Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

1. Pokok Bahasan : Cerebral Palsy


2. Sasaran : Pasien dan keluarga
3. Waktu : 15-30 menit
4. Tempat : YPAC Makassar
5. Hari/Tanggal : Kamis , 2 Desember 2021
6. Tujuan penyuluhan :
a. Tujuan Instruksional Umum/TIU
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, keluarga pasien dapat
mengetahui dan memahami tentang Cerebral PalsyTujuan Instruksional
Khusus/TIK
b. Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan klien dan keluarga
mampu:
a. Menyebutkan dan memahami definisi Cerebral Palsy
b. Menyebutkan dan memahami karakteristik Cerebral Palsy
c. Menyebutkan dan memahami penyebab Cerebral Palsy
d. Menyebutkan dan memahami dampak Cerebral Palsy
e. Menyebutkan dan memahami penatalaksanaan Cerebral Palsy
7. Kegiatan
N LANGKAH- WAKTU KEGIATAN KEGIATAN
O LANGKAH PENYULUHAN SASARAN
1 Pendahuluan 2’ a. Memberi salam a. Menjawab
b. Memperkenalkan diri salam
c. Menjelaskan maksud dan b. Menjawab
tujuan pertanyaan
d. Memberi pretest
2 Penyajian 10’ a. Menjelaskan definisi Mendengarkan
Cerebral Palsy dengan seksama
b. Menjelaskan karakteristik
Cerebral Palsy
c. Menjelaskan penyebab
Cerebral Palsy
d. Menjelaskan dampak
Cerebral Palsy
e. Menjelaskan
penatalaksanaan Cerebral
Palsy

3 Evaluasi 5’ a. Tanya jawab Partisipasi aktif


b. Menanyakan kembali
c. Posttest
4 Penutup 3’ a. Meminta/memberi pesan a. Memberi
dan kesan pesan dan
b. Memberi salam kesan
b. Menjawab
salam
9. Metode : Ceramah, tanya jawab
10. Media : Leaflet
11. Materi : Terlampir
12. Evaluasi :
Pertanyaan:
a. Menjelaskan definisi Cerebral Palsy
b. Menjelaskan karakteristik Cerebral Palsy
c. Menjelaskan penyebab Cerebral Palsy
d. Menjelaskan dampak Cerebral Palsy
e. Menjelaskan penatalaksanaan Cerebral Palsy
Jawaban:
a. Pasien mampu menyebutkan dan memahami definisi Cerebral Palsy
b. Pasien mampu menyebutkan dan memahami karakteristik Cerebral
Palsy
c. Pasien mampu menyebutkan dan memahami penyebab Cerebral Palsy
d. Pasien mampu menyebutkan dan memahami dampak Cerebral Palsy
e. Pasien mampu Menyebutkan dan memahami penatalaksanaan
Cerebral Palsy

