Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“CEREBRAL PALSY”

Oleh :

Kelompok 6

1. Achmad Afif Julian H, S. (20194663031)


Kep
2. Viandika Damara Z, S. Kep (20194663073)

3. Saidahtul Maifuroh, S. Kep (20194663069)

4. Ishlah Mardatila, S. Kep (20194663051)

5. Siti Juhar Nunik, S. Kep (20194663081)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

2019

SATUAN ACARA PENYULUHAN

I. Latar Belakang
Cerebral palsy (CP) merupakan suatu keadaan dimana terjadi
kelumpuhan otak yang menghambat tumbuh kembang anak. Brunner
dan Suddarth mengartikan kata cerebral itu sendiri adalah otak,
sedangkan palsy adalah kelumpuhan, kelemahan, atau kurangnya
pengendalian otot dalam setiap pergerakan atau bahkan tidak terkontrol.
Kerusakan otak tersebut mempengaruhi system dan penyebab anak
mempunyai koordinasi yang buruk, keseimbangan yang buruk, pola-
pola gerakan yang abnormal atau kombinasi dari karakter-karakter
tersebut (Hidayat, 2010).
II. Tujuan
1. Tujuan Instruksi Umum (TIU)
Setelah diberikan pendidikan kesehatan pada pengasuh di Wisma
Vincentius diharapkan dapat memahami dan mengerti tentang cerebral
palsy.
2. Tujuan Instruksi Khusus (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan, pasien maupun keluarga dan
pengunjung mampu memahami tentang :
a. Definisi Cerebral Palsy
b. Penyebab Cerebral Palsy
c. Tanda dan Gejala Cerebral Palsy
d. Pengobatan Pada Cerebral Palsy
III. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik
Cerebral Palsy Pada Anak.

2. Sasaran
Seluruh pasien dan Kelurga Ruang Poli Anak RSJ. Menur Surabaya

3. Materi

Terlampir

4. Metoda
Ceramah, tanya jawab, dan diskusi.

5. Media dan Alat


Leaflet, power point dan poster

6. Waktu dan Tempat


a. Hari/tanggal :
b. Waktu :
c. Tempat : Ruang Poli Anak Rumah Sakit Jiwa Menur
Surabaya
7. Pengorganisasian
a. Penanggung jawab : Pudjiati
b. Penyaji : Saidahtul Maifuroh
c. Moderator : Ishlah Mardatila
d. Observer : Viandika Damara Z, Siti Juhar Nunik
e. Fasilitator : Achmad Afif Julian H
8. Uraian Tugas
a. Penanggung jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan.

b. Moderator
1. Membuka acara.
2. Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing.
3. Menjelaskan tujuan dan topik.
4. Menjelaskan kontrak waktu.
5. Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada pemateri.
6. Mengarahkan alur diskusi.
7. Memimpin jalannya diskusi.
8. Menutup acara.
c. Pemateri
Mempersiapkan materi untuk penyuluhan.

d. Observer
Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir.

e. Fasilitator
1. Memotifasi peserta untuk berperan aktif dalam jalannya
penyuluhan.
2. Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari peserta.

9. Setting Tempat

Keterangan:
= Moderator = Peserta
= Pemateri = Fasilitator

= Pembimbing = Observer

IV. Kegiatan Penyuluhan


No Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu Medi
1 Pendahuluan - Salam Pembuka Menjawab salam 5 menit
- Memperkenalkan diri Mendengarkan
- Menyampaikan
topik & tujuan
penyuluhan
2 Kerja 1. Penyampaian Mendengarkan 10 menit Leaflet
Materi dengan penuh
Menjelaskan perhatian
tentang:
a. Pengertian Cerebral
Palsy Menjawab 5 menit
b. Penyebab Cerebral Palsy pertanyaan
c. Komplikasi Cerebral
Palsy Bertanya 7 menit
d. Klasifikasi Cerebral
Palsy
2. Tanya Jawab
Memberikan kesempatan
kepada
klien untuk bertanya
3. Evaluasi
Memberikan
pentanyaan tentang:
a. Pengertian Cerebral
Palsy
b. Penyebab Cerebral Palsy
c. Komplikasi Cerebral
Palsy
d. Klasifikasi Cerebral
Palsy
3 Penutup Menyimpulkan Mendengarkan
Salam Penutup Menjawab salam

V. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana.
b. 60 % peserta menghadiri penyuluhan.
c. Tempat, media, dan alat penyuluhan sesuai rencana.
2. Evaluasi Proses
a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan.
b. Waktu yang direncanakan sesuai dengan pelaksanaan.
c. 70 % peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan.
d. 70 % peserta tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan.

3. Evaluasi Hasil
Peserta mampu:

a. Menyebutkan pengertian Cerebral Palsy dengan bahasa sendiri.


b. Menyebutkan faktor-faktor pemicu terjadinya serangan Cerbral Palsy
c. Menyebutkan tanda dan gejala terjadinya Cerbral Palsy
d. Menjelaskan cara pencegahan serangan Cerebral Palsy
MATERI
CEREBRAL PALSY

A. Definisi Cerebral Palsy


Cerebral palsy adalah ensefalopatistatis yang mungkin didefinisikan

sebagai kelainan postur dan pergerakan non-prgresif, sering disertai dengan

epilepsy dan ketidak normalan berbicara, penglihatan dan kecerdasan akibat

dari cacat atau lesi otak yang sedang berkembang (Behram : 1999, hal – 67 –

70).

