Anda di halaman 1dari 3

Perencanaan Asuhan Keperawatan

Perencanaan merupakan tahap ketiga dari proses keperawatan yang meliputi pengembangan strategi
desain untuk mencegah, mengurangi atau mengoreksi masalah-masalah yang diidentifikasi pada
diagnosa keperawatan.

Pada beberapa tempat bersalin dan lebih fleksibelnya prosedur rumah sakit pada beberapa
area, ibu pospartum yang sehat dan bayi baru lahir sehat dapat pulang dalam waktu 24 jam setelah
bersalin. Kriteria pemulangan dini seperti:

o Kehamilan tanpa komplikasi


o Kelahiran dan persalinan tanpa komplikasi
o Tanda-tanda vital dalam batas normal
o Uterus keras dengan jumlah lokia moderate
o Berkemih tanpa kesulitan
o Hemoglobin dan hematokrit dalam batas normal
o Tidak ada mual dan muntah
o Bayi baru lahir sehat
o Interaksi orangtua- bayi positif
o Ketersediaan home visit pada hari kelima oleh perawat atau agen dikomunitas
o Suport system adekuat

Atas dasar kebutuhan identifikasi pasien asuhan keperawatan post partum perlu
mempertimbangkan fakto-faktor berikut:
1. Kondisi ibu dan bayi
2. Antisipasi lamanya hospitalisasi ibu dan neonates
3. Kebersediaan ayah atau pasangan untuk terlibat dalam perawatan dan pendidikan
kesehatan.

Teaching untuk efektifitas dan perawatan diri

Orang tu baru memerlukan banyak informasi dan kebutuhan untuk belajar untuk efektifitas
perawatan diri mereka, bayi mereka dan keluarganya. Beberapa rumah sakit dan layanan kesehatan
menyediakan ceklis ( seperti dalam contoh) untuk mengkaji kebutuhan belajar mereka. Beberapa yang
penting diajarkan adalah :

Istirahat dan latihan postpartum

Kegel exercise. Perawat secara berkala menginstruksikan ibu untuk melakukan kegel exercise
untuk menguatkan otot-otot dasar panggul setelah kelahiran. kegel exercise berguna untuk membantu
bagi yang mengalami kesulitan dalam mengontrol buang air kecil (urinary incontinence) pada periode
akhir kehamilan dan setelah melahirkan. Menjaga kelenturan otot-otot di dasar tulang pinggul akan
memeperbaiki sirkulasi dan mencegah wasir. Perineal atau otot-otot dasar tulang pinggul membentuk
pola angka delapan diseputar vagina dan anus. Otot ini akan secara otomatis berfungsi ketika melakukan
hubungan seksual dan saat menahan keinginan buang air kecil. Saat berlatih mengeutkan dan
mengendurkan otot ini, akan terasa bisa menahan dalam posisi kontraksi untuk waktu yang lebih lama
(Chopra, 2005). Kegel exercise efektif dilakukan selama 3 sampai 6 minggu untuk bisa menurunkan
status inkontinensia (levine, 2007)

Kegel exercise dapa dilakukan dengan cara berikut (Bobak, 2005) :

a. Kedutan lambat
1. Kencangkan otot dasar panggul seperti menahan kencing
2. Tahan selama 10 detik dengan tetap mempertahankan pernapasan
3. Lemaskan dan istirahat selama 10 detik
4. Ulangi latihan ini minimal tiga kali sehari sebanyak 10 kali
b. Kedutan cepat
Setelah melakukan gerakan tersebut, kencangkan otot dan lemaskan secepat mungkin sampai
maksimal 10 kali
c. Dorong keluar, tarik kedalam
1. Tarik ke atas seluruh dasar panggul seakan-akan sedang mencoba menarik air masuk
kedalam vagina
2. Kemudian dorong keluar seakan-akan mencoba mengeluarkan air tersebut
3. Latihan ini juga menggunakan otot abdomen

Pelaksanaan/Implementasi

Merupakan proses keperawatan yang mengikuti rumusan dari rencana keperawatan. Pelaksaan
keperawatan mencakup melakukan, membantu, memberikan asuhan keperawatan untuk mencapai
tujuan yang berpusat pada klien, mencatat serta melakukan pertukaran informasi yang relevan dengan
perawatan kesehatan berkrlanjutan dari klien.

Proses pelaksanaan keperawatan mempunyai 5 tahap yaitu:

a. Mengkaji ulang klien


Fase pengkajian ulang terhadap komponen implementasi memberikan mekanisme bagi perawat
untuk menentukan apakah tindakan keperawatan yang diusulkan masih sesuai
b. Menelaah dan modifikasi rencana asuhan keperawatan yang ada. Modifikasi rencana asuhan
yang telah ada mencakup beberapa langkah. Pertama, data dalam kolom pengkajian direvisi
sehingga mencerminkan status kesehatan terbaru klien.
Kedua, diagnosa keperawatan direvisi. Diagnosa keperawatan yang tidak relevan di hapuskan,
dan doagnosa keperawatan yzng terbaru ditambah dan diberi tanggal.
Ketiga, mrtoda implementasi spesifik direvisi untuk menghubungkan dengan diagnosa
keperawatan yang baru dan tujuan klien yang baru.
c. Mengidentifikasi bantuan
Situasi yang membutuhkan tambahan tenaga beragam. Sebagai contoh, perawat yang
ditugaskan untuk merawat klien imobilisasi mungkin membutuhkan tambahan tenaga untuk
membantu membalik, memindahkan dan mengubah posisi klien karena melibatkan kerja fisisk.
d. Mengimplementasikan intervensi keperawatan
Berikut metoda untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan:
1. Membantu dalam melakukan akitivitas sehari-hari
2. Mengonsulkan dan menyuluhkan pasien dan keluarga
3. Mengawasi dan mengevaluasi kerja anggota staf lainnya (Potter, 2005)

Evaluasi

Evauasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara hasil implementasi dengan kriteria dan
standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilannya.

Evaliasu disusun dengan menggunakan SOAP yang operasional dengan pengertian:

S : adalah ungkapan perasaan dan keluhan yang dirasakan secara subjektif oleh klien dan keluarga
setelah diberikan implementasi keperawatan

0 : adalah keadaan yang objektif didefinisikan oleh perawat menggunakan pengamatan yang objektif
setelah implementasi keperawatan

A : adalah merupakan analisis perawat setelah mengetahui respon subjektif dan objektif klien yang
dibandingkan dengan kriteria dan standar yang telah ditentukan mengacu pada tujuan rencana
keperawatan klien

P : adalah perencanaan selanjutnya setelah perawat melakukan analisis

Adapun evaluasi dari semua tindakan keperawatan mengenai Asuhan Keperawatan Post Partum Normal
(episiotomi) yaitu:

1. Rasa nyeri teratasi


2. Tingkat pengetahuan ibu bertambahmengenai perawatan payudara
3. Aktivitas hidup sehari-hari terpenuhi
4. Tidak terjadi cedera pada ibu dan bayi
5. Infeksi tidak terjadi
Evaluasi berkelanjutan oleh perawat dapat dilakukan dengan berbagai cara:
1. Kunjungan komunitas atau konjungan home health nursing
2. Kunjungan follow up pada pemulangan dini dan telepon call
3. Pemeriksaan postnatal oleh perawat atau bidan pada minggu keempat sampai keenam
postpartum
4. Pengkaian bayi sehat oleh perawat anak
5. Home visit perawat postpartum

Anda mungkin juga menyukai