KEPERAWATAN
“CBE DAN PIE”
Kelompok 2
Syerina
Aulia Citra
Agnes Hingkua
Minarni Matolai
Juhri Latae
Winda
Ni Made Septiani
Frengki E Oli
Moh Rizki Ramadhan
C h a r t i n g b y e x c e p t io n a d a l a h s is t e m
dokumentasi yang hanya mencatat secara
n a r a t i f d a r i h a s il a t a u p e n e m u a n y a n g
menyimpang dari keadaan normal atau
standar
P : masalah yang dihadapi klien dan ditulis dalam bentuk diagnose
keperawatan (tidak efektif bersihan jalan nafas b/d penumpukan
secret).
I : intervensi yang harus dilaksanakan untuk mengatasi masalah
- Berikan posisi semi fowler.
- Lakukan postural drainase dan fisioterapi dada.
- Lakukan isap slym.
E: evaluasi terhadap tindakan yang diberikan (klien dapat bernafas
dengan norma, rr=18x/m, auskultasi terdengar ronchi). Tanda tangan .
nama perawat.
1. Proses dokumentasi PIE dimulai dari saat pengkajian ketika pertama kali
klien masuk diikuti pelaksanaan pengkajian system tubuh setiap pergantian
dinas (setiap 8 jam)
2. Data masalah yang hanya dipergunakan untuk asuhan keperawatan klien pada
jangka waktu yang lama dengan masalah yang kronis.
3. Intervensi yang dilaksanakan dan rutin didokumentasikan dalam flow sheet.
4. Catatan perkembangan digunakan untuk pencatatan nomor intervensi
keperawatan yang spesifik berhubungan dengan masalah yang spesifik.
5. Imtervensi langsung terhadap penyelesaian masalah yang ditandai dengan
huruf I (intervensi) dan nomor masalah klien yang relevan didokumentasikan.
6. Keadaan klien sebagai pengaruh dari intervensi diidentifikasi dengan huruf E
(evaluasi) dan nomor masalah.
7. Setiap masalah yang diidentifikasi harus dievaluasi minimal setiap 8 jam
(setiap pergantian dinas)
Poltekkes Kemenkes Palu DIII Keperawatan
Keuntungan Pencatatan Kerugian Pencatatan
menggunakan PIE Menggunakan PIE