PROMOSI KESEHATAN
OLEH :
KELAS 2.5 KELOMPOK 12
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLTEKES DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2020
BAB I
1
PROMOSI KESEHATAN
PETUNJUK
2
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah pembelajaran, diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan bagian dari
Tahapan proses pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mempelajari bab I bahan ajar ini diharapkan mahasiswa dapat
menjelaskan:
1. Tahapan proses pembelajaran
- Pengkajian kebutuhan belajar
- Penegakan diagnose keperawatan
- Perencanaan Pendidikan kesehatan
3
MATERI
A. Tahapan - Tahapan Pembelajaran Promosi Kesehatan
Tahap-Tahap Pembelajaran Promosi Kesehatan adalah proses
pemberdayaan masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan
kesehatannya. Proses pemberdayaan tersebut dilakukan dari, oleh, untuk
dan bersama masyarakat; artinya proses pemberdayaan tersebut dilakukan
melalui kelompok-kelompok potensial di masyarakat, bahkan semua
komponen masyarakat. Kegiatan promosi kesehatan diselenggarakan
melalui proses : pengkajian, penegakan diagnosis keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, dimana disetiap proses tersebut
menentukan berjalannya suatu promosi kesehatan.
1. Tahap Pengkajian
4
positif maupun negatif) yang mempengaruhi kesehatan warga
masyarakat agar dapat mengembangkan startegi promosi kesehatan.
Hancock dan Minkler (1997), mengemukakan bahwa bagi profesional
kesehatan yang peduli tentang membangun masyarakat yang sehat,
ada dua alasan dalam melakukan pengkajian kesehatan komunitas,
yaitu sebagai informasi yang dibutuhkan untuk perubahan dan sebagai
pemberdayaan. Menentukan Kebutuhan Manusia.
Saat melakukan pengkajian promosi kesehatan, perawat perlu
menentukan prioritas. Hirarki Maslow (1970) tentang kebutuhan
merupakan metode yang sangat berguna untuk menetukan prioritas.
Hirarki tentang kebutuhan manusia mengatur kebutuhan dasar dalam
lima tingkat. Tingkat pertama atau tingkat paling dasar mencakup
kebutuhan seperti udara, air, dan makanan. Tingkat kedua mencakup
kebutuhan keselamatan dan keamanan. Tingkat ketiga mengandung
kebutuhan dicintai dan memiliki. Tingkat keempat mengandung
kebutuhan dihargai dan harga diri. Tingkat kelima adalah kebutuhan
untuk aktualisasi diri.
Lain halnya dengan Bradshaw (1972), Bradshaw secara umun
menggunakan suatu taksonomi yang membedakan kebutuhan
kesehatan dan sosial menjadi empat tipe, yaitu:
a. Normative needs
b. Felt needs
Felt needs adalah apa yang sebenarnya kita inginkan. Ini
dapat diidentifikasi oleh masing-masing klien yang dapat
dihubungkan dengan pelayanan,dan informasi.
c. Expressed needs
5
Expressed needs hampir sama dengan felt needs, yang
membedakannya adalah expressed needs dibuat berdasarkan
keinginan klien.
d. Comparative needs
Comparative needs kebutuhan yang diperlukan berdasarkan
situasi tertentu. Yang dapat dibandingkan dengan kelompok
yang sama atau individual.
2) Mengumpulkan data
6
2. Tujuan pengkajian keperawatan dalam promosi kesehatan :
7
c. Informasi tentang perilaku sehat : diperoleh dari kunjungan
rumah atau di Pos Yandu
2) Riwayat komunitas
8
Perawat komunitas selauntuk mengidentifikasi
kebutuhan mereka.lu bekerja dengan kelompok atau komunitas
pengetahuan tentang profil komunitas dapat menjadikan
pengkajian lebih sistematik daripadanmelakukan pengamatan
subjektif.
3) Pandangan masyarakat
b) Pemuka agama
9
b. Informant Interviews, informasi yang diperoleh dari informan
adalah kunci melalui wawncara atau focus group discussion
sangat menolong dalam mengatasi masalah
f. Longer-term strategy
g. Existing activity
i. Client choice
j. Professionals’ views
10
2. Penegakan Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang berkaitan dengan kebutuhan belajar
dikelompokkan dibawah kategori kurang pengetahuan. Definisi kurang
pengetahuan adalah : pernyataan pada saat individu, keluarga, atau
komunitas tidak dapat memahami, tidak dapat belajar, dan tidak dapat
menunjukan pengetahuannya tentang tindakan-tindakan keperawatan
kesehatan yang penting untuk mempertahankan kesehatan (NANDA).