13. Daftar Pustaka:


Efendi, Muhammad. 2011. Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan.FKIP UNS :
Surakarta.
Abdul Salim. (2010). Pediatri dalam Pendidikan Luar Biasa. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat
Ketenagaan.
Lampiran Materi:
1. Pengertian
Cerebral Palsy adalah adanya kelainan gerak, sikap ataupun bentuk tubuh,
gangguan koordinasi yang disertai dengan gangguan psikologis dan sesnsoris
yang disebabkan oleh adanya kerusakan atau kecacatan pada masa
perkembangan otak. Dalam pengertian lain, Cerebral palsy adalah kelainan yang
disebabkan oleh kerusakan otak yang mengakibatkan kelainan pada fungsi gerak
dan koordinasi, psikologis dan kognitif sehingga mempengaruhi proses belajar
mengajar.
2. Karakteristik
Cerebral palsy diklasifikasikan menjadi enam, yaitu:
a. Spasticity Anak yang mengalami kekakuan otot atau ketegangan otot,
menyebabkan sebagian otot menjadi kaku, gerakan-gerakan lambat
dan canggung.
b. Athetosis Merupakan salah satu jenis cerebral palsi dengan ciri
menonjol, gerakangerakan tidak terkontrol, terdapat pada kaki, lengan,
tangan, atau otototot wajah yang lambat bergeliat-geliut tiba-tiba dan
cepat.
c. Ataxia Ditandai dengan gerakan-gerakan tidak terorganisasi dan
kehilangan keseimbangan. Jadi keseimbangan buruk, ia mengalami
kesulitan untuk memulai duduk dan berdiri.
d. Tremor Ditandai dengan adanya otot yang sangat kaku, demikian juga
gerakannya, otot terlalu tegang diseluruh tubuh, cenderung
menyerupai robot waktu berjalan tahan-tahan dan kaku
e. Rigiditi Ditandai dengan adanya gerakan-gerakan yang kecil tanpa
disadari, dengan irama tetap. Lebih mirip dengan getaran.
f. Campuran, yang disebut dengan campuran anak yang memiliki
beberapa jenis kelainan cerebral palsy
3. Penyebab
Terdapat tiga bagian penyebab terjadinya cerebral palsy :
a. Sebelum Lahir (pranatal)
Masalah bisa terjadi pada saat pembuahan bergabung dan sebelum
bayi dikandung sehingga menghasilkan keadaan yang tidak normal
yang berhubungan langsung dengan kerusakan jaringan syaraf.
Adapun faktorfaktor lainnya yaitu:
1) Ibu menderita penyakit/infeksi Hal ini merupakan bawaan
lahir, gangguan pada bayi mungkin muncul diawal
kehamilan yaitu masa-masa penentu bagi pertumbuhan dan
pembentukan tubuh janin. Misalnya seorang ibu terserang
infeksi rubella, toksoplasma,atau sitomegola yaitu virus yang
bisa terjadi diusia kehamilan trimester ketiga. Penyebab lain,
ibu menderita penyakit berat seperti tifus, kolera, sifilis,
malaria kronis, TBC dan yang lainnya yang dapat
mempengaruhi janin. Infeksi-infeksi ini mengganggu
perkembangan jaringan otak sehingga menimbulkan
kerusakan jaringan otak pada anak.
a. Perilaku Ibu
Ibu yang mengkonsumsi obat-obatan, merokok,
minum- minuman keras, begitu juga dengan ibu yang
mengalami depresi dan tekanan darah tinggi. Semua ini
bisa merusak janin baik fisik maupun mental.
b. Masalah Gizi
Ini berkaitan dengan masalah sosial ekonomi, ibu yang
tinggal dengan kondisi ekonomi yang kurang mampu
sementara anaknya banyak otomatis asupan gizinya pun
akan berkurang. Masalah gizi ini akan terbawa sampai
anaknya lahir. Ibu yang menderita kekurangan gizi akan
berpengaruh pada pembentukan dan perkembangan otak
janinnya (dapat menyebabkan kerusakan jaringan
diotak).
b. Saat lahir (perinatal)
1) Terkena infeksi jalan lahir Ini cukup sering mengakibatkan
ketidaknormalan bayi karena terjadi gangguan pada proses
persalinan, jalan lahir kotor dan banyak kuman. Jika ibu
mempunyai infeksi TORCH, misal, bayi bisa terkena infeksi jalan
lahir tersebut.
a. Hipoksis Iskemik Ensefalopati/HIE
Saat lahir, bayi dalam keadaan tidak sadar, bahkan tidak
menangis dan justru mengalami kejang hingga kekurangan
oksigen keotak. Akibatnya jaringan otak rusak.
b. Kelahiran yang sulit
Pemakaian alat bantu seperti vakum saat persalinan tidak
bermasalah, yang bisa mengganggu bayi adalah lamanya
dijalan lahir karena berbagai penyebab, kepala bayi lebih
besar dari pinggul ibu atau ada lilitan tali pusat sehingga
tertarik tak mau keluar atau ibu tidak kuat menahannya.
c. Asfiksia
Bayi lahir tidak bernafas, bisa karena paru-paru penuh cairan
atau karena ibu mendapatkan anestesi (obat bius) terlalu
banyak.
d. Bayi lahir premature
Termasuk bayi beresiko tinggi mengalami gangguan karena
lahir belum waktunya atau kurang dari 32 minggu.
Kemungkinan jaringan organ tubuh dan jaringan otaknya
belum sempurna.
e. Berat lahir rendah
Selain bobotnya rendah, bayi kekurangan nutrisi. Meski lahir
cukup bulan tetapi bobotnya kurang dari 2.500 gram, ini bisa
terjadi karena ibu kekurangan gizi pada saat hamil.
f. Pendarahan otak Pendarahan dibagian otak dapat
mengakibatkan penyumbatan sehingga anak menderita
hidrocepalus ataupun microcepalus. Pendarahan juga dapat
menekan jaringan otak hingga terjadi kelumpuhan.
g. Bayi kuning
Merupakan keadaan bayi mengalami kuning yang berbahaya,
misalnya karena kelahiran inkompatibilitas golongan darah
yaitu ibu bergolongan darah O sedangkan bayinya A atau B.
Selain itu bayi yang mengalami hiperbilirubenimia atau
kuning yang tinggi, lebih dari 20 mg/dl hingga bilirubin
besarnya melekat di jaringan otak terganggu, oleh sebab itu
bayi kuning harus segera mendapatkan penanganan yang tepat
pada minggu-minggu pertama kejadian.

