Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
1.2.2 Tujuan Khusus
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Bagi Masyarakat
1.3.2 Manfaat Bagi Mahasiswa
1.3.3 Manfaat Bagi Institusi

BAB II
PENGKAJIAN

2.1 Kasus
2.2 Satuam Acara Penyuluhan
PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM KEPERAWATAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Topik : Mencegah Skoliosis Pada Remaja


2. Hari/Tgl :
3. Waktu : 30 menit
4. Tempat :
5. Penyaji : Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Jakarta 1
6. Sasaran : Remaja usia sekolah
7. Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan, para remaja mampu memahami
pengertian, penyebab, tanda dan gejala, faktor resiko serta pencegahan
skoliosis dengan benar.
b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penjelasan selama 30 menit, pasien dapat menjelaskan
tentang :
1) Pengertian skoliosis
2) Penyebab skoliosis
3) Tanda dan gejala skoliosis
4) Faktor resiko skoliosis
5) Pencegahan skoliosis
8. Pelaksanan Kegiatan:
No. Waktu Kegiatan Respon

1. 5 menit Pembukaan : Menjawab salam


a. Memberi salam dan Mendengarkan dan
perkenalan diri Memperhatikan
b. menjelaskan tujuan
penyuluhan
c. Menyebutkan materi/
pokok bahasan yang
akan disampaikan.
6 15 menit Pelaksanaan : Menyimak dan
memperhatikan.
Menjelaskan materi
penyuluhan secara berurutan
dan teratur.
a. Menjelaskan Pengertian
skoliosis
b. Menjelaskan Penyebab
skoliosis
c. Menjelaskan Tanda dan
gejala skoliosis
d. Menjelaskan Faktor
resiko skoliosis
e. Menjelaskan
Pencegahan scoliosis
7 10 menit Penutup Menyimak,
1. Menyimpulkan inti mendengarkan, peserta
materi penyuluhan bertanya, menjawab
yang telah pertanyaan dari
disampaikan pemateri, dan menjawab
2. Mengevaluasi salam.
pengetahuan remaja
mengenai materi
telah disampaikan
3. Memberi
kesempatan peserta
untuk bertanya.
4. Menyampaikan
harapan setelah
dilakukannya acara
penyuluhan
5. Salam penutup

9. Strategi Pelaaksanaan
a. Metode : Ceramah, diskusi, demonstrasi
b. Alat bantu pengajar : Leaflet dan lembar balik
10. Evaluasi
a. Evaluasi proses
Remaja mendengarkan dan memperhatikan penyaji mengenai penjelasan
skoliosis.
b. Evaluasi Hasil
Setelah diberikan pemaparan, remaja dapat menjelaskan kembali mengenai
pengertian penyakit skoliosis, etiologi dari penyakit skoliosis, tanda dan
gejala dari penyakit skoliosis, faktor risiko dari penyakit skoliosis, dan
pencegahan dari penyakit skoliosis.

10. Materi Pendidikan Kesehatan


a. Pengertian skoliosis
Skoliosis adalah kondisi melengkungnya tulang belakang ke
samping secara tidak normal. Penyakit ini lebih sering terjadi pada anak-
anak sebelum masa pubertas dengan kisaran usia 10 hingga 15 tahun. Anak
laki-laki dan perempuan memiliki risiko yang sama untuk mengidap
skoliosis ringan, namun anak perempuan lebih rentan untuk mengalami
perburukan gejala sehingga memerlukan penanganan yang memadai.
b. Penyebab skoliosis

Kebanyakan penyakit skoliosis tidak bisa dicegah karena sering kali


kondisi ini tidak diketahui penyebabnya. Ada beberapa tipe skoliosis yang
dikelompokkan menurut penyebabnya seperti di bawah ini.
1. Skoliosis idiopatik. Kasus skoliosis yang tidak diketahui penyebab
pastinya disebut idiopatik. Skoliosis idiopatik ini tidak dapat dicegah,
dan tidak dipengaruhi oleh faktor usia, olahraga, maupun postur tubuh.
Faktor genetika diduga memainkan peranan penting dalam terjadinya
kondisi ini. Skoliosis idiopatik diderita sebanyak 80 persen dari jumlah
penderita skoliosis.
2. Skoliosis degeneratif. Skoliosis degeneratif terjadi akibat kerusakan
bagian tulang belakang secara perlahan-lahan. Skoliosis tipe ini
menimpa orang dewasa karena seiring bertambahnya usia, beberapa
bagian tulang belakang menjadi lemah dan menyempit. Selain itu ada
beberapa penyakit atau gangguan yang berhubungan dengan tulang
belakang yang bisa menyebabkan skoliosis degeneratif, seperti
osteoporosis, penyakit Parkinson, motor neurone disease, sklerosis
multipel, dan kerusakan tulang belakang yang terjadi akibat operasi.
3. Skoliosis kongenital. Skoliosis kongenital atau bawaan disebabkan
oleh tulang belakang yang tidak tumbuh dengan normal saat bayi dalam
kandungan.
4. Skoliosis neuromuskular. Kelainan bentuk tulang belakang yang
disebabkan oleh gangguan persarafan dan otot seperti pada
penyakit lumpuh otak atau distrofi otot.

c. Tanda dan gejala skoliosis


d. Faktor resiko skoliosis

e. Pencegahan scoliosis

11. Pengkajian
12.

Anda mungkin juga menyukai