PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Kesehatan sebagai hak asasi manusia harus diwujudkan dalam bentukpemberian
berbagai upaya kesehatan kepada seluruh masyarakat melalui penyelenggaraan
pembangunan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat.
Pembangunan kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan
yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan sebagaimana dimaksud dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Disamping itu, pembangunan kesehatan pada
dasarnya menyangkut kehidupan fisik, mental maupun sosial ekonomi yang dalam
perkembangannya telah terjadi perubahan orientasi baik tatanilai maupun pemikiran
terutama upaya pemecahan masalah kesehatan.
1.3 TUJUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Beberapa prinsip dasar dalam legislasi untuk praktik keperawatan meliputi hal-hal berikut :
2
Proses penetapan dan pemeliharaan kompetensi dalam praktek keperawatan meliputi:
1. Pemberian lisensi
Pemberian lisensi adalah pemberian izin kepada seseorang yang memenuhi persyaratan oleh
badan pemerintah yang berwenag, sebelum ia diperkenankan melakukan pekerjaan dan
prakteknya yang telah ditetapkan
Tujuannya adalah Membatasi pemberian kewenangan melaksanakan praktik
keperawatan,Meyakinkan masyarakat bahwa yang melakukan praktek mempunyai
kompetensi yang diperlukan
2. Registrasi
Registrasi merupakan pencantuman nama seseorang dan informasi lain pada
badan resmi baik milik pemerintah maupun non pemerintah. Perawat yang telah terdaftar
diizinkan memakai sebutan registered nurse. Untuk dapat terdaftar, perawat harus telah
menyelesaikan pendidikan keperawatan dan lulus ujian dari badan pendaftaran dengan
nilai yang diterima. Izin praktik maupun registrasi harus diperbaharui setiap satu atau dua
tahun.
3. Sertifikasi
Sertifikasi merupakan proses pengabsahan bahwa seorang perawat telah
memenuhi standar minimal kompetensi praktik pada area spesialisasi tertentu seperti
kesehatan ibu dan anak, pediatric , kesehatan mental, gerontology dan kesehatan sekolah.
Sertifikasi telah diterapkan di Amerika Serikat. Di Indonesia sertifikasi belum diatur,
namun demikian tidak menutup kemungkinan dimasa mendatang hal ini dilaksanakan.
4. Akreditasi
Akreditasi merupakan suatu proses pengukuran dan pemberian status akreditasi
kepada institusi, program atau pelayanan yang dilakukan oleh organisasi atau badan
pemerintah tertentu. Hal-hal yang diukur meliputi struktur, proses dan kriteria hasil.
Pendidikan keperawatan pada waktu tertentu dilakukan penilaian/pengukuran untuk
pendidikan D III keperawatan dan sekolah perawat kesehatan dikoordinator oleh Pusat
Diknakes sedangkan untuk jenjang S 1 oleh Dikti. Pengukuran rumah sakit dilakukan
dengan suatu sistem akrteditasi rumah sakit yang sampai saat ini terus dikembangkan
3
2.3 Fungsi legislasi keperawatan
Perawat yang tidak teregristrasi, secara hukum tidak memiliki kewenangan dan hak
tersebut. Regristrasi berlaku untuk semua perawat profesional yang bermaksud
melakukan praktik keperawatan di wilayah Negara Republik Indonesia, termasuk perawat
berijazah luar negeri. Mekanisme regristasi terdiri dari mekanisme registrasi administratif
dan mekanisme registrasi kompetensi yang dilakukan melalui 2 jalur yaitu :
4
2.5 masalah hukum dan praktik keperawatan
Berbagai masalah hukum dalam praktik keperawatan telah diidentifikasi oleh para
ahli. Beberapa masalah yang dibahas secara singkat disini meliputi :
Perawat seringkali diminta menandatangi atau diminta untuk sebagai saksi. Dalam
hal ini perawat hendaknya tidak membuat pernyataan yang dapat diinterprestasikan
menghilangkan pengaruh. Dalam kaitan dengan kesaksian perawat disarankan mengacu
pada kebijakan rumah sakit atau kebijakan dari atasan.
3. Report
Setiap kali perawat menemukan suatu kecelakaan baik yang mengenai pasien,
pengunjung maupun petugas kesehatan, perawat harus segera membuat suatu laporan
tertulis yang disebut incident report. Dalam situasi klinik, kecelakaan sering terjadi
misalnya pasien jatuh dari kamar mandi, jarinya terpotong oleh alat sewaktu melakuakan
pengobatan, kesalahan memberikan obat dan lain-lain.Dalam setiap kecelakaan, maka
dokter harus segera diberi tahu. Beberapa rumah sakit telah menyediakan format untuk
keperluan ini. Bila format tidak ada maka kejadian dapat ditulis tanpa menggunakan
format buku.
5
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pencatatan incident report antara lain
1. Pemerkosaan
2. Pria tidak bertanggung jawab
3. Demi kesehatan mental
4. Kesehatan tubuh
5. Tidak mampu merawat bayi
6. Usia remaja
7. Masih sekolah
8. Ekonomi
6
7. Kontroversi Aborsi
Contoh :
7
8. Kematian dan Masalah yang Terkait
Masalah hukum yang berkaitan denagn kematian antara lain meliputi pernyataan
kematian, bedah mayat/otopsi dan donor organ. Kematian dinyatakan oleh dokter dan
ditulis secara sah dalam surat pernyataan kematian.Surat pernyataan ini biasanya dibuat
beberapa rangkap dan keluarga mendapat satu lembar untuk digunakan sebagai dasar
pemberitahuan kepada kerabat serta keperluan ansuransi. Pada keadaan tertentu misalnya
untuk keperluan keperluan peradilan, dapat dilakukan bedah mayat pada orang yang telah
meninggal.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
10