c. Sudah lahir (postnatal)


Biasanya paling rentan terjadi di usis-usia 0-3 tahun. Terdapat
penyebabpenyebab antara lain:
a. Infeksi pada selaput otak atau pada jaringan otak Umumnya
bayi usia muda sangat rentan dengan penyakit, misalnya
tenginggitis dan ensepalitis pada usia setahun pertama. Ada
kemungkinan penyakit tersebut menyerang selaput otak bayi
sehingga menimbulkan gangguan pada perkembangan otaknya.
Bila infeksinya terjadi dibawah tiga tahun umumnya akan
mengakibatkan cerebral palsy, sebab pada waktu itu otak
sedang dalam perkembangan menuju sempurna. Jadi anak yang
terkena infeksi meningitis radang selaput otak diusia 5 tahun
dan menjadi lumpuh, ia tidak disebut cerebral palsy melainkan
komplikasi meningitis. Kejang Dapat terjadi karena bayi
terkena penyakit dan suhu tubuhnya tinggi kemudian timbul
kejang.
b. Kejang dapat pula karena infeksi yang dialami anak.
Kemungkinan lain anak juga bisa menderita epilepsi.
c. Karena trauma/ benturan
d. Bayi yang sering mengalami jatuh dan menimbulkan luka
dikepala, apalagi dibagian dalam kepala atau pendarahan di
otak dapat menyebabkan kerusakan jaringan otaknya.
Kerusakan tergantung dari hebat atau tidaknya benturan.
Akibatnya, sebagian kecil jaringan otak rusak. Memang tidak
bisa dilihat secara pasti seberapa besar kerusakan otak yang
terjadi.
d. Dampak anak dengan Cerebral Palsy
a. Gangguan Motorik Gangguan motorik anak CP dapat berupa
kesulitan berpindah tempat (mobilitas), bergerak dan berjalan.
Kerusakan pada system Piramidalis dan ekstrapiramidalis yang
mengatur system motorik manusia, menyebabkan anak CP
mengalami kekakuan, kelumpuhan ,gerakan-gerakan involunter
yang tak dapat dikendalikan. Disaming itu anak CP ada yang
berjalan terhuyunghuyung, pola jalan menggunting, tidak ada
keseimbangan, karena kerusakan terjadi pada otak kecil
(Cerebellum). Dengan gangguan motorik ini anak sulit
melakukan aktvitas hidup sehari-hari di rumah dan di sekolah.
Berkaitan dengan akademik, anak sulit untuk menulis dan
berolah raga. Di rumah anak akan kesulitan untuk: makan,
minum, mandi, ke toilet, berpakaian, menanggalkan pakaian
dsb.
b. Gangguan sensori Luasnya kerusakan di otak berakibat pada
system sensoris seperti; kelainan penglihatan, pendengaran,
perabaan, bahkan sensasi rasa pengecapan.
c. Gangguan berbicara Area Brocca yang menjadi pusat bahasa di
otak yang ikut terganggu karena luasnya kerusakan di otak
menyebabkan anak sulit memahami bahasa. Disamping sulit
memahami bahasa, gangguan akan bertambah kompleks bila
otot-otot mulut, lidah dan otot artikulasi lainnya terganggu,
anak akan kesulitan untuk berkomunikasi. Hal ini wajar dialami
oleh anak CP karena otot-otot lidah, mulut, dan pipi dipesarafi
oleh saraf periper di otak.
