Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

Oleh :

Nama : Ni Putu Okayanti


NIM : P07120018174
Kelas : 2.5

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

I. LATAR BELAKANG
Virus disebarkan oleh nyamuk Aedes (Stegomyia). Selama dua dekade terakhir, frekuensi
kasus dan epidemi penyakit demam dengue (dengue fever, DF), demam berdarah (dengue
hemorragic fever, DHF), dan sindrom syok dengue (dengue syok syndrom, DSS)
menunjukkan peningkatan yang dramatis di seluruh dunia. The World Health Report
1996, menyatakan bahwa”kemunculan kembali penyakit infeksisus merupakan suatu
peringatan bahwa kemajuan yang telah diraih sampai sejauh ini terhadap keamanan dunia
dalam hal kesehatan dan kemakmuran sia-sia belaka”. Laporan tersebut lebih jauh
menyebutkan bahwa” penyakit infeksius tersebut berkisar dari penyakit yang terjadi di
daerah tropis (seperti malaria dan DHF yang sering terjadi di negara berkembang) hingga
penyakit yang ditemukan di seluruh dunia (seperti hepatitis dan penyakit menular seksual
[PMS], termasuk HIV/AIDS) dan penyakit yang disebarkan melalui makanan yang
mempengaruhi sejumlah besar penduduk dunia baik di negara miskin maupun kaya.

Pada Mei 1993, pertemuan kesehatan dunia yang ke-46 mengajukan suatu resolusi
tentang pengendalian dan pencegahan dengue yang menekankan bahwa pengokohan
pencegahan dan pengendalian DF, DHF, DSS baik di tingkat lokal maupun nasional
harus menjadi salah satu prioritas dari Negara Anggota WHO tempat endemiknya
penyakit. Resolusi tersebut juga meminta: (1) strategi yang dikembangkan untuk
mengatasi penyebaran dan peningkatan insiden dengue harus dapat dilakukan oleh negara
terkait, (2) peningkatan penyuluhan kesehatan masyarakat, (3) mengencarkan promosi
kesehatan, (4) memperkuat riset, (5) memperluas surveilens dengue, (6) pemberian
panduadalam hal pengendalian vektor, dan (7) mobilisasi sumber daya eksternal untuk
pencegahan penyakit harus menjadi prioritas.

Untuk menanggapi resolusi WHA dalam pencegahan dan pengendalian dengue, strategi
global untuk operasionalitas kegiatan pengendalian vektor dikembangkan berdasarkan
komponen utama seperti, tindakan pengendalian nyamuk yang selektif terpadu dengan
partisipasi masyarakat dan kerja sama antarsektor, persiapan kedaruratan, dll. Salah satu
penopang utama dalam strategi global adalah peningkatan surveilans yang aktif dan
didasarkan pada pemeriksaaan laboratorium yang akurat terhadap DF/DHF dan
vektornya. Agar berjalan lancar, setiap negara endemik harus memasukkan penyakit DHF
menjadi salah satu jenis penyakit yang harus dilaporkan.

II. TUJUAN

A. TUJUAN UMUM

Setelah dilakukan penyuluhan tentang penyakit demam berdarah 1x40 menit, diharapkan
masyarakat dapat memahami tentang penyakit demam berdarah, tanda dan gejala, dan cara
pencegahan demam berdarah dengue (DBD).

B. TUJUAN KHUSUS

Setelah diberikan penyuluhan selama 1x 40 menit masyarakat mampu menjelaskan


kembali tentang:

1) Menjelaskan Pengertian Demam Berdarah Dengue dengan Tepat


2) Menjelaskan penyebab Demam Berdarah Dengue dengan tepat
3) Menyebutkan tanda dan gejala Demam Berdarah Dengue dengan tepat
4) Menjelaskan siklus terjadinya Demam Berdarah Dengue dengan tepat
5) Menjelaskan cara pencegahan emam Berdarah Dengue dengan tepat
6) Mendemostrasikan cara penggunaan bubuk abate dan cara mencuci tangan yang
baik dan benar

