Anda di halaman 1dari 5

3.

Keuntungan kontrasepsi suntik


a. Efektifitas tinggi
b. Bertahan sampai 8-12 minggu
c. Penurunan disminorea dan menoragi yang menyebabkan anemia berkurang
d. Penurunan gejala pramenstruasi
e. Penyakit radang panggul berkurang
f. Kemungkinan penurunan endometriosis karena pengentalan lendir serviks
g. Efektifitas tidak berkurang karena diare, muntah, atau penggunaan antibiotic

4. Kontra indikasi suntikan

WHO menganjurkan untuk tidak menggunakan kontrasepsi suntikan pada:

a. Kehamilan
b. Karsinoma payudara
c. Karsinoma traktus genetalia
d. Perdarahan abnormal uterus

5. Efek samping

a. Gangguan haid
Pola haid yang normal menjadi amenore, perdarahan irregular, perdarahan bercak,
perubahan dalam frekuensi, lama dan jumlah darah yang hilang. Insiden yang tinggi dari
amenore diduga berhubungan dengan atrofi endometrium. Sedangkan sebab-sebab dari
perdarahan irreguler masih belum jelas, dan tampaknya tidak ada hubungan dengan
perubahan-perubahan dalam kadar hormone atau histology endometrium.
b. Berat badan bertambah
Umumnya pertambahan berat badan tidak terlalu besar bervariasi antara kurang dari
1kg-5kg dalam tahun pertama. Penyebab pertambahan berat badan terjadi karena
bertambahnya lemak tubuh, dan bukan karena retensi cairan tubuh.
Hipotesa para ahli: DMPA merangsang pusat pengendali nafsu makan dihipotalamus,
yang menyebabkan aseptor makan lebih banyak dari pada biasanya.
c. Sakit kepala
Insiden sakit kepala adalah sama pada DMPA maupun NETEN terjadi pada <1-17 %
akseptor
d. Pada sistem kardiovaskuler
Efeknya sangat sedikit, mungkin ada sedikit peninggiandari kadar insulin dan penurunan
HDL-kolesterol

6. Cara memberi suntikan

Idealnya DMPA harus diberikan dalam 5 hari pertama masa menstruasi, tidak
dibutuhkan kontrasepsi tambahan, setelah itu semua suntikan harus diberikan setiap 12 minggu.
NETEN harus diberikan pada hari pertama menstruasi, tidak dibutuhkan kontrasepsi tambahan.
Setelah itu semua injeksi harus diberikan setiap 8 minggu. Suntikan harus diberikan secara intra
muscular pada kuadran luar atas bokong. Spuit yang sebelumnya telah di isi DMPA harus
dikocok sebelum diberikan. Ampul NETEN harus dihangatkan sesuai dengan suhu tubuh
sebelum diberikan, hal ini akan membuatnya mudah tertarik ke atas saat dicampur dengan
minyak jarak. Kedua tempat suntikan tidak boleh dipijat setelah pemberian suntikan karena ini
akan mengurangi efektifitasnya. Setelah terminasi kehamilan trimester pertama dan keguguran,
suntikan pertama biasanya diberikan dalam 5 hari pertama tanpa dibutuhkan kewaspadaan
tambahan. Wanita pasca partum harus mulai mendapat suntikan pertama 5-6 minggu setelah
melahirkan, karena bila diberikan lebih awal perdarahan menstruasi menghebat dan
memanjang.

