia sekitar 2 tahun
sampai sekitar 7 tahun;
3) Tahap operasi konkrit (concrete operational stage), yaitu dari usia
sekitar 7 tahun sampai sekitar 11-12 tahun; dan
4) Tahap operasi formal (formal operational stage), yaitu dari usia dari
sekitar 11 tahun sampai dewasa.
Setiap tahapan perkembangan mental mempunyai sifat atau ciri khas
masing-masing yang dimunculkan anak yang berbeda-beda. Salah satu ciri
yang dimunculkan pada tahap operasi kongkrit (concrete operational
stage) diantaranya yaitu pada tahap ini anak sudah mulai memahami
konsep kekekalan. Sebagaimana yang diungkapkan Ruseffendi (2006:147) pada
tahap operasi kongkrit anak mulai memahami konsep kekekalan bilangan (6 –7
tahun), konsep kekekalan materi atau zat (7 –8 tahun), konsep kekekalan
panjang (7 –8 tahun), konsep kekekalan luas (8 –9 tahun), konsep kekekalan
berat (9 –10 tahun), bahkan pada akhir tahap ini, anak sudah dapat memahami konsep
kekekalan isi (14 –15 tahun). Tentu saja hal itu ditujukan untuk anak-anak luar
negeri dimana Jean Piaget melakukan penelitian, yaitu di Negara Swiss.

b) Tahapan perkembangan reproduksi anak

1) Tahap oral

Sampai mencapai umur sekitar 0-2 tahun, tingkat kepuasaan seks manusia dicapai
dengan mengisap putting susu ibu, dot botol, atau mengisap jari tangan.
2) Tahap anal

Pada tahap ini, kepuasaan seks manusia didapat melalui rangsangan anus saat
buang air besar (BAB). Di mana, saat usia 2-3 tahun, anak biasanya ditemui sering
duduk lama di toilet, sehingga kepuasaanya tercapai.

3) Tahap falik

Tahapan pertumbuhan dan perkembangan seks manusia ini terjadi saat


seseorang berusia 3-6 tahun, dengan jalan mempermainkan alat kemaluan sendiri.

4) Tahap laten

Tahap ini terjadi sekitar umur 6-11 tahun. Di mana, tingkah laku seksual
seolah-olah terbenam karena mungkin lebih banyak bermain.

5) Tahap genital

Tahap seksual ini pada umumnya terjadi pada usia sekitar 11-15 tahun. Tanda
seks sekunder mulai berkembang dan keinginan seks dalam bentuk libido (nafsu
syahwat) mulai tampak dan terus berlangsung sampai mencapai usia lanjut.

B.Tahapan perkembangan mental dan reproduksi dewasa

a) Tahapan perkembangan mental dewasa

Dewasa awal (18-21)

Dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja. Masa remaja yang
ditandai dengan pencarian identitas diri, pada masa dewasa awal, identitas diri ini
didapat sedikit-demi sedikit sesuai dengan umur kronologis dan mental ege-nya.

Berbagai masalah juga muncul dengan bertambahnya umur pada masa dewasa
awal. Dewasa awal adalah masa peralihan dari ketergantungan kemasa mandiri, baik
dari segi ekonomi, kebebasan menentukan diri sendiri, dan pandangan tentang masa
depan sudah lebih realistis.

Erickson (dalam Monks, Knoers & Haditono, 2001) mengatakan bahwa


seseorang yang digolongkan dalam usia dewasa awal berada dalam tahap hubungan
hangat, dekat dan komunikatif dengan atau tidak melibatkan kontak seksual. Bila
gagal dalam bentuk keintiman maka ia akan mengalami apa yang disebut isolasi
(merasa tersisihkan dari orang lain, kesepian, menyalahkan diri karena berbeda
dengan orang lain).

Hurlock (1990) mengatakan bahwa dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun
sampai kira-kira umur 21 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang
menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif.

Secara umum, mereka yang tergolong dewasa muda (young ) ialah mereka yang
berusia 20-21 tahun. Menurut seorang ahli psikologi perkembangan, Santrock (1999),
orang dewasa muda termasuk masa transisi, baik transisi secara fisik(physically
trantition) transisi secara intelektual (cognitive trantition), serta transisi peran sosial
(social role trantition).

Perkembangan sosial masa dewasa awal adalah puncak dari perkembangan


sosial masa dewasa. Masa dewasa awal adalah masa beralihnya padangan egosentris
menjadi sikap yang empati. Pada masa ini, penentuan relasi sangat memegang
peranan penting. Menurut Havighurst (dalam Monks, Knoers & Haditono, 2001)
tugas perkembangan dewasa awal adalah menikah atau membangun suatu keluarga,
mengelola rumah tangga, mendidik atau mengasuh anak, memikul tangung jawab
sebagai warga negara, membuat hubungan dengan suatu kelompok sosial tertentu,
dan melakukan suatu pekerjaan. Dewasa awal merupakan masa permulaan dimana
seseorang mulai menjalin hubungan secara intim dengan lawan jenisnya. Hurlock
(1993) dalam hal ini telah mengemukakan beberapa karakteristik dewasa awal dan
pada salah satu intinya dikatakan bahwa dewasa awal merupakan suatu masa
penyesuaian diri dengan cara hidup baru dan memanfaatkan kebebasan yang
diperolehnya.