III. MATERI

1) Pengertian penyakit Demam Berdarah Dengue


2) Penyebab Demam Berdarah Dengue
3) Tanda dan gejala Demam Berdarah Dengue
4) Siklus dari terjadinya Demam Berdarah Dengue
5) Cara pencegahan Demam Berdarah Dengue
IV. METODE PENYULUHAN
a) Ceramah

b) Tanya jawab

c) Demonstrasi

d) Re-demonstrasi

V. ALAT DAN BAHAN

a) Lotiom

b) Bubuk Abate

c) Buahvita

VI. MEDIA YANG DIGUNAKAN

a) Leaflet

b) Power point

VII. SASARAN

Warga Banjar Pande Desa Manggis, Karangasem

VIII. WAKTU PELAKSANAAN

Hari : Sabtu

Tanggal : 2 Mei 2020

Jam : 08.00-08.40 WITA


Durasi : 40 Menit

IX. TEMPAT

Balai Banjar Pande, Desa Manggis, Karangasem

X. KEGIATAN

NO. LANGKAH WAKTU KEGIATAN KEGIATAN SASARAN


- PENYULUHAN
LANGKAH
1. Pendahuluan 10 menit a) Memberi Salam a) Menjawab salam
perkenalan b) Menjawab
b) Memperkenalkan Pertanyaan
diri c) Mendengarkan
c) Menjelaskan maksud d) Mencatat
dan tujuan
penyuluhan
d) Menjelaskan maksud
dan tujuan alat dan
bahan untuk
e) Kontrak waktu
f) Apersepsi
g) Memberi pretest
2. Penyajian 15 menit Menjelaskan tentang : a) Mendengarkan
a) Pengertian Demam dengan seksama
Berdarah Dengue
b) Tanda dan Gejala
Demam Berdarah
Dengue
c) Penyebab Demam
Berdarah Dengue
d) Siklus dari Demam
Berdarah Dengue
e) Cara Pencegahan
Demam Berdarah
Dengue

3. Evaluasi 10 menit a) Simpulan a) Partisipasi aktif


b) Tanya Jawab
c) Menanyakan
Kembali
d) Post Test
4. Penutupan 5 menit a) Meminta/memberi a) Memberikan
pesan dan kesan pesan dan kesan
b) Memberi salam b) Menjawab salam

XI. RENCANA EVALUASI

a. Struktur
Satuan acara penyuluhan ini sudah direncanakan dari satu bulan yang lalu, sudah disusun
sejak 3 minggu yang lalu, media yang digunakan sudah disiapkan 2 minggu yang lalu
diantaranya leaflet, power point dan alat dan bahan untuk demonstrasi.

b. Proses
Dari 100 undangan yang disebar hanya 90 orang saja yang dapat menghadiri undangan
ini.

c. Hasil
Dari 90 undangan yang menghadiri penyuluhan, 60% yang sudah mengerti, 5% yang
belum mengerti, 10% yang bertanya, 5% berbicara atau lain-lain disaat penyuluhan
berlangsung, dan 10% meninggalkan tempat saat penyuluhan berlangsung.
Lampiran 1

MATERI

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

A. Pengertian

Demam Berdarah Dengue atau Dengue Haemorahagic Fever (DHF) penyakit yang disebabkan
oleh virus dengu dan disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang dapat menyerang pada anak
dan dewasa yang disertai manifestasi perdarahan dan cenderung menimbulkan shock dan
kematian.
Variasi DBD sangat luas, mulai dari:
 Tanpa menimbulkan gejala
 Demam ringan yang tidak spesifik
 Demam dengue
 Demam berdarah dengue hingga paling berat yaitu dengu shock syndrome (DSS).

B. Tanda Dan Gejala Deman Berdarah Dengue (DBD)

a. Suhu tubuh penderita DBD sangat tinggi bisa mencapai 41 derajat celcius
b. Nafsu makan kurang bahkan hilang selera
c. Badan terasa lelah, lesu dan capek terus menerus
d. Mual hingga muntah
e. Wajah berwarna kemerahan
f. Tenggorokan sakit
g. Kepala pusing
h. Kelenjar getah bening bengkak
C. Penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyebab: Virus Dengue