Karakteristik definisi tersebut adalah : adanya pengungkapan secara
verbal tentang masalah; keakuratan penampilan dalam suatu uji; ketidak
seseuaian perilaku atau adanya perilaku berlebihan, misalnya histeria,
permusuhan, agitasi, apatis. Faktor-faktor yang berhubungan atau
menjadi penyebab dari kurangnya pengetahuan mencakup kurangnya
keterpaparan informasi; kurang mengulang pelajaran, adanya
kesalahpenafsiran; keterbatasan pengetahuan; kurangnya ketertarikan
dalam belajar; tidak familiernya klien dengan sumber informasi.
3. Tahap Perencanaan
Definisi Perencanaan Promosi Kesehatan Tahap perencanaan
penting untuk memastikan bahwa promosi kesehatan yang akan
dilakukan terfokus pada prioritas kerja yang sesuai dengan tujuan/goal
yaitu memberikan layanan keperawatan terbaik pada klien meliputi
individu, kelompok maupun masyarakat. Model perencanaan diperlukan
dalam promosi kesehatan karena perencanaan menyediakan cara untuk
memandu pilihan sehingga keputusan yang dibuat mewakili cara terbaik
untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pendekatan rasional menunjukkan
bahwa seluruh jajaran atau option harus diidentifikasi dan
11
dipertimbangkan sebelum program komprehensif disusun. Model
perencanaan rasional (Rational planning model) memberika pedoman
pilihan dalam mengambil keputusan yang mewakili langkah terbaik
untuk mencapai tujuan yang akan dicapai. Perencanaan memeiliki
keuntungan supaya tujuan yang akan dicapai jelas oleh karena itu dalam
tahap perencanaan memerlukan:
12
b. Diagnose, yaitu identifikasi kemana dan bagaimana kita
menginginkan sesuatu yang berbeda 3) Visi, yaitu terkait dengan
hasil yang diharapkan
13
pendidikan, keberlangsungan dari strategi nasional pada promosi
kesehatan melengkapi tujuan promosi kesehatan dalam
pelaksanaan. Menurut Berry (1986) model perencanaan dimulai
dengan menyusun atau mengatur sebuah kelompok kerja untuk
mengkaji ulang (review) masalah dan identifikasi proyek promosi
kesehatan yang sesuai dengan kasus/masalah yang ada.
b. Stage 2: Mementukan tujuan dan target Tujuan mengacu pada goal
dengan meningkatkan kesehatan di beberapa area, contoh:
mengurangi konsumsi alcohol karena berhubungan dengan
terjadinya gangguan kesehatan. Objek atau sasaran membuhkan
pernyataan spesifik dan harus merupakan pernyataan yang
mengaktifkan objek bekerjasama dalam pencapaina tujuan yang
dicita-citakan bersama. Objek atau sasaran kemudian diarahkan
untuk diberi pendidikan, menciptakan kebiasaan yang sehat,
mengacu pada kebijakan yang terkait, dan menganalisa proses serta
hasil kelingkunga. Pendidikan objek/sasaran mungkin memutuskan
beberapa kategori meliputi:
1) Level pengetahuan klien (objek) bertambah, terkait dengan
masalah yang dibahas dalam promosi kesehatan
2) Affektif klien (objek) mengalami perubahan menuju pola
hidup lebih sehat, yang dapat dilihat pada perubahan
tingkah laku dan kepercayaan
3) Kebiasaan atau ketrampilan klien bertambah/ semakin
mahir pada kompetensi dan ketrampilan baru Target
promosi kesehatan dapat meliputi tambahan sebagai
berikut:
a) Perubahan kebiasaan, meliputi perubahan gaya
hidup dan peningkatan pelayanan. Contoh:
mengurangi kebiasaan merokok.
b) Perubahan pada kebijakan kesehatan klien
c) Peningkatan partisipan dalam proses pelaksanaan
dan kemampuan untuk bekerjasama. Contoh:
14
meningkatkan/menggerakkan komunitas
(partisipan) da sector dalam guna mendukung
program Indonesia sehat 2010
d) Perubahan lingkungan menjadi lebih sehat, contoh
membudayakan membuang sampah pada
tempatnya.
15
pelaksanaan promosi kesehatan yang akan dijalankan.
Media massa juga dapat menjadi metode promosi
kesehatan pada cakupan objek yang lebih kompleks
lagi. Melalui media massa akan lebih efektif untuk
meningkatkan pengetahuan terhadap topic kesehatan,
akan tetapi kurang efektif untuk mengukur atau menilai
terjadinya perubahan perilaku dari objek sasaran. Oleh
karena itu, dalam pemilihan metode promosi kesehatan
harus selalu menghubungkan antara tujuan, objek yang
menjadi sasaran, pengetahuan dan juga ketrampilan
dari tim kesehatan sehingga topic kesehatan tidak
hanya dimengerti tetapi mampu diterapkan dalam
kehidupan sehingga diperoleh perubahan perilaku
menuju kearah kebiasaan pola hidup sehat.
