Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Pokok Bahasan : Scoliosis

Sub Pokok Bahasan : Cara duduk dengan benar

Waktu Pertemuan : 15 menit

Hari dan Tanggal : Selasa, 23 Mei 2017

Waktu : 08.00 WIB

Tempat : SMK Ponpes Abu Mansyur

Sasaran : Murid SMK Ponpes Abu Mansyur

Penyuluh : Mahasiswa DIII Fisioterapi STIKes Cirebon

1. Latar Belakang

Berdasarkan hasil SMD tanggal 23 Mei 2017 didapatkan data bahwa untuk remaja usia

usia (15-17th) kategori scoliosis hanya 20 %. .

2. Tujuan Instruksional Umum :

Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan murid-murid SMK mampu melakukan

apa yang diberikan seperti cara duduk dengan baik, cara mengambil dan membawa barang

dengan benar agar tidak terjadi sceliosis dini.

3. Tujuan Instruksional khusus :

Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan murid-murid SMK mampu :

a. Mengetahui ciri-ciri scoliosis

b. Mengetahui cara duduk yang benar

c. Mengetahui deteksi dini scoliosis


d. Pencegahan scoliosis

e. Cara senam scoliosis

4. Metode

a. Ceramah

b. Demonstrasi

c. Diskusi

5. Media

a. Alat peraga

6. Proses Penyuluhan

No Kegiatan Penyuluhan Waktu Kegiatan Peserta


1 Pendahuluan

 Memberi salam
5 menit  Menjawab salam

 Melakukan apersepsi  Mendengarkan

 Menyampaikan pokok bahasan

 Menyampaikan tujuan
2 Kegiatan inti

 Memberikan penjelasan tentang ciri-ciri 20  Menyimak

scoliosis, Mengetahui cara duduk yang menit  Bertanya

benar mengetahui deteksi dini scoliosis  Memperhatikan

pencegahan scoliosis cara senam

scoliosis

 Memberi kesempatan kepada peserta

untuk bertanya
 Mendemonstrsikan cara duduk,

mengambil barang dan membawa barang

dengan baik dan benar

 Memberikan kesempatan kepada murid

untuk mempraktekan
3 Penutup

 Meyimpulkan materi 5  Memperhatikan

 Memberikan evaluasi secara lisan menit  Menjawab

 Memberikan salam penutup  Menjawab salam

8. Evaluasi

a. Menjelaskan bagaimana ciri-ciri scoliosis

b. Menjelaskan dan mempraktekan cara duduk yang benar

c. Menjelaskan dan memberitahu deteksi dini scoliosis

d. Menjelaskan cara pencegahan scoliosis

e. Menjelaskan dan mempraktekan senam scoliosis

berikan penyuluhan kesehatan mampu :

9. Pengorganisasian

Pemateri Dwi Putri Marwati, Euis Indah Komalasari, Hanif Fakhri, Musyarofah

Tulaeniah, Winda Eka Meisari.

Narasumber
Materi Scoliosis
Skoliosis adalah melengkungnya tulang belakang ke arah samping, ini kondisi yang

tidak normal. Bentuk normal tulang belakang adalah membentuk kurva dari bahu ke

bawah, terlihat lurus dari belakang dan terlihat sedikit melengkung ke belakang jika dilihat

dari samping. Sedangkan pada skoliosis, jika dilihat dari belakang, tulang belakang

melengkung ke samping seolah-olah membentuk huruf “S” atau “C”.

1. Ciri-ciri Scoliosis

a. Salah satu pinggul tampak lebih menonjol.

b. Penderita mungkin condong ke satu sisi.

c. Salah satu bahu lebih tinggi.

d. Salah satu tulang belakang tampak lebih menonjol.

e. Nyeri punggung yang sering di alami usia dewasa.

2. Ada beberapa jenis skoliosis (sekitar 20 persen) yang penyebabnya dapat

diidentifikasi, termasuk: kongenital (kelainan bentuk tulang belakang yang muncul

saat lahir), hal ini terjadi sejak dalam kandungan ibu akibat terganggunya

pertumbuhan tulang janin. neurologis (ketika kelainan otak mempengaruhi saraf dan

otot di tulang belakang). Kenali Gejala dan Tandanya Seperti telah dijelaskan

sebelumnya, bahwa skoliosis adalah kondisi fisik yang dapat menyebabkan

melengkungnya tulang belakang ke arah samping dengan berbagai tingkat keparahan,

oleh sebab itu gejalanya dapat bervariasi. Gejala umum yang terkait dengan skoliosis

meliputi: salah satu bahu lebih tinggi dari yang lain salah satu tulang belikat lebih

menonjol dari yang lain tulang belakang seperti terpuntir masalah pernapasan karena

berkurangnya ruang gerak paru sakit punggung Penyebab Skoliosis Dalam

kebanyakan kasus, penyebab skoliosis tidak diketahui dan tidak selalu bisa dicegah.

Hal ini diduga tidak terkait dengan hal-hal seperti postur tubuh yang buruk, olahraga
atau diet. Jika penyebab skoliosis tidak diketahui, maka disebut sebagai skoliosis

idiopatik. Sekitar delapan dari setiap 10 kasus skoliosis adalah idiopatik. Namun, para

peneliti telah menemukan ada riwayat keluarga di beberapa kasus idiopatik, yang

menunjukkan adanya hubungan genetik.

Anda mungkin juga menyukai