PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dokumentasi elektronik
2. Untuk mengetahui manfaat dokumentasi elektronik
3. Untuk mengetahui cara kerja dokumentasi elektronik
4. Untuk mengetahui kelebihan International Clasification For Nursing Practice (ICNP)
5. Untuk mengetahui teknik sistem dokumentasi keperawatan secara manual
6. Untuk mengetahui manfaat dokumentasi manual
7. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dokumentasi manual
8. Untuk mengetahui peran perawat dalam dokumentasi manual
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Pendokumentasian keperawatan yang tertulis (paper-based documentation)
saat ini dilaporkan mutunya sangat rendah dan ini juga berdampak terhadap
penerimaan public termasuk profesi kesehatan yang lain terhadap profesionalisasi
keperawatan di Indonesia. Perawat yang menyatakan alasan terhadap dokumentasi
yang kurang akurat dan kurang lengkap dihubungkan dengan permasalahan seperti
kekurangan staf, sensus yang tinggi, lembur kerja, dan juga kurangnya pengetahuan
tentang apa yang dituliskan dalam dokumentasi.Dengan demikian pemahaman dan
ketrampilan dalam menerapkan standar dengan baik merupakan suatu hal yang mutlak
bagi setiap tenaga keperawatan agar mampu membuat dokumentasi keperawatan
secara baik dan benar.
Catatan pasien merupakan suatu dokumen yang legal, dari status sehat sakit
pasien pada saat lampau, sekarang, dalam bentuk tulisan maupun elektronik, yang
menggambarkan asuhan keperawatan yang diberikan. Umumnya catatan pasien berisi
informasi yang mengidentifikasi masalah, diagnose keperawatan dan medic, respons
terhadap pengobatan serta berisi beberapa rencana untuk intervensi lebih lanjutan.
Keberadaan dokumentasi baik berbentuk catatan maupun elektronik akan sangat
membantu komunikasi antara sesame perawat maupun disiplin ilmu lain dalam
rencana pengobatan.
4
5. Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat membantu dalam
pengambilan keputuan yang cepat.
6. Meningkatkan produktivitas bekerja.
7. Mengurangi kesalahan dalam menginterprestasikan pencatatan. (Gurley L,Advantages
of the Electronic Medical Record)
Sedangkan menurut Holmas (2003, dalam Sitorus 2006) terdapat beberapa
keuntungan utama dari dokumentasi berbasis computer yaitu :
1. Standarisasi, terdapat pelaporan data klinik yang standar yang mudah dan cepat
diketahui
2. Kualitas, meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus meningkatkan
waktu perawat berfokus pada pemberian asuhan
3. Accessibility, Legibility, mudah membaca dan mendapat informasi klinik tentang
semua pasien dan suatu lokasi
5
4. Mulai pengkajian dengan menanyakan apa masalahnya, setelah mendapatkan masalah
itu. Misal mendapat penyakit DM
5. Kemudian langsung klik pada kanan atas Pencarian, ketik ‘’penyakit Diabetes
Militus’’
6. Setelah itu akan muncul soft file pengisian table untuk penyakit DM mulai dari
pengkajian-evaluasi
7. Kemudian check kembali pengisian, untuk memastikan benar dan tepat
8. Setelah itu simpan data yang telah dilakukan tadi, sebagai bukti legal telah
mendokumentasikan keperawatan terhadap klien
9. Selanjutnya memberi salam kepada klien atas kesediaannya untuk di kaji.
Dari segi waktu, proses penggunaan ICNP ini dapat berjalan cepat. Keinginan
setiap perawat adalah mencari cara agar waktu bersama pasien dapat berlangsung
lebih lama tetapi pendokumentasian juga tetap dapat berjalan dengan baik. Perawat
biasanya mengambil sebagian waktu yang seharusnya digunakan untuk merawat klien
dengan menulis pendokumentasian keperawatan. Dengan adanya ICNP, diharapkan
perawat dapat meluangkan waktunya lebih banyak pada klien.
Efisiensi waktu juga dapat dilihat dari penggunaan kata-kata atau kalimat yang
harus di input dalam sistem untuk dokumentasi dapat diakses dengan mudah karena
sebagian besar sudah disimpan dalam server. Kemudian ini dapat membuat perawat
6
lebih cepat menyelesaikan catatan keperawatannya dengan copy-paste atau dengan
melakukan check-list pada menu yang disediakan. Perawat juga dapat memilih
kalimat yang pernah dituliskan sebelumnya dan mengganti bagian yang diperlukan.
Apabila diperlukan, perawat juga dapat menambahkan informasi rinci berupa teks
bebas.