16
f. Stage 6: Menyusun rencana pelaksanaan Penyusunan rencana
pelaksanaan merupakan tindakan yang meliputi penulisan detail
rencana pelaksanaan, seperti identifikasi topik/masalah, orang yang
akan menyampaikan informasi terkait dengan topic, sumber yang
akan digunakan, rentang waktu hingga tahap rencana evaluasi.
g. Stage 7: Pelaksanaan atau Implementasi dari perencanaan
Merupakan tahap yang penting untuk selalu diperhatikan mengenai
hal yang harus dan tidak harus dilakukan, sehingga tidak terjadi
masalah yang tidak diharapkan. Pelaksanaan atau implementasi
promosi kesehatan perlu direncanakan supaya dalam kenyataannya
partisipan diharapkan mampu menyerap atau menerima, mengerti,
memahami dan mau serta mampu menerapkan dalam kehidupan
sehari-hari sehingga diperoleh perubahan perilaku menjadi lebig
sehat. hasil atau out-put yang ditunujukkan oleh partisipan setelah
dilaksanakan promosi keehatan menjadi bahan dalam penyusunan
evaluasi.
17
TUGAS DAN LATIHAN
18
3. Normative needs , Felt needs , Expressed needs , Comparative needs,
merupakan kebutuhan kesehatan dan social yang di kemukakan oleh?
a. Bradshaw (1972)
b. Ottawa Charter (2010)
c. Lawrence Green (1984)
d. Notoatmodjo (2007)
e. Usma (2002)
5. Identifikasi sumber yang terkait Ketika objek dan metode telah diputuskan,
tingkat perencanaan selanjutnya adalah mempertimbangkan mengenai
sumber spesifik yang dibutuhakan dalam mengimplementasi strategi
pelaksanaan merupakan pernyataan dari stage?
A. Stage 1
B. Stage 2
C. Stage 3
D. Stage 4
E. Stage 7
19
d. Pemilihan metode atau strategi yang akan digunakan dalam
pencapaian tujuan
e. Untuk menentukan risiko dari suatu komunitas, apa yang akan
terjadi jika komunitas tersebut diberi promosi kesehatan E
20
perencanaan…
A. Model perencanaan Tone’s
B. Model perencanaan elwes dan simnett
C. Model perencanaan Hierarki Maslow
D. Model perencanaan Usma
E. Model perencanaan Lawrence Green
21
14. Dibawah ini yang merupakan tujuan dari pengkajian keperawatan dalam
tahapan pembelajaran adalah ………..
a. Penentuan tujuan mengenai apa yang akan dicapai
b. Untuk membantu intervesi langsung dengan sewajarnya
c. Pemilihan metode atau strategi yang akan digunakan dalam
pencapaian tujuan
d. Menentukan prioritas masalah
e. Penentuan taget berhubungan dengan tepat hasil.
15. Kebiasaan atau ketrampilan klien bertambah/ semakin mahir pada kompetensi
dan ketrampilan baru Target promosi kesehatan dapat meliputi tambahan
yaitu..
A. Perubahan kebiasaan
B. Perubahan para kebijakan dalam kesehatan klien
C. Peningkatan partisipasi proses pelaksanaan kemampuan untuk bekerjasama
D. Semua salah
E. Semua benar
Kunci jawaban :
1D 4E 7B 10 A 13 D
2C 5D 8A 11 D 14 B
3A 6E 9A 12 A 15 E
22
RANGKUMAN
1. Tahap Pengkajian
23
langkah yaitu pengumpulan data, dari sumber primer (klien) dan
sumber sekunder (keluarga, tenaga kesehatan), dan analisa data
sebagai dasar untuk diagnosa keperawatan (Bandman dan Bandman,
1995). Pengkajian bertujuan untuk menetapkan dasar data tentang
kebutuhan, masalah kesehatan, pengalaman yang terkait, praktik
kesehatan, tujuan, nilai dan gaya hidup yang dilakukan klien.
Informasi yang terkandung dalam dasar data adalah dasar untuk
menetapkan proses asuhan keperawatan selanjutnya.
2. Penegakan Diagnosis Keperawatan
3. Tahap Perencanaan
24
mengambil keputusan yang mewakili langkah terbaik untuk
mencapai tujuan yang akan dicapai
SUMBER PENDUKUNG
Eka, Y., Palangka, H., Tinggi, S., & Kesehatan, I. (2014). Makalah pendidikan
kesehatan dalam keperawatan.
Uha suliha dkk. (2001). Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan. Jakarta: EGC
Mubarak, Wahid I dan Chayatin, Nurul. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori
dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika
25