Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan
izin, rahmat dan kuasa-Nyalah saya masih diberikan kesehatan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul ‘Pelayanan Gawat Darurat”. Pada
kesempatan ini tak lupa pula penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak terutama kepada Dosen pengampu Mata Kuliah
Elektif yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan dan masih jauh dari
apa yang diharapkan. Untuk itu, kami berharapa dan kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah ini di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa sarana yang membangun. Semoga makalah sederhana ini
dapat bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep triase .......................................................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kejadian gawat darurat dapat terjadi kapan saja, dimana saja dan
menimpa siapa saja. Orang lain, teman dekat, keluarga ataupun kita sendiri
dapat menjadi korbannya. Kejadian gawat darurat biasanya berlangsung cepat
dan tiba-tiba sehingga sulit memprediksi kapan terjadinya. Langkah terbaik
untuk situasi ini adalah waspada dan melakukan upaya kongkrit untuk
mengantisipasinya. Harus dipikirkan satu bentuk mekanisme bantuan kepada
korban dari awal tempat kejadian, selama perjalanan menuju sarana kesehatan,
bantuan di fasilitas kesehatan sampai pasca kejadian cedera. Tercapainya
kualitas hidup penderita pada akhir bantuan harus tetap menjadi tujuan dari
seluruh rangkai pertolongan yang diberikan.
Pada Organisasi rumah sakit, Unit Gawat Darurat berperan sebagai
gerbang utama jalan masuknya penderita gawat darurat. Kemampuan suatu
fasilitas kesehatan secara keseluruhan dalam hal kualitas dan kesiapan dalam
perannya sebagai pusat rujukan penderita dari pra rumah tercermin dari
kemampuan unit ini. Standarisasi Unit Gawat Darurat saat ini menjadi salah
satu komponen penilaian penting dalam perijinan dan akreditasi suatu rumah
sakit. Penderita dari ruang UGD dapat dirujuk ke unit perawatan intensif,
ruang bedah sentral, ataupun bangsal watan. Jika dibutuhkan, penderita dapat
dirujuk ke rumah sakit lain.
Oleh karena itu, agar terwujudnya sistem pelayanan gawat darurat
secara terpadu maka dalam penerapannya harus mempersiapkan komponen-
komponen penting didalamnya seperti : Sistem Komunikasi, Pendidikan,
transportasi, pendanaan, dan Quality Control. Dan juga sebuah rumah sakit
harus mempunyai kelengkapan dan kelayakan fasilitas unit gawat darurat yang
mumpuni sesuai dengan standar pelayanan gawat darurat.
B. Rumusan masalah
1. Apa itu gawat darurat?
2. Apa itu konsep trease?
3. Apa itu konsep ABCD dan BHD?
C. Tujuan
1. Menjelaskan tentang gawat darurat
2. Menjelaskan tentang konsep trease
3. Menjelaskan tentang konsep CAB dan BHD
BAB II
PEMBAHASAN
KLASIFIKASI KETERANGAN
Gawat darurat (P1) Keadaan yang mengancam nyawa / adanya
gangguan ABC dan perlu tindakan segera,
misalnya cardiac arrest, penurunan kesadaran,
trauma mayor dengan perdarahan hebat
Gawat tidak darurat (P2) Keadaan mengancam nyawa tetapi tidak
memerlukan tindakan darurat. Setelah
dilakukan diresusitasi maka ditindaklanjuti oleh
dokter spesialis. Misalnya ; pasien kanker tahap
lanjut, fraktur, sickle cell dan lainnya
Darurat tidak gawat (P3) Keadaan yang tidak mengancam nyawa tetapi
memerlukan tindakan darurat. Pasien sadar,
tidak ada gangguan ABC dan dapat langsung
diberikan terapi definitive. Untuk tindak lanjut
dapat ke poliklinik, misalnya laserasi,fraktur
minor/tertutup,sistitis,otitis media dan lainnya.
Tidak gawat tidak darurat (P4) Keadaan tidak mengancam nyawa dan tidak
memerlukan tindakan gawat. Gejala dan tanda
klinis ringan / asimptomatis. Misalnya
penyakit kulit, batuk, flu, dan sebagainya