Vektor (media penularan) utama: Nyamuk Aedes Aegypti

Host Utama: Manusia

Virus terdapat pada: 1. Penderita DBD, 2. Tubuh nyamuk yang terinfeksi

1. Ciri fisik nyamuk yang menularkan penyakit DBD


Menggigit pada pagi (08.00-10.00) dan sore hari (16.00-18.00)
Menggigit berulang-ulang dan berpindah-pindah antar individu
Jentiknya berkembang di air jernih atau air hujan
Jarak terbang rata-rata 40-100m
Nyamuk bisa hidup sampai 2-3 bulan dengan rata-rata 2 minggu
Suhu udara optimal 28-32 C
Ketinggian wilayah <1000 mdpl
Berwarna hitam dengan loreng putih (belang-belang berwarna putih) di sekujur tubuh
nyamuk
Nyamuk betina membutuhkan darah setiap dua hari sekali
Senang hinggap di tempat gelap dan benda tergantung di dalam rumah
2. Telur nyamuk Aedes Aegypti mempunyai ciri sebagai berikut:
Jumlah telur bisa mencapai 100 buah
Warna telur hitam dengan ukuran rata-rata 0,8 mm
Menetas setelah 2 hari terendam air bersih
Jika tidak ada air maka telur akan tahan menunggu air selama 6 bulan
3. Jentik nyamuk mempunyai ciri:
Gerakan lincah dan bergerak aktif di dalam air bersih dari bawah ke permukaan untuk
mengambil udara nafas lalu kembali lagi ke bawah
Memiliki ukuran 0.3 s/d 1 cm
Jika istirahat jentik terlihat tegak lurus dengan permukaan air
4. Kepompong nyamuk aedes aegypti memiliki ciri seperti di bawah ini:
Bergerak lamban di dalam air bersih. Sering berada di permukaan air
Memiliki bentuk tubuh seperti koma
Setelah usia 1-2 hari maka kepompong siap berubah menjadi nyamuk baru dan siap
mencelakakan umat manusia yang ada di sekitarnya.
D. Siklus Dari Demam Berdarah Dengue (DBD)

Siklus Nyamuk Aedes Aegypti

Telur (bentuk oval, hitam, bisa mengapung atau menempel pada dinding permukaan air)

Larva/jentik (sering berada di dasar permukaan air, posisi istirahat pada permukaan air
membentuk sudut 45 derajat, posisi kepala di bawah)

Pupa / kepompong

Nyamuk dewasa

Siklus Penularan DBD

Di dalam tubuh nyamuk:

 Virus dengue berkembangbiak ke seluruh tubuh termasuk ke kelenjar liur


 Bila menggigit orang lain akan dipindahkan Virus Dengue tersebut bersama air liur
nyamuk
 Bila menggigit orang yang memiliki kekebalan belum sempurna (umumnya anak-anak)
akan menjadi penderita DBD
 Nyamuk yang infeksius tersebut seumur hidupnya akan menjadi sumber penularan

Cara penularan
Hanya oleh nyamuk Aedes Aegypti betina
Sumber Virus Dengue:
1. Penderita DBD
2. Tidak sakit DBD (tapi dalam darahnya terdapat virus Dengue)
Orang yang tidak sakit ini mobilitasnya tinggi, menular melalui vektor (A. Aegypti)

Fase- Fase Demam Berdarah Dengue


Pasien demam berdarah dengue biasanya akan mengalami 3 fase, mulai dari gejala
muncul untuk pertama kalinya hingga pemulihan. Berikut adalah ketiga fase demam
berdarah tersebut:
1. Fase demam (febrile phase)
Pada fase ini, pasien akan mengalami demam tinggi hingga 40 derajat celcius yang
berlangsung selama 2-7 hari. Selain itu, pasien juga akan mengalami beberapa gejala lain
seperti mual, muntah, sakit kepala, sakit tenggorokan, muncul bintik-bintik kemerahan di
kulit, serta nyeri otot, tulang, dan sendi. Dalam fase ini dokter akan memantau jumlah
keping darah (trombosit), karena biasanya jumlah trombosit mengalami penurunan
dengan cepat hingga kurang dari 100.000/mikroliter darah. Penurunan jumlah trombosit
ini terjadi dalam waktu singkat yaitu 2-3 hari.
2. Fase kritis (critical phase)
Setelah melewati fase demam, banyak pasien merasa dirinya telah sembuh karena suhu
tubuhnya mulai turun. Padahal ini justru fase demam berdarah yang paling berbahaya,
karena kemungkinan bisa terjadi perdarahan dan kebocoran plasma darah yang akan
menyebabkan syok dan berpotensi mengancam nyawa.
Fase kritis dapat terjadi 3-7 hari sejak demam dan berlangsung selama 24-48 jam. Pada
fase ini, cairan tubuh penderita harus dipantau ketat. Pasien tidak boleh kekurangan
maupun kelebihan cairan. Pada beberapa kasus, pasien dapat mengalami syok atau
penurunan tekanan darah yang drastis, serta perdarahan pada kulit, hidung, dan gusi.
Apabila tidak ditangani segera kondisi ini dapat berujung pada kematian.
3. Fase pemulihan (recovery phase)

Setelah melewati fase kritis, pasien akan memasuki fase pemulihan. Fase ini akan terjadi
48-72 jam setelah fase kritis. Di fase ini, cairan yang keluar dari pembuluh darah akan
kembali masuk ke pembuluh darah. Oleh karena itu, sangat penting menjaga cairan yang
masuk agar tidak berlebihan. Cairan berlebih dalam pembuluh darah dapat menyebabkan
kematian akibat gagal jantung dan edema paru.Dalam penanganan DBD, sebenarnya
tidak ada pengobatan khusus yang dapat diberikan. Penderita hanya disarankan untuk
banyak beristirahat dan minum air putih yang banyak untuk mencegah dehidrasi. Bila
perlu, dokter akan memberikan cairan melalui infus. Selain itu dokter juga akan
memberikan obat penurun panas untuk meredakan demam.

