Anda di halaman 1dari 5

Dalam melakukan evaluasi ini terapis membandingkan hasil sebelum (T0 = T1)

dan sesudah terapi sampai terapi terakhir (T3) pertanggal pemeriksaan. Tujuan evaluasi

adalah mengetahui tingkat keberhasilan dari terapi yang diberikan, apakah sesuai dengan

yang diharapkan serta perlu tidaknya modifikasi atau merujuk ken tenaga kesehatan lain.

Evaluasi dilakukan berdasarkan rencana yang telah disusun. Pada kasus Fraktur femur

1/3 distal dextra hal-hal yang perlu dievaluasi adalah : evaluasi nyeri dengan vas,

evaluasi LGS dengan goneometer, evaluasi kekuatan otot dengan mmt dan antropometri

dengan midline.

1. Terapi I (Rabu, 13 Maret 2017)

S : Nyeri dan kaku pada lutut kanan

O : Tekanan darah : 110/80 mmHg

Denyut nadi : 76x/menit

Respirasi : 22x/menit

Pemeriksaan nyeri dengan VAS

Pada saat diam 1,5, nyeri tekan 3,1, dan nyeri tekan 5,8

Pemeriksaan Kekuatan otot dengan MMT

Otot penggerak Nilai

Flexor knee 4

Ekstensor knee 4
Pemeriksaan LGS dengan Goneometer

Regio Gerakan

Normal Aktif Pasif


Knee
S : 00-1300 S : 150-500 S : 150-650

A : Adanya nyeri, keterbatasan gerak flexi-ekstensi knee akibat adanya fraktur

femur bagian distal sehingga menyebabkan aktivitas fungsional sehari-hari

pasien terganggu seperti berjalan.

P : a. Mengurangi nyeri dengan : Infra red radiation (IRR)

b. Meningkatkan lingkup gerak sendi dengan: Free active exercise, dan

hold helax exercise.

c. Meningkatkan kekuatan otot dengan : Free active exercise, dan hold

helax exercise.

d. Menurunkan oedem dengan : static contraction.

2. Terapi II (Senin, 30 Januari 2017)

S : Nyeri saat menggerakan pergelangan tangan kanan

O : Tekanan darah : 120/90 mmHg

Denyut nadi : 87x/menit

Respirasi : 24x/menit

Pemeriksaan nyeri dengan VAS


Pada saat diam/istirahat nilanya 1,7 cm, pada saat ditekan nilainya 2,1 cm

(lateral distal lengan bawah) dan pada saat digerakkan nilainya 5,9 cm.

Pemeriksaan Kekuatan otot dengan MMT

Regio Grup otot Nilai

Wrist dextra Palmar flexi 3

Dorsi flexi 3

Radial deviasi 3

Ulnar deviasi 3

Elbow dextra Pronasi 4

Supinasi 3

Pemeriksaan LGS dengan Goneometer

Regio Gerakan

Aktif Pasif

Wrist dextra S = 40 – 0 – 30 S = 45 – 0 – 45

F = 10 – 0 – 20 F = 15 – 0 – 25

Elbow dextra R = 30- – 0 – 45 R = 45 – 0 – 55

A: Adanya nyeri, keterbatasan gerak palmar dorsal flexi, ulnar-radial

deviasi, dan pronasi-supinasi dan menyebabkan aktivitas sehari-hari

pasien terganggu seperti makan, memakai baju, menyisir, membersihkan

rumah, dll

P: a. Mengurangi nyeri dengan : Infra red radiation (IRR)


b. Meningkatkan kekuatan otot dengan : Free active exercise, relax

pasif exercise dan hold helax exercise.

c. Meningkatkan lingkup gerak sendi dengan: Free active exercise,

relax pasif exercise dan hold helax exercise.

3. Terapi III (Rabu, 1 Febuari 2017)

S : Nyeri saat menggerakan pergelangan tangan kanan

O : Tekanan darah : 120/80 mmHg

Denyut nadi : 76x/menit

Respirasi : 20x/menit

Pemeriksaan nyeri dengan VAS

Pada saat diam/istirahat nilanya 1,3 cm, pada saat ditekan nilainya 2,1 cm (lateral

distal lengan bawah) dan pada saat digerakkan nilainya 5,9 cm.

Pemeriksaan Kekuatan otot dengan MMT

Regio Grup otot Nilai

Wrist dextra Palmar flexi 3

Dorsi flexi 3

Radial deviasi 3

Ulnar deviasi 3

Elbow dextra Pronasi 4

Supinasi 3

Pemeriksaan LGS dengan Goneometer


Regio Gerakan

Aktif Pasif

Wrist dextra S = 40 – 0 – 30 S = 45 – 0 – 45

F = 10 – 0 – 20 F = 15 – 0 – 25

Elbow dextra R = 30 – 0 – 45 R = 45 – 0 – 55

A : Adanya nyeri, keterbatasan gerak palmar dorsal flexi, ulnar-radial

deviasi, dan pronasi-supinasi dan menyebabkan aktivitas sehari-hari

pasien terganggu seperti makan, memakai baju, menyisir, membersihkan

rumah, dll

P: a. Mengurangi nyeri dengan : Infra red radiation (IRR)

b. Meningkatkan kekuatan otot dengan : Free active exercise, relax

pasif exercise dan hold helax exercise.

c. Meningkatkan lingkup gerak sendi dengan: Free active exercise,

relax pasif exercise dan hold helax exercise.

Anda mungkin juga menyukai