3. Implant

a) Pendahuluan dan sejarah


1966 dewan kependudukan (depopulation council) mulai meneliti tentang implant, yang
menunjukan bahwa kapsul karet silastik melepaskan kadar hormon steroid secara terus
menerus selama lebih dari 1th. Pada tahun 1975, uji coba pertama jangka panjang
dimulai dengan 6 kapsul erastomer yang diberi nama norplant. Pada bulan mei 1993,
norplant disahkan penggunaan nya di inggris sebagai alat kontrasepsi, norplant
mendapat lisensi selama 5 tahun, dan meskipun tidak di produksi, wanita yang
terpasang norplant kemungkinan masih mengunjungi tempat praktek anda. Norplant
mendapat banyak sekali sorotan buruk dari media setelah beberapa wanita mengalami
masalah dengan pemasangan dan pelepasan kapsul, namun banyak wanita yang telah
merasakan manfaat norplant. Satu-satunya implant yang masih tersedia saat ini adalah
implanon. Keuntungan implanon adalah hanya mempunyai satu kapsul sehingga
mengurangi masalah pada pemasangan dan pelepasan. Namun, implanon harus di
pasang oleh tenaga kesehatan professional yang telah menjalani pelatihan khusus
mengenai alat ini guna menghindari masalah pada pemasangan yang tidak benar, dan
sebagai kesulitan melepaskannya.
Jenis-jenis implant:
1. Norplan
Norplan terdiri dari 6 kapsul, tiap kapsul berisi 38mg progresteron lrvonorgestrol,
yang dipasang secara subdermal dan berfungssi sebagai kontrasepsi selama 5 tahun,
norplan mencegah kehamilan dan menyebabkan pengentalan lendir serviks,
sehingga tidak dapa ditembus oleh sperma. Penelitian menunjukan bahwa dosis
harian rata-rata 30mg levonorgestrol yang dilepaskan norplant menyebabkan
penekanan ovulasi pada 50% siklus menstruasi (depopulation council, 1990) norplat
membuat endometrium tidak cocok untuk implantasi, dari pada siklus ketika terjadi
ovulasi, norplan mengurangi sekresi progresteron alami selama fase luteal.
Norplant adalah bentuk kontrasepsi yang sangat efektif, hampir 100% mencegah
kehamilan. Penelitian (Sipin, 1988; Damey, et.al 1990) menunjukan bahwa pada
tahun kesatu dan dua terjadi sebanyak 0,2 kehamilan per seratus wanita selama
tahun pemakaian. Pada tahun ketiga, angka kehamilan pada pemakaian norplan
adalah 0,9 per seratus wanita selama tahun pemakaian, dan selama tahun keempat
dan kelima, angka kehamilan 0,5 dan 1,1 per seratus wanita selama tahun
pemakaian (Damey, et.al,11990)

Keuntungan norplant
1. Efektifitas tinggi
2. Setelah dipasang tidak perlu melakukan apa-apalagi sampai saat pengeluaran
implant nya
3. Sistem 6’’ memeberikan perlindungan untuk 5 tahun
4. Tidak mengandung esterogen sehingga tidak ada efek samping yang disebabkan
estrogen
5. Efek kontrasepsi segera berakhir setelah implant dikeluarkan
6. Implant melepaskan progrestin dengan kecepatan rendah dan konstan,
sehingga terhindar dari dosis awal yang tinggi seperti pada kontrasepsi suntikan
(inject tables) ataupun puncak harian dari hormon pada kontrasepsi peroral
7. Norplant dapat membantu mencegah terjadinya anemia

Kerugian norplant
1. Membutuhkan seseorang yang professional terlatih untuk memsang dan
melepas implant
2. Perdarahan menstruasi tidak teratur, sepertti amenore perdarahan bercak
3. Efek samping minor seperti sakit kepala, jerawat,dsb
4. Hipoesterogenisme
5. Kemungkinan rasa tidak nyaman atau infeksi pada tempat pemasangan
2. Implanon
Implanon adalah batang tunggal berisi 68mg etonogestrel yang dipasang secara
sub dernal dan mendapat lisensi selama 3 tahun. Panjang batang tersebut 4 cm
dan berdiameter 2 mm, dan dilengkapi aplikator steril yang sudah diisi.
Implanon mencegah dengan kehamilan dengan mengahmbat ovulasi,
mengentalkan lendir serviks, juga mempunyai efek pada endometrium.
3. Jadena dan indoplant terdiri dari 2 batang yang berisi dengan 75 mg levonorgestrel
dengan lama kerja 3 tahun

c. Indikasi pemasangan implant

1. Pemakaian KB yang janga waktu lama


2. Masih berkeinginan punya anak lagi, tapi jarak antara kelahirannya tidak terlalu dekat
3. Tidak dapat memakai jenis KB yang lain.