Tempat Perkembangbiakan Nyamuk Aedes Aegypti


 Tempat penampungan air (TPA), tempat untuk menampung air untuk keperluan sehari-
hari, seperti tempayan, bak mandi, ember, dan lain-lain.
 Bukan tempat penampungan air (non-TPA), tempat yang biasa/dapat menampung tapi
bukan untuk keperluan sehari-hari seperti vas bunga, barang/ban bekas, dan lain-lain.
 Tempat penampungan air alami (TPA alami), seperti lubang, pohon, pelepah daun,
potongan bambu, dan lain-lain.

E. Cara Penularan Demam Berdarah Dengue (DBD)

Untuk mencegah penyakit DBD, nyamuk penularnya (Aedes Aegypti) harus diberantas sebab
vaksin untuk mencegahnya belum ada. Cara yang tepat dalam pencegahan penyakit DBD adalah
dengan pengendalian vektornya, yaitu nyamuk Aedes Aegypti. Cara yang tepat untuk
memberantas nyamuk Aedes Aegypti adalah memberantas jentik-jentiknya di tempat
berkembang biaknya. Cara ini dikenal dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD (PSN-
DBD). Oleh karena tempat-tempat berkembang biaknya terdapat di rumah-rumah dan tempat-
tempat umum maka setiap keluarga harus melaksanakan PSN-DBD secara teratur sekurang-
kurangnya seminggu sekali.

1. Nyamuk dewasa dapat dengan fogging (dengan insektisida)

2. Jentik nyamuk dapat dengan Bahan Kimia, fisika, dan biologi

Cara pencegahan yang dilakukan adalah seabagai berikut:

1. Kimia

Dengan cara pemberian abatisasi (abate), pengasapan dan fogging

2. Fisik

3. Dalam sekurang-kurangnya seminggu sekali, maka cegahlah dengan cara 4 M Plus:

a) Menguras bak mandi


b) Menutup tempat penampungan air
c) Mengubur atau menyingkirkan benda-benda yang dapat digenangi air seperti ban bekas,
kaleng bekas, vas bunga, penampung air, dan lain-lain
d) Memantau jentik, memantau semua tempat air yang menjadi tempat sarang nyamuk
Plus:
a) Menggunakan obat nyamuk sebelum tidur dan sebelum bepergian
b) Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat lainnya yang sejenis
seminggu sekali
c) Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar/rusak
d) Menutup lubang pada potongan bambu/pohon dengan tanah
e) Menaburkan bubuk larvasida
f) Memelihara ikan pemakan jentik di kolam/bak penampung air
g) Memasang kawat kasa
h) Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar
i) Menggunakan kelambu
j) Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk
4. Biologi
Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan jentik (ikan adu atau ikan
cupang), dan bakteri (Bt.H-14) yaitu agen yang aktif mengendalikan nyamuk.
Lampiran II
RENCANA EVALUASI

Pertanyaan :
1. Apakah pengertian Demam Berdarah Dengue?
2. Bagaimana Tanda dan Gejala Demam Berdarah Dengue?
3. Apa Penyebab dari Demam Berdarah Dengue?
4. Berapa Ada Fase Dalam Demam Berdarah Dengue?
5. Bagaimana Cara Mencegah Demam Berdarah Dengue?

Jawaban :

1) Klien mengetahui pengertian dari demam berdarah dengue


Demam Berdarah Dengue atau Dengue Haemorahagic Fever (DHF) penyakit yang
disebabkan oleh virus dengu dan disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang dapat
menyerang pada anak dan dewasa yang disertai manifestasi perdarahan dan cenderung
menimbulkan shock dan kematian.