e. Gangguan kecerdasan 40 sampai 60 persen anak CP berada
pada katagori retardasi mental, maka kesulitan belajar sudah
pasti terjadi. Kesulitan belajar menuntut cara dan modifikasi
dalam pembelajaran
f. Gangguan emosional Penyesuaian sosial anak Cerebral Palsy
menjadi terhambat hubungan sosialnya mengingat, adanya
hambatan yang menjadi sarat setiap orang untuk melakukan
hubungan social . Persaratan yang dimaksud seperti;
keterampilan berkomunikasi, adanya kemampuan mobilitas,
keberanian, dan kemauan untuk bergaul.
e. Penatalaksanaan Cerebral Palsy
1) Fisioterapi Ada beberapa jenis terapi fisik (fisioterapi) yang
bisa diterapkan untuk membantu bayi beradaptasi dengan
kondisinya. Dokter akan menentukan jenis fisioterapi dan
teknik latihan tertentu yang dibutuhkan bayi dengan kondisi
ini sesuai bagian tubuh mana yang terdampak oleh cerebral
palsy. Tujuan utama dari terapi ini adalah untuk
meningkatkan kekuatan otot, keseimbangan dan koordinasi
gerakan, dan kendali gerak bayi. Dengan begitu, diharapkan
bayi bisa melakukan aktivitas dengan normal, misalnya
mengangkat kepala, berguling, dan menggenggam
2) Terapi wicara (speech therapy) Terapi ini sebenarnya lebih
ditujukan kepada anak-anak dengan cerebral palsy yang
memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dan berbicara. Pada
bayi, terapi wicara ini bisa dilakukan untuk melatih kekuatan
otot mulut dan rahangnya, sehingga dapat memperbaiki
kemampuan berbicaranya nanti
3) Evaluasi tumbuh kembang Ini merupakan salah satu
komponen penting dalam penanganan cerebral palsy.
Tujuannya adalah untuk menilai apakah ada masalah dalam
tumbuh kembang bayi dan memberikan penanganan sedini
mungkin agar bayi dapat tumbuh dan berkembang dengan
normal.
4) Obat-obatan Pemberian obat-obatan di sini bukan untuk
menyembuhkan cerebral palsy, melainkan untuk mengatasi
keluhan yang mengganggu. Misalnya jika terdapat otot yang
kaku sehingga bayi sulit bergerak atau menjalani terapi fisik
atau terapi wicara, maka dokter bisa memberikan obat
pelemas otot, seperti diazepam, baclofen, dan suntikan
onabotulinumtoxin A (botox). Apabila cerebral palsy
membuat pasien sering mengalami kejang, dokter dapat
memberikan obat antikejang.
5) Dukungan keluarga Selain penanganan medis di atas,
dukungan emosional dan dorongan atau stimulus tumbuh
kembang yang baik dari orang juga merupakan langkah yang
sangat penting dalam penanganan bayi dengan cerebral palsy.
Dengan penanganan yang tepat dan dukungan yang baik dari
keluarga, bayi dan anak yang menderita cerebral palsy
memiliki peluang yang tinggi untuk bisa tumbuh dan
berkembang dengan normal, meski tetap memiliki
keterbatasan. Pada kebanyakan kasus, penderita cerebral
palsy harus menggunakan alat bantu, seperti kursi roda,
seumur hidupnya.

Menyetujui Kediri , 2 Desember 2021


Pembimbing Mahasiswa

Kili Astarani, S.Kep., Ns., M.Kep Rika Putri Permata

STIKES RUMAH
SAKIT BAPTIS
KEDIRI
HEALTH EDUCATION (HE)/PENYULUHAN KLIEN DENGAN KASUS
MEDIS : CEREBRAL PALSY

HE untuk diagnose keperawatan : gangguan tumbuh kembang bd defesiensi stimulus


Sasaran : pasien dan keluarga
Sub pokok membahsan : cerebral Palsy
Hari / Tanggal : Kamis , 2 Desember 2021
No Tujuan
Materi
. Umum Khusus
1. Setelah Setelah mengikuti proses penyuluhan, a. Definisi Cerebral Palsy
pasien dapat memahami tentang : b. Karakteristik Cerebral Palsy
dilakukan
c. Penyebab Cerebral Palsy
penyuluhan a. Definisi Cerebral Palsy d. Dampak Cerebral Palsy
b. Karakteristik Cerebral Palsy e. Penatalaksanaan Cerebral Palsy
ini, c. Penyebab Cerebral Palsy
diharapkan d. Dampak Cerebral Palsy
e. Penatalaksanaan Cerebral Palsy

Temapat : YPAC Makassar


Keterangan:
* AVA/ Metode disesuaikan dengan pada saat pemberian HE dapat berupa leaflet,
lembar bolak balik

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Kediri, 2 Desember 2021
Mahasiswa

CEREBRAL PALSY Pengertian Cerebral


palsy
Kili Astarani, S.Kep., Ns., M.Kep
STIKES RS BAPTIS Rika Putri Permata
KEDIRI

Dibuat oleh :
Rika Putri Permata
Cerebral Palsy adalah yang keci Lebih otak, Kejang ,
adanya kelainan gerak, mirip dengan Karena trauma/
sikap ataupun bentuk getaran. benturan, Bayi yang
tubuh, gangguan f. Campuran, yang sering mengalami

koordinasi yang disebut dengan jatuh

disertai dengan campuran anak


gangguan psikologis yang memiliki
dan sesnsoris yang beberapa jenis
disebabkan oleh kelainan cerebral
adanya kerusakan atau palsy
kecacatan pada masa
perkembangan otak
Karakteristik Dampak
a. Spasticity Anak a. Gangguan
yang mengalami berbicara
kekakuan otot atau b. Gangguan
ketegangan otot, kecerdasan
b. Athetosis Penyabab c. Gangguan
Merupakan salah a. Sebelum Lahir emosional
satu jenis cerebral (pranatal) : Ibu

palsi dengan ciri menderita

menonjol, penyakit/infeksi

gerakang erakan b. Saat lahir

tidak terkontrol (perinatal):

c. Ataxia Ditandai Hipoksis Iskemik

dengan gerakan- Ensefalopati/HIE,


Penatalaksanaan
gerakan tidak Kelahiran yang
Cerebral Palsy
terorganisasi dan sulit, Asfiksia ,
a. Fisioterapi
kehilangan Bayi lahir
b. Terapi wicara
keseimbangan. premature , Berat
(speech therapy)
d. Tremor Ditandai lahir rendah,
c. Evaluasi tumbuh
dengan adanya Pendarahan otak ,
kembang
otot yang sangat Bayi kuning
d. Obat-obatan
kaku c. Sudah lahir
e. Dukungan
e. Rigiditi Ditandai (postnatal): Infeksi
keluarga
dengan adanya pada selaput otak

gerakan-gerakan atau pada jaringan

Anda mungkin juga menyukai