DOKUMENTASI KEPERAWATAN
“TEKNIK DOKUMENTASI DAN PELAPORAN”
OLEH :
KELAS: II.5
KELOMPOK 2
Om Swastyastu,
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas asung kerta wara nugraha-Nyalah penulisan
Makalah Teknik Dokumentasi dan Pelaporan ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
Makalah ini disusun bukan semata-mata karena petunjuk untuk
mendapatkan nilai, namun di latarbelakangi pula untuk memperluas wawasan kita
khususnya tentang materi teknik dokumentasi dan pelaporan. Untuk itu penyusun
berusaha menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah ini tentunya
masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu diharapkan kritik dan saran yang objektif
yang bersifat membangun guna tercapainya kesempurnaan yang diinginkan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
1.1Latar belakang..................................................................................................4
1.2Rumusan masalah.............................................................................................4
1.3Tujuan..............................................................................................................4
1.4Manfaat............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................6
2.1 Pengertian......................................................................................................6
2.2 Tujuan............................................................................................................6
2.3 Komunikasi dalam tim kesehatan dan keperawatan.......................................7
2.4 Pedoman untuk dokumentasi pelaporan yang baik........................................8
2.5 Tipe dokumentasi pelaporan........................................................................11
BAB III PENUTUP..........................................................................................................15
3.1 Kesimpulan..................................................................................................15
3.2 Saran............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian teknik dokumentasi dan pelaporan
2) Untuk mengetahui tujuan teknik dokumentasi dan pelaporan
3) Untuk mengetahui komunikasi dalam tim kesehatan dan keperawatan
4) Untuk mengetahui pedoman untuk dokumentasi pelaporan yang baik
5) Untuk mengetahui tipe dokumentasi pelaporan
1.4 Manfaat
Manfaat (output) yang diharapkan dapat memberikan dua manfaat yaitu
sebagai berikut.
a) Manfaat Teoritis
4
1. Manfaat teoritis yang dimaksudkan agar makalah ini dapat dijadikan
sebagai tambahan bahan bacaan serta sebagai dokumentasi bagi
pembaca.
2. Makalah ini dibuat sebagai pengaya wawasan yang menjadi motivasi
bagi penulis untuk melakukan penulisan makalah yang berbasis
keilmuan guna meningkatkan kualitas pendidikan khususnya tentang
materi teknik dokumentasi dan pelaporan.
b) Manfaat Praktis
1. Manfaat bagi mahasiswa yaitu dapat mengimplementasikan atau
menerapkan teknik dokumentasi dan pelaporan dengan baik dan benar
sesuai dengan kaedah yang berlaku.
2. Manfaat bagi institusi, diharapkan penulisan makalah ini dapat
dijadikan sebagai salah satu acuan di dalam menyusun materi khusunya
tentang teknik dokumentasi dan pelaporan .
3. Manfaat bagi dosen, diharapkan penulisan makalah ini dapat dijadikan
sebagai bahan acuan di dalam mengajar sehingga mampu meningkatkan
pemahaman mahasiswa mengenai teknik dokumentasi dan pelaporan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Teknik dokumentasi keperawatan merupakan cara menggunakan
dokumentasi keperawatan dalam penerapan proses keperawatan. Pelaporan
adalah salah satu komponen dari dokumentasi keperawatan. Pelaporan
memberi ringkasan tentang aktifitas atas pengamatan yang dilihat, dilakukan
atau didengar. Dengan pelaporan, perawat dapat mengomunikasikan
informasi tentang klien dan perawatan mereka.
Teknik dokumentasi dan pelaporan adalah suatu catatan medis untuk
menggambarkan status kesehatan dan kebutuhan klien sesuai dengan
perawatan yang diberikan kepada klien. Dokumentasi yang baik
menunjukkan kualitas keperawatan klien dan sebagai sanksi dan tanggung
jawab anggota keperawatan dalam pemberian keperawatan. Dokumentasi
perawatan juga dapat digunakan untuk menginformasikan tentang klien
yang berisi :
Identifikasi klien dan data demografi
Informasi prosedur keperawatan
Riwayat keperawatan
Diagnose keperawatan /masalah
Rencana keperawatan
Pencatatan tentang proses dan evaluasi keperawatan
Riwayat medis
Diagnose medis
Tindakan terapeutik
2.2 Tujuan
1. Komunikasi ; sebagai alat komunikasi antar tim kesehatan secara
keseluruhan
2. Sebagai perhitungan biaya ; yang harus dikeluarkan oleh klien selama
masa perawatan di rumah sakit
6
3. Pendidikan ; bermanfaat bagi mahasiswa keperawatan, apoteker, dan
tenaga kesehatan lainnya sebagai sumber pengetahuan
4. Pengkajian ; digunakan untuk mengidentifikasi dan mendukung
diagnose keperawatan dan merencanakan intervensi keperawatan.
5. Riset/penelitian ; bisa digunakan untuk mengumpulkan informasi yang
dibutuhkan selama riset
6. Audit/pencocokan dan pengawasan ; sebagai dasar evaluasi
7. Kualitas dan kelayakan perawatan yang diberikan oleh suatu institusi.
Perawat mengawasi atau mengevaluasi catatan-catatan selama tahun itu
untuk menetapkan apakah jaminan kualitas dan standar kualitas
kemajuan sudah tercapai
8. Catatan medis juga dapat digunakan untuk mengaudit biaya perawatan
klien. Dokumentasi yang menyeluruh mengenai perlengkapan dan
peralatan digunakan untuk memastikan bahwa biaya tertutupi dan klien
menerima perawatan yang dibutuhkan.
7
kesehatan klien. Contoh : pencatatan setelah tiap kunjungan klinik
mengenai proses perawatan klien.
b. Konsultasi;
Merupakan suatu bentuk diskusi dimana seorang profesional
memberikan saran formal kepada yang lain mengenai perawatan klien.
Contoh: Perawat spesialis memberi saran tentang terapi yang terbaik
untuk mengontrol efeksamping kemoterapi atau seorang dokter
konsultasi kepada ahli gizi untuk memilih terapi diet yang paling baik
untuk kliennya.
8
Akhirnya waktu yang berharga terbuang, dan Ny. B frustasi karena perawat
gagal mengetahui dan memenuhi kebutuhannya.
Dari contoh diatas, menunjukkan bahwa kualitas dokumentasi dan
pelaporan diperlukan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan
keperawatan. Oleh karena itu, dokumentasi dan laporan harus :
1. Fakta (fact)
Informasi tentang klien dan keperawatannya harus factual. Catatan
(a record) harus factual. Catatan (a record) harus bersifat deskriptif,
objektif mengenai apa yang perawat lihat, dengar, rasa dan cium.
(Monica, 1999)
Deskripsi obyektif merupakan informasi hasil observasi langsung
dan hasil pengukuran. Informasi yang factual dapat memperkecil
kemungkinan terjadi kesalahan atau salah interpretasi. Dalam membuat
laporan dan catatan tidak boleh menggunakan kata-kata seperti:
kelihatannya, seperti atau nampaknya.
Perawat boleh mengunakan informasi subyektif hanya jika
didukung oleh fakta, contoh: Klien berkata, “Saya merasa sangat lemah,
tidak dapat melakukan apa-apa sendiri.” Kadang perawat berharap dapat
menambah data obyektif untuk lebih mendeskripsikan, seperti menangis
atau sulit tidur. Deskripasi, “Klien terlihat depresi”, tidak boleh dipakai
jika tidak ada fakta yang mendukung.
2. Akurat/Tepat (Accuracy)
Pencatatan harus tepat sehingga dapat dipercaya oleh anggota tim
kesehatan lainnya. Contoh penulisan yang akurat/tepat: “Pemasukan
cairan 360 ml”, lebih baik dibanding dengan menuliskan “Klien minum
cukup air”. Untuk ketepatan dokumentasi dan pelaporan, sebaiknya
menggunakan :
Singkatan, symbol, sistem pengukuran yang dapat dimengerti semua
anggota tim kesehatan.
Ejaan yang baku
Menggambarkan apa yang perawat lakukan selama waktu kerjanya
9
Perawat tidak pernah mendata untuk orang lain dana tau
mengizinkan orang lain membuat data untuknya.
Membubuhkan tanda tangan, nama jelas dan gelar status serta waktu.
3. Lengkap (Completeness)
Informasi dalam catatan atau laporan sebaiknya lengkap,
singkat/ringkas dan teliti.
5. Terorganisasi (Organization)
Data yang terorganisir menggambarkan seluruh kebutuhan
perawatan klien, pengkajian dan intervensi perawat, dan pengawasan
dokter pada setiap kejadian.
6. Rahasia (Confidentiality)
Informasi yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain dengan
rasa percaya dan keyakinan bahwa informasi tersebut akan
dirahasiakan. Hukum melindungi informasi tentang klien yang
diperoleh melalui pemerikasaan, observasi, dialog langsung atau
melalui proses perawatan. Perawat tidak boleh mendiskusikan sttus
klien dengan klien lain atau staf yang tidak terlibat dalam perawatan
klien tersebut. Hanya anggota staf yang terlibat dalam perawatan yang
memiliki izin untuk mengetahui catatan. Perawat dan tenaga
profesional kesehatan lainnya beralasan untuk memperoleh data
10
penelitian dan pendidikan yang berkelanjutan. Hal ini tidak
mengganggu kerahasiaan selama digunakan secara spesifik dan
mendapat izin dari rumah sakit bersangkutan. Perawat bertanggung
jawab untuk melindungi catatan dari pembaca yang tidak mempunyai
kewenangan.
11
- Rencana pengajaran
- Perawatan
- Informasi keluarga
- Rencana yang sudah dilaksanakan
- Prioritas kebutuhan
Pelaporan yang baik adalah yang objektif dan menjudgment (tidak
memberikan penilaian).
12
Tulis kembali perintah melalui telepon ini yang mencakup tanggal
dan jam, nama klien, perawat dan dokter dan perintah dengan
lengkap.
Ikuti kebijaksanaan rumah sakit/institusi
Minta dokter memberikan perintah dalam waktu yang telah
ditetapkan institusi.
13
Menurut Kozier (2000), pelaporan harus dilengkapi meskipun tidak
terjadi luka pada saat kejadiian. Jika klien/pengunjung mendapat
kecelakaan, perawat mengobservasi kejadian tersebut dan mengambil
langkah agar kejadian tersebut tidak berbahaya kemudian membuat
leporan tentang kejadian tersebut. Yang didokumentasikan perawat
adalah deskripsi kejadian dan perawatan selanjutnya. IR berisi:
Perawat yang menjadi saksi
Perawat yag menggambarkan secara spesifik kejadian
Perawat tidak menginterpretasikan atau memberi perluangan
mengenai kejadian tersebut.
Perawat menggambarkan secara obyektif mengenai kondisi klien
yang ditemukan
Tiap pengukuran yang diambil pada saat kejadian harus dilaporkan
Tidak ada perawat yang disahkan pada kejadian tersebut
Laporan dibuat secara mugkin untuk adminitrasi yang tepat
Perawat tidak boleh membuat fotocopy laporan kejadian tersebut
karena dapat dijadikan sebagai pangilan tertulis untuk menghadapi
pengadilan.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teknik dokumentasi dan pelaporan adalah suatu catatan medis
untuk menggambarkan status kesehatan dan kebutuhan klien sesuai dengan
perawatan yang diberikan kepada klien. Pelaporan memberi ringkasan
tentang aktifitas atas pengamatan yang dilihat, dilakukan atau didengar.
Dengan pelaporan, perawat dapat mengomunikasikan informasi tentang
klien dan perawatan mereka.
Tujuan: komunikasi, sebagai perhitungan biaya, pendidikan,
riset/penelitian, audit/pencocokan dan pengawasan, kualitas dan kelayakan,
catatan medis.
3.2 Saran
Seluruh perawat agar meningkatkan pemahamannya terhadap berbagai
cara pendokumentasian keperawatan sehingga dapat dikembangkan dalam tatanan
layanan keperawatan.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://dinkes.lumajangkab.go.id/aplikasi-dokumentasi-keperawatan/
http://eprints.ums.ac.id/26001/3/04._BAB_I.pdf.
http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-894-BAB%20%20I.pdf.
16