Dari segi fisik, masa dewasa awal adalah masa dari puncak perkembangan fisik.
Perkembangan fisik sesudah masa ini akan mengalami degradasi sedikit-demi sedikit,
mengikuti umur seseorang menjadi lebih tua. Segi emosional, pada masa dewasa awal
adalah masa dimana motivasi untuk meraih sesuatu sangat besar yang didukung oleh
kekuatan fisik yang prima. Sehingga, ada steriotipe yang mengatakan bahwa masa
remaja dan masa dewasa awal adalah masa dimana lebih mengutamakan kekuatan
fisik daripada kekuatan rasio dalam menyelesaikan suatu masalah.

b)Tahapan perkembangan reproduksi dewasa

pada fase pubertas terjadi perubahan fisik sehingga pada akhirnya seorang
dewasa akan memiliki kemampuan bereproduksi.terdapat perubahan khusus yang
terjadi pada pubertas,yaitu pertambahan tinggi badan yang cepat(pacu
tumbuh),perkembangan organ-organ reproduksi,perubahan komposisi tubuh serta
perubahan sistem sirkulasi dan sistem respirasi yang berhubungan dengan kekuatan
dan stamina tubuh.pada laki-laki dewasa pubertas akan perbesaran penis terjadi
bersamaan dengan pacu tumbuh.ukuran penis dewasa dicapai pada usia 16-17
tahun,meningkatkan volume testis ukuran testis menjadi lebih dari 3 ml.pada wanita
dewasa pubertas payudara berkembang menjadi payudara dewasa pada usia 13-14
tahun.

Maturasi seksual terjadi melalui tahapan-tahapan yang teratur yang akhirnya


mengantarkan anak siap dengan fungsi fertilitasnya,laki-laki dewasa dengan
spermatogenesis,sedangkan perempuan dewasa dengan ovulasi.

C.Tahapan perkembangan mental dan reproduksi orang tua

a)Tahapan perkembangan mental orang tua

Masa lanjutan atau masa dewasa akhir (60-65). Perlu memperhatikan khusus
bagi orangtuanya yang sudah menginjak lansia dan anaknya yang butuh dukungan
juga untuk menjadi seorang dewasa yang bertanggungjawab. Di samping itu
permasalahan dari diri sendiri dengan perubahan fisik, mulai tanda penuaan yang
cukup menyita perhatian. Saat individu memasuki dewasa akhir, mulai terlihat gejala
penurunan fisik dan psikologis, perkembangan intelektual dalam lambatnya gerak
motorik, pencarian makna hidup selanjutnya.

b)Tahapan perkembangan reproduksi orang tua

perubahan reproduksi orang tua ditandai dengan menciutnya ovarium dan uterus serta
atropi payudara pada wanita,pada laki-laki testis masih dapat memproduksi
spermatozoa,meskipun ada penurunan secara berangsur-angsur.

D.Tahapan perkembangan mental dan reproduksi lanjut usia(lansia)

a)Tahapan perkembangan mental lansia

usia lanjut dini yang berkisar antara usia 60-70 tahun dan usia lanjut yang
dimulai pada usia 70 tahun hingga akhir kehidupan seseorang. Orangtua muda atau
usia tua (usia 65 hingga 74 tahun) dan orangtua yang tua atau usia tua akhir (75 tahun
atau lebih) dan orang tua lanjut (85 tahun atau lebih) dari orang-orang dewasa lanjut
yang lebih muda.
1. Adanya periode penurunan atau kemunduran. Yang disebabkan oleh faktor
fisik dan psikologis.
2. Perbedaan individu dalam efek penuaan. Ada yang menganggap periode ini
sebagai waktunya untuk bersantai dan ada pula yang mengaggapnya sebagai
hukuman.
3. Ada stereotip-stereotip mengenai usia lanjut. Yang menggambarkan masa tua
tidaklah menyenangkan.

b)Tahapan perkembangan reproduksi lanjut usia

pada lansia antara lain selaput vagina menurun atau kering,menciutnya ovarium
dan uterus,atropi payudara,testis masih dapat memproduksi meskipun adanya
penurunan secara berangsur-angsur dan dorongan seks menetap sampai usia di atas
70 tahun
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Perkembangan mental merupakan suatu proses yang menggambarkan perilaku


kehidupan social psikologi manusia/remaja pada posisi yang harmonis di dalam
lingkungan masyarakat yang lebih luas dan kompleks.

Perkembangan Reproduksi adalah proses biologis suatu individu untuk


menghasilkan individu baru.Reproduksi merupakan cara dasar mempertahankan diri
yang dilakukan oleh semua bentuk kehidupan oleh pendahulu setiap individu
organisme untuk menghasilkan suatu generasi selanjutnya. Cara reproduksi secara
umum dibagi menjadi dua jenis, yakni seksual dan aseksual.

Perkembangan mental pada anak,dewasa,orang tua dan lansia merupakan suatu


proses bertambahnya nilai kuantitas seperti ide, gagasan, dan cita-cita. Yang pada
akhirnya akan munurun seiring bertambahnya usia.

B.Saran

Saya berharap, setelah apa yang saya kemukakan, bisa diambil manfaatnya oleh
semua yang membacanya

Anda mungkin juga menyukai