B. Penyebab Cerebral Palsy

Cerebral palsy tidak disebabkan oleh satu penyebab. Cerebral palsy

merupakan serangkaian penyakit dengan masalah mengatur gerakan, tetapi

memiliki penyebab yang berbeda. Untuk mengetahui penyebab CP perlu

digali mengenai hal bentuk cerebral palsy, riwayat kesehatan ibu dan anak

serta onset penyakitnya.

a. Selama Kehamilan (Prenatal)

Faktor – Faktor Yang Terjadi Selama Kehamilan

 Ibu menderita penyakit/infeksi

Misalnya seorang ibu terserang infeksi rubella,


toksoplasma,atau sitomegola yaitu virus yang bisa terjadi diusia
kehamilan trimester ketiga. Penyebab lain, ibu menderita
penyakit berat seperti tifus, kolera, sifilis, malaria kronis, TBC
dan yang lainnya yang dapat mempengaruhi janin.

 Perilaku Ibu
Ibu yang mengkonsumsi obat-obatan, merokok, minum-
minuman keras, begitu juga dengan ibu yang mengalami depresi
dan tekanan darah tinggi. Semua ini bisa merusak janin baik
fisik maupun mental.
20

 Masalah Gizi
Ini berkaitan dengan masalah sosial ekonomi, ibu yang tinggal
dengan kondisi ekonomi yang kurang mampu sementara
anaknya banyak otomatis asupan gizinya pun akan berkurang.
Masalah gizi ini akan terbawa sampai anaknya lahir. Ibu yang
menderita kekurangan gizi akan berpengaruh pada pembentukan
dan perkembangan otak janinnya (dapat menyebabkan
kerusakan jaringan diotak).

b. Saat Lahir (Perinatal)

 Terkena infeksi jalan lahir


 Hipoksis Iskemik Ensefalopati/HIE
Saat lahir, bayi dalam keadaan tidak sadar, bahkan tidak
menangis dan justru mengalami kejang hingga kekurangan
oksigen keotak.
 Kelahiran yang sulit
Pemakaian alat bantu seperti vakum saat persalinan tidak
bermasalah, yang bisa mengganggu bayi adalah lamanya
dijalan lahir
 Asfiksia
Bayi lahir tidak bernafas
 Bayi lahir premature
 Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR)

c. Setelah Lahiran (Postnatal)


Biasanya paling rentan terjadi di usis-usia 0-3 tahun. Terdapat

penyebab-penyebab antara lain:

 Infeksi pada selaput otak atau pada jaringan otak

Umumnya bayi usia muda sangat rentan dengan penyakit,

misalnya tenginggitis dan ensepalitis pada usia setahun pertama.


21

Ada kemungkinan penyakit tersebut menyerang selaput otak

bayi sehingga menimbulkan gangguan pada perkembangan

otaknya. Bila infeksinya terjadi dibawah tiga tahun umumnya

akan mengakibatkan cerebral palsy, sebab pada waktu itu otak

sedang dalam perkembangan menuju sempurna.


22

 Kejang

Dapat terjadi karena bayi terkena penyakit dan suhu tubuhnya

tinggi kemudian timbul kejang.

 Karena trauma/ benturan

Bayi yang sering mengalami jatuh dan menimbulkan luka

dikepala, apalagi dibagian dalam kepala atau pendarahan di otak

dapat menyebabkan keruysakan jaringan otaknya.

C. Komplikasi Cerebral Palsy

a. Kekurangan nutrisi akibat sulit menelan makanan

b. Strees dan depresi

c. Penyakit parub- paru

d. Kepadatan tulang yang rendah (osteopenial)

e. Osteoarthritis

f. Gangguan penglihatan

D. Klasifikasi Cerebral Palsy

Berdasarkan gejala dan tanda neurologis (Rosenbaum, 2013)

1. Spastik

a. Monoplegia

Pada monoplegia hanya satu ekstremitas saja yang mengalami

spastik. Umumnya hal ini terjadi pada lengan/ekstremitas atas.

b. Diplegia

Spastik diplegia atau uncomplicated diplegia pada prematuritas.

Hal ini disebabkan oleh spastik yang menyerang traktus


23

kortikospinal bilateral atau lengan pada kedua sisi tubuh saja,

sedangkan sistem lain normal.

c. Hemiplegia

Kelumpuhan pada satu sisi tubuh dan anggota gerak yang dibatasi

oleh garis tengah yang didepan atau dibelakang, mislanya tangan

kiri, kaki kiri, pergerakan anggota gerak berkuarang , fleksi atau

menekuk lengan pada siku , lengan tetap mengepal

d. Quadiplegia

Kelumpuhan pada keempat gerakan anggota geraknya, dua kaki

dan kua tang lumpuh.

e. Triplegia

Mengalami kelumpuhan pada tiga anggota gerak , contoh satu kaki

dan dua tangan atau sebaliknya

f. Paraplegia

Mengalami kelumpuhan anggota gerak bawah yakni kedua kaki.


24

Anda mungkin juga menyukai