Dari komponen yang ada pada dokumentasi dengan kertas dan dokumentasi
dengan ICNP juga tidak berbeda. ICNP ini jug berisi status kesehatan pasien dan
tindakan keperawatan yang dilakukan. Hal ini akan memudahkan perawat untuk
menuliskan kondisi dan membandingkan kondisi dengan hasil pemeriksaan penunjang
lainnya. ICNP akan memudahkan dibandingkan dengan menulis di kertas, karena
layar pada sistem aplikasi ini dapat menunjukkan catatan keperawatan pasien yang
dipilih dari tanggal masuk sampai tiba tampilan ringkasan masalah pasien, tabel
ringkasan tindakan keperawatan dan catatan keperawatan lainnya.
Rekam medis pasien akan tersaji dengan lengkap pada ICNP, sehingga hal ini
dapat menghemat tempat penyimpanan rekam medis di instansi rumah sakit yang
biasanya membutuhkan banyak lemari. Pencarian rekam medis pun juga dinilai lebih
cepat dan mudah dikarenakan perawat hanya tinggal memasukkan nama dan nomer
registrasi ke dalam ICNP. Perawat juga dapat mencari informasi yang dibutuhkan
dalam pengambilan keputusan penting bagi pasien, sehingga dapat mengurangi
kejadian medication error.
Dari sudut pandang instansi rumah sakit, dengan penggunaan ICNP ini juga
memberikan efek yang positif. Penerapan sistem informasi ini secara komprehensif
dapat membantu organisasi dengan meningkatkan proses pendokumentasian,
mengurangi biaya operasional, meningkatkan pendapatan, dan meningkatkan
kepuasan pengguna teknologi informasi. Manfaat yang disebut diatas, ternyata
memang telah dikuatkan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan. Pabst,
Scherubel, dan Minnick melaporkan bahwa dokumentasi elektronik dapat menghemat
waktu. Saarinen dan Aho melaporkan bahwa peningkatan dalam pendokumentasian
dengan sistem elektronik akan meningkatkan waktu perawat bersama pasien.
Penelitian Detwiller menunjukkan bahwa perawat merasa nyaman menggunakan
sistem dokumentasi elektronik. Kekurangan dalam jurnal telah disebutkan bahwa
kekurangan dalam penggunaan dokumentasi dengan ICNP, yaitu :
7
1. Dibutuhkan kesiapan dan motivasi perawat dalam penggunaan ICNP, sedangkan saat
ini masih ada perawat yang menggunakan dokumentasi dengan kertas, sehingga
penggunaan ICNP tidak maksimal, dan penerimaan masing-masing perawat terhadap
ICNP masih berbeda.
2. Hasil penelitian evaluasi sistem ini menunjukkan bahwa sistem ini mendukung untuk
penyimpanan data namun kurang mendukung dalam komunikasi dan kerja sama antar
petugas kesehatan.
3. Fasilitator yang mungkin akan kurang memahami proses keperawatan, sehingga dapat
menghambat pemahaman mengenai penggunaan sistem tersebut.
4. Sering terpaparnya perawat pada radiasi dari sistem yang digunakan sehingga
mempengaruhi kesehatannya.
8
1. Sebagai wahana komunikasi antar tim keperawatan dan dengan ilmu
kesehatan lain
2. Sebagai bagian yang permanen dari rekaman medic.
3. Sebagai dokumen yang legal dan dapat diterima dipengadilan.
Tueng (1996) menambahkan dengan:
a. Untuk menghindari pemutarbalikan fakta
b. Untuk mencegah kehilangan informasi
c. Agar dapat dipelajari perawat lain.
9
pengembangan dibidang keperawatan, perawat diharapkan mampu mengidentifikasi
masalah penelitian, menerapkan prinsip dan metode penelitian serta memanfaatkan
hasil penelitian untuk meningkatkan mutu asuhan atau pelayanan dan pendidikan
keperawatan.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
Diharapkan kepada pembaca dapat memahami lebih luas tentang
penerapan system dokumentasi manual dan elektronik karena banyak sekali
manfaat yang didapatkan untuk membuat dokumentasi dari asuhan
keperawatan serta saran dan kritik yang baik demi membangun keberhasilan
dan kelengkapan makalah ini.
11
DAFTAR PUSTAKA
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan
Praktik Edisi 4. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Nursalam. 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik. Jakarta:
Salemba Medika.
Handayaningsih, Isti. 2009. Dokumentasi Keperawatan “DAR”. Jogyakarta: Mitra
Cendikia Press.
Fajar, Marhaeni. 2009. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
12