d Kontra indikasi pemasangan implant

1. Hamil atau di duga hamil, pendarahan vagina tanpa sebab


2. Wanita dalam usia reproduksi
3. Telah atau belum memiliki anak
4. Menginginkan kontrasepsi jangka panjang (3 tahun untuk jadena)
5. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
6. Pasca persalinan dan tidak menyusui
7. Pasca keguguran
8. Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak kontrasepsi mantap
9. Riwayat kehamilan ektopik
10. Tekanan darah <180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah, atau anemia
bulan sabit (sickle cell)
11. Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen
12. Sering lupa menggunakan pil
13. Perdarahan pervaginan yang belum diketahui penyebabnya
14. Benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara
15. Tidak dapat menerima perubahan pada haid yang terjadi
16. Miom uterus dan kanker payudara
17. Gangguan toleransi glukosa

e. Efek samping
1. Nyeri atau gatal pada tempat pemasangan
2. Sakit kepala
3. Mual
4. Muntah
5. Perubahan mood
6. Perubahan berat badan
7. Jerawat
8. Nyeri dan nyeri tekan pada payudara
9. Rambut rontok
10. Vaginitis

3 Kontap (kontrasepsi Mantap)

1. Tubektomi
Pada abad ke-19, sterilisasi dilakukan dengan mengangkat uterus atau kedua ovarium.
Pada tahun 50-an dilakukan dengan memasukkan AgNO melalui kanalis serikalis ke
dalam tuba uterina. Pada akhir abad ke-19 dilakukan dengan mengikat tuba uterina
namun cara ini mengalami banyak kegagalan sehingga dilakukan pemotongan dan
pengikatan tuba uterina. Dulu sterilisasi ini di bantu oleh anestesi umum dengan
membuat sayatan/insisi yang lebar dan harus dirawat di rumah sakit. Kini, operasinya
tanpa dibantu anestesi umum dengan hanya membuat insisi kecil dan tidak perlu
dirawat dirumah sakit.

Di Indonesia sterilisasi pada wanita mulanya hanya dikerjakan atas indikasi medis dan
terutama dilakukan pada waktu yang bersamaan dnegan tindakan obstetrik operatif
perabnormal, seperti seksio sesarea, operasi tumor, laparotomi pada kehamilan ektopik
terganggu, dan pada waktu laparotomi lainnya.

Metode dan teknik sterilisasi berkembang pest setelah didirikannya Perkumpulan untuk
Sterilisasi Sukarela Indonesia (PPUSSI) pada bulan oktober 1974. Untuk mencocokkan
dengan keadaan namanya kemudian diganti dengan Perkumpulan Kontrasepsi Mantap
Indonesia (PKMI)

a. Definisasi
Tubektomi adalah salah satu cara kontrasepsi dengan tindakan pembedahan
yaitu memotong tuba fallopi/tuba uterine yang mengakibatkan orang atau
pasangan yang bersangkutan tidak akan memperoleh keturunan lagi dan
bersifat permanen.

Metode kontrasepsi permanen yang hanya diperuntukkan bagi mereka yang


memang tidak ingin atau boleh memiliki anak (karena alasan kesehatan).
Disebut permanen karena metode kontrasepsi ini hampir tidak dapat dibatalkan
(reversal)bila kemudian anda ingin punya anak lagi. Pembatalan masih mungkin
dilakukan, tetapi membutuhkan operasi besar dan tidak selalu berhasil.
b. Tujuan tubektomi
para ahli kebidanan banyak merekomendasikan sterilisasi pada wanita yang
berisiko tinggi untuk hamil dan melahirkan lagi. Namun, tidak pada mereka yang
belum berusia 35 tahun. Pengalaman menunjukkan banyak perempuan yang
disterilkan lalu menyesali keputusannya.

Anda mungkin juga menyukai