2) Klien mengetahui gejala dari demam berdarah dengue


 Suhu tubuh penderita DBD sangat tinggi bisa mencapai 41 derajat celcius
 Nafsu makan kurang bahkan hilang selera
 Badan terasa lelah, lesu dan capek terus menerus
 Mual hingga muntah
 Wajah berwarna kemerahan
 Tenggorokan sakit
 Kepala pusing
 Kelenjar getah bening bengkak
 Bintik – bintik merah

3) Klien mengetahui penyebab dari demam berdarah dengue


Penyebabnya yaitu Virus Dengue, Vektor (media penularan) utama: Nyamuk Aedes
Aegypti, Host utamanya adalah manusia
4) Klien mengetahui fase-fase dari demam berdarah dengue
Pasien demam berdarah dengue biasanya akan mengalami 3 fase, mulai dari gejala
muncul untuk pertama kalinya hingga pemulihan. Berikut adalah ketiga fase demam
berdarah tersebut:
1. Fase demam (febrile phase)
Pada fase ini, pasien akan mengalami demam tinggi hingga 40 derajat celcius yang
berlangsung selama 2-7 hari. Selain itu, pasien juga akan mengalami beberapa gejala lain
seperti mual,muntah, sakit kepala, sakit tenggorokan, muncul bintik-bintik kemerahan di
kulit, serta nyeri otot, tulang, dan sendi. Dalam fase ini dokter akan memantau
jumlah keping darah (trombosit), karena biasanya jumlah trombosit mengalami
penurunan dengan cepat hingga kurang dari 100.000/mikroliter darah. Penurunan jumlah
trombosit ini terjadi dalam waktu singkat yaitu 2-3 hari.

2. Fase kritis (critical phase)

Setelah melewati fase demam, banyak pasien merasa dirinya telah sembuh karena suhu
tubuhnya mulai turun. Padahal ini justru fase demam berdarah yang paling berbahaya,
karena kemungkinan bisa terjadi perdarahan dan kebocoran plasma darah yang akan
menyebabkan syok dan berpotensi mengancam nyawa.
Fase kritis dapat terjadi 3-7 hari sejak demam dan berlangsung selama 24-48 jam. Pada
fase ini, cairan tubuh penderita harus dipantau ketat. Pasien tidak boleh kekurangan
maupun kelebihan cairan. Pada beberapa kasus, pasien dapat mengalami syok atau
penurunan tekanan darah yang drastis, serta perdarahan pada kulit, hidung, dan gusi.
Apabila tidak ditangani segera kondisi ini dapat berujung pada kematian.
3. Fase pemulihan (recovery phase)
Setelah melewati fase kritis, pasien akan memasuki fase pemulihan. Fase ini akan terjadi
48-72 jam setelah fase kritis. Di fase ini, cairan yang keluar dari pembuluh darah akan
kembali masuk ke pembuluh darah. Oleh karena itu, sangat penting menjaga cairan yang
masuk agar tidak berlebihan. Cairan berlebih dalam pembuluh darah dapat menyebabkan
kematian akibat gagal jantung dan edema paru.
5) Klien mengetahui bagaimana cara mencegah demam berdarah dengue

Cara pencegahan yang dilakukan adalah seabagai berikut:

1. Kimia

Dengan cara pemberian abatisasi (abate), pengasapan dan fogging

2. Fisik

3. Dalam sekurang-kurangnya seminggu sekali, maka cegahlah dengan cara 4 M Plus:

A) Menguras bak mandi


B) Menutup tempat penampungan air
C) Mengubur atau menyingkirkan benda-benda yang dapat digenangi air seperti ban bekas,
kaleng bekas, vas bunga, penampung air, dan lain-lain
D) Memantau jentik, memantau semua tempat air yang menjadi tempat sarang nyamuk
Plus:
E) Menggunakan obat nyamuk sebelum tidur dan sebelum bepergian
F) Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat lainnya yang sejenis
seminggu sekali
G) Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar/rusak
H) Menutup lubang pada potongan bambu/pohon dengan tanah
I) Menaburkan bubuk larvasida
J) Memelihara ikan pemakan jentik di kolam/bak penampung air
K) Memasang kawat kasa
L) Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar
M) Menggunakan kelambu
N) Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk
4. Biologi
Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan jentik (ikan adu atau ikan
cupang), dan bakteri (Bt.H-14) yaitu agen yang aktif mengendalikan nyamuk.
LEMBAR PENGESAHAN

MENGETAHUI

Denpasar, 7 Mei 2020

Pembimbing Penyuluh

Ketut Sudiantara,A.Per.Pen.,S.Kep.,Ns.,M.Kes Ni Putu Okayanti

NIP.196808031989031003 NIM.P07120018174
REFERENSI

Davey, P. 2008. Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Erlangga

Nursalam dan Kurniawati, N.D . 2008. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Demam Berdarah
Dengue.Jakarta: Salemba Medika

Harahap, J. Andayani, L.S. 2004. Pengaruh Edukasi Terhadap Pengetahuan Dan Sikap
Mahasiswa Dalam Menanggulangi Demam Berdarah

Notoadmojo, S. 2005. Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai