Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suhu tubuh adalah suatu keadaan kulit dimana dapat diukur dengan
menggunakan thermometer yang dapat di bagi beberapa standar penilaian
suhu, antara lain : normal, hipertermi, hipotermi, dan febris. Suhu tubuh kita
sering kali berubah-ubah tanpa kita tau sebab-sebabnya dan mekanismenya,
dikarenakan hal tersebut dalam makalah ini kami akan membahas tentang
mekanisme perubahan suhu tubuh.Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi
setiap saat. Banyak faktor yang dapat menyebabkan fluktuasi suhu tubuh.
Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia dalam keadaan konstan,
diperlukan regulasi suhu tubuh. Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme
umpan balik (feed back)  yang diperankan oleh pusat pengaturan suhu di
hipotalamus. Apabila pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu tubuh
yang terlalu panas, tubuh akan melakukan mekanisme umpan balik.
Mekanisme umpan balik ini terjadi bila suhu inti tubuh telah melewati batas
toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu, yang disebut titik tetap (set
point). Titik tetap tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan pada
37°C. Apabila suhu tubuh meningkat lebih dari titik tetap, hipotalamus akan
merangsang untuk melakukan serangkaian mekanisme untuk mempertahankan
suhu dengan cara menurunkan produksi panas dan meningkatkan pengeluaran
panas sehingga suhu kembali pada titik tetap.
Upaya-upaya yang kita dilakukan untuk menurunkan suhu tubuh yaitu
mengenakan pakaian yang tipis, banyak minum, banyak istirahat, beri
kompres, beri obat penurun panas (Harold S. Koplewich, 2005). Ada beberapa
teknik dalam memberikan kompres dalam upaya menurunkan suhu tubuh
antara lain kompres hangat basah, kompres hangat kering (buli-buli), kompres
dingin basah, kompres dingin kering (kirbat es), bantal dan selimut listrik,
lampu penyinaran, busur panas (Anas Tamsuri, 2007). Dalam makalah ini,

1
penulis akan berfokus pada keseimbangan suhu tubuh, kompres hangat dan
kompres dingin.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apakah pengertian suhu tubuh ?

1.2.2 Bagaimanakah standar prosedur mengukur suhu tubuh ?

1.2.3 Bagaimanakah standar prosedur memberikan kompres hangat ?

1.2.4 Bagaimanakah standar prosedur memberikan kompres dingin ?

1.3 Tujuan Tulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui


pengertian suhu tubuh, untuk memahami standar prosedur dalam mengukur
suhu tubuh, dalam memberikan kompres hangat, dan memberikan kompres
dingin.

1.4 Manfaat Tulisan

1.4.1 Manfaat Praktis

Makalah ini akan bermanfaat untuk menambah kajian pustaka


mengenai konsep keseimbangan suhu.

1.4.2 Manfaat Teoritis

Wawasan yang diperoleh dari makalah ini dapat dijadikan


pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan terkait keseimbangan
suhu tubuh.

BAB II

2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Suhu Tubuh

Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh
proses tubuh dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar.Suhu yang
dimaksud adalah “panas” atau “dingin” suatu substansi.

Tempat pengukuran suhu (oral, rektal, aksila, mebran timpani, esophagus,


arteri pulmoner, atau bahkan kandung kemih) merupakan salah satu factor yang
menentukan suhu tubuh klien dalam rentang sempit ini. Untuk dewasa awal yang
sehat rata-rata suhu oral 37⁰C. Pada praktik klinik, perawat mempelajari kisaran
suhu dan klien individu. Tidak ada nilai suhu yang berlaku untuk semua orang.

Panas yang diproduksi-pengeluaran panas = suhu tubuh

Meskipun dalam kondisi tubuh yang ekstrem dan aktivitas fisik,


mekanisme control suhu manusia tetap menjaga suhu inti atau suhu jaringan
dalam relative konstan. Bagaimana pun suhu permukaan berfluktuasi tergantung
pada aliran darah ke kulit dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar.
Karena fluktuasi suhu permukaan ini, suhu yang dapat diterima berkisar dari 36⁰C
sampai 38⁰C. Fungsi jaringan dan sel tubuh paling baik dalam rentang suhu yang
relative sempit.

2.2 Mengukur Suhu Tubuh

Persiapan untuk pengukuran suhu tubuh

a. Langkah :

1. Kaji tanda dan gejala perubahan suhu dan factor yang secara normal
mempengaruhi suhu tubuh.
2. Jelaskan bagaimana cara mengukur suhu tubuh tersebut dan pentingnya
menjaga posisi yang tepat sampai pembacaan lengkap.

3
3. Ketika mengukur suhu oral, tunggu 20 sampai 30 menit sebelum
mengukur suhu, jika klien merokok atau makan atau minum yang panas
atau dingin.
4. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan:
a) Thermometer yang tepat
b) Tisu lembut
c) Pelumas ( untuk thermometer kaca rekta)
d) Pena, lembar pencatatan
e) Sarung tangan sekali pakai
f) Pembungkus plastic atau pembungkus probe sekali pakai
5. Cuci tangan

 Suhu oral thermometer elektronik

1. Selesaikan langkah persiapan 1-5


2. Bantu klien dalam mengambil posisi nyaman untuk memudahkan akses ke
mulut
3. Gunakan sarung tangan sekali pakai (pilihan)
4. Keluarkan pak thermometer dari unit “charging”. Pastikan bahwa probe
oral (ujung biru) melekat pada unit thermometer. Genggam bagian atas
gagang probe, hati-hati, jangan menekan tombol ejeksi.
5. Pasangkan pembungkus probe plastic sekali pakai pada probe thermometer
sampai terkunci pada tempatnya.
6. Minta klien untuk membuka mulut dan dengan lembut letakkan probe di
bawah lidah pada kantung sublingual posterior lateral terdapat bagian
tengah rahang
7. Minta klien untuk menjepit thermometer dengan bibir tertutup
8. Biarkan probe di tempatnya sampai tanda bunyi terdengar. Suhu akan
terlihat pada layar digital.
9. Ambil probe dari bawah lidah dan beri tahu suhunya pada klien.
10. Tekan segera tombol ejeksi untuk pembungkus plastic probe ke dalam
wadah
11. Kembalikan probe pemeriksaan ke tempat penyimpanan dari unit
pencatatan
4
12. Buka dan buang sarung tangan. Cuci tangan
13. Kembalikan thermometer ke tempatnya
14. Lakukan langkah penyelesaian 1-3

 Suhu oral thermometer kaca

1. Lakukan langkah persiapan 1-5


2. Bantu klien untuk memperoleh hasil yang memudahkan akses ke mulut
3. Gunakan sarung tangan sekali pakai
4. Pegang bagian ujung thermometer kaca yang berkode warna (blue tip)
dengan ujung jari
5. Jika thermometer disimpan pada tempat yang mengatur larutan
desinfektan, cuci dengan air dingin sebelum digunakan
6. Ambil tisu lembut dan seka bagian pentolan thermometer dengan gerakan
rotasi. Buang tisu
7. Baca derajat air raksa ketika memegang thermometer secara horizontal dan
putar thermometer dengan lembut.
8. Jika raksa berada di atas derajat yang diinginkan. Pegang ujung
thermometer dengan baik dengan berdiri agak jauh dari benda-benda
keras. Kemungkinan kibaskan tangan ke arah bawah dengan kuat seperti
memukul dengan cambuk. Tetap dilakukan sampai derajat air raksa di
bawah 35,5⁰C
9. Masukkan thermometer ke dalam bungkus plastic.
10. Minta klien untuk membuka mulut dan dengan lembut letakkan
thermometer di bawah lidah kantung sublingual posterior mendatar
terhadap bagian tengah rahang bawah.
11. Minta klien menahan thermometer dengan bibir tertutup. Hati-hati
tertusuk.
12. Biarkan thermometer di bawah lidah selama 3 menit sesuai aturan.
13. Ambil thermometer dengan hati-hati dan lepaskan serta buang
pembungkus plastic. Baca thermometer sejajar mata dengan posisi
horizontal.
14. Beri tahu klien hasil bacaan suhu tersebut.

5
15. Seka sekresi dari thermometer dengan tisu lembut. Seka dalam gerakan
rotasi dan jari kea rah pentolan. Buang tisu. Simpan thermometer dalam
wadah samping tempat tidur.
16. Lepasan dan buang sarung tangan. Cuci tangan
17. Lakukan langkah penyelesaian 1-3.

 Suhu rektal thermometer elektronik

1. Lakukan langkah persiapan 1-3


2. Pasang gorden di sekeliling tempat tidur dan/atau tutup pintu. Tutup
bagian atas tubuh klien dan ekstremitas bawahnya dengan kain atau
selimut.
3. Bantu klien dengan posisi Sim. Dengan fleksi bagian atas. Tarik linen
tempat tidur untuk hanya memaparkan area anal.
4. Ambil set thermometer dari tempatnya. Yakinkan bahwa probe untuk
rektal (ujung merah) bersambung dengan unit thermometer. Genggam
bagian atas probe, hati-hati jangan menekan tombol ejeksi.
5. Pasang pembungkus plastic sekali pakai tepat ke probe thermometer
6. Kenakan sarung tangan sekali pakai
7. Dengan tangan non-dominan, renggangkan bokong untuk melihat anus.
8. Minta klien untuk bernafas perlahan dan rileks.
9. Masukkan probe ke dalam anus dengan lembut ke arah umbilicus.
Masukan 1,2 cm untuk anak-anak dan 3,5 cm untuk dewasa. Jangan
mendorong paksa thermometer. Jika terasa ada tekanan saat mendorong,
Tarik kembali thermometer segera. Jangan memaksa.
10. Pegang probe sampai tanda bunyi terdengar, baca suhu pada tampilan
digital
11. Ambil probe dari rectum dengan hati-hati dan beri tahu klien hasil bacaan
suhunya.
12. Tekan tombol ejeksi untuk melepaskan pembungkus plastic probe tersebut
ke dalam wadah.
13. Kembalikan probe ke tempatnya.
14. Seka area anal untuk membuang feses. Buka dan buang sarung tangan.
15. Bantu klien kembali ke posisi yang nyaman
6
16. Cuci tangan
17. Melakukan langkah penyelesaian 1-3.

 Suhu rektal thermometer kaca

1. Lakukan langkah persiapan 1-3


2. Pasang gorden di sekeliling tempat tidur atau dan tutup pintu kamar. Tutup
bagian atas tubuh klien dan ektremitas bawah dengan kain atau selimut.
3. Bantu klien untuk posisi Sim dengan fleksi kaki bagian atas.tarik linen
tempat tidur untuk hanya memaparkan area anal.
4. Siapkan thermometer seperti yang digambarkan pada “suhu oral-
termometer kaca” langkah 4-8
5. Beri pelumas secukupnya di atas tisu. Celupkan ujung thermometer pada
pelumas 2,5 cm sampai 3,5 cm untuk dewasa atau 1,2-2,5cm untuk anak-
anak.
6. Pakai sarung tangan sekali pakai
7. Dengan tangan non dominan, renggangkan bokong untuk memaparkan
anus
8. Minta klien untuk bernafas perlahan dan rileks
9. Masukkan thermometer dengan lembut ke dalam anus kea rah umbilicus.
Masukkan 1,2 cm untuk anak-anak dan 3,5 cm untuk dewasa. Jangan
mendorong paksa thermometer. Jika terasa ada tahanan saat memasukkan,
Tarik segera thermometer. Jangan paksakan.
10. Biarkan thermometer selama kira-kira 3 mnit sesuai ketentuan.
11. Keluarkan thermometer dengan hati-hati dan seka sekresi dengan tisu.
Seka dengan gerakan memutar dari jari ke arah pentolan. Buang tisu.
12. Baca thermometer sejajar dengan mata
13. Beri tahu klien hasil pembacaan suhunya
14. Seka area anal untuk membuang pelumas atas feses
15. Bantu klien kembali ke posisi nyaman.
16. Basuh thermometer dengan menggunakan air hangat bersabun, cuci
dengan air dingin , kemudian keringkan dan taruh kembali pada
tempatnya.
17. Buang sarung tangan. Cuci tangan
7
18. Lakukan langkah penyelesaian 1-3

 Suhu aksila-termometer elektronik

1. Lakukan langkah persiapan 1-5


2. Pasang gorden di sekeliling tempat tidur dan/atau tutup pintu kamar
3. Tempatkan klien pada posisi terlentang atau duduk
4. Singkirkan pakaian atau gown dari bahu dan lengan
5. Hubungkan bagian rektal (merah) ke unit thermometer.
6. Masukkan probe ke bagian tengah aksila, turunkan lengan di atas
thermometer, dan letakkan tangan menyilang pada dada pasien.
7. Biarkan probe tersebut sampai terdengar tanda bunyi. Baca suhu pada
tampilan digital
8. Ambil probe dari aksila dan beri tahu klien hasil bacaan suhunya.
9. Tekan tombol ejeksi untuk membuang plastic probe ke dalam wadah
pembuangan.
10. Kembalikan probe elektronik ke tempat penyimpanan yang benar.
11. Bantu klien dalam mengenakan pakaian atau gown
12. Cuci tangan
13. Lakukan penyelasaian 1-3

 Suhu aksila-termometer kaca

1. Lakukan langkah persiapan 1-3


2. Pasang gorden di sekeliling tempat tidur atau/dan tutup pintu kamar.
3. Tempatkan klien pada posisi telentang atau duduk.
4. Singkirkan pakaian atau gown dari bahu dan lengan
5. Siapkan thermometer kaca.
6. Letakkan thermometer di tengah aksila. Turunkan lengan menjepit
thermometer dan taruh lengan menyilang di dada klien
7. Biarkan thermometer selama 5-10 menit atau sesuai ketentuan.

8
 Suhu thermometer membrane timpani

1. Lakukan langkah persiapan 1-3


2. Bantu klien untuk posisi yang nyaman dengan kepala berpaling ke satu
sisi, menjauhi perawat.
3. Keluarkan satu unit thermometer dari tempat basa “chargingnya”nya, hati-
hati jangan menekan tombol ejeksi.
4. Pasangkan pembungkus apekulum dari plastic sekali pakai di atas ujung
seperti otoskop sampai terkunci pada tempatnya
5. Ikuti intruksi pada pabrik untuk penempatan posisi probe timpani:
a) Tarik ujung atas telinga ke atas dan ke belakang pada orang dewasa
b) Tarik ujung atas telinga ke bawah dan ke belakang pada anak anak
c) Pindahkan thermometer pada pola bentuk delapan
d) Pasang probe yang sempit ke dalam kanal, jangan di pindahkan
e) Arahkan ke hidung, mengikuti petunjuk penempatan dari pabrik
6. Tekan tombol pemindai pada unit tangan. Suhu tampak pada display
digital:
a) Dengan hati-hati lepaskan sensor dari meatus auditorius dan
informasikan klien tentang pembacaan.
b) Tekan tombol pelepasan untuk mengeluarkan penutup plastic
apekulum
c) Buang ke wadah yang tepat
d) Kembalikan unit tangan untuk basa “charging”
7. Bantu klien dalam mendapatkan posisi nyaman
8. Cuci tangan
9. Lakukan langkah penyelesaian 1-3

 Penyelesaian untuk mengukur suhu tubuh

1. Bandingkan pembacaan suhu dengan data dasar dan rentang suhu normal
untuk kelompok usia klien
2. Bila suhu abnormal, ulangi pengukuran. Bila diindikasikan, pilih tempat
atau alat alternative.

9
2.3 Memberikan Kompres Hangat
Untuk kompres panas, rendam dalam air panas tapi tidak sampai
menimbulkan rasa sakit bila disentuh, peras kemudian letakkan pada bagian tubuh
yang sakit. Ganti bila kain atau handuk telah dingin.

Bila temperature tubuh penderita mencapai 400C (1040F) menyeka dengan


air hangat merupakan cara yang efektif untuk menurunkan panas. Konsultasi pada
dokter sebelum mencoba melakukannya. Cara ini tidak boleh diberikan pada bayi
di bawah usia satu tahun tanpa petunjuk dokter, seperti juga kompres air dingin,
karena anak bisa mengalami syok.

Alat dan Bahan :

 Air hangat dalam mangkuk


 Satu atau dua busa atau kain flannel
 Handuk mandi
1. Buka baju penderita, baringkan di atas handuk dan lipat kain tempat
tidur/seprei
2. Periksa dan catat temperature penderita
3. Rendam penyeka dalam air hangat dan peras; penyeka harus tetap dalam
keadaan basah.
4. Mulailah dari kepala penderita dan dengan gerakan panjang yng halus seka
seluruh tubuh penderita perlahan-lahan kea rah bawah. Bila kering rendam
kembali penyeka dalam air.
5. Jangan sampai penderita menggigil
6. Periksa kembali temperature selama mengkompres atau menyeka dan
hentikan bila temperature telah turun 10C atau 20F. bila penyekaan terus
dilanjutkan , kondisi penderita dapat lebih buruk.
7. Bila telah selesai, keringkan tubuh dengan handuk dan beri baju yang tipis
dan dingin.

10
2.4 Memberikan Kompres Dingin

Kompres dingin berguna untuk mengurangi nyeri dan bengkak pada luka
yang mengalami peradangan. Suhu dingin akan menyebabkan pembuluh darah
mengalami vasokonstriksi, yaitu menyempitnya pembuluh darah menjauhi
kulit agar panas tak banyak keluar ke lingkungan sekitar. Akibat
vasokonstriksi ini, maka aliran darah pada daerah yang bengkak akan
berkurang sehingga perdarahan dan memar yang menyebabkan bengkak pun
berkurang. Kompres selama 20 menit dapat membantu meregangkan dan
menenangkan bagian tubuh yang mengalami cedera.

a) Kompres dingin basah dengan air biasa/air es


1) Persiapan alat
 kom kecil berisi air biasa/air es
 perlak pengalas
 beberapa buah waslap/kain kasa dengan ukuran tertentu
 sampiran bila perlu
 selimut bila perlu
2) Prosedur
 dekatkan alat-alat ke klien
 pasang sampiran bila perlu
 cuci tangan
 pasang pengalas pada area yang akan dikompres
 masukkan waslap/kain kasa kedalam air biasa atau air es lalu
diperas sampai lembab
 letakkan waslap/kain kasa tersebut pada area yang akan
dikompres
 ganti waslap/kain kasa tiap kali dengan waslap/kain kasa yang
sudah terendam dalam air biasa atau air es.
 Diulang-ulang sampai suhu tubuh turun
 Rapikan klien dan bereskan alat-alat bila prasat ini sudah
selesai

11
 Cuci tangan
 Dokumentasikan

3) Hal yang harus diperhatikan
 Bila suhu tubuh 39c/lebih, tempat kompres dilipat paha dan
ketiak
 Pada pemberian kompres dilipat paha, selimut diangkat dan
dipasang busur selimut di atas dada dan perut klien agar seprei
atas tidak basah

b) Kompres dingin kering dengan kirbat es (eskap)


1) Persiapan alat
 Kirbat es/eskap dengan sarungnya
 Kom berisi berisi potongan-potongan kecil es dan satu sendok
teh garam agar es tidak cepat mencair
 Air dalam kom
 Lap kerja
 Perlak pengalas
2) Prosedur
 Bawa alat-alat ke dekat klien
 Cuci tangan
 Masukkan batnan es ke dalam kom air supaya pinggir es tidak
tajam
 isi kirbat es dengan potongan es sebanyak kurang lebih
setengah bagian dari kirbat tersebut
 keluarkan udara dari eskap dengan melipat bagian yang
kosong, lalu di tutup rapat
 periksa skap, adakah kebocoran atau tidak
 keringkan eskap dengan lap, lalu masukkan ke dalam
sarungnya

12
 buka area yang akan di kompres dan atur yang nyaman pada
klien
 pasang perlak pengalas pada bagian tubuh yang akan di
kompres
 letakkan eskap pada bagian yang memerlukan kompres
 kaji keadaan kulit setiap 20 menit terhadap nyeri, mati rasa, dan
suhu tubuh
 angkat eskap bila sudah selesai
 atur posisi klien kembali pada posisi yang nyaman
 bereskan alat setelah selesi melakukan prasat ini
 cuci tangan
 dokumentasikan

3) Hal-hal yang perlu diperhatikan


 bila klien kedinginan atau sianosis, kirbat es harus segera di
angkat
 selama pemberian kirbat es, perhatikan kult klien terhadap
keberadaan iritasi dan lain-lain
 pemberian kirbat es untuk menurukan suhu tubuh, maka suhu
tubuh harus di control setiap 30-60 menit.bila suhu sudah turun
kompres di hentikan
 bila tdak ada kirbat es bias menggunakan kantong plastic
 bila es dalam kirbat es sudah mencair harus segera dig anti
(bila perlu)
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh
proses tubuh dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar.Suhu yang
dimaksud adalah “panas” atau “dingin” suatu substansi. Tempat pengukuran suhu

13
(oral, rektal, aksila, mebran timpani, esophagus, arteri pulmoner, atau bahkan
kandung kemih) merupakan salah satu factor yang menentukan suhu tubuh klien
dalam rentang sempit ini. Pengukuran suhu tubuh meliputi : suhu oral
thermometer elektronik, suhu oral thermometer kaca, suhu rektal thermometer
elektronik, suhu aksila-termometer elektronik, suhu aksila-termometer elektronik,
suhu aksila-termometer kaca, suhu thermometer membrane timpani. Untuk
kompres panas, rendam dalam air panas tapi tidak sampai menimbulkan rasa sakit
bila disentuh, peras kemudian letakkan pada bagian tubuh yang sakit. Ganti bila
kain atau handuk telah dingin. Kompres dingin berguna untuk mengurangi nyeri
dan bengkak pada luka yang mengalami peradangan. Suhu dingin akan
menyebabkan pembuluh darah mengalami vasokonstriksi, yaitu menyempitnya
pembuluh darah menjauhi kulit agar panas tak banyak keluar ke lingkungan
sekitar.

3.2 Saran

Kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca mengenai makalah ini,
agar kami dapat menjadi lebih baik dalam pembuatan makalah-makalah kami
selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Aziz Halimul, dkk. 2004. Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia.
Jakarta : EGC

Potter, P. 2005. Buku Saku Ketrampilan dan Prosedur Dasar. Jakarta : EGC

14
WHO. 2005. Pedoman Perawatan Pasien. JAkarta : EGC

15

Anda mungkin juga menyukai