DISUSUN OLEH:
NAMA:HAKIM SETIAWAN
NIM:PO7120120001
D3 KEPERAWATAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat limpahan rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “KONSEP
PERSPEKTIF KEPERAWATAN GAWAT DARURAT ” makalah ini disusun guna
melengkapi tugas mata kuliah keperawatan gawat darurat dan manajemen bencana.
Saya menyadari bahwa makalah ini mungkin terdapat kesalahan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca dan mudah-mudahan makalah ini dapat mencapai sasaran yang diharapkan sehingga
dapat bermanfaat bagi kita semua
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN.............................................................................................................8
B. SARAN.........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Gawat darurat adalah kondisi klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis segera
guna penyelamat nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut.Gawat artinya mengancam
nyawa, sedangkan darurat adalah perlu mendapatkan tekanan atau tindakan dengan segera
untuk menyelamatkan nyawa korban. .(Sahrul said,Andi Mappanganro.2018)
B.Rumus masalah
PEMBAHASAN
Konsep dasar keperawatan gawat darurat merupakan keilmuan yang melandasi dari
suatu pelayanan yang memerlukan reaksi yang cepat, cermat dan tepat dalam memberikan
bantuan. (Didik Saudin, Heri Kristianto,2016).
Proses keperawatan merupakan inti praktik keperawatan dan sekaligus isi pokok
dokumentasi keperawatan. Pengelompokan dokumentasi keperawatan mengikuti tahapan
proses keperawatan yaitu pengkajian, diagnosis keperawatan,perencanaan, tindakan, dan
evaluasi keperawatan yang disusun secara sistematis, valid, dan dapat dipertanggung
jawabkan secara hukum dan moral.( Nelly Hermala Dewi.dkk,2021).
D.PENANGGULANGAN PASIEN GAWAT DARURAT
Penanganan gawat darurat memiliki filosofi yaitu Time Saving it’s Live Saving.
Artinya seluruh tindakan yang dilakukan pada saat kondisi gawatdarurat haruslah
benar-benar efektif dan efisien. Hal ini mengingatkan pada kondisi tersebut pasien
dapat kehilangan nyawa hanya dalam hitungan menit saja.Henti nafas dan henti jantung
selama 2-3 menit pada manusia dapat menyebabkan kematian yang fatal.( Awaluddin,2020)
Kecepatan dan ketepatan pertolongan yang diberikan pada pasien yang datang ke
instalasi gawat darurat memerlukan standar sesuai dengan kompetensi dan
kemampuan sehingga dapat menjamin suatu penanganan gawat darurat dengan
response timeyang cepat dan penanganan yang tepat. Keberhasilan waktu tanggap atau
response time sangat tergantung kepada kecepatan yang tersedia serta kualitas pemberian
pertolongan untuk menyelamatkan nyawa atau mencegah cacat sejak di tempat kejadian,
dalam perjalanan hingga pertolongan rumah sakit.( Awaluddin.2020).
E.MATI
Kematian ada dua macam yaitu mati klinis dan mati biologis, mati klinis adalah
apabila seseorang penderita henti nafas dan henti jantung, waktunya 6-8 menit setelah
terhentinya pernafasan dan sistem sirkulasi tubuh sedangkan mati biologis adalah mulai
terjadinya kerusakan sel-sel otak dan waktunya dimulai 6 sampai 8 menit setelah
berhentinya system pernafasan dan sirkulasi.( Andi Tenri Aswinta Amaliah,Sapriadi.2019).
Mati klinis terjadibila dua fungsi penting yaitu pernafasan dan sirkulasi
mengalami kegagalan total. Jika keadaan ini tidak cepat ditolong, maka akan terjadi
mati biologis yang irreversibel. Setelah tiga menit mati klinis ( jadi tanpa
oksigenisasi ), resusitasi dapat menyembuhkan 75% kasus klinis tanpa gejala sisa.
Setelah empat menit persentase menjadi 50% dan setelah lima menit 25%. Maka
jelaslah waktu yang sedikit itu harus dapat dimanfaatkan sebaik mungkin.( Mokhtar
Jamil.2016).
F.KATEGORI
1. Multiple casualties
Kategori ini merupakan kondisi dimana banyaknya korban dilihat dari tingkat
keparahan cedera tidak melebihi kemampuan fasilitas yang ada untuk melakukan
keperawatan.pasien yang paling mengancam jiwa dan yang mengalami cedera itu
yang diprioritaskan untuk mendapatkan tindakan segera.
2. Mass Casualties
Dalam peristiwa ini,korban massal di mana jumlah pasien dan tingkat
keparahan cedera melebihi kemampuan dan fasilitas dan tenaga kesehatan.korban atau
pasien memiliki harapan hidup besar menjadi prioritas utama untuk dievakuasi dan
dilakukan tindakan.Dimana proses ini membutuhkan waktu dan memerlukan
peralatan dan perlengkapan. (Janes Jainurakhma.dkk,2021)
a) Ruptura trachebronkial
b) Kontusio jantung/paru
c) Perdarahan masif
d) Koma
(Arif WR,2009)
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Kematian ada dua macam yaitu mati klinis dan mati biologis.
B.SARAN
Saya berharap, setelah apa yang kami kemukakan, bisa diambil manfaatnya oleh
semua yang membacanya.
DAFTAR PUSTAKA
Janes Jainurakhma, Sufendi Hariyanto, Donny Richard Mataputun Lenny Erida Silalahi,
Dheni Koemniawan, Ciciella E. Rahayu Emawati Siagian, Annisaa Fitrah Umare, Yunita G
Madu Rahmiwati, Junaedi Yunding, Wimando, Edi Supriadi Apriza, Tri Suwarto, Sanny
Frisca, Dwi Kartika Rukmi Anggun Setyarını, Garif Djuwadi.2021.ASUHAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT.Cetakan 1.Penerbit Yayasan kita menulis